Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

TIPOLOGI FASAD ARSITEKTUR TRADISIONAL MELAYU RIAU Nadhira Aurelia; Maria Immaculata Ririk Winandari; Julindiani Iskandar
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol 20, No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.202 KB) | DOI: 10.26905/mj.v20i1.3240

Abstract

Arsitektur Melayu Riau memiliki keunikan yang terletak pada aspek-aspek yang selalu berkaitan dengan adat dan agama masyarakat Melayu. Arsitektur Melayu memiliki peran penting dalam pelestarian budaya Melayu Indonesia di Riau karena merupakan batas terluar Indonesia dengan negara Singapura dan Malaysia. Mayoritas hotel resort di Riau tidak memiliki karakteristik arsitektur melayu melainkan karakteristik bangunan yang lebih modern. Penelitian ini dilakukan dengan metode tipologi yaitu dengan cara pengelompokan berdasarkan tipe atau elemen arsitektur melayu pada hotel resort dari konteks arsitektur tradisional Melayu Riau. Elemen yang diteliti terdiri dari muka bangunan (Fasad) Rumah Melayu adalah bumbung (atap), dinding, pintu dan tingkap (jendela) yang disetiap elemennya dikategorikan kembali sesuai dengan peletakan dan bentuk nya. Elemen yang mendominasi Arsitektur Melayu Riau pada atap berupa atap layar, pada dinding menggunakan kayu kaset, pada pintu berupa pintu kayu dua daun, pada jendela berupa jendela jejarak dan pada ornament berupa kaluk pakis dan lebang gantung pada lisplank dan ventilasi. DOI: https://doi.org/10.26905/mj.v20i1.3240
PENGARUH IKLIM TERHADAP ELEMEN PELINDUNG SELUBUNG BANGUNAN DI RUSUNAWA TAMBORA JAKARTA Eka Saputra; Maria Immaculata Ririk Winandari; Julindiani Iskandar
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2017 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.2166

Abstract

Bangunan hunian bertingkat tinggi seharusnya merespon iklim tropis di fasadbangunan. Respon tersebut dapat digunakan melalui penggunaan elemen pelindungsecara vertikal maupun horisontal untuk merespon panas matahari dan curah hujan yangtinggi. Penelitian ini dilakukan di Rusunawa Tambora, Jakarta Barat. Elemen pelindung dibangunan ini dianggap belum memenuhi kebutuhan penghuni. Paper ini mengekplorasibentuk elemen pelindung terhadap sinar matahari dan curah hujan, persepsi penghuni,serta bentuk elemen pelindung yang sesuai terhadap kondisi iklim tropis. Metode yangdigunakan adalah metode kualitatif deskriftif dengan objek penelitian adalah tiraihorisontal dan vertikal. Pengumpulan data dilakukan melalui survey, observasi, danwawancara yang didukung dengan studi pustaka terhadap 10 unit hunian sebagai sampelpenelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa balkon dan teritisan sebagai elemenpelindung di selubung bangunan menurut persepsi penghuni belum merespon panas dancurah hujan. Bentuk elemen pelindung yang paling mendukung kenyaman penghuni diorientasi timur /barat adalah dak teritisan dengan sirip vertikal di bagian depan. Di unityang berorientasi ke utara /selatan, bentuk elemen yang paling sesuai adalah dakteritisan.
KOMPARASI KONSEP POLA ANALOGI ALAM BIOFILIK DESAIN DI BANGUNAN PENDIDIKAN Andra Shifa Octavianti; Enny Supriyati Sardiyarso; Julindiani Iskandar; Maria Immaculata Ririk Wulandari
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3332

Abstract

Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro mempunyai animo calon mahasiswa yang setiap tahun meningkat, membuat adanya pembangunan gedung baru. Untuk meningkatkan kualitas Fakultas Psikologi di Universitas Diponegoro dalam hal proses belajar megajar dibutuhkan konsep desain yang membuat nyaman mahasiswa. Sehingga dibutuhkan sebuah konsep analogi pola alam dalam biofilik desain yang dapat membuat peningkatan proses belajar mengajar tanpa mengurangi kenyamanan dan memperhatikan psikologis manusia agar tidak membuat stress mahasiswa itu sendiri.Metode yang digunakan pada penulisan adalah metode komparatif dengan membandingkan atau menguji hubungan pengaruh sebab akibat dari data-data yang tersedia. Dengan adanya penerapan Analogi Pola Alam Biofilik Desaindapat memberikan keuntungan terhadap pengguna dalam bangunan fakultas psikologi.
KONSEP TATA RUANG CO-WORKING SPACE BAGI PERENCANAAN FASILITAS KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA Gusti Bagus Ananda; Enny Supriati Sardiyarso; Julindiani Iskandar; Maria Immaculata Ririk Winandari
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3413

Abstract

Dewasa ini kegiatan berkumpul, berdiskusi, dan membangun relasi antar mahasiswa tidak hanya terjadi dalam ruangan yang disediakan oleh kampus, hal ini dipengaruhi perubahan pola perilaku mahasiswa yang berkembang seiring zaman. Muncullah konsep baru ruang beraktivitas untuk individu maupun kelompok, dimana setiap orangsaling berkolaborasi bersama orang lain dengan latar belakang yang beragam,konsep ini dikenal dengan nama co-workingspace. Universitas sebagai sebuah perguruan tinggi harus dapat beradaptasi dengan perubahan zaman untuk menghasilkan peluang inovasi dengan menyediakan co-workingspace bagi mahasiswa.Tujuan penulisan paper ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik tata ruang (layout) co-workingspace yang sesuai bagi mahasiswa Universitas Indonesia dengan pendekatan  arsitektur perilaku. Metode penulisan komparatif kualitatif dengan membandingkan 3 studi kasus yang diambil secara acak terhadap variabel arsitektur perilaku, yaitu: zonasi, sirkulasi, tata perabot, dan suasana ruangyang berhubungan dengan co-workingspace. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik penataan ruang pada co-workingspace yang ideal adalah pengaturan zonasi secara hirarkis dari yang bersifat publik sampai privat dengan jalur penghubung menembus ruang agar tercipta interaksi antara setiap pemakai ruang dan penataan perabot secara half-open untuk menyediakan ruang kolaborasi yang fleksibel juga untuk berkonsentrasi. Suasana ruang bersifat subjektif tetapi karakteristik orang yang berkegiatan pada co-workingspace umumnya menginginkan suasana yang santai.
EKSPRESI STRUKTUR DAN PENGOLAHAN CAHAYA DITERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL Maghfira Inggita Dzikri; Maria Immaculata Ririk Winandari; Julindiani Iskandar
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3450

Abstract

Kota Semarang sangat mendukung sebagai transit point dalam berbagai macam penyelenggaraan kegiatan berskala nasional. Kota Semarang dianggap mampu menjadi titik strategis atau gerbang yang menjadi pilihan masyarakat dari segi bisnis dan pariwisata. Sarana transportasi penting sebagai penghubung antar wilayah maupun negara. Bandar udara adalah salah satu bangunan publik yang dapat memperkenalkan karakteristik daerah sekaligus sebagai pintu gerbang kota dan wajah pertama kota. Bangunan bandara dapat dibuat menarik untuk memperlihatkan karakteristik daerah tersebut dari sisi modern dengan cara ekspresi struktur dan pengolahan cahaya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif komparatif terhadap terhadap bandara internasional Kansai, bandara internasional Chhatrapati Shivaji dan bandara internasional Incheon.
KOMPARASI KONSEP INTEGRASI FUNGSI PADA BANGUNAN MIXED-USE DI JAKARTA Muthiah Fadhilah; Enny Supriyati Sardiyarso; Julindiani Iskandar; Maria Immaculata Ririk Wulandari
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3469

Abstract

Bangunan mixed-use adalah salah satu solusi terhadap masalah kemacetan di Jakarta Bangunan ini sedang marak dilakukan pembangunannya. Bangunan ini menampung berbagai fungsi dasar manusia, mulai dari bermukim, bekerja, hingga rekreasi dengan harapan dapat mengurangi mobilitas masyarakat. Fungsi-fungsi tersebut seharusnya dapat berjalan dengan baik. Dengan latar belakang kondisi tersebut, pendekatan integrasi fungsi dapat diterapkan untuk mendorong potensi-potensi lainnya. Tujuan tulisan ini adalah untuk mengulas bagaimana cara penerapan pendekatan integrasi fungsi pada bangunan mixed-use khususnya di Jakarta. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif-komparatif berupa tabel yang membandingkan tiga bangunan mixed-use di Jakarta menggunakan parameter dari empat aspek perancangan yang dikemukakan oleh Kathryn H. Anthony: Site Development: Building Massing and Composition on Site, Site Development: Drop Offs and Parking, dan Site Development: Open Space. Hasil studi menunjukan bahwa hampir keseluruhan aspek tersebut memiliki integrasi fungsi sehingga menjadikan mixed-use bangunan yang efektif dan efisien.
EKSPRESI STRUKTURPADA PENDEKATAN EKO TEKNOLOGI DI RUMAH SAKIT PONDOK INDAH BINTARO Windi Meydia Darmianti; Etty R. Kridarso; Ady R. Thahir; Julindiani Iskandar
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3544

Abstract

Rumah sakit sebagai tempat penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan pada pasien diharuskan memiliki kualitas yang baik pada area lingkungan tersebut, dari segi fasilitas kesehatan, kualitas pengobatan, maupun kenyamanan pada bangunan pun menjadi salah satu alasan orang memilih rumah sakit tersebut. Konsep eko teknologi pada rumah sakit mengarah kepada penerapan teknologi yang berwawasan lingkungan dan kesesuaian dengan iklim di jakarta yang cenderung panas menjadikan unsur-unsur pada eko teknologi dibutuhkan keberadaannya. Metodologi penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan teknik pengambilan data studi literatur serta observasi langsung ke lokasi. Tujuan penulisan ini yaitu untuk menelaah kesinambungan antara konsep ekspresi struktur di rumah sakit pondok indah bintaro yang termasuk unsur eko teknologi.Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro dengan unsur ekspresi struktur dibahas dengan contoh pemilihan material serta bahan yang berkelanjutan dengan sistem teknologi yang sudah cukup baik dan ramah lingkungan sehingga fungsi awal rumah sakit sebagai tempat penyembuhan pasien dapat sejalan dengan unsur bangunan yang dapat memberikan kenyamanan lingkungan.
PENINGKATAN PEMASARAN TAHU-TEMPE SEMANAN MELALUI ANJUNGAN LAYANAN TANPA TURUN (DRIVE THRU) Ida Busnetty; Julindiani Iskandar; Wegig Murwonugroho
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 4 (2021): Jurnal PkM : Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v4i4.10084

Abstract

Sejak pandemi, produksi tahu-tempe UMKM Koperasi Primkopti Swakerta Semanan menurun hingga 55% dari yang sebelumnya 80 ton dengan perputaran uang sekitar 1 milyar (per hari). Ini disebabkan banyaknya rantai distribusi terputus. Turunnya penghasilan sebagai dampak penurunan produksi menimbulkan potensi pengangguran, karena selain tidak mencukupi untuk membayar cicilan kredit pembelian alat, penghasilan itu juga tidak cukup untuk honor 1.467 pekerja. Pengabdian ini merancang desain dan membangun anjungan layanan tanpa turun (drive thru) tepat guna sebagai solusinya. Pengabdian ini dilakukan dengan metode design thinking. Selanjutanya, untuk meningkatkan kompetensi pengrajin, pengabdian ini juga dilengkapi pelatihan strategi pemasaran dan sistem pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. Selain meningkatkan produksi dan penghasilan sampai 25%, pengabdian ini menghasilkan: (1) anjungan drive thru, (2) desain kemasan produk yang menarik dan hieginis, (3) manajemen pengelolaan operasional anjungan yang baik dan ramah, (4) manajemen keuangan yang transparan, dan (5) sistem transaksi yang memerhatikan protokol kesehatan dan mudah bagi pembeli maupun penjual. Sebagai implikasinya, desain produk dan layanan drive thru dalam pengabdian ini layak menjadi referensi (role model) bagi pengrajin di kawasan lain guna penciptaan jalur pemasaran inovatif untuk meningkatkan produksi dan/atau pendapatan.
KONSEP PENCAHAYAAN ALAMI PADA DESAIN RUANG GALERI MENGGUNAKAN DIALUX EVO 9.2 (Studi Kasus: Desain Perancangan Gedung Pusat Pertunjukan Seni Dan Budaya di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur) Fenny Kartika Pratiwi; Etty R. Kridarso; Julindiani Iskandar
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 3 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i3.767

Abstract

Abstract: The Gallery in the design of the Center for the Performing Arts and Culture has a function as an art exhibition using natural or artificial lighting by having standard of light intensity based on the Indonesian National Standard 03-6575-2001  Light Strength in the Gallery is 500 Lux and Greenship Rating Tools from Green Building Council Indonesia (GBCI), the minimum standard for natural lighting areas is 30% of the total area. The purpose of this research was to determine the design of the gallery according to the standards based on the simulation results using these standards as a reference for assessment identification. Writing with quantitative methods using DIALux Evo 9.2 software for building simulation by adjusting the coordinates of the building location, 3D building, and the effective hours from the sun source in the morning (06.00 WIB & 08.00 WIB), afternoon (12.00 WIB & 14.00 WIB), and evening (16.00 WIB). The simulation results contains lux calculations, lighting contours, and lighting distribution. Based on the analysis, the gallery has complied the standard of natural lighting needs around 08.00 WIB to 16.00 WIB and the distribution of lighting is 42-76% based on factors in the form of size, shape, dimensions of light openings, and building orientation. The results are used as the basis for the layout of the exhibition and artificial lighting points.Keyword: Gallery, Natural Lighting, DIALux Evo 9.2  Abstrak: Ruang Galeri pada desain Gedung Pusat Pertunjukan Seni dan Budaya memiliki fungsi sebagai ruang pameran karya seni dengan memanfaatkan pencahayaan alami ataupun buatan dengan standar kuat intensitas cahaya berdasarkan Standar Nasional Indonesia 03-6575-2001 Kuat Cahaya dalam Ruang Galeri yaitu 500 Lux dan Greenship Rating Tools dari Green Building Council Indonesia (GBCI) yaitu standar minimal untuk area pencahayaan alami adalah 30% dari total area. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui desain ruang galeri sesuai standar berdasarkan hasil simulasi menggunakan standar tersebut sebagai acuan identifikasi penilaian. Penulisan dengan metode kuantitatif menggunakan perangkat lunak untuk simulasi bangunan yaitu DIALux Evo 9.2 dengan mengatur koordinat lokasi bangunan, 3D bangunan, dan jam efektif pencahayaan dari sumber matahari yaitu pagi hari (06.00 WIB & 08.00 WIB), siang hari (12.00 WIB & 14.00 WIB), dan sore hari (16.00 WIB). Data hasil simulasi berupa perhitungan lux, kontur penerangan, dan distribusi pencahayaan. Berdasarkan hasil analisis perangkat lunak, ruang galeri sudah memenuhi standar yaitu sekitar pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB dan pesebaran pencahayaan 42-76% berdasarkan faktor ukuran, bentuk, dimensi bukaan cahaya pada ruangan, dan orientasi bangunan. Hasil analisis digunakan sebagai dasar tata letak pameran dan titik pencahayaan buatan.Kata Kunci: Ruang Galeri, Pencahayaan Alami, DIALux Evo 9.2
ESTETIKA EKSPRESI STRUKTUR DI TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT Dwi Rachma Septiani; Maria Immaculata Ririk Winandari; Julindiani Iskandar
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 4, No 3 (2020): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2020
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v4i3.554

Abstract

Structures in architecture acts as a load-bearing element on mechanical systems. In addition, structures can also provide spatial and aesthetic expressions in architectural with the use of certain techniques and materials that bring out the structure expression. The problem discuss in this paper relates to aesthetic parameters used to examine the structural expression on architectural. The research method used is descriptive analytical method conducted with study of the literature on aesthetics, based on parameters: visual complexity, texture and colour, symmetry of the form and familiarity using the case study of Ship Passenger Terminal building such as Qingdao Cruise Passanger Terminal, Kai Tak Cruise Terminal and Salerno Maritime Terminal.The result shows that visual complexity parameter were exposure the form of curved structures and folding structures, the use of lattice, single-mass, and different building imagery. The texture and colour parameter are subtle textures with curved patterns, use of aluminium or concrete materials,and ivory white to bring out the buildings with the color of the sea.The symmetry of the form parameter shows a natural scale, a rectangular geometric shape that is subjected to addition or subtraction, and the proportion 2:1 between the envelope and open façade. The familiarity parameter is repetition of asymmetric curved patterns form make rhythm that raises perception of the visual aesthetic of the building.