Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Upaya Peningkatan Kepatuhan Anak Sekolah Dasar terhadap Penerapan Protokol Kesehatan pada Masa Pandemi Covid-19 R. Nety Rustikayanti; Tri Nur Jayanti; Cucu Rokayah; Richa Noprianty; Inggrid Dirgahayu; Asep Aep Indarna
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.742

Abstract

Pengumuman boleh digelarnya Pertemuan Tatap Muka di sekolah telah diiringi dengan penyelenggaran PTM Terbatas oleh beberapa sekolah di wilayah tertentu. Namun, rendahnya kepatuhan penerapan protokol kesehatan menyebabkan adanya temuan kasus terkonfirmasi positif selama PTM berlangsung, sehingga PTM dihentikan di beberapa sekolah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan anak terhadap penerapan protokol kesehatan saat PTM Terbatas pada masa pandemi Covid-19. Kegiatan dilakukan secara offline di SDN 216 Sondariah (22 siswa) dan SDN 086 Cimincrang (32 siswa) melalui 3 tahapan, yaitu sosialisasi, edukasi, dan simulasi. Materi edukasi meliputi aktivitas-aktivitas sebelum berangkat ke sekolah hingga setelah pulang ke rumah sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan. Pre-test dan post-test menggunakan kuesioner dan tanya jawab dalam Focus Group Discussion (FGD) dilakukan sebagai bentuk evaluasi kegiatan. Hasil pre-test, hasil tertinggi yaitu 80% terdapat pada pertanyaan tentang persiapan sebelum ke sekolah, aktivitas selama perjalanan ke sekolah, saat masuk ke gerbang sekolah, saat sedang dan setelah pembelajaran, sedangkan hasil terendah yaitu 30% terdapat pada pertanyaan aktivitas setelah pulang ke rumah dan cuci tangan. Hasil post-test, terdapat peningkatan menjadi 100% pada semua pertanyaan mengenai protokol kesehatan dari sebelum berangkat ke sekolah hingga setelah pulang ke rumah. Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa kegiatan ini efektif meningkatkan pengetahuan tentang protokol kesehatan.
Hubungan Lama Menderita Diabetes Mellitus dan Kadar Gula Darah dengan Sensitivitas Kaki Sri Mulyani Rahayu; Vina Vitniawati; Asep Aep Indarna
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan: Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.692 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i1.685

Abstract

Diabetes jangka panjang menyebabkan kerusakan pembuluh darah, saraf, dan struktur internal lainnya, menyebabkan suplai darah perifer (kaki dan tangan) semakin tersumbat, mengakibatkan neuropati, yang ditandai dengan hilangnya sensitivitas kaki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara lama menderita diabetes melitus dan kadar gula darah dengan sensitivitas kaki penderita diabetes.Metode penelitian dengan deskriptif korelasi, populasi 40 orang, teknik sampling purposive, jumlah sampel 30 responden. Data dikumpulkan dengan cara wawancara, pemeriksaan gula darah, dan melakukan test sensitifitas kaki. Analisa data menggunakan uji Fisher’s Exact Test. Hasil penelitian ada hubungan antara lama menderita diabetes melitus dengan nilai sensitifitas kaki pada penderita diabetes melitus dengan p value 0.003 , α < 0,05 dan tidak ada hubungan antara kadar gula darah puasa dengan nilai sensitifitas kaki pada penderita diabetes melitus dengan p value 0.446 , α > 0,005. Hiperglikemia yang berkepanjangan mengakibatkan terjadinya reaksi glikosilasi. Degradasi glikosilasi protein mengarah pada pembentukan advanced glication end products α-dikarbonil dan 3-deoxyglucosone, yang pada akhirnya menyebabkan neuropati perifer diabetik, dan proses kerusakan saraf terkait dengan konsentrasi glukosa yang tinggi dalam darah, yang dapat menyebabkan kerusakan kimia pada saraf dan mengganggu saraf sensorik normal
Gambaran Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Psikiatri di Instasi Gawat Darurat Cucu Rokayah; Asep Aep Indarna
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan: Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.642 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i1.708

Abstract

Orang dengan gangguan jiwa di masyarakat mengalami peningkatan sehingga yang mengalami kegawatdaruratan psikiatri juga mengalami peningkatan, sejalan dengan hal tersebut dibutuhkan penanganan kegawatdaruratan psikiatri sesuai dengan metode yang seharusnya agar tidak membahayakan pasien, tenaga Kesehatan, keluarga dan masyarakat. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi gambaran penatalaksanaan kegawatdaruratan psikiatri di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi  berjumlah 730 data rekam medik pasien yang melakukan kunjungan ke IGD RSJ. Pengumpulan data   dengan  pendekatan  retrospektif menggunakan data sekunder. Analisa data menggunakan persentase. Hasil peneilitian didapatkan sebanyak 576 responden (78.9 %) dengan observasi perilaku dan 154 responden (21.1%) dengan tindakan Fixasi/restrain. Analisis peneliti tujuan utama penanganan kegawatdaruratan adalah dengan menggunakan obat-obatan  sehingga dapat menenangkan pasien dan mengurangi agresivitas, dan tenaga medis baik perawat ataupun dokter melakukan pemeriksaan yang diperlukan. Kesimpulan penanganan kegawatdaruratan psikiatri diutamakan dengan terapi psikofarmaka, sedangkan untuk pelaksanaan restrain di lakukan apabila kondisi pasien tidak dapat ditenangkan dan membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Upaya Peningkatan Kepatuhan Anak Sekolah Dasar terhadap Penerapan Protokol Kesehatan pada Masa Pandemi Covid-19 R. Nety Rustikayanti; Tri Nur Jayanti; Cucu Rokayah; Richa Noprianty; Inggrid Dirgahayu; Asep Aep Indarna
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.742

Abstract

Pengumuman boleh digelarnya Pertemuan Tatap Muka di sekolah telah diiringi dengan penyelenggaran PTM Terbatas oleh beberapa sekolah di wilayah tertentu. Namun, rendahnya kepatuhan penerapan protokol kesehatan menyebabkan adanya temuan kasus terkonfirmasi positif selama PTM berlangsung, sehingga PTM dihentikan di beberapa sekolah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan anak terhadap penerapan protokol kesehatan saat PTM Terbatas pada masa pandemi Covid-19. Kegiatan dilakukan secara offline di SDN 216 Sondariah (22 siswa) dan SDN 086 Cimincrang (32 siswa) melalui 3 tahapan, yaitu sosialisasi, edukasi, dan simulasi. Materi edukasi meliputi aktivitas-aktivitas sebelum berangkat ke sekolah hingga setelah pulang ke rumah sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan. Pre-test dan post-test menggunakan kuesioner dan tanya jawab dalam Focus Group Discussion (FGD) dilakukan sebagai bentuk evaluasi kegiatan. Hasil pre-test, hasil tertinggi yaitu 80% terdapat pada pertanyaan tentang persiapan sebelum ke sekolah, aktivitas selama perjalanan ke sekolah, saat masuk ke gerbang sekolah, saat sedang dan setelah pembelajaran, sedangkan hasil terendah yaitu 30% terdapat pada pertanyaan aktivitas setelah pulang ke rumah dan cuci tangan. Hasil post-test, terdapat peningkatan menjadi 100% pada semua pertanyaan mengenai protokol kesehatan dari sebelum berangkat ke sekolah hingga setelah pulang ke rumah. Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa kegiatan ini efektif meningkatkan pengetahuan tentang protokol kesehatan.
Pola makan, aktivitas fisik, gula darah, dan risiko luka kaki diabetik pada pasien diabetes melitus Tuti Suprapti; Asep Aep Indarna
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 1 (2024): Volume 18 Nomor 1
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i1.217

Abstract

Background: Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder characterized by increased blood glucose (hyperglycemia). The prevalence of diabetes continues to increase until it reaches 578 million in 2030 and 700 million in 2045. Physical activity has an impact on insulin action in people at risk of diabetes mellitus. Lack of activity is one of the factors that plays a role in causing insulin resistance, Purpose: To analyze diet patterns, physical activity, and the risk of diabetic foot injuries in diabetes mellitus patients. Method: Descriptive analytical research using the sampling technique is accidental sampling, with a total sample of 40 DM patients without wounds. The instruments used were questionnaire sheets in the form of eating patterns and physical activity with international physical activity questionnaire (IPAQ) measuring instruments and blood sugar measuring instruments. The analysis used in this research is univariate analysis. Results: As many as 82.5% of blood sugar was controlled at 100-199 mg/dl, 90% of sufferers had a risk of injury using footwear, 75% felt heat in their feet, 95% felt their pulse in their feet was weak and irregular. The food frequency questionnaire (FFQ) consists of 28 staple foods in the form of white rice with a frequency of 4-6 times/day, 40%, fresh fish, and 42.5% consume meat with a frequency of 1-3 times/week, so it is necessary to take precautions to prevent neuropathy. . Conclusion: The type and amount of food greatly influences the incidence of DM, so assessment and screening of food patterns needs to be carried out. Apart from that, DM sufferers need to increase physical activity according to their abilities and the assessment of injury risk needs to be improved to prevent neuropathy. Suggestion: Health workers need to increase education about wound care, early detection of the risk of diabetic foot wounds, and carrying out physical activities such as foot exercises.   Keywords: Blood Sugar; Diabetes Mellitus; Physical Activity; Wound Prevention.   Pendahuluan: Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis yang ditandai peningkatan glukosa darah (hiperglikemi). Prevalensi diabetes terus meningkat hingga mencapai 578 juta pada 2030 dan 700 juta di tahun 2045. Aktivitas fisik berdampak terhadap aksi insulin pada orang yang berisiko diabetes melitus. Kurangnya aktivitas merupakan salah satu faktor yang ikut berperan yang menyebabkan resistensi insulin,  Tujuan: Untuk menganalisa pola makan, aktivitas fisik, dan risiko luka kaki diabetik pada pasien DM. Metode: Penelitian deskriptif analitik menggunakan teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling,  dengan jumlah sampel 40 pasien DM tanpa luka. Instrumen yang digunakan  lembar kuesioner berupa pola makan dan aktivitas fisik dengan alat ukur international physical activity questionnaire (IPAQ) dan alat ukur gula darah. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat . Hasil: Sebanyak 82.5% gula darah terkontrol 100-199 mg/dl, risiko terjadinya luka 90% penderita menggunakan alas kaki, 75% merasakan panas pada kaki, 95% merasakan denyut nadi sedang di kaki. Food frekuensi quesionere (FFQ) sebanyak 28 makanan pokok berupa nasi putih dengan frekuensi 4-6 kali/hari, 40%  ikan segar, dan 42.5% mengkonsumsi daging dengan frekuensi 1-3 kali/minggu, sehingga perlu dilakukan pencegahan agar tidak terjadi neuropati. Simpulan: Jenis dan jumlah makanan sangat berpengaruh terhadap kejadian DM, sehingga pengkajian dan screening pola makanan perlu dilakukan. Selain itu, penderita DM perlu meningkatkan aktivitas fisik sesuai kemampuan dan pengkajian risiko luka perlu ditingkatkan untuk mencegah terjadinya neuropati. Saran: Petugas kesehatan perlu meningkatkan edukasi tentang perawatan luka, deteksi dini risiko luka kaki diabetik, dan dilakukannya aktivitas fisik seperti senam kaki.   Kata Kunci: Aktivitas Fisik; Diabetes Melitus; Gula Darah; Pencegahan Luka.
Literasi Informasi Kesehatan: Penyuluhan Informasi dalam Pencegahan Isu Hoaks Vaksinasi Covid-19 di Sosial Media bagi Pelajar SMK di Jawa Barat Nadia Ushfuri Amini; Ade Tika Herawati; Madinatul Munawwaroh; Agung Sutriyawan; Asep Aep Indarna; Sephia Indah Lutpiah; Bilqis Annisa
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 5 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v5i1.1029

Abstract

Literasi informasi Kesehatan dilakukan untuk memberi solusi dari persoalan yang dihadapi oleh siswa dan siswi SMK di Jawa Barat yang mengakses internet dengan tujuan untuk mendapatkan informasi, agar tidak terpapar informasi hoaks vaksinasi Covid-19. Pengabdian ini dilakukan dengan menggunakan  metode  workshop melalui penyuluhan informasi dalam pencegahan isu hoaks vaksinasi Covid-19 di sosial media. Kegiatan  ini dilaksanakan  secara  luring. Ada 42 (empat puluh dua) siswa SMK  yang mengikuti  secara  penuh  kegiatan  ini. Berdasarkan  rangkaian kegiatan  yang  telah  dilakukan, siswa dan siswi SMK Rancaekek merasa sangat terbantu dengan kegiatan yang dilakukan, terutama dengan pemberian penyuluhan terkait literasi informasi kesehatan.  Pengabdi  menemukan,  selama ini  banyak terdapat  siswa dan siswi yang masih kesulitan menyaring informasi fakta dan hoaks terkait vaksinasi Covid-19 dikarenakan  kurangnya  literasi informasi Kesehatan. Setelah  dilakukan  workshop literasi informasi Kesehatan dalam pencegahan isu hoaks vaksin Covid-19, siswa dan siswi dapat memilah informasi fakta dan hoaks, selain itu siswa dan siswi SMK Pasundan Rancaekek dapat mengetahui cara mencegah adan menanggulangi isu hoaks vaksinasi Covid-19. Health Information Literacy: Information Counseling in Preventing the Issue of Covid-19 Vaccination Hoaxes on Social Media for Vocational High School Students in West Java Health information literacy is carried out to provide solutions to problems faced by SMK students in West Java who access the internet with the aim of obtaining information, so as not to be exposed to hoax information about the Covid-19 vaccination. This service is carried out using the workshop method through information counseling in preventing the issue of Covid-19 vaccination hoaxes on social media. This activity is carried out offline. There were 40 (forty two) SMK students who fully participated in this activity. Based on the series of activities that have been carried out, students at SMK Rancaekek feel very helped by the activities carried out, especially by providing counseling related to health information literacy. The servant found that so far there have been many students who still have difficulty sifting through factual and hoax information related to the Covid-19 vaccination due to a lack of health information literacy. After holding a health information literacy workshop in preventing the issue of Covid-19 vaccine hoaxes, students can sort out factual and hoax information. In addition, students at Pasundan Rancaekek Vocational School can find out how to prevent and deal with the issue of Covid-19 vaccination hoaxes.
Peran Keluarga terhadap Penyembuhan Luka Diabetes Mellius di Klinik Rumat Kota Bandung Widyawati Widyawati; Asep Aep Indarna; Eki Pratidina
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i2.413

Abstract

Latar belakang Diabetes Melitus (DM) masih menjadi masalah kesehatan global Kesadaran pasien dan keluarga dalam mendukung perawatan luka sangat diperlukan untuk penyembuhan luka. Hal yang harus diperhatikan oleh keluarga dalam mendukung penyembuhan luka antara lain pengendalian kadar glukosa darah, membantu mengurangi tekanan pada tungkai dan meningkatkan sirkulasi. Keterlibatan keluarga dalam perawatan luka DM bertujuan membantu kecepatan penyembuhan luka Metode menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode penelitian analitik korelas imenggunakan pendekatan cross sectional study, dengan jumlah sampel 20 responden. Hasil sebagian besar yaitu 65 % peran keluarga kategori baik, dan 50 persen luka mengalami penyembuhan dengan kategori cepat dan terdapat hubungan antara peran keluarga terhadap penyembuhan luka diabetes mellitus yaitu 10 (76 %) dengan nilai P value = 0,002 Kesimpulan Penyembuhan luka pada pasien luka DM pada kategori cepat dan terdapat hubungan yang signifikan antara peran keluarga terhadap kecepatan penyembuhan luka.