Kegiatan pelelangan ikan di TPI Jembatan Puri berlangsung setiap hari demikian juga dengan limbah hasil pelelangan ikan sebagai hasil sampingan terbuang ke daerah sekitar TPI. Penelitian ini diharapkan dapat menekan beban lingkungan yang disebabkan oleh limbah yang berasal dari TPI Jembatan Puri, Kota Sorong dengan tujuan untuk mengidentifikasi limbah yang dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan tepung ikan dan pellet ikan yang bersumber dari limbah TPI. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen meliputi pembuatan tepung ikan dan pembuatan pellet berbahan limbah ikan dari TPI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung berbahan limbah ikan berdasarkan jenis ikan diperoleh kandungan yang berbeda. Pada tepung berbahan limbah ikan tuna (A) diperoleh rata-rata protein 40,69%, ikan cakalang (B) 62,60, ikan teri (C) 47,43%, dan ikan sarden (D) 58,69%. Berdasarkan standar Nasional Indonesia (SNI) kadar air terbaik terdapat pada perlakuan C dengan kandungan rata-rata sebesar 4,57%, selanjutnya berturut-turut perlakuan B, Perlakuan D, dan Perlakuan A. Untuk kadar protein dengan kategori mutu I yaitu 65% terdapat pada perlakuan B dengan nilai rata-rata 62,60%, kemudian berturut perlakuan D yaitu rerata 58,70%, perlakuan C rerata 47,34%, dan terakhir pada perlakuan A yaitu rerata 40,69%. Kadar abu dengan nilai 20% untuk mutu I di jumpai pada perlakuan B yaitu 9,96% dan Perlakuan D sebesar 12,64%, lalu perlakuan C yaitu 47,34%, dan perlakuan A yaitu 38,59%. Kadar lemak adalah 8% diperoleh perlakuan terbaik pada perlakuan C, kemudian Perlakuan A. Sedangkan untuk kadar karbohidrat dengan mutu I yaitu 1,5%. Perlakuan yang mendekati adalah perlakuan A. Untuk pellet berbahan limbah ikan, nilai kandungan pada perlakuan A didapatkan rata-rata protein 21,66%, perlakuan B yaitu 31,66%. Perlakuan C yaitu 25,06%. Serta perlakuan D yaitu 29,87%. Dari hasil penelitian tepung berbahan limbah ikan berdasarkan jenis ikan tuna, ikan cakalang, ikan teri dan ikan sarden layak untuk digunakan sebagai bahan baku pakan pellet ikan.