Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

WATER IONIZER PENGHASIL AIR HIDROGEN, AIR ALKALI DAN AIR ASAM UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT Irham Mulkan Rodiana; Ekki Kurniawan; Porman Pangaribuan
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.124 KB) | DOI: 10.18196/ppm.43.631

Abstract

Penyebaran virus Covid-19 di seluruh dunia belum bisa dihentikan. Perkiraan para ahli, wabah pandemik ini akan berlangsung lama, di Indonesia juga terjadi peningkatan kasus dan kematian secara signifikan. Saat ini virus sudah berada di sekitar kita, tidak menutup kemungkinan akan menjangkiti kita semua. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kesehatan masyarkat dan di antaranya adalah peningkatan sistem imun, penggunaan antiseptik, dan disinfektan. Program pengabdian masyarakat ini telah dilakukan penyuluhan kepada masyarakat RT 06/01 Desa Padasuka, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung bagaimana memanfaat energi elektrokimia, serta cara menggunakan alat Portable Mineral Water Ionizer agar dapat dimanfaat untuk meningkatkan kesehatan, sehingga sistem imun nya meningkat untuk menghadapi kemungkinan terjankitinya oleh virus Covid-19. Portable Mineral Water Ionizer menghasilkan air alkali yang mengandung gas hidrogen, bermanfaat untuk menghasilkan antioksidan sehingga meningkatkan sistem imum. Air asam yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai antiseptif dan desinfektan. Portable water ionizer ini dirakit dari bahan-bahan sederhana yang dapat ditemui di lingkungan masyarakat sekitar, seperti teko air sebagai wadahnya dan grafit pensil sebagai katoda dan anodanya. Masyarakat sasar dan mahasiswa ikut merakit water ionizer ini setelah penyuluhan berlangsung. Water ionizer yang telah dirakit kemudian di uji dan dibagikan ke masyarakat sekitar untuk digunakan konsumsi pribadi.
Design of Electrolysis Current Control in Water Ionizer with Voltage Source from Solar Energy Dhaifullah Allam; Ekki Kurniawan; Irham Mulkan Rodiana
JEEMECS (Journal of Electrical Engineering, Mechatronic and Computer Science) Vol 5, No 1 (2022): February 2022
Publisher : Merdeka Malang University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jeemecs.v5i1.6160

Abstract

Water is one of the human needs. There are many types of water that are needed and good for humans, including alkaline water and acidic water. Alkaline water has benefits, one of which is to improve the immune system. While acidic water has benefits, one of which is as an antiseptic or disinfectant. There are obstacles for this water-producing device, which is that it is still very expensive for water-producing equipment and it is still very rare to use solar energy as a source of electricity. The author will make a device that produces alkaline water and acid water with solar energy as a power source using a Solar Cell Module (MSS). Water ionizer is an instrument to ionize water and its mineral content by using water electrolysis method, so that the water ionizer can produce alkaline water and acid water. The tool in this study used a 20 WP solar cell module that stores electrical energy in a 12V 7AH battery. Other components used are the container water ionizer, PH4502C pH sensor, INA219 current sensor, DS18B20 temperature sensor which is connected to a microcontroller. The value of the current produced depends on the TDS of the water used, if the TDS of the water is high, the current generated is also high. Changes in pH obtained in this study with a maximum pH increase of 2.60 and a maximum decrease of 9,30 pH.  
PENERAPAN ROBOT PENGEPEL LANTAI OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK Trischa Nur Laila; Agung Surya Wibowo; Irham Mulkan Rodiana
TEKTRIKA Vol 7 No 1 (2022): TEKTRIKA Vol.7 No.1 2022
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v7i1.4054

Abstract

Membersihkan lantai rumah merupakan suatu rutinitas bagi sebagian orang. Cara manual seperti menyapu dan mengepel dapat membuat orang menjadi malas membersihkan rumah. Robot pengepel lantai merupakan robot pembersih lantai yang berjalan dengan berkelok seperti membentuk pola ‘S’. Perancangan robot pembersih lantai menggunakan sensor ultrasonik sebagai pendeteksi jarak antara robot dengan benda di sekitar robot dan menggunakan rangkaian monostable multivibrator IC555 agar robot dapat mati secara otomatis. Di bagian depan, robot memiliki tiga sensor ultrasonik, jika ketiganya mendeteksi objek maka itu adalah tembok dan robot akan berputar balik kanan atau kiri secara bergantian. Jika hanya dua atau satu sensor ultrasonik saja yang mendeteksi objek maka itu hanya rintangan sehingga robot akan menghindari rintangan itu, rintangan maksimal berukuran 10 cm2. Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa sistem penggerak robot pengepel lantai dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Robot dapat membersihkan lantai rata-rata 6,792 m2/menit. Hasil uji sensor ultrasonik menyatakan bahwa semua sensor dalam keadaan baik terbukti dengan persentase akurasi hampir semua sensor adalah 98% kecuali sensor samping kiri yang memiliki persentase akurasi 91,41%. Kata Kunci: mobile robot, sensor ultrasonik, monostable multivibrator
Rancang Bangun Sistem Kontrol Pertumbuhan Cabai Dan Pemantauan Pengairan Dalam Akuaponik Rivaldo Yoseph Buarlele; Porman Pangaribuan; Irham Mulkan Rodiana
eProceedings of Engineering Vol 9, No 5 (2022): Oktober 2022
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak efesiensi pada budidaya tanaman cabai pada akuaponik saat ini masih terhambat oleh banyakanya petani yang masih melakukan pengaturan pH dan ketinggian air secara manual, maka dari itu. Pada penelitian ini akan membuat suatu sistem kendali ketinggian air dan pHuntuk tanaman cabai mencegah terjadinya human error pada prosesnya. Metode kendali yang digunakan adalah kendali on-off, sehingga sistem dirancang mampu mengkontrol pH dengan masukan dari sensor pH(SEN0619) dan ketingian air menggunakan sensor ultrasonik pada sistem akuaponik cabai. Tingkat akurasi kedua sensor mencapai 97% dengan error pembacaan dibawah 4%, kendali yang dirancang memiliki respon yang lambat dengan settling time kendali ph sebesar 420 detik dan kendali ketingian air 129 detik, serta rise time kendali pH dengan waktu 292 detik dan kendali ketingian air sebesar 30 detik. Kata kunci : Akuaponik, kendali on-off, cabai, ikan nila
Rancang Bangun Catu Daya System Water Ionizer Menggunakan Modul Sel Surya Dengan Penyimpanan Pada Baterai Li-ion 18650 Untuk Produksi Disinfektan Matius Singgih Pamuji; Ekki Kurniawan; Irham Mulkan Rodiana
eProceedings of Engineering Vol 9, No 5 (2022): Oktober 2022
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak— Cairan disinfektan adalah larutan senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh, memusnahkan, dan membasmi kuman atau virus. Disinfektan adalah senyawa yang bersifat toksik. Cairan ini berguna disemprotkan untuk benda mati, tidak diperbolehkan disemprotkan langsung ke badan manusia karena bahan kimiawi dari cairan disinfektan dapat menyebabkan rasa gatal, kemerahan, dan alergi. System water ionizer adalah suatu sistem dimana larutan dapat meningkatkan kadar keasaman menggunakan metode elektroda. Metode ini bekerja dengan adanya katoda dan anoda yang dialiri arus tegangan listrik searah (DC) supaya larutan dapat terionisasi. Penelitian ini menggunakan tegangan utama berasal dari panel surya disimpan pada baterai 18650. Pembuatan baterai Li-Ion 18650 secara 3 seri 4 paralel dengan penambahan modul BMS3S40A menghasilkan kapasitas baterai 6936mAh, Selama pengecasan menggunakan modul sel surya 50wp polikristal mengeluarkan tegangan maksimum 21,8V, arus maksimum 2,51A dan daya maksimum 55,59W. Pengecasan menuju baterai pack Li-Ion 18650 dari tegangan 9,91V (habis) sampai 12,45V (full charged) dengan kapasitas baterai 95,83% membutuhkan waktu 5 jam. Saat pembuatan larutan disinfektan (discharging) dengan kondisi (full charged) 12,45V membutuhkan waktu 3 jam dengan kadar keasaman 5,6pH, arus keluaran 0,22A serta daya yang mengalir 2,739W, menguras baterai dari 12,45V sampai 12,03V, dengan penurunan kapasitas baterai Li-Ion 18650 sebesar 9,44%, dari 95,83% sampai 86,39%. Kata kunci—Cairan disinfektan, modul sel surya 50wp polikristal, baterai Li-Ion 18650, BMS 3S40A, pengecasan, pengurasan.
PELATIHAN PEMBUATAN WATER IONIZER UNTUK SISWA DAN GURU JURUSAN TEKNIK TENAGA LISTRIK SMK MERDEKA KOTA BANDUNG Ekki Kurniawan; Porman Pangaribuan; Irham Mulkan Rodiana; Noer Rachamat; Fawwaz M Raihan; Aldi Aprianto; Adyatma Hugo Sadewo; Arie Yudhistira; Ahmad Suryadin; Dian Prina
Prosiding COSECANT : Community Service and Engagement Seminar Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Universitas telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.051 KB) | DOI: 10.25124/cosecant.v2i1.18441

Abstract

Robot Pengantar Makanan berbasis Line Follower dengan Sensor Warna TCS3200 dan Internet of Things (IoT) Bintang Kriesna Nugraha; Adinda Sekar Santia; Zalfa Aurellia; Porman Pangaribuan; Irham Mulkan Rodiana
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 6 No. 11 (2023): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/jiip.v6i11.2774

Abstract

Melalui penelitian ini, dibuat robot pengantar makanan berbasis line follower yang dapat dikontrol menggunakan tombol pada website untuk memilih meja tujuan. Robot ini dilengkapi dengan sensor inframerah untuk mengidentifikasi jalur dan sensor warna TCS3200 untuk mendeteksi kode warna meja tujuan. Pengujian menunjukkan bahwa robot membutuhkan waktu respon rata-rata 1,157 detik untuk menjalankan perintah dari tombol dan mampu mengangkut beban maksimum 3kg. Sementara kecepatan robot dipengaruhi oleh beban yang diangkut. Semakin berat beban yang dibawa, maka semakin lambat kecepatan robot. Pembuatan robot ini berpotensi meningkatkan kualitas pelayanan dan efisiensi di restoran.
PENYULUHAN DAN PEMBUATAN PENYIMPANAN AIR HUJAN/ IONIZER AIR DI SMK 6 KOTA BANDUNG Ekki Kurniawan; Erna Sri Sugesti; Uke Kurniawan; Akhmad Hambali; Irham Mulkan Rodiana
Jubaedah : Jurnal Pengabdian dan Edukasi Sekolah (Indonesian Journal of Community Services and School Education) Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian dan Edukasi Sekolah (Jubaedah)
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jub.v4i1.174

Abstract

In 2045, Indonesia is projected to become a developed country, with the 4th largest economy in the world. This prediction is motivated by the demographic bonus that will occur in 2030-2040. This is an advantage if you succeed in educating the younger generation. On the other hand, it will be a "disaster" if the quality of Indonesian society is not well prepared. Indonesia is a country that has solar energy potential of 207.8 GWp and rainfall ranging from 2000-3000 mm per year. The large potential of solar energy and rainwater has not been utilized optimally. Rainwater can be a source of water that is refreshing and safe to use for daily needs. Another problem is that there are still vocational school alumni who are unemployed, so their level of welfare is still lacking. This community service program has been carried out for students and teachers at Vocational School 6 in the city of Bandung in the form of counseling and making 1000-liter rainwater harvesting storage or water ionizers using energy sources from 200-Watt solar cell modules. The results of the questionnaire show that the average agree/strongly agree score is 93.3% and the community accepts and hopes that activities like this will continue in the future
Low-cost Device to Upcycling PET Plastic Bottle Into 3D Printer Filament Rodiana, Irham Mulkan; Pramudita, Brahmantya Aji; Barokatillah, Nyimas Anggun; Abd. Rahman Saleh; Aghesa Tri Nirbhita Daniswara
Emitor: Jurnal Teknik Elektro Vol 25, No 2: July 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/emitor.v25i2.10473

Abstract

Plastic waste poses a substantial risk, causing blockages in water channels and contributing to flooding incidents. The accumulation of plastic bottles, which can take 450 to 1000 years to decompose, accelerates environmental degradation. The Ministry of Environment and Forestry (KLHK) supports waste utilization industries through the 3R principle (Reuse, Reduce, Recycle), with recycling offering a sustainable way to reuse materials. The advent of Industry 4.0 brings technological advancements, particularly in 3D printing through the FDM method. Addressing this issue requires more efficient waste management, promoting the use of refillable bottles, seeking eco-friendly packaging materials, and recycling PET bottles into 3D printing filaments. This approach provides low-cost value, reducing dependence on virgin materials and cutting waste. Additionally, the development of a mobile app adds integrated value, enabling users to efficiently set up devices for optimized filament production. A clean and sustainable environment necessitates full support from government policies and collaboration among the government, industry, and the community. Filament testing from plastic bottles reveals variations in diameter based on experimental speed. At 4 RPM, the filament measures 1.6 mm, while other speeds result in approximately 1.7 mm. The combination of 2 RPM speed and a temperature of 200°C, and 3 RPM speed with a temperature of 210°C, proves most suitable for high-quality 3D printing of Vase and 3D Benchmark from plastic bottles.
Monitoring Kecepatan Dan Suhu Pada Purwrupa Alat Pengolah Limbah Sampah Botol Plastik Menjadi Filamen Syani, Afif Mustaqim; Sugiana , Ahmad; Rodiana, Irham Mulkan
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penumpukan sampah plastik dari botol air minum dan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang terbuat dari Polyethylene Terephthalate (PET) merupakan permasalahan serius. Jenis sampah ini merupakan penyumbang terbesar penumpukan sampah. Untuk mengatasi masalah ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menerapkan konsep 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle). Untuk mendukung konsep 3R yang diusulkan oleh pemerintah, penelitian ini melakukan recycle sampah botol plastik jenis PET sebagai filamen 3D printing. Penelitian ini membuat rancang bangun mesin untuk mendaur ulang limbah botol plastik jenis PET menjadi filamen 3D printing dengan fokus menggunakan botol plastik merek <Aqua= dengan besar 1,5L. Mesin ini menggunakan mikrokontroler arduino uno sebagai sistem kendali kecepatan, sedangkan mikrokontroler ESP8266 sebagai sistem kendali suhu dan penghubung antara aplikasi dan mikrokontroller arduino uno. Pengujian dilakukan dengan mencoba berbagai variasi suhu dan kecepatan. Percobaan suhu diuji mulai dari 180°C hingga 210°C, sedangkan percobaan kecepatan diuji mulai dari 1 Round Per Minute (RPM) hingga 4 RPM. Filamen yang terbaik dari variasi suhu dan kecepatan akan diuji coba untuk mencetak 3D Vase dan 3D Benchy. Filamen dengan variasi suhu dan kecepatan yang terbaik untuk mencetak 3D Vase dan 3D Benchy adalah kombinasi kecepatan 2 RPM dan suhu 200°C, serta kecepatan 3 RPM dan suhu 210°C. Kata kunci : Sampah plastik, botol air minum, Polyethylene Terephthalate (PET), mendaur ulang, filamen 3D printing.