Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Teknologi Budidaya Rumput Laut Gracilaria verrucosa Menggunakan Kantong Jaring Bersusun Dengan Bobot Awal Bibit Berbeda Akbarurrasyid, Muhammad; Pietoyo, Atiek; Astiyani, Wahyu Puji; Mustia, Dinda Ayunda
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/maspari.v13i2.14036

Abstract

Gracilaria verrucosa merupakan salah satu spesies rumput laut yang dibudidayakan di tambak dengan cara horizontal. Kegiatan budidaya G. verrucosa secara horizontal dibatasi oleh ketersedian lahan, oleh sebab itu diperlukan alternatif budidaya dengan teknologi budidaya vertikal. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan teknologi kantong jaring bersusun sebagai alternatif budidaya secara vertikal yang berdampak pada peningkatan produksi dengan memanfaatkan lahan yang terbatas. Penelitian dilaksanakan secara eksperimen selama 45 hari yang terdiri dari 4 perlakukan, yakni: perlakuan A (kontrol/metode sebar), Perlakuan B (kantong jaring bersusun dengan bobot awal 100 gram), Perlakukan C (kantong jaring bersusun dengan bobot awal 200 gram) dan Perlakuan D (Kantong jaring bersusun dengan bobot awal 300 gram).. Hasil penelitian menunjukan pertumbuhan G. verrucosa berkisar 106 – 119,44 gram untuk bobot awal 100 gram, 220 - 230,66 gram untuk bobot awal 200 gram dan 308,44-317,11 untuk bobot awal 300 gram. Laju pertumbuhan bobot mutltak dengan metode kantong jaring bersusun berkisar 17,11 – 30,66 gram. Laju pertumbuhan spesifik dengan metode kantong jaring bersusun berkisar 5,70 – 19,44%. Pertumbuhan bobot mutlak dan spesifik masih dalam kategori optimum. Kualitas air budidaya G. verrucosai, yakni: suhu (31 -32,2°C), pH (7 – 9,22), Salinitas (15 – 20 ppt), oksigen terlarut (6,2 – 11,12 ppm),  kecerahan (40 – 60 cm), kedalaman (60 – 90 cm), nitrit (0,003 – 0,690 mg/L), phosfat (0,003 - 0,690 mg/L) dan amoniak (0,032 – 0,428 mg/L). Nilai kualitas air budidaya G. verrucosa masih dalam kisaran yang sesuai untuk kegiatan budidaya rumput laut.
ANALISIS KEBERLANJUTAN USAHA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI TELUK CEMPI, DOMPU NUSA TENGGARA BARAT (Analysis Of Shrimp Vannamei (Litopenaeus vannamei) Farming Business Sustainability In The Cempi Bay, Dompu West Nusa Tenggara) Muhammad Akbarurrasyid; Rani Rehulina Tarigan; Atiek Pietoyo
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 16, No 4 (2020): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.16.4.250-258

Abstract

Budidaya udang vaname merupakan salah satu usaha bidang perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi yang dikembangkan di pesisir Teluk cempi. Kegiatan budidaya udang vaname di Pesisir Teluk Cempi mengalami beberapa permasalahan yang harus diselesaikan sebagai upaya untuk menjaga keberlajutan usaha budidaya. Secara umum, masalah kegiatan usaha budidaya udang vaname di pesisir Teluk Cempi, yakni: alih fungsi lahan, pembiayaan dan tenaga kerja serta metode budidaya yang masih tardisional dan semi intensif. Secara umum, masalah budidaya udang vaname di Teluk Cempi dikelompokkan menjadi 5 faktor, yakni: faktor ekologi, sosial, ekonomi, kelembagaan dan teknologi. Maka, diperlukan analasis keberlanjutan usaha budidaya udang vaname untuk mendapatkan alternatif strategi keberlanjutan berdasarkan faktor-faktor tersebut. Faktor keberlanjutan terdiri dari beberapa variabel yang dikumpulkan melalui proses survey dan wawancara pada 30 orang responden yang terdiri dari Dinas Kelautan dan Perikanan, pembudidaya dan masyarakat local. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analitycal Hierarcy Process (AHP) dan SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Treaths) untuk mendapatkan alternatif strategi keberlanjutan usaha dan nilai strategi keberlanjutan. Hasil penelitian didapatkan alternatif strategi keberlanjutan usaha budidaya udang vaname, yakni: (1) Menciptakan lapangan pekerjaan dengan memanfaakan sumberdaya ekologi, kualitas dan kuantitas air untuk kegiatan usaha budidaya udang vaname (1,229); (2) Meningkatkan soft skill dan pengetahuan terkait dengan penguasaan teknologi budidaya udang vaname intensif dan super intensif untuk meningkatkan pendapatan masyarakat (0,964); (3) Pemberdayaan masyarakat pesisir terkait dengan prospek budidaya udang vaname (0,766); (4) Peran serta dan partisipasi pemerintah Daerah dalam meningkatkan sumberdaya manusia melalui upaya penyuluhan dan pelatihan (0,366); (5) Demonstration of Pond yang berkelanjutan dengan manajemen produksi dan keuangan yang baik (0,272); (6) Menjadikan kegiatan budidaya udang vaname sebagai salah satu program prioritas Daerah yang ditunjang dengan ketersedian fasilitas seperti Balai Budidaya Air Payau dan lembaga finansial (0,272); dan (7) Penerapan Better Management practices (0,189).  Vaname shrimp farming is one of the businesses in the field of fisheries that has high economic value developed on the coast of Cempi Bay. Vaname shrimp farming activities in Cempi Bay Coastal experience several problems that must be resolved as an effort to maintain the sustainability of the aquaculture business. In general, the problem of vaname shrimp farming activities on the coast of Cempi Bay, namely: land use change, funding and labor as well as traditional and semi-intensive cultivation methods. In general, the problem of vaname shrimp cultivation in Cempi Bay is grouped into 5 factors, namely: ecological, social, economic, institutional and technological factors. Thus, an analysis of the sustainability of vaname shrimp farming is needed to obtain an alternative sustainability strategy based on these factors. The sustainability factor consists of several variables collected through a survey and interview process of 30 respondents consisting of the Department of Maritime Affairs and Fisheries, farmers and local communities. The data obtained were analyzed using Analytical Hierarchy Process (AHP) and SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Treatments) to obtain alternative business sustainability strategies and the value of sustainability strategies. The results of the study obtained a lternatif strategy of sustainability effort cultivating grass sea , namely : (1) Creating a field work with leveraged resources ecology , quality and quantity of water for the activities of the business of aquaculture shrimp vannamei (1,229); (2) Improving soft skills and knowledge related to the mastery of intensive and super intensive vannamei shrimp cultivation technology to increase community income (0.964); (3) Empowerment of coastal communities related to the prospect of vannamei shrimp farming (0.766); (4) The role of sertadan participation of the government of Regions to increase the resources humans through the efforts of education and training (0.366); (5) Demonstration of Pond are continuing with the management of production and finance were good (0.272); (6) Make the activities of aquaculture shrimp vannamei as one of the program priority areas supported by the availability of facilities such as the Center for Aquaculture Water Brackish and institutions financially (0.272); and (7) Implementation of Better Management practices (0.189).. 
Analisis Spasial Multi Kriteria untuk Menentukan Kesesuaian Lahan Tambak Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei): Biogeofisik dan Kualitas Tanah Muhammad Akbarurrasyid; Indra Kristiana
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 11 No 2 (2020): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.834 KB) | DOI: 10.35316/jsapi.v11i2.826

Abstract

Keberlanjutan kegiatan budidaya udang vannamei ditentukan oleh tingkat kesuburan lahan tambak. Kesuburan lahan tambak dapat identifikasi berdasarkan kriteria-kriteria kesesuaian lahan tambak budidaya udang vannamei. Penelitian dilakukan di pesisir Teluk Cempi dengan mengumpulkan data kriteria kesesuaian lahan yang diamati seperti kriteria biogeofisik dan kualitas tanah untuk dianalisis menggunakan metode analisis spasial multi kriteria dan Analytical Hierarcy Process (AHP). Penelitian bertujuan mengetahui kesesuaian lahan berdasarkankriteria biogeofisik dan kualitas tanah tambak budidaya. Analisis multi kriteria menggunakan metode interpolasi inverse Distance Weighted (IDW) dan overlay, sedangkan AHP menggunakan teknik perbandingan berpasangan. Hasil analisis overlay kesesuaian lahan tambak didapatkan 4 kelas kesesuaian lahan, perhitungan skala banding AHP, diperoleh bobot kriteria biogeofisik 40% dan kualitas tanah 60%. Hasil analisis spasial kesesuaian diperoleh bahwa total luasan lahan tambak budidaya udang vannamei di pesisir Teluk Cempi seluas 2735,63 Ha. Luas lahan yang sangat sesuai adalah 307,74 Ha (skor 2252), luas lahan yang sesuai 1222,27 Ha (skor 8911), luas lahan yang cukup sesuai 961,92 Ha (skor 6588) dan luas lahan yang tidak sesuai adalah 243,70 Ha (skor 1786).
MANAJEMEN PEMBENIHAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) MARWANA DI SATUAN PELAYANAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH, PURWAKARTA, JAWA BARAT Muhammad Akbarurrasyid; Siti Nurazizah; Furqon Saepul Rohman
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 9 No. 1 (2020): JAFH Vol. 9 no. 1 February 2020
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.898 KB) | DOI: 10.20473/jafh.v9i1.15667

Abstract

Peningkatan produksi ikan mas (Cyprinus carpio) tidak terlepas dari ketersediaan bibit ikan mas. Maka diperlukan keberlanjutan bibit ikan mas, salah satu nya adalah bibit ikan mas marwana. Keberlanjutan bibit ikan mas marwana dapat dilakukan dengan menerapakan system manajemen dalam kegiatan produksi bibit ikan mas marwana. Penerapan system manajemen pembenihan dapat dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif yang berasal dari data hasil pengamatan, observasi, wawancara dan partisipasi langsung dan kemudian di deskripsikan dalam bentuk uraian singkat. Kegiatan pembenihan ikan mas marwana harus dilakukan dengan manajemen pembenihan yang tepat dan sesuai untuk menunjang keberhasilan pembenihan. Pembenihan dapat dimulai dengan perencanaan pemeliharaan induk, manajemen pakan induk dan seleksi induk. Selain itu penerapan system pelaksanaan persiapan pemijahan, proses pemijahan, pasca pemijahan, penetasan telur dan pemeliharaan larva. Penerapan system perencanaan dan pelaksanaan dikontrol dengan menerapkan system pengawasan pembenihan yang bertujuan untuk mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan melalui upaya pengendalian. Upaya pengendalian dalam system pengawasan terdiri dari pengendalian terhadap hambatan dan gangguan.
Enriching Probiotics of Feed Using Curcuma to Increase Growth Rates of Tilapia Seeds (Oreochromis niloticus) Atiek Pitoyo; Muhammad Akbarurrasyid; Ren Fitriadi; Lukas Giovani Gonzales Serihollo; Fajar Tri Widianto
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 10 No. 3 (2021): JAFH Vol. 10 No. 3 September 2021
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jafh.v10i3.26419

Abstract

Tilapia fish (Oreochromis niloticus) is a freshwater fish commodity widely cultivated since it is both easily cultivated and in demand by consumers. The growth of tilapia is influenced by the quality of the feed. Probiotics and herbal ingredients can optimize fish growth. One example of probiotics and herbal ingredients is PHL Pro and curcuma. This study aims to determine the effect of probiotics dose of the feed on the growth rates of tilapia seeds. This research was conducted in Pangandaran Marine and Fisheries Polytechnic Campus. The study was carried out using 4 treatments and 3 replications, namely Control or without the addition of probiotics, (P1) 150ml/kg feed, (P2) 200 ml/kg feed, (P3) 250 ml/kg feed. Fish growth measured by the researchers was the average weight and total length of fish every 7 days. Based on observations of the data, it can be concluded that the provision of probiotics in the feed affected the growth rate and total length of tilapia. The optimal dose of probiotics was 150 ml/kg of feed. Based on the study results, the best treatment was P1.
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Wahyu Puji Astiyani; Muhammad Akbarurrasyid; Ega Aditya Prama; Ivan Gian Revaldy
Marlin : Marine and Fisheries Science Technology Journal Vol 1, No 2 (2020): (Agustus, 2020)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V1.I2.2020.91-96

Abstract

Daun kelor merupakan salah satu bagian dari tanaman kelor yang telah banyak diteliti kandungan gizi dan kegunannya. Daun kelor kaya akan nutrisi, diantaranya kalsium, zat besi, protein, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan 4 perlakuan yaitu perlakuan kontrol pakan pellet tanpa pemberian tepung daun kelor, perlakuan A pakan pellet dengan tambahan tepung daun kelor sebanyak 3%, perlakuan B pakan pellet dengan tambahan tepung daun kelor sebanyak 5% dan perlakuan C pakan pellet dengan tambahan tepung daun kelor sebanyak 7%. Parameter yang diukur adalah pertumbuhan pada benih ikan Nila. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan tepung daun kelor 7% yang di campur dengan pakan pellet memperoleh nilai tertinggi pada tingkat laju pertumbuhan spesifik yaitu 0,12% dengan berat rata-rata 3,16 gram dan terendah pada pakan kontrol yaitu 0,09% dengan berat rata-rata 2,28 gram. Pada tingkat kelangsungan hidup, penambahan tepung daun kelor 7% pada pellet memperoleh nilai tertinggi dengan kelangsungan hidup 100%. Penggunaan tepung daun kelor sebanyak 7% yang di campur pada pakan pellet merupakan hasil yang terbaik untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan Nila. Hasil uji sidik ragam (ANOVA) menunjukkan hasil pemberian pakan dengan penambahan tepung daun kelor berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ikan nila (Fhit > Ftabel) pada taraf 5%.
PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK PELEPAH PISANG (Musa paradisiaca) PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Muhammad Akbarurrasyid; Indra Kristiana; Wahyu Puji Astiyani; Doni Efendi
MARLIN Vol 2, No 2 (2021): (Agustus, 2021)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V2.I2.2021.99-106

Abstract

Pakan merupakan salah satu faktor terpenting yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan yang dibudidayakan. Penggunaan pakan dalam budidaya perlu diefesiensikan untuk dapat mengoptimalkan hasil produksi. Mutu pakan dapat ditingkatkan dengan penambahan probiotik pelepah pisang. Pelepah pisang mengandung sejumlah metabolit sekunder khas yang berguna untuk aktivitas mikrobiologis. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan 4 perlakuan, yakni: K (tanpa perlakuan), A (10 ml/kg), B (20 ml/kg) dan C (30 ml/kg). Hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan probiotik pelepah pisang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ikan nila (Fhit > Ftabel). Rata-rata pertumbuhan tertinggi diperoleh pada perlakuan C (30 ml/kg) sebesar 6,26 gram untuk laju pertumbuhan bobot mutlak, 4,91% untuk laju pertumbuhan spesifik dan 3,44 cm untuk pertumbuhan panjang mutlak. Tingkat kelangsungan hidup tertinggi diperoleh pada perlakuan B (20 ml/kg) sebesar 76,6%.
Pengaruh Dosis Ekstrak Daun Jeruju (Acanthus ilicifious) Pada Pakan terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Wahyu Puji Astiyani; Muhammad Akbarurrasyid; Ega Aditya Prama; Andri Iskandar; Galang Pandji Kurniawan
Journal of Marine Research Vol 11, No 1 (2022): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v11i1.32334

Abstract

Ikan Nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan konsumsi yang masih banyak di gemari oleh masyarakat. Produksi ikan nila saat ini terus dikembangkan guna untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya. Ikan nila mempunyai keunggulan antara lain pertumbuhan yang cepat, toleran terhadap lingkungan dan tahan terhadap penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun jeruju yang diberikan pada pakan untuk meningkatkan pertumbuhan ikan nila. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium basah Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran dengan 4 perlakuan 3 kali ulangan dan menggunakan 20 ekor ikan pada setiap ulangan perlakuan. Perlakuan A 50 ml ekstrak daun jeruju + 1kg pelet ikan, Perlakuan B 100 ml ekstrak daun jeruju + 1kg pelet ikan ,Perlakuan C 150 ml ekstrak daun jeruju  + 1kg pelet ikan dan (K) kontrol (tanpa pemberian ekstrak daun jeruju). Parameter yang diamati antara lain SGR (Spesific Growth Rate), pertumbuhan panjang mutlak, dan kelangsungan hidup (SR). Hasil penelitian menunjukan ekstrak daun jeruju memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan spesifik (SGR) ikan nila, pertumbuhan panjang mutlak dan SR ikan nila. Laju pertumbuhan spesifik tertinggi terjadi pada perlakuan C yaitu dengan dosis pemberian ekstrak daun jeruju 150 ml pada pelet ikan sebesar 0,16%, diikuti dengan panjang mutlak sebesar 2,42 cm dan Survival Rate 75%. Tilapia (Oreochromis niloticus) is a edible fish that many people still favorite. Tilapia production is currently being developed to increase aquaculture production. Tilapia has advantages such as rapid growth, environmental tolerance and disease resistance. This study aims to determine the effect of jeruju leaf extract given to feed to increase the growth of tilapia. This study was conducted in the wet laboratory of Pangandaran Marine and Fisheries Polytechnic with 4 treatments and 3 replications and with 20 fish in each treatment replication. Treatment A 50 ml jeruju leaf extract +1 kg fish pellets, Treatment B 100 ml jeruju leaf extract +1 kg fish pellets, Treatment C 150 ml jeruju leaf extract +1 kg fish pellets and (K) control (without administering jeruju leaf extract). The parameters observed were SGR (specific growth rate), absolute height growth and survival (SR). The results showed that jeruju leaf extract had an effect on the specific growth (SGR) of tilapia, absolute height growth and SR of tilapia. The highest specific growth rate occurred with treatment C with a 150 ml dose of jeruju leaf extract on fish pellets of 0.16%, followed by an absolute length of 2.42 cm and an Survival Rate of 75%.
Cultivation White Shrimp (Litopenaeus vannamei) with Intensive System to Growth Rate, Survival Rate, and Feed Conversion Ratio Muhammad Akbarurrasyid; Vini Taru Febriani Prajayati; Wahyu Puji Astiyani; Ilma Nurkamalia
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 28, No 1 (2023): February
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.28.1.1-6

Abstract

Intensive vannamei shrimp cultivation is a high-density culture to get maximum results with the use of limited cultivation space. High cultivation activities cause high waste production, which inhibits growth, survival rate, and feeds conversion ratio (FCR). This study aims to determine the cultivation of vannamei shrimp with an intensive system on growth, survival rate, and FCR. The research was carried out in Lengokjawa, Pangandaran in the period March–May 2022. The research was carried out by means of a survey and analyzed by a quantitative descriptive approach. The results of the study obtained growth values, namely: Mean Body Weight (MBW) ranges from 1.61 to 21.11 g/head, Average Daily Growth (ADG) ranges from 0.14 to 0.62 g/day, size is 49 fish/kg and biomass is 7,680 kg. The survival rate value obtained is around 95.07 – 84.87%, while the feed conversion ratio (FCR) value ranges from 1.2 to 1.5. In general, the results of growth, survival rate, and FCR showed high performance and supported the success of vannamei shrimp culture with intensive system
PENGARUH PEMBERIAN MERK PAKAN YANG BERBEDA PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (litopenaeus vannamei) DI PT. BIRU LAUT NUSANTARA, KABUPATEN PANGANDARAN, PROVINSI JAWA BARAT Ega Aditya Prama; Muhammad Akbarurrasyid; Wahyu Puji Astiyani; Vini Taru Prajayanti; Meliana Anjarsari
MARLIN Vol 4, No 1 (2023): (Februari) 2023
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V4.I1.2023.11-21

Abstract

Udang merupakan salah satu komoditas ekspor dari sub sektor perikanan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Salah satu jenis udang yang permintaannya cukup tinggi baik di dalam maupun luar negeri yaitu udang vaname (Litopenaeus vannamei). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan laju pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup, dan parameter kualitas air dengan pemberian merk pakan yang berbeda. Pembesaran udang vaname dimulai dari persiapan kolam, penebaran benur, pemberian pakan, manajemen kualitas air, pengendalian hama dan penyakit, dan panen. Laju pertumbuhan udang vaname pada kolam A dan kolam B terbilang sangat baik yang meliputi Average Body Weight (ABW) 19.30 gr untuk kolam A dan 20.11 gr untuk kolam B. Nilai Average Daily Growth (ADG) berkisar antara 0.06 – 0.4 gr untuk kolam A dan 0.05 – 0.6 gr untuk kolam B. Tingkat survival rate pada kolam A dan kolam B bisa dibilang cukup tinggi, yaitu 86% untuk kolam A dan 84% untuk kolam B. Pengaruh pemberian pakan dengan merk yang berbeda ini menghasilkan bahwa pakan merk B lebih efisien dalam menambahkan bobot udang dengan harga pakan yang lebih efisien dibandingkan dengan kolam A.Shrimp is one of the export commodities from fisheries sub – sector which has high economic value. One type of shrimp is in high demand both at home and abroad, namely vaname shrimp (Litopenaeus vannamei). The purpose of this research is to find out whether there are difference in growth rates, survival rates, and water quality parameters by giving different brands of feed. Enlargement of vanname shrimp begins with pond preparation, stocking of fry, feeding, water quality management, pest and disease control, and  hervesting. The growth rate of vaname shrimp in ponds A and B is considered very good which includes Average Body Weight (ABW) 19.30 gr for pond A and 20.11 gr for pond B. Average Daily Growth (ADG) values ranged from 0.06 – 0.4 gr for pond A and 0.05 – 0.6 gr for pond B. Survival rate for pond A and pond B is quite high, namely 86% for pond A and 84% for pond B. The effect of feeding with different brands results that brand B feed is more efficient in adding shrimp weight with more efficient feed prices compared to pond A.