Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PENGARUH BERBAGAI RASIO E/P PAKAN BERKADAR PROTEIN 30% TERHADAP EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN DAN PERTUMBUHAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) Pratama, Mahendra Adi; Subandiyono, -; Pinandoyo, -
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.024 KB)

Abstract

Pakan yang baik adalah pakan yang mengandung nutrisi yang lengkap sesuai kebutuhan ikan dengan energi total yang mencukupi kebutuhan hidup ikan dan pertumbuhan ikan. Protein merupakan salah satu komponen nutrisi yang digunakan untuk sumber energi pertumbuhan. Pengaturan rasio energi protein sangat diperlukan agar dapat memaksimalkan peran protein dalam menunjang pertumbuhan benih ikan mas (Cyprinus carpio), sehingga protein tidak digunakan sebagai sumber utama energi dalam kegiatan metabolisme ikan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pada perbedaan rasio energi protein  dalam pakan terhadap pemanfaatan pakan dan pertumbuhan ikan mas (C. carpio). Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan.  Perlakuan yang diterapkan adalah perlakuan A, B, C, dan D (E/P 8,6 kkal/g Prot; 8,8 kkal/g Prot; 9,0 kkal/g Prot; dan 9,2 kkal/g Prot). Hewan uji yang digunakan adalah ikan mas (C. carpio) dengan padat penebaran 1 ekor/L air yang ditampung dalam toples, dengan masa pemeliharaan selama 35 hari. Kualitas air pada wadah pemeliharaan ikan mas dalam kondisi optimal,dengan sistem semi resirkulasi air tertutup. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan rasio energi/protein dalam pakan dengan protein 30% pada tiap perlakuan, memberikan perbedaan nyata (P<0,05) terhadap laju pertumbuhan relatif (RGR), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP) dan protein efisiensi rasio (PER) pada ikan mas (C. carpio).  Pada perlakuan D merupakan hasil terbaik dengan nilai RGR (3,13 ±0,17 %/hari), EPP (57,63±2,45 %), PER (1,92±0,08 %), TKP (28.40± 0.36 g) dan SR (95.83±0,72%).  Perbedaan rasio energi protein pada pakan buatan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap efisiensi pemanfaatan pakan, protein efisiensi rasio, dan laju pertumbuhan relatif pada benih ikan mas (C. carpio). A good feed contained complete nutrition according to the fish need with an adequate total energy for the fish growth. Protein was one of the nutrient component that used for the fish growth. Energy protein ratio was useful for maximize the role of protein in supporting the growth of the seed carp (Cyprinus carpio), so that the protein was not used as the main energy in the daily metabolism activity of fish. This research aim to assess the influence of by the difference in the energy protein ratio in  feed on the utilization of fodder and the growth of common carp (C. carpio)The research method is experimental method with completely randomized design (RAL), which consists of 4 treatments and 3 repetitions. The treatment used is treatment A, B, C, and D (E/P 8.6 Kcal/g Prot; 8.8 kcal/g Prot; 9.0 kcal/g Prot; and 9.2 kcal/g Prot). Animal tests used were carp (C. carpio) with a stocking density 1 fish /L of water is collected in a plastic tub, with a maintenance period of 35 days. The quality of water in the container maintenance of carp in optimal condition, with a closed water circulation system. The results showed that differences in protein energy ratio in the diet with 30% protein at each treatment, providie significant differences (P<0.05) on the relative growth rate (RGR), the efficiency of feed utilization (EPP), and protein efficiency ratio (PER) in carp (C. carpio). In the treatment D is the best result with the value of RGR (3.13 ± 0.17%/day), EPP (57.63 ± 2.45%), PER (1.92 ± 0.08%), TKP (28.40 ± 0.36 g ) and SR (95.83 ± 0.72%). The difference in energy protein ratio on artificial feed provides real impact (P<0,05) against utilization efficiency of feed, protein efficiency ratio, and growth rate relative to the seed carp (C. carpio).
PEMANFAATAN TEPUNG DAUN LAMTORO (Laucaena gluca) YANG TELAH DIFERMENTASIKAN DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) Restiningtyas, Rachma; Subandiyono, -; Pinandoyo, -
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.674 KB)

Abstract

Tepung daun lamtoro merupakan sumberdaya bahan baku yang potensial untuk bahan baku pakan ikan nila merah (Oreochromis niloticus).  Namun pemanfaatannya terkendala dengan adanya kandungan zat antinutrisi yang terkandung di dalam daun lamtoro seperti neutral detergent fiber (NDF), acid detergent fiber (ADF), defisiensi asam amino esensial dan kandungan mimosin.  Hasil fermentasi diharapkan terjadi peningkatan terhadap kualitas bahan pakan yang akan digunakan campuran pakan ikan. Daya cerna ikan dapat meningkatkan serat kasar pada daun lamtoro menurun setelah proses fermentasi. Fermentasi tersebut menggunakan probiotik yang mengandung bakteri Tricoderma sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh tepung daun lamtoro yang difermentasikan dan ditambahakan kedalam pakan terhadap pertumbuhan ikan nila merah (O. niloticus). Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan.  Ikan diberi pakan buatan dengan kadar tepung daun lamtoro yang telah difermentasi sebanyak 0, 5, 10, dan 15%. Variabel yang diamati meliputi laju pertumbuhan relative (RGR), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), protein efisien sirasio (PER), dan kelulushidupan (SR).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung daun lamtoro sebesar 10% memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai RGR, EPP, dan PER yaitu masing-masing sebesar 2.09%/hari; 60.84% dan 2.03% namun tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap nilai SR.  Berdasarkan pada hasil penelitian ini dapat simpulkan bahwa tepung daun lamtoro sebesar 10% dalam pakan mampu meningkatkan pertumbuhan ikan nila merah (O.niloticus). Dosis optimum tepung daun lamtoro yang dapat ditambahakan kedalam pakan buatan untuk benih ikan nila merah adalah sebesar 10.00 – 11.25%. Leucaena leaf powder was a potensial ingredient for raw material feed of red telapia. However it has constrainet by week the presence of anti nutrient in the leaf as neutral detergent fiber (NDF), acid detergent  fiber (ADF), essential amino acid deficiency and mimosin. By fermentation process it was expected could in crase the quality of the ingediend for fish died. Fish does just dibelity on the leaf powder as crade fiber contains dicreasing after fermentation proses. The proces use probiotic containing Trichoderma sp. This research was aimed to study the influence of fermented Leucaena leaf powder to artificial feed on the growth of red tilapia (O. niloticus). The exsperimental method used was completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replicates. The fish were fed on trial feed containing fermented leucaena leaf as must as 0, 5, 10, and 15%. The variables, measured include the relative growth rate (RGR), efficiency of feed utilization (EPP), protein efficiency ratio (PER), and survival rate (SR). The data showed that the used of fermented leucaena leaf powder of significanly different (P<0.05) on the of 10% resulted of  RGR, EPP, and PER that were 2.09% / day, 60.84%,  2.03%, while the value of SR was similar (P>0.05).  It was concluded that fermented Leucaena leaf powder as must as 10% feeding enhances growth of tilapia (O.niloticus). Optimum dose Leucaena leaf powder that can be added into artificial feed for red telapia seeds as much as 10.00 – 11.25%.
PENGARUH MINYAK IKAN DAN LESITIN DENGAN DOSIS BERBEDA DALAM PAKAN TERHADAP PEMANFAATAN PAKAN DAN PERTUMBUHAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) Kurniasih, -; Subandiyono, -; Pinandoyo, -
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.017 KB)

Abstract

Fungsi makanan bagi ikan adalah sebagai sumber energi yang diperlukan dalam proses fisiologi ikan. Oleh karena itu, makanan sebaiknya mengandung lemak dan komponen nutrisi lainnya. Lemak merupakan salah satu komponen makro nutrien yang memberikan kandungan energi terbesar dibandingkan dengan karbohidrat dan komponen lain. Lemak pakan mempunyai 2 fungsi utama, yaitu sebagai sumber energi metabolik dan sebagai sumber dari berbagai komponen asam lemaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji minyak ikan dan lesitin dengan dosis berbeda dalam pakan terhadap pemanfaatan pakan dan pertumbuhan ikan mas (C. carpio).Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan.  Perlakuan yang diterapkan pada perlakuan A  menggunakan minyak ikan:lesitin sebanyak (0,0:0,0%), perlakuan B (0,30:0,0%), perlakuan C (0,60:0,30%), dan perlakuan D (0,90:0,60%). Hewan uji yang digunakan dalam penelitian adalah ikan mas (C. carpio) yang berasal dari Banjarnegara, dengan rerata bobot 1,62±0,23g dengan padat penebaran 1 ekor/1 liter air yang ditampung dalam toples plastik volume 8 liter, dengan masa pemeliharaan selama 35 hari. Sumber air yang digunakan pada penelitian ini adalah air tawar. Frekuensi pemberian pakan dilakukan sebanyak 3 kali sehari pada jam 08.00, 12.00, dan 14.00 WIB secara  at satiation. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian minyak ikan dan lesitin ke dalam pakan buatan dengan dosis yang berbeda pada tiap perlakuan, memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap laju pertumbuhan relatif (RGR), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP) dan protein efisiensi rasio (PER) pada ikan mas (C. carpio). Sedangkan pada variabel tingkat konsumsi pakan dan kelulushidupan tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Perlakuan D merupakan hasil tertinggi dengan  nilai RGR (2.41 ±0.07%/hari), EPP (59.09±1.36%), PER (1.97±0.05%). Minyak ikan dan lesitin dengan dosis berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap pemanfaatan pakan dan pertumbuhan ikan mas. The function of feed for fish as an energy source was required in the physiologycal processes. Therefore, the feed should contain fats, and other nutrients componds. Fat provide largest energy compared to carbohydrates for the similar weight. Fat in the diet have two main fuctions, that were as a metabolic energy and as a fatty acid sources. The aim of this research was to assess the role of fish oil and lecitine with different doses in the diet on the growth of carp. The method of the research used completely randomized design, which consisted of 4 treatments and 3  replicates. The experimental namely A, B, C, and D, that were animal and vegetable oil on trial diet as much as 0,0:0,0 ; 0,3:0,0 ; 0,60:0,30 ; and 0,90:0,60%), respectively. The trial fish was carp with the average body weigh of 1.62±0.23g. The fish was maintained in 8 L- plastic tanks for 35 days. The fish were fed, at satiation for 3 times a day, at 08.00, 12.00, and 16.00 local time. The data showed that the role of fish oil and lecitine with different doses and in the diet resulted on the significantly different (P<0,05) on the relative growth rate (RGR), feed utilization efficiency (EPP), and protein efficiency ratio (PER) of the carp. While for feed consumption rate (FCR) and survival rate (SR) were not significantly different (P>0,05). D treatment resulted on the highest RGR values (2.41±0.07%/days), EPP (5.09±1.36%), PER (1.97±0.05%). Values, fish oil and lecitine with different doses was able to increase on the growth of carp.
PENAMBAHAN TEPUNG BUNGA MARIGOLD ( Tagetes Erecta) PADA PAKAN BUATAN UNTUK MENINGKATKAN KECERAHAN WARNA IKAN RAINBOW (Melanotaenia pearcox) Merlin, Nadia Punky Uberthi; Samidjan, Istiyanto; Pinandoyo, - -
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.508 KB)

Abstract

Ikan  rainbow (Melanotaenia pearcox)merupakan salah satu ikan hias endemik asal Papua. Warna, bentuk tubuh, serta gerak geriknya menjadi daya tarik masyarakat umum untuk memeliharanya, Ikan  rainbow (Melanotaenia pearcox) memiliki  nilai  ekonomis  tinggi  sebagai  ikan  hias  karena  penampilan  warna  dan  ukuran yang  menarik. Warna pada tubuh ikan hias dapat dihasilkan dari pakan yang mengandung zat warna. Analisis warna yang digunakan adalah Adobe Photoshop CC. Penelitian ini bertujuan unruk mengetahui pengaruh penambahan tepung bunga marigold terhadap performa warna tubuh dengan dosis yang sesuai. Dosis yang digunakan adalah perlakuan A tanpa penambahan tepung bunga marigold, perlakuan B dengan dosis 1,5%, perlakuan C 2%,  dan perlakuan D 2,5% Analisa data menggunakan ANNOVA dan apabila terdapat berpengaruh sangat nyata (P<0,01) maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung bunga marigold dalam pakan buatan pada perlakua A yaitu sebesar 24,92±4,87, perlakuan B yaitu sebesar 42,58±2,46, , perlakuan C yaitu sebesar 58,05±1,34, dan perlakuan D yaitu sebesar 36,80±3,88. Kualitas air selama penelitian masih berada dalam kisaran yang layak untuk kehidupan ikan rainbow yaitu suhu 25 - 28ºC; pH 7,2 – 7,9; DO 4,7 - 4,9mg/L; amoniak 0,61 - 0,94mg/L. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya pengaruh sangat nyata terhadap penambahan tepung bunga marigold dalam pakan buatan terhadap peningkatan performa warna tubuh ikan rainbow dengan dosis terbaik 2% . Rainbow fish (Melanotaenia pearcox) is one of the original ornamental fish endemic to New Guinea. Color, body shape, as well as the motion of the appeal of the people to keep it, the Rainbow Fish (Melanotaeniidae pearcox)has a high economical value as ornamental fish due to the appearance of color and size. The analysis of colors used is Adobe Photosop CC. The colors of the fish can be  produced from the feed that carotenoid. The purpose of the research to determine the influence of the addition of  marigold flower  flour to fish body  color performance   with the appropriate dose. The doses used on treatment A without the addition of marigold flower flour, treatment B 1.5%,treatment C 2%  and treatment D 2.5%. Data analysis used ANNOVA and when highly significant effect (P<0,01)  then continued with by Duncan test. The results showed that the addition marigold flower flour in artificial feed on treatmen A 24,92 ± 4, 87, treatment B 42,58 ± 2, 46,  treatment C 58,05 ± 1.34  and  treatment D  36,80 ± 3, 88. The water quality during the research was still in a decent range of rainbow fish. That temperature was  25-28 ° C; pH 7.2 – 7.9; DO 4.7-4, 9mg/L; ammonia 0.61-0, 94mg/L. The conclusion of this research was the significant influence of the addition of marigold flower flour in artificial feed to increased performance of body color rainbow fish with the best dose of 2% .
PENGARUH VITAMIN C DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI PAKAN DAN PERTUMBUHAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) Gunawan, Ary Sarining Airmawati; Subandiyono, -; Pinandoyo, -
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.468 KB)

Abstract

Fungsi makanan bagi ikan adalah sebagai sumber energi yang diperlukan dalam proses fisiologi ikan. Oleh karena itu, makanan hendaknya mengandung vitamin, sebagaimana juga protein, lemak dan karbohidrat. Vitamin diperlukan untuk proses metabolisme dalam tubuh,  seperti kolagen yang berperan dalam membentuk tulang rawan untuk memacu pertumbuhan.   Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh Vitamin C dalam pakan terhadap efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan ikan nila merah (O. niloticus).  Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL)  yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan.  Ikan diberi pakan buatan dengan kandungan vitamin C berbeda (0,0; 0,05; 0,10; dan 0,15%).  Variabel yang diamati meliputi laju pertumbuhan relatif, panjang total relatif, tingkat konsumsi pakan, efisiensi pemanfaatan pakan, protein efisiensi rasio, dan kelulushidupan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian vitamin C sebesar  1,0% menghasilkan laju pertumbuhan relatif sebesar 2.07% per hari, panjang total relatif sebesar 0,53%, tingkat konsumsi pakan sebesar 31,88g, efisiensi pemanfaatan pakan sebesar 73,88%, protein efisiensi rasio sebesar 2,46% dan kelulushidupan sebesar 100%.  Hasil penelitian ini dapat simpulkan bahwa pemberian vitamin C (1,0%) pakan mampu meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan serta pertumbuhan ikan nila merah (O.niloticus). Diet was required as an energy source in physiological process of fish body. Therefore, diet should contain vitamin as well as proteins, fats, and carbohydrates. Vitamin was required in metabolic process to form collagen and then cartilage, to support the fish growth.This research was conducted to study the effect of vitamin C in practical diet on the diet consumption efficiency and tilapia growth. The experiment method used in this research was completely randomized design with 4 treatments and 3 replicates. Fishes were fed with practical diet contained different dietary vitamin C (0,0; 0,05; 0,10; and 0,15%). The variables observed were relative growth rate, relative total length, diet consumption rate, diet consumption efficiency, protein efficiency ratio, and survival rate of tilapia (O. niloticus). The data showed that the addition of vitamin C of 1% (treatment C) resulted on the best value on relative growth rate i.e. 2,07%/ day, relative total length i.e. 0,53%, diet consumption rate i.e. 31,88 g, diet consumption efficiency i.e. 73,88%, protein efficiency ratio i.e. 2,46%  and tilapia survival rate of 100%. It was suggested that the dietary vitamin C of 0,10% in the diet could be applied in tilapia culture to  increase diet consumption efficiency and tilapia growth.
PENGARUH PERBEDAAN FREKUENSI PAKAN KOMERSIL MENGGUNAKAN SISTEM RESIRKULASI DENGAN FILTER ARANG AKTIF TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) Mufidah, Kamilia; Samidjan, Istiyanto; Pinandoyo, - -
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.08 KB)

Abstract

Pakan salah satu faktor utama pertumbuhan ikan patin. Manajamen pemberian pakan adalah suatu usaha untuk memaksimalkan pemanfaatan pakan untuk pertumbuhan ikan. Salah satu metode pemberian pakan ikan yaitu dengan memberikan pakan dengan tepat waktu saat ikan membutuhkan nutrisi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh pemberian frekuensi pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan patin (Pangasius hypopthalmus) pada sistem resirkulasi menggunakan filter arang dan mengetahui pemberian frekuensi pakan yang terbaik untuk ikan patin. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan patin (Pangasius hypopthalmus) dengan bobot rata-rata 8,67±0,46 g dan padat tebar 10 ekor/m3. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini: perlakuan A (pemberian pakan sekali sehari), B (pemberian pakan dua kali sehari), C (pemberian pakan tiga kali sehari) dan D (pemberian pakan empat kali sehari). Data yang diamati meliputi TKP, FCR, EPP, RGR, dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan enzim fitase dalam pakan buatan memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,05) terhadap TKP, FCR, EPP, RGR. Pemberian frekuensi pakan yang optimal yaitu empat kali sehari dapat meningkatkan TKP dan RGR sebesar TKP 126.93 gram, RGR 4.13%. Pemberiakan frekuensi pakan tiga kali sehari dapat meningkatkan EPP sebesar EPP 97.05%. Nilai FCR Pemberiakan frekuensi pakan tiga kali sehari sebesar 1.03 %. Kualitas air pada media pemeliharaan berada pada kisaran yang sesuai untuk budidaya ikan patin. The Feed is one of main factors for fish growth and survival rate. The management if giving feed is an efort to optimize the advantages of feed for growing the fish. One of the feed giving methods is by giving feed on time when the fish needed nutrition. The purpose of this observation is to identify the effect of frequency in giving different feed to the growth and life of the fish on recirculation system by using active carbon filtration and understanding the best frequency of giving feed for the pangasiid catfish. The tested fish that is use the fish weighing average 8,67±0.46 g and density stocking 10 heads/m3. this observation uses ecperimental method by complete shuffel design in 4 actions and 3 repetitions. The actions of this observation are : Action A (giving feed one a day), B (giving feed two a day), C (giving feed three a day), and D (giving feed four a day). The analyzed data follows TKP, FCR, EPP, ]RGR, and water quality. The result of observation shows that the substitution of frequency in giving different feed real effect (P<0,05) to TKP, FCR, EPP, RGR. The optimal of feed given frequency is four a day that can increase TKP and RGR in the amount of TKP 126,93 g, RGR 4,13%. The frequency of giving feed three a day can increase EPP in the amount of EPP 97,05%. The value FCR of giving feed in three a day is 1,03%. The water quality to treatment media is on the appropriate range for pangasiid catfish (Pangasius hypopthalmus) cultivation.
THE EFFECT OF ADDITION OF INDIAN COPPERLEAF FLOUR AND TAOGE FLOUR COMBINATION IN ARTIFICIAL FEED ON FEED UTILIZATION EFFICIENCY AND GROWTH OF TILAPIA (OREOCHROMIS NILOTICUS) Hernowo, Ilham Agung; Pinandoyo, Pinandoyo; Hutabarat, Johannes; Herawati, Vivi Endar
Aquacultura Indonesiana Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Indonesian Aquaculture Society (MAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.539 KB) | DOI: 10.21534/ai.v21i1.168

Abstract

Tilapia is a superior freshwater commodity in Indonesia. The problem with tilapia farmers is the high price of commercial feed because raw materials are still imported. Alternative materials are needed to reduce the cost of feed. One of the treatments is by substituting local raw materials that can stimulate the growth of tilapia, namely by substituting a combination of earrings spinach flour and bean sprouts in the artificial feed that is useful to spur the growth of cultivated tilapia. This study aims to determine the best dose substitution and effect of earrings spinach flour and waste sprouts flour on artificial feed to the efficiency of feed utilization and growth of tilapia fish (Oreochromis niloticus). The method used is an experimental method with a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 3 repetitions. Test fish used was tilapia with an average weight of 3.37 ± 0.16 grams which were kept in a bucket of 15 L. water. The combination of earrings amaranth flour and bean sprouts flour used was in the ratio of 0%: 0% (A), 100 %: 0% (B), 50%: 50% (C) and 0%: 100% (D). Observation variables included the efficiency of feed utilization, growth, life pass, and water quality. The best results of this study were 50%: 50% (C) with, RGR, EPP, FCR, PER, TKP and Survival, respectively, 76.60 ± 3.07% / day, 76.60 ± 3 , 07%, 1.31 ± 0.05, 2.25 ± 0.04% 91.37 ± 1.45 grams and 86.67 ± 6.67a%. Water quality results in maintenance in the optimal range.
Maggot Meal (Hermetia illucens) Substitution on Fish Meal as Source of Animal Protein to Growth, Feed Utilization Efficiency, and Survival Rate of Milkfish (Chanos chanos) Herawati, Vivi Endar; Pinandoyo, Pinandoyo; Windarto, Seto; Hariyadi, Putut; Hutabarat, Johannes; Darmanto, YS; Rismaningsih, Nurmanita; Prayitno, Slamet Budi; Radjasa, Ocky Karna
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 27 No. 2 (2020): April 2020
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.862 KB) | DOI: 10.4308/hjb.27.2.154

Abstract

High protein content in maggot is one of the advantages for increasing fish growth through artificial feed. This study aimed to find the best optimization and feed formulation for fish meal substitution with maggot meal on growth, feed utilization efficiency, and survival rate of milkfish (C. chanos). Milkfish (C. chanos) with an average weight of 0.62±0.01 gram/fish was used as test fish. Feeding is carried out at 07.00 a.m., 12.00 p.m., and 17:00 p.m. through fixed feeding rate method. The tested fish was kept for 42 days with a stocking density of 1 fish/l. The experimental design used was a completely randomized design with five treatments and three replications. The treatments which had been done were fish meal substitution with maggot meal as follows: A (0%), B (25%), C (50%), D (75%), and E (100%). The research parameters included total feed consumption (TFC), feed utilization efficiency (FUE), protein efficiency ratio (PER), relative growth rate (RGR), survival rate (SR), and water quality. The results showed that the fish meal substitution with maggot meal had a significant effect (p<0.05) on FUE, PER, RGR and had no significant effect (p>0.05) on TFC and SR. The best treatment of each treatment is in treatment C with a composition of 50% maggot meal substitution on fish meal which resulted in a TFC value of 40.17±4.58, FUE of 27.51±0.77, PER of 0.83±0.03%, and RGR of 2.34±0.10.
Pengaruh Pemberian Pakan Tepung Maggot dan Parutan Kelapa terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Nutrisi Cacing Laut (Nereis sp.) Saputra, Ega; Herawati, Vivi Endar; Pinandoyo, Pinandoyo
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 (2) 2020
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ega Saputra, Vivi Endar Herawati, Pinandoyo. 2021. Pengaruh Pemberian Pakan Tepung Maggot dan Parutan Kelapa terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Nutrisi Cacing Laut (Nereis sp.). Jurnal Sains Teknologi Akuakultur. 3(2): 103- 114. Cacing laut  digunakan sebagai pakan induk udang. Pakan merupakan salah satu  faktor pertumb uhan dala m budidaya cacing laut (Nereis sp.). T ujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh pemberian pakan tepung maggot dan parutan kelapa sebagai performa pertumb uhan dan kandungan nutrisi cacing laut (Nereis sp.). Cacing laut (Nereis sp.) dikultur dengan kepadatan 100 ekor/wadah pada masing -masing perlakuan sela ma 35 hari. Frekuensi pe mberian pakan 2 kali sehari dengan metode fix feeding rate 5% dari bobot bio massa. Metode penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3  ulangan yaitu perlakuan A (tepung maggot 50% dan parutan kelapa 50%), B (tepung maggot 75% dan parutan kelapa 25%), C (tepung maggot 25% dan parutan kelapa 75%) dan D (tepung maggot 100%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa  pemberian  pakan  tepung  maggot  dan  paruta n  kelapa  berpengaruh sangat  nyata  (P<0,01)  terhadap Kelulushid upan dan EPP,  berpengaruh nyata  (P<0,05) terhadap per tumb uhan mutlak, SGR, T KP dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) pada nilai FCR. Nilai pertumbuhan mutlak, SGR, EPP, dan SR tertinggi    pada perlakuan D  (tepung  maggot  100%)  dengan  nilai  berturut -turut 0,40±0,01g, 3,15±0,03%, 48,31%±2,15 dan 99,67%±0,58.  Sedangkan  nilai   T KP   berkisar   32,33-  35,61%,   dan   nilai   FCR   berkisar   sebesar   2,07-3,28%.Kandungan protein  tertinggi  pada  perlakuan  D  (tepung  maggot  100%)  sebesar  54,05%  dan  lemak tertinggi pada perlakuan B (tepung maggot 75% dan parutan kelapa 25%) sebesar 22,82%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pakan tunggal bersumber dari hewani (tepung maggot 100%) dapat dimanfaatkan sebagai pertu mb uhan, EPP dan kandungan nutrisi cacing laut (Nereis sp.)
Growth and Survival Rate of Tilapia (Oreochromis niloticus) Larvae Fed by Daphnia magna Cultured With Organic Fertilizer Resulted From Probiotic Bacteria Fermentation Vivi Endar Herawati; Johannes Hutabarat; . Pinandoyo; Ocky Karna Radjasa
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 22 No. 4 (2015): October 2015
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.308 KB) | DOI: 10.4308/hjb.22.4.169

Abstract

Daphnia magna is a potential feed for fish. The aim of this research was to find the best treatment and effect of D. magna culture addition from fermented organic fertilizer, to growth and survival rate of Oreochromis niloticus larvae. There were five treatments, each with three repetitions used in the study. All treatments used chicken dung, and different combinations of rice bran, coconut oilcake waste and tilapia larvae. Feeding on tilapia was given by ad libitum method for five times a day until 14 days. Water quality during the research was maintained at temperature 28–29°C, DO 0.3 ppm and pH 8.1–8.2. Observed variables include relative growth rate, survival rate, food consumption rate and water quality. Our results showed that D. magna cultured by fermented organic fertilizer for tilapia larvae (O. niloticus) had high significant effect (p < 0.01) on the relative growth rate and survival rate. Treatment of D. magna cultured by 1.2 g/L chicken manure, 0.9 g/L rice bran and 0.3 g/L coconut oilcake showed the highest value on the relative growth rate (10.86%); survival rate (98.46%) and food consumption at first week (106.43%) and second week (152.76%).