Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PERFORMA PERTUMBUHAN BENIH LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus) MELALUI PENAMBAHAN ENZIM PAPAIN DALAM PAKAN BUATAN Hutabarat, Grace Marchelly; Rachmawati, Diana; Pinandoyo, -
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.588 KB)

Abstract

Pakan yang sesuai dengan tingkat kebutuhan nutrisi dapat mendukung pertumbuhan optimum dari lobster. Papain merupakan enzim protease dari getah papaya yang mampu menghidrolisis protein menjadi unsur-unsur yang lebih sederhana dan penyerapan protein oleh lobster atas pakan yang dikonsumsi, sehingga meningkatkan pemanfaatan protein pakan oleh tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan enzim papain dalam pakan buatan dan mengetahui dosis enzim papain yang terbaik dalam pakan buatan terhadap performa pertumbuhan lobster air tawar (C. quadricarinatus). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2014 di Laboratorium Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang. Hewan uji yang digunakan adalah benih lobster air tawar dengan bobot rata-rata 0,23±0,09 g.ekor dan padat tebar 1ekor.L-1. Pemberian pakan lobster 2 kali sehari pada pukul 08.00 dan 17.00 secara ‘at satiation’. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu pakan buatan dengan enzim papain 0%; 1,125%; 2,25%; dan 3,375%. Variabel yang diamati meliputi efisiensi pemanfaatan pakan, protein efisiensi rasio, laju pertumbuhan relatif, dan kelulushidupan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan enzim papain dalam pakan buatan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), protein efisiensi rasio (PER), dan laju pertumbuhan relatif (RGR), namun tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap kelulushidupan (SR). Perlakuan D dengan dosis enzim papain 3,375% memberikan nilai terbaik pada EPP 26,11±0,51%, PER 0,87±0,02%, dan RGR 11,23±1,4%. Nilai SR lobster air tawar (C. quadricarinatus) berkisar antara 90-96,67%. Kualitas air pada media pemeliharaan terdapat pada kisaran yang layak. The feed with high nutritional requirement will be able to improve optimum growth rate of crayfish. Papain is protease enzim from papaya sap that is able to hydrolyze protein into the elements of a more simple increased protein absorption of the feed consumed, and it increase feed utility by the crayfish. The purpose of the research was to observe the effects of addition papain on artificial feeds and to know best dose of the enzyme papain on artificial feed are  growth performance of the Crayfish (Cherax quadricarinatus). This study was conducted on May to July 2014 at Laboratory of Aquaculture, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University, Semarang. The samples in this research used crayfish seeds with weight everage of 0.23±0.09 g.crayfish, and with stocking density of 1 crayfish.L-1. The feeding time of crayfish at twice perday at 08.00 and 17.00 ‘at satiation’ method. This study used a experiment method with completely randomized design with 4 treatments and 3 replicates. They were practical diets with the enzyme papain addition in the diet 0%, 1.125%, 2.25%, and 3.375%. The variables observed were efficiency of feed utilization, protein efficiency ratio, relative growth rate, and survival rate.The results showed that the use of the enzyme papain significantly (P<0.05) of the efficiency of feed utilization (EPP), protein efficiency ratio (PER), and relative growth rate (RGR), but not significantly different (P>0.05) to survival rate (SR). The treatment D (3.375% papain) showed the best EPP 26.11±0.51%, PER 0.87±0.02%, and RGR 11.23±1.4%. The survival rate ranged from 90-96.67%. Water quality on preserve media exists on gyration that reasonably.
PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG BUNGKIL KELAPA SAWIT DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN DAN PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Rusmiyati, - -; Suminto, - -; Pinandoyo, - -
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.061 KB)

Abstract

Kendala budidaya ikan nila adalah mahalnya harga bahan baku pakan. Oleh karena itu, upaya mengurangi mahalnya bahan baku pakan dapat memanfaatkan tepung bungkil kelapa sawit (BKS). BKS mengandung nutrisi yang cukup baik yaitu protein 16,7 %; serat kasar (SK) 22,94 %; lemak  6,26 %; abu 3,43 % dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 40,24 %. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dan dosis optimal penggunaan BKS terhadap EPP dan pertumbuhan ikan nila serta mengetahui dosis dalam pakan. Ikan uji yang digunakan adalah ikan nila dengan bobot rata-rata 3,10±0,39 g/ekor dan padat tebar 1 ekor/L. Pemberian pakan pada pukul 08.00 dan 16.00 WIB secara at satiation. Metode pada penelitian ini adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan A (0% BKS), B (5% BKS), C (10% BKS), dan D (15% BKS). Data yang diamati meliputi total konsumsi pakan (TKP), laju pertumbuhan relatif (RGR), rasio efisiensi protein (PER), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), kelulushidupan (SR) dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan BKS berpengaruh sangat nyata (P<0,05) terhadap TKP, RGR, PER dan  EPP tetapi tidak berpengaruh nyata (P≥0,05) terhadap SR. Perlakuan dengan pakan C menghasilkan dosis optimal TKP sebesar 7,25% dengan nilai maksimal 98,06 g; RGR sebesar 7,18% dengan nilai maksimal 2,09 %/hari, PER sebesar 7,12% dengan nilai maksimal 1,65% dan EPP sebesar 7,59% dengan nilai maksimal 49,11%. The problems of nile tilapia cultureis the expensive price of raw material feed. Therefore, to reduced the expensive price of raw material feed can use of Palm Kertel Meal (PKM). PKM contains good enough nutritions  such as protein of 16.7%; crude fiber (SK) of 22.94%; lipid of 6.26%; the ashes of 3.43% and nitrogen free extract (BETN) of 40.24%. The aims of this research to determine the effects and the optimal dose of PKM on artificial feed to diet utilization efficiency and growth of nile tilapia. The experimental fish used was tilapia with the average body weight of 3.10 ± 0.39 g/fish and density 1 fish/L. Feeding frequency at 08.00 and 16.00 by at satiation. Method in this research was an Experimental with a Complete Randomized Design (RAL) of four treatments and three repititions. The treatment of A (0% PKM), B (5% PKM), C (10% PKM), and D (15% PKM). The measured data included, feed consumption rates (TKP), relative growth rate (RGR), protein efficiency ratio (PER), diet eutilization fficiency (EPP), survival rate (SR) and water quality. The results showed that the used of palm kertel meal gives a significant effect (P < 0.05) on TKP, RGR, PER and EPP but not significant effect (P > 0.05 ) on SR. The treatment C showed optimal value of TKP 7,25% with the maximum value 98,06 g; RGR 7,18% with the maximum value 2,09 %/day, PER s 7,12% with the maximum value 1,65% dan EPP 7,59% with the maximum value 49,11%.
PENGARUH VITAMIN C DAN PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN, PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Pangestyastuti, Indira; Suminto, - -; Pinandoyo, - -
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.542 KB)

Abstract

Ikan Nila (Oreochromis niloticus) adalah ikan air tawar yang menjadi salah satu komoditas unggulan di Indonesia, yang  ditunjukan dengan permintaan pasar  meningkat. Peningkatan  permintaan pasar harus diimbangi dengan meningkatnya produktivitas budidaya ikan nila, salah satunya melalui kualitas pakan. Oleh karena itu perlu peningkatan kualitas pakan dengan menambahkan vitamin C dan probiotik pada pakan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji  pengaruh dan interaksi  antara vitamin C  dan probiotik terhadap  efisiensi pakan, pertumbuhan  dan kelulushidupan ikan nila (O. niloticus). Ikan uji yang digunakan  adalah ikan nila  dengan bobot individu rata-rata 3,24±0,17 g/ekor. Pemberian  pakan  yaitu  pada  pukul 09.00, 13.00 dan 16.00 secara relative feeding rate (5%) dari bobot biomasa.  Ikan uji dipelihara dengan padat tebar 1 ekor/2l dengan  lama  pemeliharaan 42 hari. Penelitian  ini dilakukan dengan metode eksperimen faktorial dengan dua faktor (ordo 2x3) dan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penambahan vitamin C pada pakan dengan dosis 500 mg/kg, dan 1000 mg/kg dan penambahan probiotik dengan dosis 105,106, dan 107 CFU/mL. Data yang diamati meliputi total  konsumsi pakan (TKP), rasio konversi pakan (FCR), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), rasio efisiensi protein (PER), laju pertumbuhan relatif (RGR), kelulushidupan (SR) dan kualitas air.  Hasil penelitian menunjukan perlakuan A2B3 menghasilkan TKP sebesar 227,13 g, FCR sebesar 1,55,  EPP sebesar 63,56%, PER sebesar 2,11% dan  RGR sebesar 3,58% per hari. Kualitas air pada media  pemeliharaan terdapat pada kisaran yang layak untuk pemeliharaan ikan uji. Kesimpulan dari penelitian  ini adalah vitamin C dan probiotik memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) dan terjadi  interaksi  yang  mempengaruhi variabel nilai total konsumsi pakan (TKP), rasio konversi pakan (FCR), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP),  protein efisiensi rasio (PER), dan laju pertumbuhan relative (RGR), dan vitamin C dan probiotik tidak memberikan  pengaruh yang nyata (P≥0,05) terhadap tingkat konsumsi pakan (TKP) dan tidak  terjadi interaksi terhadap nilai kelulushidupan (SR). Tilapia (Oreochromis niloticus) is a freshwater fish that became one of the leading commodities in Indonesia, showed that the market demand increases. Theincreasedof  market demand should be offset by increased productivity of tilapia fish farming, one of them is through the quality feed. For that we need to improve the quality feed by adding vitamin C and probiotics in the feed. This research aims to examine the effect and interaction of vitamin C and probiotics on feed efficiency, growth and survival of tilapia (O. niloticus).The trial fishwas nile tilapia (O. niloticus) with the average body weight was 3,24±0,17 g/fish.  The feeding frequency was at 09.00, 13.00 and 16.00,  by applying relative feeding rate method with(5%) from weight of biomass.  The fish was cultured in an aquarium with stocking density of 1 fish/2lfor42 days. This research was used an experimental factorials with two factors( order 2x3 ) and3 replicates. The treatmentswere the addition vitamin C in the feed doses of 500 mg/kg and 1000 mg/kg, and probiotic doses of 105,106, dan 107 CFU/mL.The measured data included thefood consumption ratio, food convertion ratio (FCR,) feed efficiency (FE), protein efficiency ratio (PER), relative growth rate (RGR), survival rate (SR), and water quality. Treatment A2B3 produced the  value of  TKP was 277,13 g, FCR was 1,55, FE was 63,56%, PER was 2,11%, and RGR was 3,58%/day.  Water quality parameters during rearing period were suitable for the trial fish.The  research conclusion that vitamin C and probiotic was significantly effect (P<0,05) and there was interaction on  food consumption ratio,  food convertion  ratio (FCR,) feed efficiency (FE), protein efficiency ratio (PER), relative growth rate (RGR),but vitamin C and probiotic was not significantly effect (P≥0,05) on food consumption ratio and there was not  interaction on survival rate (SR).
PEMANFAATAN TEPUNG DAUN SINGKONG (Manihot utilissima) YANG DIFERMENTASI DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) Amarwati, Heni; Subandiyono, -; Pinandoyo, -
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.842 KB)

Abstract

Daun singkong berpotensi sebagai salah satu bahan baku yang dapat dimanfaatkan dalam pakan ikan karena mengandung nilai nutrisi yang cukup tinggi dan mudah diperoleh. Namun daun ini memiliki kandungan serat kasar yang cukup tinggi. Salah satu upaya untuk menurunkan kandungan serat kasar yaitu dengan fermentasi. Fermentasi tepung daun singkong ini dapat meningkatkan kualitas nutrisi dengan menurunkan serat kasar dan meningkatkan BETN dalam pakan ikan yang berpengaruh pada laju pertumbuhan.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji manfaat penambahan tepung daun singkong (manihot utilissima) yang telah difermentasi kedalam pakan buatan terhadap pertumbuhan benih ikan nila merah (O. niloticus).  Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL)  yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan.  Ikan diberi pakan perlakuan dengan kadar tepung daun singkong masing-masing sebesar 0, 5, 10 dan 15%. Variabel yang diamati meliputi laju pertumbuhan relatif (RGR), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), protein efisiensi rasio (PER), dan kelulushidupan (SR).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi tepung daun singkong memberikan pengaruh  nyata (P<0,05) terhadap nilai RGR, EPP dan PER, sedangkan pada nilai SR tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05). Perlakuan penambahan fermentasi tepung daun singkong sebesar 10% merupakan hasil terbaik dengan nilai  laju pertumbuhan relatif sebesar 2,72% per hari, efisiensi pemanfaatan pakan sebesar 63,66%, protein efisiensi rasio sebesar 2,13%.  Berdasarkan pada hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa pemberian fermentasi tepung daun singkong  sebesar 10%  kedalam pakan mampu meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan serta pertumbuhan ikan nila merah (O.niloticus). Dosis optimum tepung daun singkong yang dapat ditambahakan kedalam pakan buatan untuk benih ikan nila merah adalah sebesar 10,07 – 10,88%. Cassava leaf could potentially used as one of feed ingredient for fish, as it contained relatively high nutritional value and was easily obtained. However, these leaf contained quite high level of crude fiber. One of the efforts to descrease the crude fiber contain was by fermentation process. By using the process, fermented cassava leaf meal could increased the nutrient content, that was by drecusyng the value of crude fiber and increased the value BETN.                This research was aimed to observe the influence of fermented cassava leaf meal (Manihot utilissima) in the diet on the fish  red tilapia (O. niloticus) growth. The method used was randomized completely design that consisted of 4 treatments and 3 replicates. The fish was feed on trial feed with containing  of fermented cassava leaf of  0, 5, 10, and 15%. The variables measure  included the relative growth rate (RGR), efficiency of feed utilization (EPP), protein efficiency ratio (PER) and survival rate (SR).  The results showed that fermented cassava leaf meal affected significant (P<0.05) on the RGR, EPP and PER, whereas survival rate was not significant (P>0.05).  The treatment of i.e  dietary cassava leaf meal of 10% resulted on the best value for RGR i.e 2.72% /day, EPP i.e 63.66% and PER i.e 2.13%. It was concluded that dietary cassava leaf meal of 10% could improve the feed eficiency and growth of red tilapia ( O.niloticus ). Optimum dose cassava leaf meal that can be added into artificial feed for red telapia seeds as much as 10.07 – 11.88%.
PENGARUH KANDUNGAN PROTEIN PAKAN YANG BERBEDA DENGAN NILAI E/P 8,5 kkal/g TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) Masitoh, Dewi; Subandiyono, -; Pinandoyo, -
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.233 KB)

Abstract

Protein sangat diperlukan oleh tubuh ikan, baik untuk pertumbuhan maupun untuk menghasilkan tenaga. Jenis dan umur ikan menentukan jumlah kebutuhan protein. Untuk mengetahui kebutuhan energi pada ikan, harus terlebih dahulu mengetahui tingkat kebutuhan protein optimal dalam pakan bagi petumbuhan. Nilai E/P bagi pertumbuhan optimal ikan bekisar antara 8-9 kkal/gram.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh kandungan protein pakan yang berbeda dengan nilai E/P 8,5 kkal/g terhadap pertumbuhan ikan mas (C. carpio).  Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan.  Perlakuan yang diterapkan adalah perlakuan A, B, C, dan D (27%; 30%; 33%; dan 36%). Hewan uji yang digunakan adalah ikan mas (C. carpio) dengan bobot rerata 1,76±1,42 gram dengan padat penebaran 1 ekor/liter air yang ditampung dalam toples plastik ukuran 8 liter, dengan masa pemeliharaan selama 35 hari. Frekuensi pemberian pakan yaitu 3 kali sehari pada pukul 08.00, 12.00, dan 16.00 WIB. Metode pemberian pakan dalam penelitian ini dengan menggunakan at satiation.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar protein dalam pakan buatan dengan kadar yang berbeda pada tiap perlakuan, memberikan perbedaan nyata (P<0,05) terhadap laju pertumbuhan relatif, efisiensi pemanfaatan pakan dan protein efisiensi rasio pada ikan mas (C. carpio), sedangkan pada variabel tingkat konsumsi pakan dan kelulushidupan tidak berbeda nyata (P>0,05). Pada perlakuan B merupakan hasil terbaik yang menghasilkan nilai TKP (19,73±0,06 g), EPP (55,58±1,11%), PER (1,86±0,04%), RGR (2,94±0,10%/hari), dan SR (95,83±7,22%). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya perbedaan kadar protein pada pakan buatan memberikan pengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan relatif, efisiensi pemanfaatan pakan dan protein efisiensi rasio, tetapi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi pakan dan kelulushidupan ikan mas (C. carpio). Protein played an important role, weather for growth and producing energy. The stadia and size of fish determined the amount of dietary protein and energy required in diets. To determine the energy requirements on the fish, must first determine the level of need for optimal protein in feed for growth. Value DE/P for optimal growth of the fish ranged between 8-9 kcal/g.The aim of this research was to review the influence of various dietary protein level on the growth of carp (C. carpio). The experimental method used was completely randomized design (CRD), which consisted of 4 treatments and 3 replicates. The treatments applied was treatment A, B, C, and D, that were diet with protein level of 27, 30, 33, and 36%,  respectively. The trial fish used was carp (C. carpio) with the average body weight of 1.76±1.42 gram. The fish was maintenance in 8 l-plastic tanks for 35 days with its density of 1 fish/l. The fish were feed 3 times a day, at 08.00, 12.00, and 16.00, by applying at satiation method.   The data showed that various dietary protein resulted significantly different (P<0.05) on the relative growth rate (RGR), feed utilization efficiency (FUE), and protein efficiency ratio (PER); while for the feed consumption rate (FCR) and survival rate (SR) were not significantly different (P>0.05). Treatment B indicated the best result with FCR value (19.73±0.06 g), FUE (55.58±1.11%), PER (1.86±0.04%), RGR (2.94±0.10%/day), and SR (95.83±7.22%), respectively. It was concluded that the various dietary protein level affected significantly different on the relative growth rate, feed utilization efficiency, and protein efficiency ratio; but did not the feed consumption rate and survival rate values.
PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN BENIH TAWES (Puntius javanicus) Hanief, Muhammad Ahda Rifqi; Subandiyono, -; Pinandoyo, -
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.309 KB)

Abstract

Manajemen pemberian pakan adalah suatu usaha untuk memaksimalkan pemanfaatan pakan untuk pertumbuhan. Salah satu metode yang diterapkan dalam manajemen pemberian pakan adalah dengan memberikan pakan pada waktu yang tepat saat dibutuhkan.  Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh frekuensi pemberian pakan terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan benih tawes. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium. Desain penelitian ini adalah rancangan acak lengkap menggunakan 4 perlakuan dengan 3 pengulangan.  Perlakuannya adalah pemberian frekuensi pakan masing-masing 1(A),  2(B), 3(C) dan 4(D) kali sehari dengan metode pemberian pakan at satiation. Hasil dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa frekuensi pemberian pakan berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi pakan, laju pertumbuhan relatif individu serta laju pertumbuhan panjang tubuh relatif benih tawes, namun tidak memberikan pengaruh nyata pada kelulushidupan, rasio konversi pakan dan rasio efisiensi protein. Frekuensi pemberian pakan tiga kali sehari menghasilkan nilai terbaik pada laju pertumbuhan bobot (6,26-6,38% per hari) dan laju pertumbuhan panjang tubuh (1,04-1,06% per hari).  Nilai rasio konversi pakan berkisar 1,89-2,08; rasio efisiensi protein 96,55-133,07% dan nilai kelulushidupan berkisar 66,16-85%.  Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian pakan tiga sampai empat kali sehari dapat meningkatkan pertumbuhan bagi benih tawes. Feeding management was an effort to optimize the function of feed given for growth.  One of the method that could be applied was by fed the fish feed just the time as it was required.  The purpose of this study was to find the effect of feeding frequencies on the growth and survival rate of java barb juveniles.  This study was an experimental laboratory method.  The design of the experiment was completely randomized design with 4 treatments and 3 replicates. The treatments were feeding frequency 1(A), 2(B), 3(C) and 4(D) time a day with at satiation method.  This study showed that various feeding frequencies significantly affected on the feed consumption, relative growth rate, and relative body length of the trial fish but not significantly affected on the survival rate, feed conversion ratio, and protein efficiency ratio.  Feeding frequencies of 3 and 4 times a day resulted the best values on relative growth rate (i.e 6,29-6,38% per day) and relative body length (i.e 1,04-1,06% per day) of  the fish. The values of feed conversion, protein efficiency ratio, and survival rate were variated beetwen 1,89-2,08; 96,55-133,07%; and 66,16-85%. It was concluded that feeding frequencies 3 to 4 times a day could increased the growth of the java barb juveniles.
PERFORMA PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis niloticus) YANG DIBERI JUMLAH PAKAN YANG BERBEDA Karimah, Ulfatul; Samidjan, Istyanto; Pinandoyo, - -
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 7, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.888 KB)

Abstract

Keberhasilan budidaya sangat ditentukan beberapa aspek, salah satunya adalah jumlah pakan.Pakan yang memiliki nilai nutrisi yang baik akan memberikan pertumbuhan yang baik bagi ikan nila gift. Pemberian jumlah pakan yang tepat merupakan suatu usaha untuk mencapai keberhasilan pertumbuhan ikan nila gift. Pemberian jumlah pakan yang kurang tepat mengakibatkan penurunan kualitas air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji peforma pemberian jumlah pakan yang berbeda terhadap ikan nila gift (O. Niloticus) terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan nila gift.Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan nila gift (O. niloticus) dengan bobot rata-rata 3,69±0,55g/ekor dan padat tebar 30 ekor/m3. Penelitian ini menggunakan metode deskrptif dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini: A (150,44 g), B (175,42), C (200,48) dan D (225,38). Data yang diamati meliputi EPP, PER,RGR, SR dan kualitas air.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jumlah pakan yang berbeda berpengaruh terhadap  EPP, PER,RGR, SR. Nilai EPP terbaik yaitu pada perlakuan D 81,35±0,63%. Nilai PER terbaik yaitu pada perlakuan D 2,18±0,02%. Nilai RGR terbaik yaitu perlakuan D 3,72±0,07%/hari. SR terbaik yaitu pada perlakuan D 96,67 %,. Kualitas air pada media pemeliharaan berada pada kisaran yang sesuai untuk budidaya ikan nila gift.The success of cultivation is determined some aspects, one of which is the amount of feed. Feed that has good nutritional value will provide good growth for the tilapia gift. Giving the right amount of feed is an effort to achieve the successful growth of tilapia gift. Incorrect feeding resulted in decreased water quality. The purpose of this study is to examine the performance of different feeding amounts to the indigo tilapia (O. Niloticus) to growth and survival of tilapia gift fish. The test fish used are Tilapia fish gift (O. niloticus) with average weight 3,69 ± 0,55g / tail and stocking stock 30 / m3. This research used the descriptive method with 4 treatments and 3 replications. The treatments in this study were: A (150,44 g), B (175,42), C (200,48) and D (225,38). Observed data include EPP, PER, RGR, SR and water quality. The result of the research shows that the different feeding level has the influence to EPP, PER, RGR, SR. The best value of EPP is on treatment D 81,35 ± 0,63%. The best PER value is at treatment D 2.18 ± 0.02%. The best RGR value is treatment D 3.72 ± 0.07% / day. The best SR is at treatment D 96,67%. Water quality on maintenance media is in the appropriate range for indigo tilapia gift.PERFORMA PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis niloticus) YANG DIBERI JUMLAH PAKAN YANG BERBEDA
PENGARUH KANDUNGAN LEMAK DAN ENERGI YANG BERBEDA DALAM PAKAN TERHADAP PEMANFAATAN PAKAN DAN PERTUMBUHAN PATIN (Pangasius pangasius) Munisa, Qorina; Subandiyono, -; Pinandoyo, -
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.82 KB)

Abstract

Pakan merupakan faktor terpenting dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan dalam kegiatan budidaya ikan, didalam pakan harus mengandung nutrisi yang lengkap. Penggunaan lemak dalam pakan sangat penting dalam menunjang pertumbuhan, karena lemak merupakan sumber energi yang memiliki nilai cukup tinggi dibanding protein dan karbohidrat. Pengunaan lemak sebagai “Protein sparing effect” yaitu pengganti protein sebagai sumber energi, sehingga penggunaan energi yang berasal dari protein dapat digunakan untuk menunjang pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kandungan lemak dan energi yang berbeda dalam pakan terhadap pemanfaatan pakan dan pertumbuhan patin (P. pangasius).Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan.  Perlakuan yang diterapkan adalah perbedaan kandungan lemak dan energi antara lain pada perlakuan A (8%, 281,98 kkal); B (9%, 286,74 kkal); C (10%, 289,45 kkal); dan D (11%, 296,21 kkal). Ikan uji yang digunakan adalah patin (Pangasius pangasius) yang berasal dari Banjarnegara, Jawa Tengah. Ikan uji yang digunakan dengan bobot rata-rata 6,48±0,68 g/ekor, dengan padat tebar 1 ekor/liter. Pakan diberikan 3 kali dalam sehari yaitu pada sekitar pukul 08.00 WIB, pukul 12.00 WIB, dan pukul 16.00 WIB. Pemberian pakan diberikan secara at satiation.Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan lemak dan energi yang berbeda dalam pakan buatan, memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap EPP, PER, dan RGR pada patin (P. pangasius), sedangkan pada variabel TKP dan SR tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05). Perlakuan D diperoleh hasil tertinggi dengan nilai TKP (25,27±0,06g), EPP (54,62±0,93%), PER (1,82±0,03%), RGR (0,75±0,02%/hari), dan SR (95,83%).Kandungan lemak dan energi yang berbeda dalam pakan, memberikan pengaruh nyata terhadap EPP, PER, dan RGR; tetapi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap TKP dan SR patin (P. pangasius). Feed played an important role in fish farming and therefor, it should contain complete nutrition. The use of fat in fish diet was required for energy supply and producing of growth. The fat was used to subtitute energy source from protein, so the use of protein for fish growth can be optimaled. This study was aimed to observe the influence of different fat and energy on the feed utilization and growth of P. pangasius.The experimental method used was completely randomized design, which consisted of 4 treatments and 3 replicats, that were trial diets with ratio of  treatment A (8%, 281.98 kkal); B (9%, 286.74 kkal); C (10%, 289.45 kkal); dan D (11%, 296.21 kkal) respectively. The ratio of vegetable oil : animal oil was equal. The fish used was P. pangasius, which was quired from Banjarnegara, Central Java. It’s average body weight of 6.48±0.68 g. The fish was maintenance in 8 l-tanks for 35 days. with a stocking density of 1 fish/l. The fish were feed 3 times a day, at 08.00, 12.00, and 16.00 by appliying at satiation method.The fish fed on resulted on dietary of different fat and energy on the feed on values significantly different (P<0.05) on the EPP, PER and RGR. But for feed in TKP and SR values (P>0.05).  TKP value (25.27±0.06g) EPP (54.62±0.93%) , PER (1.82±0.03%) , RGR (0.75±0.02%/day), and SR (95.83%).It was concluded that the influence of different fat and energy on the feed utilization and growth of pangasius in feed significantly effect on, EPP, PER,  and RGR while for TKP and SR where not significantly different.
PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI PAKAN DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Noviana, Putri; Subandiyono, -; Pinandoyo, -
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.374 KB)

Abstract

Probiotik merupakan salah jenis bakteri fotosintetik yang mampu meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan ikan.  Jenis bakteri seperti Lactobacillus sp, Actinomycetes sp, Streptomycetes sp, dan ragi sering diperlukan dalam probiotik untuk ditambahkan kedalam pakan ikan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh probiotik dalam pakan terhadap efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan ikan nila.  Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL)  yang terdiri dari 5 perlakuan 3 kali ulangan.   Masing-masing perlakuan diberikan penambahan dosis probiotik sebesar 0, 5, 10, 15, dan 20 g/kg pakan.  Benih nila berukuran 5-6 cm ditebarkan dalam bak plastik bervolume 45.78 cm3 dengan kepadatan 12 ekor/12 liter.  Selama pemeliharaan, ikan diberi pakan secara at satiation dengan frekuensi 3 kali sehari.  Variabel yang diamati meliputi laju pertumbuhan relatif, tingkat konsumsi pakan, efisiensi pemanfaatan pakan, protein efisiensi rasio, dan kelulushidupan ikan uji.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik sebesar 10 g/kg pakan menghasilkan laju pertumbuhan relatif sebesar 3.20% per hari, tingkat konsumsi pakan sebesar 83.86 g, efisiensi pemanfaatan pakan sebesar 77.23%, protein efisiensi rasio sebesar 2.17% dan kelulushidupan benih nila sebesar 90 %.  Hasil penelitian ini dapat simpulkan bahwa pemberian probiotik 10 g/kg pakan mampu meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan serta pertumbuhan benih nila (O. niloticus).Probiotic is one of photosynthetic bacterias that able to increase diet utilization efficiency and fish growth. The bacterias like Lactobacillus sp, Actinomycetes sp, Streptomycetes sp, and yeast are often needed in probiotic to be added to practical diet. This research were aimed to study the effect of probiotics in practical diet on the diet utilization efficiency and growth performances of tilapia. This study was conducted in April until June 2014 in the Wet Laboratory of Aquaculture Study Programme, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University. This study used completely randomized design (CRD) method with 5 treatments and 3 replicates. Each treatment used diet containing the probiotic of 0, 5, 10, 15, and 20 g/kg diets respectively. Tilapia juveniles sized 5-6 cm were cultured in the container with density 12 fishes /12 liter water. The feeding frequency was 3 times a day and applied at satiation method. The variables measured were relative growth rate, diet consumption rate, diet utilization efficiency, protein efficiency ratio, and survival rate the tilapia. The data showed that the addition of EM4-probiotic of 10 g/kg diet resulted on the values best for the relative growth rate (i.e. 3.2 %/day), diet consumption utilization (i.e. 83.86%), diet utilization efficiency (i.e. 77.23%), protein efficiency ratio (i.e 2.17%), and fish survival rate (i.e. 90%). It was concluded that the addition of probiotics of 10 g/kg could improve the diet efficiency utilization and growth rate of tilapia (O. niloticus) juvenile.
PENGARUH KAROTENOID DARI TEPUNG ALGA Haematococcus pluvialis DAN MARIGOLD BERBASIS ISOKAROTENOID PADA PAKAN BUATAN TERHADAP KECERAHAN WARNA ORANYE, EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN DAN PERTUMBUHAN IKAN MAS KOKI (Carassius auratus) Uly, Marta; Pinandoyo, - -; Hastuti, Sri
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.905 KB)

Abstract

Ikan mas koki (Carassius auratus) merupakan salah satu ikan hias yang banyak diminati karena keindahan warnanya.  Warna ikan mas koki didapatkan dari karotenoid yang terkandung dalam pakan.  Karotenoid ini berasal hewan dan tumbuhan yang mengandung pigmen warna seperti tepung alga H. puvialis dan marigold.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karotenoid dari tepung alga H. puvialis dan marigold terhadap peningkatan kecerahan warna oranye ikan mas koki, mengetahui  pengaruh pemberian karotenoid dari tepung alga H. pluvialis dan marigold terhadap total konsumsi pakan, rasio konversi paka, laju pertumbuhan spesifik, dan tingkat kelulushidupan ikan mas koki, dan mengetahui jenis bahan terbaik dalam meningkatkan kecerahan warna oranye ikan mas koki.  Padat tebar ikan mas koki yaitu 1 ekor/l.  Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan.  Perlakuan dalam penelitian ini yaitu Perlakuan A (penambahan karotenoid 0 mg/kg), B (penambahan karotenoid 200 mg/kg dari tepung alga H. puvialis), C (penambahan karotenoid 200 mg/kg dari tepung marigold), dan D (penambahan karotenoid 100 mg/kg dari tepung alga H. puvialis dan 100 mg/kg dari tepung marigold).  Data yang diamati meliputi nilai hue, rasio konversi pakan, laju pertumbuhan spesifik, tingkat kelulushidupan, dan kualitas air.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan karotenoid pada pakan buatan berpengaruh sangat nyata nilai hue dan FCR namun tidak berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan spesifik dan tingkat kelulushidupan.  Perlakuan C (penambahan karotenoid 200 mg/kg dari tepung marigold) yang menghasilkan tingkat penurunan nilai hue terbesar yaitu 4,82o. Goldfish (C. auratus) is one of the ornamental fish that are much sought because of the beauty of its color.  The color of ornamental fish is obtain from carotenoids contained within feed.  Carotenoids are derive from animals and plants that contain color pigments such as flour H. pluvialis of algae and marigold.  This research purposed to know effect of addition carotenoids from flour H. pluvialis of algae and marigold towards increased the brightness orange color of goldfish, effect of addition carotenoids from flour H. pluvialis of algae and marigold towards total feed consumption, feed conversion ratio, spesific groeth rate, and survival rate of gold fish, and to know the best type of material in improving the brightness orange color of goldfish.  The density of goldfish was 1 tail/l. This research used experimental method with complete randomize design of 4 treatments and 3 repetitions.  The treatments of this research were Treatment A (addition carotenoids 0 mg/kg), B (addition carotenoids 200 mg/kg from flour H. pluvialis of algae), C (addition carotenoids 200 mg/kg from flour marigold), and D (addition carotenoids 100 mg/kg from flour H. pluvialis of algae and 100 mg/kg from flour marigold).  Data that observed during this research were value of hue, feed conversion ratio, spesific growth rate, survival rate, and water quality.  The results of this research showed that the addition carotenoid in feed give significant different towards value of hue and feed conversion ratio but not sigficant different  towards spesific growth rate and survival rate.  Treatment C (addition carotenoid 200 mg/kg from flour marigold) produced a reduced rate of the biggest value of hue was 4,82o.