Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN OBAT PADA PLOT CUPLIKAN DI HUTAN TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO, INDONESIA Irpan Fahrurozi; Priyanti Priyanti; Sri Astutik
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 8, No 2 (2015): Al-Kauniyah Jurnal Biologi
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v8i2.2696

Abstract

Abstrak Hutan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) merupakan kawasan yang kaya akan keanekaragaman jenis tumbuhan obat. Hal tersebut disebabkan tanah yang subur dan iklim mikro hutan tropis yang lembab di kawasan ini. Jenis-jenis tumbuhan obat yang beragam ini perlu dikaji potensi dan penyebarannya untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutannya. Pengambilan sampel tumbuhan menggunakan metode kuadrat berukuran 2x2 m2, 5x5 m2, 10x10 m2, dan 20x20 m2 pada ketinggian 1400, 1500, dan 1600 meter di atas permukaan laut (m dpl). Tumbuhan diidentifikasi secara langsung menggunakan buku identifikasi tumbuhan obat dan jasa parataksonom. Metode wawancara dilakukan terhadap masyarakat lokal di sekitar hutan TNGGP yang memiliki pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan obat. Data dianalisis secara kuantitatif dengan Excel 2007 dan dideskripsikan bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan baku obat. Tumbuhan obat yang berhasil diidentifikasi sejumlah 45 jenis yang termasuk ke dalam 40 marga dan 29 suku. Suku dengan anggota terbanyak yaitu 4 jenis ditemukan pada Urticaceae, sedangkan suku lainnya beranggotakan satu hingga tiga jenis. Anggota suku Urticaceae diyakini dapat digunakan dalam pengobatan demam, batuk, mata, organ vital wanita, dan anti kanker. Bagian tumbuhan yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku obat adalah daun (42%) dibandingkan akar, batang, bunga, dan buah. Tingkat keanekaragaman tumbuhan obat tergolong sedang (1≤H’≤3). Kekayaan jenis tumbuhan berperawakan herba tergolong tinggi (R’>5), pancang dan pohon tergolong sedang (R’=3,5─5), dan tiang berkategori rendah (R’<3,5). Informasi tentang potensi tumbuhan obat di hutan TNGGP diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar kawasan pada khususnya dan mendukung upaya konservasi agar tetap terjaga kelestariannya.  Abstract Mount Gede Pangrango National Park stores tremendous of medicinal plants due to soil fertility and humid microclimate of tropical forest. This diversity and distribution need to be further explored to maintain its sustainability.  The method of measurement used vegetation analysis by applying quadratic sample plots as follows: 2x2 m2, 5x5 m2, 10x10 m2, and 20x20 m2 on the elevation of 1400, 1500, and 1600 meters above sea level.  Plant identification was referred to literature and parataxonomist. Meanwhile, utilization data were collected by interview technique to the local people who are knowledgeable about medicinal plants. The quantitative data was analyzed by Excel 2007. At least about 45 species belonged to 40 genus and 29 families. The most numbers found was Urticaceae and it is convinced to cure fever, cough, eye diseases, woman vital organ, and anti-cancer. The most frequently used part is the leaves (42%), followed by root, stem, flower and fruit. The diversity of those medicinal plants was categorized as moderate (1≤H≤3). Meanwhile, herbaceous possessed the highly rich index (R’>5), boundary pole and tree R’=3.5─5, and bar R’<3.5. This finding is supposed to be useful for local people in supporting conservation sustainably. 
Identifikasi tumbuhan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta secara digital menggunakan AutoML Vision Victor Amrizal; Hendra Bayu Suseno; Priyanti Priyanti
Jurnal Teknika Vol 18, No 1 (2022): Available Online in June 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v18i1.14599

Abstract

Palm is a monocot plant that belongs to the Arecaceae family. The plant has unique characteristics and reasonably high diversity in style and shape. However, some people do not know the species of palms around them. Plant identification is made by looking at the shape of the leaves because each species of palm has leaves with unique features. Digital identification of plants is important because it is effective and efficient. One of the tools that can be used to identify plants is AutoML Vision because the tool is easy to develop and can identify quite accurately. The application of AutoML Vision in identifying palms is carried out at the Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta campus. The application of AutoML Vision is carried out at the UIN Syarif Hidayatullah Jakarta campus. The results showed an accuracy rate of 90%, and for a threshold value of 0.9, a precision value of 100%. Palem adalah salah satu tumbuhan monokotil, yang termasuk dalam suku Arecaceae. Tumbuhan ini memiliki sifat yang sangat unik serta keragaman yang cukup tinggi, baik dilihat dari corak maupun bentuk. Namun, sebagian masyarakat tidak mengetahui jenis palem yang ada di sekitarnya karena keragaman tersebut. Identifikasi tumbuhan secara digital penting dilakukan karena efektif dan efisien. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi tumbuhan yaitu menggunakan AutoML Vision, karena alat itu mudah dikembangkan dan dapat mengidentifikasi dengan cukup akurat. Identifikasi tumbuhan dilakukan dengan melihat bentuk daun, karena tiap jenis palem memiliki daun dengan fitur yang unik. Fitur daun tersebut membawa informasi penting yang dapat membantu manusia mengenali dan mengklasifikasikan tanaman yang dilihatnya secara digital. Penerapan AutoML Vision dilakukan di lingkungan kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan tingkat akurasi sebesar 90%, dan untuk nilai threshold 0.9 didapat nilai presisi 100%.
Tetumbuhan Riparian di Situ Cikaret, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Priyanti Priyanti; Norma Sulistianingsih; Etyn Yunita
BIOEDUSCIENCE Vol 3 No 1 (2019): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.377 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/3148-563060

Abstract

Background: Tetumbuhan riparian di Situ Cikaret memiliki peran sebagai penahan abrasi tanah disekitarnya, mempertahankan kualitas air didalamnya, dan tempat tinggal makhluk hidup lainnya. Namun saat ini, Situ Cikaret telah mengalami pengalihan fungsi lahan menjadi daerah wisata dan pemukiman penduduk yang akan berdampak pada keanekaragaman tetumbuhan disekelilingnya. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi, identifikasi, dan klasifikasi tetumbuhan di kawasan riparian situ Cikaret serta mengetahui manfaatnya. Metode: Penelitian menggunakan metode line transect yang sejajar dengan tepian situ atau riparian sebanyak 5 titik pengamatan dan inventarisasi tetumbuhan menggunakan jelajah. Tetumbuhan yang dijumpai langsung diidentifikasi nama ilmiah dan perawakannya di lokasi pengamatan. Jenis-jenis tumbuhan lalu diklasifikasi berdasarkan sistem APG (Angiosperm Phylogeny Group) dan pemanfaatannya. Hasil: Hasil penelitian diperoleh 45 jenis tumbuh-tumbuhan dikelompokkan ke dalam klad Monocots berjumlah 10 jenis, 10 marga, dan 5 suku sedangkan klad Eudicots terdiri atas 35 jenis, 31 marga, dan 16 suku. Suku dengan anggota terbanyak adalah Euphorbiaceae dan Poaceae berjumlah 5 jenis. Suku-suku lainnya terdiri atas 1 hingga 4 jenis. Persentase tertinggi untuk perawakan tumbuhan ditempati oleh terna sebanyak 50%, sedangkan perawakan tumbuhan lainnya adalah semak sebanyak 7%, perdu sebanyak 9%, dan pohon sebanyak 36%. Kesimpulan: Tetumbuhan memiliki manfaat sebagai tumbuhan peneduh, sumber pangan, penghias lingkungan, pakan ternak, penutup tanah, dan gulma. Anggota Euphorbiaceae dan Poaceae adalah tetumbuhan yang paling banyak hidup di kawasan riparian Situ Cikaret Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.
Tetumbuhan Riparian di Situ Cikaret, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Priyanti Priyanti; Norma Sulistianingsih; Etyn Yunita
BIOEDUSCIENCE Vol 3 No 1 (2019): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/j.bes/3148-563060

Abstract

Background: Tetumbuhan riparian di Situ Cikaret memiliki peran sebagai penahan abrasi tanah disekitarnya, mempertahankan kualitas air didalamnya, dan tempat tinggal makhluk hidup lainnya. Namun saat ini, Situ Cikaret telah mengalami pengalihan fungsi lahan menjadi daerah wisata dan pemukiman penduduk yang akan berdampak pada keanekaragaman tetumbuhan disekelilingnya. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi, identifikasi, dan klasifikasi tetumbuhan di kawasan riparian situ Cikaret serta mengetahui manfaatnya. Metode: Penelitian menggunakan metode line transect yang sejajar dengan tepian situ atau riparian sebanyak 5 titik pengamatan dan inventarisasi tetumbuhan menggunakan jelajah. Tetumbuhan yang dijumpai langsung diidentifikasi nama ilmiah dan perawakannya di lokasi pengamatan. Jenis-jenis tumbuhan lalu diklasifikasi berdasarkan sistem APG (Angiosperm Phylogeny Group) dan pemanfaatannya. Hasil: Hasil penelitian diperoleh 45 jenis tumbuh-tumbuhan dikelompokkan ke dalam klad Monocots berjumlah 10 jenis, 10 marga, dan 5 suku sedangkan klad Eudicots terdiri atas 35 jenis, 31 marga, dan 16 suku. Suku dengan anggota terbanyak adalah Euphorbiaceae dan Poaceae berjumlah 5 jenis. Suku-suku lainnya terdiri atas 1 hingga 4 jenis. Persentase tertinggi untuk perawakan tumbuhan ditempati oleh terna sebanyak 50%, sedangkan perawakan tumbuhan lainnya adalah semak sebanyak 7%, perdu sebanyak 9%, dan pohon sebanyak 36%. Kesimpulan: Tetumbuhan memiliki manfaat sebagai tumbuhan peneduh, sumber pangan, penghias lingkungan, pakan ternak, penutup tanah, dan gulma. Anggota Euphorbiaceae dan Poaceae adalah tetumbuhan yang paling banyak hidup di kawasan riparian Situ Cikaret Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.
Tetumbuhan Riparian di Situ Cikaret, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Priyanti Priyanti; Norma Sulistianingsih; Etyn Yunita
BIOEDUSCIENCE Vol 3 No 1 (2019): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/j.bes/3148-563060

Abstract

Background: Tetumbuhan riparian di Situ Cikaret memiliki peran sebagai penahan abrasi tanah disekitarnya, mempertahankan kualitas air didalamnya, dan tempat tinggal makhluk hidup lainnya. Namun saat ini, Situ Cikaret telah mengalami pengalihan fungsi lahan menjadi daerah wisata dan pemukiman penduduk yang akan berdampak pada keanekaragaman tetumbuhan disekelilingnya. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi, identifikasi, dan klasifikasi tetumbuhan di kawasan riparian situ Cikaret serta mengetahui manfaatnya. Metode: Penelitian menggunakan metode line transect yang sejajar dengan tepian situ atau riparian sebanyak 5 titik pengamatan dan inventarisasi tetumbuhan menggunakan jelajah. Tetumbuhan yang dijumpai langsung diidentifikasi nama ilmiah dan perawakannya di lokasi pengamatan. Jenis-jenis tumbuhan lalu diklasifikasi berdasarkan sistem APG (Angiosperm Phylogeny Group) dan pemanfaatannya. Hasil: Hasil penelitian diperoleh 45 jenis tumbuh-tumbuhan dikelompokkan ke dalam klad Monocots berjumlah 10 jenis, 10 marga, dan 5 suku sedangkan klad Eudicots terdiri atas 35 jenis, 31 marga, dan 16 suku. Suku dengan anggota terbanyak adalah Euphorbiaceae dan Poaceae berjumlah 5 jenis. Suku-suku lainnya terdiri atas 1 hingga 4 jenis. Persentase tertinggi untuk perawakan tumbuhan ditempati oleh terna sebanyak 50%, sedangkan perawakan tumbuhan lainnya adalah semak sebanyak 7%, perdu sebanyak 9%, dan pohon sebanyak 36%. Kesimpulan: Tetumbuhan memiliki manfaat sebagai tumbuhan peneduh, sumber pangan, penghias lingkungan, pakan ternak, penutup tanah, dan gulma. Anggota Euphorbiaceae dan Poaceae adalah tetumbuhan yang paling banyak hidup di kawasan riparian Situ Cikaret Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.
Pollen Morphology of the Four Species Asteraceae Karbela, Dawa Nure; Anggraini, Dina Novita; Khoerunnisa, Keisya; Lestari, Wulan Putri Dina; Priyanti, Priyanti
RUMPHIUS Vol 7 No 1 (2025): RUMPHIUS Pattimura Biological Journal
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/rumphiusv7i1p038-041

Abstract

Asteraceae has many species and pollen shape varies. Pollen becomes one of the characteristics of the species and data on the morphological characteristics of pollen can help taxonomic data. This study aimed to determine the morphological character of pollen from four species of the Asteraceae. Pollen from Tridax procumbens, Tagetes erecta, Zinnia angustifolia, and Z. elegans was taken from the flower and smeared on a glass object and then dripped with distilled water. Fresh preparations were observed with a fluorescens microscope. The pollen shapes of the four species had monad prolate spheroidal (T. erecta, Z. elegans), monad subsphreoidal (Tr. procumbens), and monad oblate-spheroidal (Z. Angustifolia). Zinnia angustifolia had microechinate pollen ornamentation while another species had echinate pollen ornamentation. The four species had aperture varies, i.e tricolpate (T. erecta, Z. elegans), tetracolporate (Tr. procumberns), and monocolpate (Z. Angustifolia). Tagetes erecta had the biggest diameter pollen (51,405 µm) than the pollen diameter of another species (30,618-36,043 µm). Pollen morphology could differentiate of the four species Asteraceae members.
Populasi dan Intensitas Serangan Spodoptera frugiperda J.E. Smith Pada Tanaman Jagung di Kecamatan Pacet dan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat Aulia, Nurul; Priyanti, Priyanti; Bagariang, Willing
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 18, No 2 (2025): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v18i2.44893

Abstract

Spodoptera frugiperda J.E. Smith merupakan hama penting yang mengganggu produktivitas tanaman jagung di seluruh dunia. Serangan S. frugiperda dilaporkan pertama kali ditemukan di Jawa Barat pada tahun 2019. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui populasi dan intensitas serangan S. frugiperda pada sentra tanaman jagung di Kecamatan Pacet dan Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pengamatan dilakukan pada tanaman jagung berumur 2, 4, 6, dan 8 minggu setelah tanam (MST). Rataan populasi kelompok telur (0,036 ± 0,01), larva (0,29 ± 0,03), dan intensitas serangan (22,47%) S. frugiperda di Kecamatan Pacet lebih tinggi dibandingkan dengan Kecamatan Cimaung (rataan populasi telur sebesar 0,004 ± 0,00, larva 0,10 ± 0,01, intensitas serangan 14,87%). Tingkat serangan S. frugiperda dipengaruhi oleh umur tanaman dan jenis varietas jagung. Intensitas serangan S. frugiperda akan mengalami peningkatan mulai dari fase vegetatf (2 MST) dan akan menurun saat memasuki fase generatif (8 MST). Rataan intensitas serangan S. frugiperda lebih rendah pada jagung varietas Scada (14,76 ± 1,82%) dibandingkan varietas Paragon (30,40 ± 2,89%). Spodoptera frugiperda merupakan hama pada pertanaman jagung yang perlu dikendalikan populasinya.
Pengembangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Sebagai Sistem Pengolahan Nilai Siswa di SMK Muhammadiyah 03 Aek Kanopan Menggunakan Metode Research And Development Priyanti, Priyanti; Harahap, Syaiful Zuhri; Nasution, Fitri Aini; Suryadi, Sudi
Journal of Computer Science and Information System(JCoInS) Vol 6, No 3: JCoInS | 2025
Publisher : Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jcoins.v6i3.7878

Abstract

Web-based academic information system is an effective solution to manage the value of students at SMK Muhammadiyah 03 AEK Kanopan. This study aims to develop and evaluate the feasibility of the system using Research and Development methods. The developed system is designed to address challenges in the current value processing process, such as efficiency, accuracy, and data accessibility. In system development, the methodology used includes needs analysis, system design, implementation, and testing. Needs analysis is conducted to identify important features that must be present in the system, such as value input, final value calculation, report generation, and access for teachers, students, and administrative staff. After that, the system is designed with an intuitive interface and powerful functionality. The results of this study indicate that the web-based academic information system developed is very feasible to be used as a value processing system at SMK Muhammadiyah 03 AEK Kanopan. This feasibility is supported by evaluations from various stakeholders, including teachers and administrative staff, who assess this system can improve efficiency, reduce errors, and facilitate access to value information. Thus, this system is expected to be a reliable tool to support the teaching and learning process in the school.