Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Rancang Bangun Ice Block Machine dengan Kapasitas 12 Kg Menggunakan Calcium Chloride sebagai Refrigeran Sekunder Giovanni, Aldi; Mitrakusuma, Windy Hermawan; Prasetyo, Bowo Yuli
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5378

Abstract

Mesin es balok adalah mesin yang dapat memproduksi es berbentuk balok yang digunakan untuk mendinginkan ikan. Mesin es balok dirancang menggunakan sistem refrigerasi kompresi uap dengan metode pendinginan tidak langsung (indirect expansion). Dengan menggunakan refrigeran primer R404A dan refrigeran sekunder campuran air 69% dan Calcium Chloride 31% sebagai media penyerap kalor untuk mendinginkan produk hingga temperatur rancangan produk -10°C. sistem ice block machine ini memiliki kapasitas produksi es balok sebesar 12 kg dengan beban total pendinginan, yaitu 538,9 Watt. Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem ice block machine serta menguji kinerja sistem ice block machine. Dari hasil perancangan, dengan menggunakan condensing unit berkapasitas 542 Watt, mesin es balok ini dapat memproduksi es balok dengan massa total 12 kg pada 6 buah cetakan es balok selama 230 menit untuk mencapai temperatur produk -10,91°C. COPaktual didapat sebesar 2,06 dan COPCarnot sebesar 3,53 dengan efisiensi sistem sebesar 58,35%.
Rancang Bangun Pemanas Air dengan Memanfaatkan Discharge Line pada AC Split Aliansyah, Ridwan; Prasetyo, Bowo Yuli; Mitrakusuma, Windy Hermawan
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5387

Abstract

Air conditioning dan water heater merupakan salah satu dari banyaknya sistem yang dibutuhkan oleh keseharian manusia. Penggunaan air conditioning dan water heater secara bersamaan memerlukan banyak energi. Dengan modifikasi air conditioning pada discharge line ini dapat dimanfaatkan untuk membuat water heater yang lebih hemat energi. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan kalor yang terbuang sebagai media untuk memanaskan air dengan menambahkan heat exchanger. Heat exchanger berjenis bare tube yang dirangkai secara helical tube dipasang berderet atau seri dengan kondenser. Hasil dari penelitian ini didapatkan kapasitas dari bare tube adalah 3140 kJ/s. Nilai efisiensi cooling sistem adalah 87,87% dan nilai efisiensi heating adalah 89,04%. Air berhasil dipanaskan dari temperatur awal air sebesar 27⁰C hingga 50⁰C dalam waktu 40 menit.
Investigasi Performa Integrasi Heat Recovery dan AC Split dengan Variasi Aliran Air Nugraha, Yusup Hadian; Prasetyo, Bowo Yuli; Mitrakusuma, Windy Hermawan
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5389

Abstract

Pada mesin Air Conditioning terdapat bagian yang menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari manusia contohnya untuk memanaskan air untuk kebutuhan mandi manusia yaitu pada outdoor unit pada pipa discharge line. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai performansi kerja atau COP (Coefficient of Performance), efisiensi dan kapasitas pendinginan pada setiap variasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu membandingkan performansi AC Split pada setiap konfigurasi berdasarkan parameter. Pada penelitian ini akan dilakukan konfigurasi seperti mode normal atau mode AC, mode seri dengan kondenser, mode hanya menggunakan HX (Heat Exchanger) dengan pengujian air diam dan air mengalir. Hasil dari variasi sistem tersebut pada mode seri air diam dan air mengalir memiliki nilai COP 6,72 dan 7,77, nilai efisiensi 87,87% dan 90,34 %, dan kapasitas pendinginan 2,64 kW dan 2,87 kW, pada mode HX air diam maupun air mengalir memiliki nilai COP yaitu 3,02 dan 5,94, nilai efisiensi 62,1% dan 85,83 %, dan kapasitas pendinginan 1,41 kW dan 2,03 kW. Pada mode seri menunjukan adanya peningkatan nilai performansi dibandingkan dengan mode AC dengan memiliki nilai COP 6,36, efisiensi 81,9 kW, dan kapasitas pendinginan 2,58 kW, pada mode HX nilai performansi memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan mode seri dan AC.
Analisis Manajemen Perawatan Menggunakan Perhitungan Distribusi Weibull Dan Metode Fmea Pada Ac Package Di Gerbong PT. KCI Juanda Tamba, Ivana Amelia; Margana, Ade Suryatman; Prasetyo, Bowo Yuli
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5392

Abstract

KCI sebagai anak perusahaan dari PT.KAI yang beroperasi sejak 15 September 2008 memiliki AC package untuk pengkondisian udara dalam setiap gerbongnya. Seiring berjalannya waktu AC package dapat mengalami kerusakan yang di sebabkan dari faktor umur mesin hingga faktor-faktor lainnya. Data kerusakan pada 6 rangkaian gerbong AC package yang dihimpun pada September 2013-2014 dari PT. CIKAMI selaku kontraktor perbaikan AC package tersebut. Manajemen perawatan dibutuhkan untuk menciptakan sistem yang bekerja dengan ideal dan semestinya untuk menentukan perawatan mesin AC package sudah baik. Faktor-faktor kerusakan yang terjadi pada AC package perlu diketahui terlebih dahulu seperti kebocoran pada kompresor, terdapat uap air pada filter dryer dll. Kemudian data tersebut diolah dengan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). FMEA perlu diklasifikan dengan penilaian resiko yang terdiri dari severity, occurrence dan detection ke dalam skala prioritas yang telah ditentukan yaitu RPN (Risk Priority Number). Selanjutnya, memilih kerusakan komponen terparah yaitu kompresor didapati keandalan dengan nilai tertinggi 0,87, failureability sebesar 0,16 dan tingkat ketersediaan mencapai 0,99. AC package tersebut mendapatkan distribusi weibull yang berparameter Time to Failure (TTF) dan Time to Repair (TTR). Hasil yang diharapkan dapat melihat gambaran tentang trend kerusakan dari data historis, serta memberikan saran perawatan preventive maintenance untuk mencegah waktu downtime yang lebih lama yaitu perbaikan dibawah 52 hari pada AC package.
Perancangan Sistem Tata Udara Bertekanan Negatif pada Gerbong Kereta Api untuk Orang Berpenyakit Menular Hiero, Frederick; Sumeru, Sumeru; Prasetyo, Bowo Yuli
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5394

Abstract

Sistem tata udara digunakan untuk mengondisikan udara pada suatu ruangan pada temperatur dan kelembaban tertentu. Peranan sistem tata udara sangat penting untuk penyakit menular seperti Covid-19. Semua penyakit yang dapat menular melalui udara dapat dicegah dengan ruangan bertekanan negatif. Ruangan bertekanan negatif adalah kondisi tekanan udara dalam ruangan lebih kecil dibandingkan di luar ruangan. Perancangan ini bertujuan agar dapat merancang ruangan bertekanan negatif pada gerbong kereta api, dapat menentukan debit udara masuk dan udara keluar, dan menentukan unit kipas yang akan dipakai. Untuk merancang ruangan bertekanan negatif, membutuhkan udara keluaran yang lebih besar dibandingkan udara masuk dengan cara menghitung beban pendingin, debit udara masuk dan keluaran, seleksi unit, dan gambar sistem tata udara pada gerbong kereta api. Hasil yang didapat yaitu kapasitas pendingin sebesar 136641.094 Btu/hr dan membutuhkan debit udara masuk sebesar 4606 CFM dan debit udara keluar sebesar 7390 CFM sehingga dapat membuat ruangan bertekanan negatif sebesar -15 Pa.
Kaji Eksperimental Termoelektrik Sebagai Penghasil Air Dengan Variasi Bentuk Heat Sink Wardana, Muhammad Iqro Mahesa; Prasetyo, Bowo Yuli; Simbolon, Luga Martin
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5396

Abstract

Air merupakan bagian dari kehidupan makhluk hidup, diantaranya dimanfaatkan untuk berbagai keperluan rumah tangga. Salah satu cara menghasilkan air yaitu dengan cara mengambil uap air yang ada di dalam udara. Kombinasi titik uap air dapat menjadi sumber air baru. Peneliti akan melakukan pengkajian terhadap termoelektrik sebagai penghasil air dengan variasi bentuk heat sink. Disamping pengaruh variasi heat sink terhadap air, laju pengembunan, besar kapasitas pendinginan, nilai COP yang dihasilkan termoelektrik, nilai BF heat sink akan diamati. Pengujian melalui pengaturan pada tegangan kerja termoelektrik dan bentuk heat sink yang digunakan berjumlah 3 buah, dengan total 12 variasi. Hasil yang didapat pada penelitian ini menjelaskan bahwa bentuk heat sink yang memiliki jumlah sirip yang lebih banyak akan mempengaruhi jumlah air dan laju pengembunan, sehingga besarnya jumlah air dan laju pengembunan akan berbanding lurus dengan jumlah sirip heat sink. Jumlah air terbanyak sebesar 14 ml/2jam, laju pengembunan terbesar sebanyak 0.00120 g/s, terdapat pada variasi ke-10 dengan menggunakan bentuk heat sink 3 dan 1. Nilai COP terbesar bernilai 2.16 pada variasi ke-1. Hasil eksperimen juga menunjukan bahwa posisi penempatan heat sink mempengaruhi nilai BF, nilai BF terkecil terdapat pada posisi belakang dengan variasi bentuk heat sink 1.
Perbandingan Kinerja Sistem Refrigerasi Kompresi Uap menggunakan Refrigeran Dimethyl Ether (DME) dan R134a Padilla, Widya Putri Nur; Mitrakusuma, Windy Hermawan; Prasetyo, Bowo Yuli; Murniati, Sri
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5410

Abstract

Refrigeran R134a mengandung Hydrofluorocarbon (HFC) dengan nilai Global Warming Potential (GWP) sebesar 1430 perlu dicarikan alternatif pengganti dengan karakteristik yang serupa, di antaranya Dimethyl Ether (DME/RE170). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan refrigeran R134a dengan DME dengan melakukan simulasi pada sistem refrigerasi kompresi uap menggunakan software Reference Fluid and Transport Properties (REFPROP) versi 10.0.0.98 dengan variasi temperatur kondensasi, temperatur evaporasi, subcooled, superheated, efisiensi isentropik dan penggunaan Liquid to Suction Heat Exchanger (LSHX). Pada keadaan temperatur kondensasi yang sama, efisiensi sistem refrigerasi yang menggunakan DME rata-rata lebih tinggi 7,51%. Pada keadaan temperatur evaporasi yang sama, efisiensi sistem refrigerasi menggunakan DME rata-rata lebih tinggi 7,61% dibandingkan R134a. Pada temperatur subcooled yang sama, efisiensi sistem refrigerasi yang menggunakan DME rata-rata lebih tinggi 4,99% dibandingkan R134a. Pada temperatur superheated yang sama, efisiensi sistem refrigerasi yang menggunakan DME rata-rata lebih tinggi 5,57% dibandingkan R134a. Pada nilai efisiensi isentropik yang sama, efisiensi sistem refrigerasi yang menggunakan DME rata-rata lebih tinggi 8,80% dibandingkan R134a. Pada sistem yang menggunakan LSHX dengan temperatur superheated yang sama, efisiensi sistem refrigerasi yang menggunakan DME rata-rata lebih tinggi 2,86% dibandingkan R134a. Dengan demikian, refrigeran DME dapat dijadikan refrigeran alternatif untuk menggantikan R134a karena rata-rata menghasilkan efisiensi sistem yang lebih tinggi.
Uji Performansi Sistem Heat Recovery Untuk Pemanas Air Dengan Variasi Tekanan Kerja Nurhazizah, Meylinda; Prasetyo, Bowo Yuli; Margana, Ade Suryatman
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5428

Abstract

Heat Recovery merupakan suatu sistem yang cara kerjanya berbanding terbalik dengan sistem refrigerasi dikarenakan energi yang dimanfaatkan ialah energi panas yang terbuang. Di dalam sistem refrigerasi, terdapat beberapa komponen inti salah satunya adalah ekspansi. alat ekspansi berfungsi untuk menurunkan tekanan refrigeran dan mengatur aliran refrigeran menuju evaporator. Alat ekspansi yang biasa digunakan dalam sistem refrigerasi salah satunya ialah pipa kapiler. Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah R22. Topik penelitian ini merupakan uji performansi berdasarkan variasi panjang pipa kapiler. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mencari nilai performansi dari sistem heat recovery yaitu daya input, kapasitas pemanasan, Performance Factor (PF). Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin panjang pipa yang digunakan maka akan semakin baik kinerja sistem. Pada sistem ini nilai performansi yang paling bagus ada pada variasi 2 (panjang pipa 2.4m) dengan nilai PF 5.47 dan nilai kapasitas pemanasan 1.56 kW dengan waktu pemanasan selama 750 detik serta nilai daya input sebesar 0.509 kW.
Rancang Bangun Sistem Heat Pump Untuk Pemanas Air Prasetyo, Yosafat Dwi; Prasetyo, Bowo Yuli; Lukitobudi, Arda Rahardja
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5429

Abstract

Heat Pump merupakan suatu mesin yang dapat difungsikan baik untuk pendinginan maupun pemanasan dengan memanfaatkan panas dari kondenser. Kondenser biasanya didinginkan menggunakan fan, tetapi disini didingankan melalui air dan panas airnya dimanfaatkan. Pada tugas akhir ini, Heat Pump difungsikan sebagai pemanas air, sistem ini akan memanfaatkan kompresor sebagai pemeran utama dan mengefisienkan energi panas yang dihasilkan lewat kondenser, pipa kondenser berada di dalam air yang ingin dipanaskan. Pemanasan air sebanyak 20 liter dapat dipanaskan sampai 40 °C dengan waktu 14 menit, sedangkan dari hasil perancangan didapat 16 menit. Secara keseluruhan hasil data yang diambil maka dapat disimpulkan sistem heat pump ini berhasil.
Rancang Bangun Cooler Blood Box Portable dengan Menggunakan Sistem Thermoelectric Ramdan, Arif; Badarudin, Apip; Bowo Yuli Prasetyo
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 15 No 1 (2024): Prosiding 15th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v15i1.6201

Abstract

Transfusi darah banyak memberikan manfaat dan pertolongan bagi para pasien/penderita sakit yang sangat membutuhkan darah. Darah yang sudah di donor seringkali tidak langsung digunakan dan harus disimpan di blood bank agar tidak expired. Untuk itu penulis membuat alat cooler blood box portable dengan menggunakan pendinginan thermoelectric jenis TEC1-12706 dan menggunakan sumber listrik dari pln yang di konversi dari arus AC menjadi DC menggunakan power supply atau baterai ion-litium agar sistem dapat digunakan ketika darah di transportasi ke tempat yang membutuhkan. Darah harus dijaga temperaturnya pada 2℃ sampai 6℃, untuk metode pengujian data menggunakan termometer digital dan tang ampere pada titik yang telah ditentukan. Hasil dari perancangan yang telah dilakukan hanya mencapai 13,3℃ hal tersebut belum memenuhi standar penyimpanan darah, hasil tersebut dikarenakan kapasitas thermoelectric yang digunakan lebih kecil dibandingkan beban ruangan yang besar.