Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL UNTUK PENGOBATAN SAKIT GIGI PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KELURAHAN SUKALUYU KECAMATAN CIBEUNYING KALER KOTA BANDUNG Fijri Amanda Sari; Megananda Hiranya Putri; Yenni Hendriani Praptiwi; Tiurmina Sirait
Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkgm.v3i2.834

Abstract

ABSTRAK Ada beberapa jenis penyakit gigi dan mulut yang dialami oleh masyarakat Indonesia dengan upaya pengobatan yang beragam, seperti penggunaan obat generic sesuai resep dokter, hingga pemakaian obat tradisional yang biasanya diketahui dari pengalaman keluarganya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang penggunaan obat tradisional di masyarakat yang tinggal di KelurahanSukaluyu. Subyek penelitian adalah 40 responden yang berusia diatas 30 tahun yang diberi kuesioner dengan teknik angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang pengertian obat tradisional 90% responden menunjukkan pengetahuan baik, 5% sedang dan 5% kurang. Pengetahuan tentang penyakit gigi dan mulut yang banyak terjadi di masyarakat 80% baik dan 20 % cukup, sedangkan pengetahuan tentang fungsi obat tradisional untu kpengobatan penyakit gigi dan mulut pada masa pandemi Covid-19, 85% baik, 12,5% cukup dan 2,5% kurang. Pengetahuan tentang penggunaan obat tradisional untuk pengobatan sakit gigi pada masa pandemi Covid-19 di Kelurahan Sukaluyu Kecamatan CibeunyingKaler Kota Bandung beragam sesuai dengan pengalaman dan kebiasaan yang dilakukan meskipun secara umum dapat dikatagorikan baik. ABSTRACT There are several types of dental and oral diseases experienced by the people in Indonesia with various medical treatments, such as the use of generic medicines according to doctor's prescriptions, to the use of traditional medicines which are usually known from the experience of their families. This research is descriptive research to find out the description of knowledge about the use of traditional medicine in the people who live in Sukaluyu Village. The research subjects were 40 respondents aged over 30 years who were given a questionnaire. The results showed that knowledge about traditional medicine is, 90% of respondents showed good knowledge, 5% was moderate and 5% showed less. The knowledge about dental and oral diseases that happens among people is 80% good and 20% showed moderate knowledge about it, while the knowledge about the function of traditional medicine for the treatment of dental and oral diseases during the Covid-19 pandemic, 85% is good, 12.5% ​​is moderate and 2. 5% less. Knowledge about the use of traditional medicine for the treatment of oral and dental problems during the Covid-19 pandemic in Sukaluyu Village, Cibeunying Kaler, Bandung is varied according to experience and habits, although in general it can be categorized as good.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ORANG TUA ANAK USIA PRASEKOLAH Nurul Hidayah; Yenni Hendriani Praptiwi; Tiurmina Sirait; Megananda Hiranya Putri
Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkgm.v3i2.844

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut adalah keadaan sehat dari jaringan keras dan jaringan lunak gigi serta unsur-unsur yang berhubungan dalam rongga mulut yang memungkinkan setiap individu makan, berbicara dan berinteraksi sosial tanpa gangguan fungsi, gangguan penampilan, dan ketidaknyamanan karena adanya penyakit, gangguan pada rahang dan kehilangan gigi sehingga mampu hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada orang tua anak akan mempengaruhi perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada anak, karena para orang tua yang menjaga perawatan kesehatan anak termasuk kesehatan gigi dan mulutnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada orang tua anak usia prasekolah di TKQ Azharul Hidayah. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif, jumlah sampel 25 orang dengan menggunakan metode total sampling. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil analisa data yaitu 68% responden memiliki tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang tinggi. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada mayoritas responden termasuk ke dalam kriteria pengetahuan tinggi. Kata kunci: pengetahuan, kesehatan gigi dan mulut, prasekolah
Khasiat Ekstrak Lidah Buaya Terhadap Candida Albican S Yenni Hendriani Praptiwi; Eliza Herijulianti
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 7 No 1 (2014): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun aloe vera mempunyai aktifitas anti mikroba dan antifungal terhadap jamur Candida Albican s Penelitian ini bertujuan membuktikan adanya daya hambat minimal dari berbagai konsentrasi ekstrak Iidah buaya terhadap pertumbuhan Candida Albican s dan daya hambat masingmasing konsentrasi ekstrak Iidah buaya terhadap Candida Albican s. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan atau acuan teori bagi pemanfaatan Iidah buaya sebagai anti fungal terutama pada penderita oral candidiasis. Penelitian yang dilakukan adalah experimental dengan rancangan penelitian Paralel Time Series Design. Sampel adalah isolat jamur Candida Albican s. diambil dengan menggunakan rumus rancangan acak lengkap i Gomez (untuk sampel homogen) dengan rumus: (r— 1 215 dimana r adalah perlakuan sebanyak 6 perlakuan, t adalah pengulangan sebanyak 4 kali, sehingga sampel digunakan sebanyak 24 pecandang. Ekstraksi Iidah buaya dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol dan air. pengenceran ekstrak menjadi konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30 0/05 . Untuk melihat daya hambat ekstraks terhadap jamur dilakukan dengan metoda disk diffusion test Hasil penelitian menunjukkan ekstra daun Iidah buaya konsentrasi 5% memiliki daya hambat minimal terhadap Candida Albican s dengan rata rata diameter zona hambat sebesar 10,5 mm. Ekstrak dengan Konsentrasi 25% memiliki daya hambat tertinggi terhadap isolat Candida Albican dibanding konsentrasi lainnya (diameter rata rata zona hambat sebesar 27,5 mm). Rata-rata zona hambat untuk konsentrasi 5% = 10,5mm, 10%= 20,5 mm , 15%= 23,5 mm, 20% = 24 mm dan 30% =19,75mm. Hasil uji beda Kruskall wallis menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna zona hambat ekstraks Iidah buaya pada konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, 25% dan 30% terhadap isolat Candida Albican s dengan nilai p sebesar 0,001 lebih kecil dari a = 0,05.
Hubungan Tingkat Kepatuhan Orang Tua Melaksanakan Perawatan Terhadap Penyembuhan Luka Pasien Pasca Labioplasty Di YPPCBL Bandung Endang Merlina Fatmawati Simarmata; Dewi Sodja Laela; Yenni Hendriani Praptiwi; Irwan Supriyanto
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.598 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i12.10160

Abstract

Pendahuluan: Kepatuhan melakukan perawatan luka merupakan kunci keberhasilan dalam proses penyembuhan luka akibat tindakan operasi. Orang tua mempunyai peranan penting dalam melaksanakan perawatan pasca operasi labioplasty anaknya. Perawatan luka pasca operasi labioplasty membutuhkan kepatuhan dari orang tua yang tinggi. Rendahnya tingkat kepatuhan orang tua akan menyebabkan infeksi pada luka dan menghambat proses penyembuhan luka. Penyembuhan luka dipengaruhi oleh faktor kebersihan daerah luka, pemberian salep dan obat serta kontrol rutin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kepatuhan orang tua dalam melaksanakan perawatan terhadap penyembuhan luka pasca labioplasty. Metode: Jenis penelitian analitik dengan rancangan cross-sectional. Populasi penelitian orang tua penderita celah bibir di YPPCBL Bandung. Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling sebanyak 20 responden. Analisis uji hipotesis menggunakan Chi Square Test. Hasil: Orang tua yang memiliki tingkat kepatuhan tinggi terhadap perawatan luka pasca operasi labioplasty sebanyak 13 responden (65%). Pasien labioplasty yang mempunyai penyembuhan luka dengan kriteria baik sebanyak 18 orang (90%). Analisis Chi Square Test dengan nilai p (0,002 < 0,05), menunjukkan adanya hubungan antara kepatuhan orang tua melakukan perawatan dengan penyembuhan luka pasca operasi labioplasty. Simpulan: Penyembuhan luka pasien pasca labioplasty yang baik dipengaruhi oleh tingkat kepatuhan orang tua yang tinggi dalam melakukan perawatan sesuai SOP.
AKSES INFORMASI KESEHATAN GIGI DI KLINIK GIGI WILAYAH BANDUNG RAYA DENGAN BARCODE SCANNER Devy Octaviana; Dewi Sodja Laela; Yonan Heriyanto; Yenni Hendriani Praptiwi; Adhita Arif Setyawan
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 15 No 2 (2023): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung (In Progress)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v15i2.2166

Abstract

Kemajuan teknologi terutama dalam bidang teknologi informasi (TI), telah secara cepat mengubah berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu kemajuan yang signifikan adalah pemindai barcode, sebuah perangkat yang digunakan untuk membaca data dalam bentuk barcode. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak aplikasi pemindai barcode terhadap aksesibilitas informasi kesehatan gigi. Populasi penelitian terdiri dari pasien yang mengunjungi klinik gigi A, B, dan C, dengan total sekitar 90 orang. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 75 pasien, yang ditentukan menggunakan rumus Slovin. Analisis statistik dilakukan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antara aksesibilitas aplikasi pemindai barcode dan kelengkapan fitur-fiturnya. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan (p < 0,05) antara kedua variabel tersebut, karena fitur-fitur dalam aplikasi pemindai barcode memungkinkan penggunaan variasi data dengan menggunakan template yang sudah ada. Selain itu, analisis statistik juga mengungkapkan adanya hubungan yang signifikan (p < 0,05) antara aksesibilitas aplikasi pemindai barcode dan ketersediaan informasi kesehatan gigi. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa aplikasi tersebut memudahkan akses terhadap informasi yang akurat tentang kesehatan gigi dan mulut, yang memberikan manfaat bagi masyarakat dalam memperoleh informasi secara optimal. Pada akhirnya, integrasi aplikasi pemindai barcode ke dalam klinik gigi meningkatkan pengalaman pasien, meningkatkan efisiensi, dan memfasilitasi pengambilan keputusan yang terinformasi.
AKSES INFORMASI KESEHATAN GIGI DI KLINIK GIGI WILAYAH BANDUNG RAYA DENGAN BARCODE SCANNER Devy Octaviana; Dewi Sodja Laela; Yonan Heriyanto; Yenni Hendriani Praptiwi; Adhita Arif Setyawan
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 15 No 2 (2023): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v15i2.2166

Abstract

Kemajuan teknologi terutama dalam bidang teknologi informasi (TI), telah secara cepat mengubah berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu kemajuan yang signifikan adalah pemindai barcode, sebuah perangkat yang digunakan untuk membaca data dalam bentuk barcode. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak aplikasi pemindai barcode terhadap aksesibilitas informasi kesehatan gigi. Populasi penelitian terdiri dari pasien yang mengunjungi klinik gigi A, B, dan C, dengan total sekitar 90 orang. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 75 pasien, yang ditentukan menggunakan rumus Slovin. Analisis statistik dilakukan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antara aksesibilitas aplikasi pemindai barcode dan kelengkapan fitur-fiturnya. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan (p < 0,05) antara kedua variabel tersebut, karena fitur-fitur dalam aplikasi pemindai barcode memungkinkan penggunaan variasi data dengan menggunakan template yang sudah ada. Selain itu, analisis statistik juga mengungkapkan adanya hubungan yang signifikan (p < 0,05) antara aksesibilitas aplikasi pemindai barcode dan ketersediaan informasi kesehatan gigi. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa aplikasi tersebut memudahkan akses terhadap informasi yang akurat tentang kesehatan gigi dan mulut, yang memberikan manfaat bagi masyarakat dalam memperoleh informasi secara optimal. Pada akhirnya, integrasi aplikasi pemindai barcode ke dalam klinik gigi meningkatkan pengalaman pasien, meningkatkan efisiensi, dan memfasilitasi pengambilan keputusan yang terinformasi.
HUBUNGAN KEJADIAN KARIES GIGI DENGAN KUALITAS HIDUP ANAK Eneng Susilawati; Yenni Hendriani Praptiwi; Denden Ridwan Chaerudin; Sri Mulyanti
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 15 No 2 (2023): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v15i2.2408

Abstract

Dental caries in children can interfere with the chewing process and result in reduced nutritional intake, resulting in suboptimal growth and development. The emersion of teeth caries impair the digest process and as the result it decreased dietary admission therefore it effect the childrens gowth and developmental. This study aimed to analyze the connection between dental caries and the quality of childrens life. This study was a cross sectional, the subject was 81 elementary students at SDIT Al Fatwa Bandung using simple random sampling method. Tests were accepted involving arbitrary inspecting technique upwards of 81 understudies. The results showed caries status in children obtained an average def-t value of 4.9, average DMF-T value obtained as much as 2.43, the average pufa value obtained as much as 4, and the average PUFA value obtained as much as 2. A total of 59 students have a moderate quality of life. Test analysis using the chi-square test showed a significant relationship between dental caries status and children's quality of life (p <0.05). It is hoped that special attention will be paid to children's dental health problems by visiting dental health services at least once every 6 months.
HUBUNGAN MINUMAN KARIOGENIK TERHADAP PREVALENSI KARIES GIGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR Assyifa Fadilah Dwiputri; Yenni Hendriani Praptiwi; Tiurmina Sirait; Isa Insanuddin
Jurnal Terapi Gigi dan Mulut Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Terapi Gigi dan Mulut
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jtgm.v1i2.944

Abstract

Dental and oral health is important for the health in general. One of the dental diseases is dental caries, dental caries is a serious health problem for school-age children because in general children like sweet drinks such as ice, milk, sweet drinks and the like. Many types of fast food drinks are sold in various places, thereby increasing children's interest in consuming these foods and beverages. Consuming cariogenic drinks with high frequency can increase the risk of caries. This study aims to determine the relationship of cariogenic drinks to the prevalence of dental caries in elementary school age children at SDN 036 Ujungberung, Bandung. This research is a quantitative analytical research with a cross-sectional. This research was conducted by conducting direct examination of children and filling out questionnaires. Sampling technique was carried out using the purposive sampling with a sample of 78 respondents. Data processing was carried out quantitatively by collecting data on the frequency of cariogenic drink consumption and caries prevalence data. The results of this study showed that the prevalence of caries was 59.0%, the frequency of consumption of cariogenic drinks was the highest percentage obtained by students with high levels of cariogenic drink consumption, namely 41.0% which stated that there was no relationship between cariogenic drink consumption and the prevalence of dental caries in elementary school-aged children at SDN 036 Ujungberung. Bandung.
GAMBARAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DAN PERILAKU MEROKOK SISWA KELAS XII TEKNIK MESIN SMKN 1 KATAPANG KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2022 Shabrina Nurunnisa; Devy Octaviana; Tri Widyastuti; Yenni Hendriani Praptiwi
Jurnal Terapi Gigi dan Mulut Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Terapi Gigi dan Mulut
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jtgm.v2i2.1094

Abstract

Smoking habits are one of the triggers for the emergence of disorders of the oral cavity and its effect on aesthetics, among others, can cause tooth discoloration, thickening of the mucosa, gingivitis, and even oral cancer. The content of cigarettes in the form of tobacco, nicotine, carbon monoxide, ammonia, and other derivatives can irritate the oral cavity when consumed due to combustion. Riskesdas 2010 research data, the percentage of the age of starting smoking in Indonesia is the largest, namely at the age of 15-19 years (43.4%). These data show that most Indonesians start smoking at the age of teenagers. The purpose of this study was to determine the description of dental and oral health knowledge and smoking behavior in class XII Mechanical Engineering students at SMKN 1 Katapang, Bandung Regency in 2022. This type of research is a descriptive study with a survey approach. Sampling of this research was done by total sampling. The way this research works is by giving questionnaires to respondents. The results of this study showed that the subject was 68 students where 47 students smoked and 21 students did not smoke. And on dental and oral health knowledge, there were 10 students (14.07%), subjects who had moderate knowledge were 25 students (38.8%), and subjects who had less knowledge were 33 students (48.5%). And for the knowledge of oral health and smoking behavior as many as 26 students who smoke with less knowledge. It was concluded that smoking behavior had a low category of knowledge regarding dental and oral health.
GAMBARAN PEWARNAAN GIGI (STAIN) PADA MASYARAKAT PEROKOK DI RT.12 PERUM GRAMAPURI TAMANSARI KAB. BEKASI Sabela Ayu Parasati; Yenni Hendriani Praptiwi; Irwan Supriyanto; Isa Insanuddin
Jurnal Terapi Gigi dan Mulut Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Terapi Gigi dan Mulut
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jtgm.v2i1.1096

Abstract

Dental stains are colors that stick to the surface of the teeth, usually due to the color of food, drink, or nicotine content, especially the substance that produces dental stains. Smoking habits can cause stains (stains on teeth), where cigarette smoke containing various substances sticks to the tooth surface which over time will make the tooth surface feel rough. The purpose of the study was to determine the description of tooth staining (stain) in the smokers community in RT 12 Perum Gramapuri Tamansari Kab. Bekasi. This type of research is descriptive research. This research method is a cross sectional study which was conducted in May-June 2022 on 40 people in RT.12 Perum Gramapuri Bekasi Regency. The habit of consuming cigarettes was obtained through interviews using a questionnaire, while stains on teeth were measured through observation. The data is processed and presented in the form of a frequency distribution table. The results of the study found that the most frequent smoking frequency was moderate category smokers with the number of cigarettes smoked 11-20 cigarettes per day. Based on the frequency of smoking, the formation of stains on the teeth is most common in smokers with the moderate category.