Integrating faith and works is a central concept in the New Testament, specifically in the letter James 2:14-26. This research explores the concept of integration between faith and action, where faith and action cannot be separated. Through diatribe style analysis, this research examines how James uses rhetorical arguments to connect true faith with the actions required in the life of a believer. The analytical method used involves a textual and contextual approach to the text, considering the socio-historical and religious background of that time. This finding provides a deeper understanding of the concept of integrating faith and deeds from a biblical theological perspective, as well as its implications for the lives of believers today. AbstrakIntegrasi iman dan perbuatan merupakan konsep sentral dalam Perjanjian Baru, khususnya di dalam surat Yakobus 2:14-26. Penelitian ini bertujuan untuk menggali konsep integrasi antara iman dan perbuatan, di mana iman dan perbuatan tidak dapat dipisahkan. Melalui analisis gaya diatribe, penelitian ini meneliti bagaimana Yakobus menggunakan argumen-argumen retoris untuk menghubungkan iman yang benar dengan perbuatan yang diperlukan dalam kehidupan orang percaya. Metode analisis yang digunakan melibatkan pendekatan tekstual dan kontekstual terhadap teks tersebut, dengan memperhatikan latar belakang sosio-historis dan keagamaan pada masa itu. Temuan ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang konsep integrasi iman dan perbuatan menurut perspektif teologis Alkitab, serta implikasinya dalam praktek kehidupan orang percaya saat ini.Kata Kunci: Integrasi Iman dan Perbuatan, Gaya Retorika Diatribe, Yakobus 2:14-26