Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Perancangan Sistem SCADA (Supervisory Control and Data Aqcuisition) pada Water Chiller Hidroponik Menggunakan PLC Siemens LOGO! Ranufani Mahameru Timur Angin; Muhammad Arman; Bowo Yuli Prasetyo
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 15 No 1 (2024): Prosiding 15th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v15i1.6207

Abstract

Perancangan sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) yang berbasis pada PLC (Programmble Logic Control) untuk mengontrol dan memantau sistem water chiller dalam budidaya hidroponik. Hal ini diperlukan untuk memantau temperature dan tekanan. Perancangan ini bertujuan untuk kemudahan user dalam memantau serta mengontrol parameter yang diinginkan kemudian diintegrasikan dengan HMI (Human Machine Interface). Parameter yang diambil pada hidroponik adalah temperature, tekanan pada sistem yang kemudian akan ditampilkan pada HMI. Hasil yang didapatkan pada pengembangan sistem SCADA yang dapat meningkatkan control serta pemantauan dalam budidaya hidroponik berjalan dengan baik tetapi belum sepenuhnya real time. Penyimpangan sensor pada interval 30 detik untuk PT-100 sebesar 2.5%, pressure transmitter discharge sebesar 5.91% serta pressure transmitter suction sebesar 13,91%, kemudian dengan interval 3 menit sebesar 0.11%, pressure transmitter discharge sebesar 5.25% dan pressure transmitter suction sebesar 11.24%. Hal ini membuktikan bahwa semakin cepat interval waktu maka nilai penyimpangan semakin besar dan pada interval waktu 3 menit nilai penyimpangan semakin kecil. Proses data logger pada PLC dan HMI belum sesuai data ideal yang seharusnya dikarenakan adanya proses pembacaan dan penulisan program pada PLC.
Simulasi Numerik Akumulasi Konsentrasi CO₂ Di Dalam Ruang Kelas Gedung Teknik Refrigerasi dan Tata Udara Mutiara Nurul Azmi; Bowo Yuli Prasetyo; Parisya Premiera Rosulindo
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 15 No 1 (2024): Prosiding 15th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v15i1.6214

Abstract

Ruang kelas merupakan ruangan yang digunakan untuk proses pembelajaran sehingga banyak aktivitas dilakukan pada ruangan tersebut. Adanya aktivitas dalam ruangan membuat nilai konsentrasi CO₂ meningkat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui akumulasi konsentrasi CO₂ selama kegiatan belajar berlangsung. Penelitian tugas akhir ini dilakukan pada ruang kelas LG 1 yang terletak di Gedung Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara dengan kapasitas maksimal penghuni sebanyak 32 orang dalam ruangan. Tugas akhir ini menggunakan metode simulasi numerik berupa Computational Fluid Dynamics (CFD) dengan jendela pivot dalam kondisi terbuka 45° pada satu sisi ruangan dan data pengukuran langsung digunakan untuk proses validasi hasil simulasi. Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa temperatur diperoleh sebesar 26 °C, kecepatan udara sebesar 1,21 m/s, dan, nilai konsentrasi CO₂ sebesar 1012 ppm. Berdasarkan hasil simulasi nilai konsentrasi CO₂ pada ruang LG 1 melebihi standar ASHRAE yang menetapkan batas konsentrasi CO₂ maksimum sebesar 700 ppm, dapat disimpulkan pada ruang LG 1 memiliki kualitas udara buruk yang dapat mengiritasi mata, hidung, dan tenggorokan.
Memanfaatkan Simulasi CFD untuk Menganalisa Distribusi Temperatur dan Kecepatan Udara pada Ruang Kelas Kampus Teknik Refrigerasi dan Tata Udara Polban Muhammad Shiddiq Maulana; Bowo Yuli Prasetyo; Luga Martin Simbolon
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 15 No 1 (2024): Prosiding 15th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v15i1.6220

Abstract

Penelitian berupa simulasi CFD yang dilakukan di “LG VRF System Training Center Classroom 2” pada jurusan teknik refrigerasi dan tata udara Politeknik Negeri Bandung. Simulasi CFD dilakukan dengan menggunakan software bernama Ansys Fluent. Proses simulasi CFD dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu pre-processing, solver, dan post processing. Proses validasi merupakan proses memastikan keakuratan hasil simulasi dengan cara membandingkan data pengukuran dengan hasil simulasi. Nilai error validasi temperatur memiliki nilai terkecil sebesar 1,128% dan error terbesar sebesar 2,710%. Hasil simulasi vector pada ruang kelas, nilai udara yang keluar dari diffuser menghasilkan udara berkecepatan 2 m/s lalu menurun hinga 0 m/s. pada supply dan return FCU dengan menggunakan menghasilkan udara berkecepatan 1,95 m/s. Hasil simulasi contour berupa visualisasi distribusi temperatur udara pada diffuser mengeluarkan udara bertemperatur 24,7 °C. FCU mengeluarkan udara bertemperatur sebesar 24,7°C yang ditahan oleh tembok bagian timur yang bersuhu sekitar 26,5°C.
Kaji Eksperimental Sistem Refrigerasi Tabung Vortex dengan Pengaruh Variasi Sudut Katup Sumbat dan Tekanan Input Maulana, Akbar; Badarudin, Apip; Yuli Prasetyo, Bowo
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 15 No 1 (2024): Prosiding 15th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v15i1.6236

Abstract

Sistem refrigerasi tabung vortex merupakan pendingin sekaligus pemanas. media pendingin tabung vortex adalah udara bertekanan. Tabung vortex tidak menggunakan refrigeran sehingga sangat ramah lingkungan, namun belum ada yang melakukan penelitian terhadap kapasitas pendinginan dan temperatur udara dingin keluaran tabung vortex mengenai pengaruh katup sumbat. Tujuan penelitian ini supaya dapat mengetahui kapasitas pendinginan dan temperatur udara dingin terhadap katup sumbat dan tekanan input. Variasi sudut katup sumbat pada penelitian ini menggunakan sudut 30˚, 60˚dan 90˚. Masing-masing sudut diuji menggunakan tekanan 1 bargauge, 2 bargauge, 3 bargauge dan 4 bargauge. Hasil dari pengujian kapasitas pendinginan dan temperatur udara dingin keluaran tabung vortex didapat bahwa variasi sudut 30˚ mampu mencapai temperatur dingin lebih rendah dan kapasitas pendinginan lebih besar dibandingkan variasi sudut yang lain.
Pemanfaatan Panas Buang AC Sebagai Pemanas Air Menggunakan Heat Exchanger Double Pipe Ikhsan Sodikin, Rafi; Yuli Prasetyo, Bowo; Hermawan Mitrakusuma, Windy
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 15 No 1 (2024): Prosiding 15th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v15i1.6248

Abstract

Air Conditioning merupakan sebuah kebutuhan untuk mendapatkan kenyamanan saat melakukan berbagai aktivitas manusia di dalam ruangan dan water heater menjadi salah satu sistem yang menjadi kebutuhan manusia. Penggunaan sistem dari air conditioning dapat dimodifikasi untuk menambahkan sistem water heater dengan menggunakan heat exchanger jenis double pipe dan air ditampung oleh water tank untuk kapasitasnya disamakan dengan besaran kondensor yang ada pada sistem. Pada penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan panas yang terbuang sebagai media memanaskan air dengan menambahkan sistem heat exchanger. Heat exchanger tipe double pipe memerlukan pipa tambahan untuk memanaskan air dengan menggunakan pipa pvc sebagai pipa luar dan pipa refrigeran menggunakan pipa tembaga. Hasil dari penelitian ini didapatkan panjang pipa heat exchanger yaitu 14 meter untuk pipa air dan pipa refrigeran. Air yang berhasil dipanaskan dengan mengalir pada pipa dari temperatur awal sebesar 29°C hingga 37,5°C dalam kurun waktu 120 menit.
Numerical Study of Thermal Comfort Evaluation in Naturally Ventilated Classrooms Prasetyo, Bowo Yuli; Muliawan, Rizki; Afifah, Andini Luthfiyyah; Wang, Fujen
Jurnal Internasional Penelitian Teknologi Terapan Vol 4 No 2 (2023): October 2023
Publisher : Bandung State Polytechnic (Politeknik Negeri Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/ijatr.v4i2.131

Abstract

The classroom is one of the important facilities in teaching and learning activities. Just like any other room, ensuring thermal comfort becomes a vital aspect for its occupants. This study aims to evaluate environmental conditions and the thermal comfort experienced by classroom occupants through numerical methods. The evaluation involves the integration of the Predicted Mean Vote (PMV) and Predicted Percentage of Dissatisfied (PPD) equations into Computational Fluid Dynamics (CFD) simulations using a user-defined function. Furthermore, extensive field measurements and questionnaire surveys are also employed to support the simulation process. The results indicate that the air temperature tends to be high, reaching 30.91°C. Meanwhile, the air velocity within the room, particularly in the occupied areas, is significantly low, with an average value of 0.04 m/s. According to the ASHRAE Standard 55, the classroom is perceived as uncomfortable, as evidenced by a PMV value of 1.38 and a PPD of 44.94%. Therefore, efforts are required to enhance the thermal comfort in the space.
PERANCANGAN WATER CHILLER PENGKONDISI MEDIA TANAM HIDROPONIK DEEP FLOW TECHNIQUE UNTUK TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA) Akbar, Anas; Angin, Ranufani Mahameru Timur; Arman, Muhammad; Lukitobudi, Arda Rahardja; Prasetyo, Bowo Yuli
KURVATEK Vol 9 No 2 (2024): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v9i2.4997

Abstract

Saat ini keterbatasan lahan serta perubahan iklim yang ekstrem menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi kurang optimal. Pemanfaatan sistem hidroponik dengan air yang dikondisikan dapat menjadi salah satu solusi alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menguji kinerja sistem water chiller sebagai pengkondisi media tanam selada hidroponik. Sistem water chiller dimanfaatkan untuk menyerap kalor pada air sehingga temperaturnya dapat dikondisikan sesuai dengan kondisi ideal tumbuh kembang tanaman. Air yang dikondiskan kemudian dimanfaatkan untuk pengkondisian media tanam selada hidroponik dengan metode deep flow technique (DFT). Dengan temperatur air yang dijaga pada rentang 15 hingga 20oC, diperoleh beban pendinginan sebesar 694,8 Watt. Sistem dibangun menggunakan sebuah condensing unit yang dilengkapi evaporator berjenis bare-tube yang ditempatkan pada cool box sebagai sarana pertukaran kalor dengan air. Hasil pengujian menunjukkan sistem yang dibangun mampu menurunkan temperatur air hingga 15.9oC dalam waktu 30 menit. Pengujian sistem menunjukkan perolehan Coefficient of Performance-actual (COPa) sebesar 4,05 dan Coefficient of Performance-carnot (COPC) sebesar 5,13, dengan efisiensi refrigerasi sebesar 78,98%. Hasil panen dari selada hidroponik memiliki massa 0,65 kg dengan lama penanaman 18 hari.
POTENSI PERFOMA PENDINGINAN MODUL TERMOELEKTRIK TEC1-12710 DAN TEC1-12715 SR DENGAN METODA OPTIMASI PENDINGINAN SISI PANAS MENGGUNAKAN BEBERAPA JENIS PENUKAR KALOR Kurniasetiawati, Annisa Syafitri; Prasetyo, Bowo Yuli
AUSTENIT Vol. 16 No. 2 (2024): AUSTENIT: October 2024
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53893/austenit.v16i2.9470

Abstract

Thermoelectric module is a mature technology that have been used in cooling applications such as special product storage cabins and cooling electronic products. Compared to the conventional technology (vapor compression systems), thermoelectric modules offer many advantages. However, in terms of cooling performance, particularly for large cooling capacities (>100Watt), thermoelectric modules still lag the conventional technology. One method that can be used to improve the cooling performance of thermoelectric modules is cooling the hot side of the module using a heat exchanger. In this study, experiments will be carried out on the TEC1-12710 and TEC1-12715 SR modules which alternately combined with five types of heat exchangers on the hot side of the module, connected by thermal paste. The types of heat exchangers used are Square HE, Round HE, Two-Pipe HE, Four-Pipe HE, and Liquid-Cooler HE. The experiments are carried out with operating voltage variations of 12V, 9V and 6V for each thermoelectric module. The data analysis results found that the best COP value was obtained by the TEC1-12715 SR thermoelectric module with the Round type Heat Exchanger of 0.767 at a voltage of 6V. For the TEC1-12710 thermoelectric module, the highest COP value was also obtained when the module was paired with a Round type Heat Exchanger at a voltage of 6V, with a value of 0.620. Additionally, the highest heat absorption value for both thermoelectric modules was obtained at a voltage of 12V using the Round type heat exchanger, namely 19.61 Watts (TEC1-12710) and 26.98 Watts (TEC1-12715 SR), respectively.
The Perbandingan Performansi Trainer Unit Instalasi Sistem Refrigerasi dengan Menggunakan Katup Ekspansi Tipe TXV dan Pipa Kapiler Muliawan, Rizki; Hidayat, Asep; Prasetyo, Bowo Yuli; Akmal, Muhammad
Jurnal Mekanik Terapan Vol 4 No 3 (2023): Desember 2023
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/jmt.v4i3.5989

Abstract

Nowadays, food and beverage preservation is very important in maintaining quality. One of them is the cooling method using a refrigeration system. The performance of the Refrigeration System in the trainer unit being compared is the Thermostatic Expansion Valve (TXV) and the Capillary tube with 2 kg of cucumber product. The refrigerant used is R-134a and 2 different types of expansion, namely the capillary tube and Txv. The research aims to determine the performance of the refrigeration system unit trainers from both types of expansion. The research method used is to conduct experiments on the system. Based on the test results, the system using the TXV type has an actual COP value of 3.65 and a Carnot COP of 7.14 for a system efficiency of 51.1%. In contrast to the expansion type Capillary pipe has a value of 4.1 for COPactual and COPcarnot 7.2 and 56.9% for system efficiency. The comparison of electrical energy between using a TXV and a capillary is 0.0950 kWh compared to 0.082 kWh. The results of the comparison above, shows that the system using capillary pipes is better by saving 5.8% compared to the system using TXV-type expansion.
Evaluasi Kenyamanan Termal dan Kualitas Udara Dalam Ruang di Pujasera Politeknik Negeri Bandung Annisa, Poetri Noer; Prasetyo, Bowo Yuli; Simbolon, Luga Martin
Rekayasa Hijau : Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrh.v9i1.22-31

Abstract

AbstrakKenyamanan termal dan kualitas udara dalam ruang merupakan faktor penting yang memberikan dampak bagi produktivitas penghuni, tidak terlepas bagi bangunan Pujasera. Penelitan ini bertujuan untuk mengevaluasi kenyamanan termal dan kualitas udara di Pujasera berdasarkan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) dan standar ASHRAE 55. Parameter kualitas udara yang dikaji meliputi karbon monoksida (CO), PM₂.₅, dan PM₁₀, sedangkan  untuk kenyamanan termal, parameter yang digunakan antara lain Predicted Mean Vote (PMV) dan Predicted Percentage of Dissastisfied (PPD). Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengambilan data secara langsung pada tiga waktu berbeda selama dua hari. Selain itu, penyebaran kuesioner digunakan untuk menghimpun data mengenai tingkat metabolisme dan insulasi pakaian. Hasil penelitian menunjukkan kualitas udara di dalam Pujasera  berada pada kategori sedang, kecuali pada siang hari dengan ISPU PM₁₀ berada pada tingkat yang sangat tidak sehat. Sementara itu, aspek kenyamanan termal menunjukkan bahwa 51.29% penghuni merasa nyaman. Melihat kondisi ini, maka perlu dilakukan upaya untuk menunjang kenyamanan termal dan kualitas udara yang lebih baik bagi penghuni.Kata kunci: kualitas udara, kenyamanan termal , PMV, PPD AbstractThermal comfort and indoor air quality are important factors that affect occupant productivity, including Pujasera building. This study aims to evaluate thermal comfort and air quality in Pujasera based on the Air Pollution Standard Index (ISPU) and ASHRAE standard 55. The air quality parameters examined include carbon monoxide (CO), PM₂.₅, and PM₁₀, while the thermal comfort parameters include Predicted Mean Vote (PMV) and Predicted Percentage of Dissatisfied (PPD). The study used a quantitative approach with direct data collection at three different times over two days. In addition, questionnaires were distributed to gather data on metabolism and clothing insulation. The results of the study showed that the air quality inside the food court was in the moderate category, except during midday when the PM₁₀ ISPU reached an unhealthy level. Meanwhile, thermal comfort aspects indicated that 51.29% of occupants felt comfortable. Therefore, efforts are needed to improve thermal comfort and better indoor air quality for the occupants.Keywords: air quality, thermal comfort, PMV, PPD