Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN Asbur, Yenni; Purwaningrum, Yayuk; Sitorus, Syafriani; Nuh, Muhammad
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 13, No 1 (2025): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v13i1.11658

Abstract

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang penting di dunia, terutama di negara-negara berkembang. Tanaman jagung memiliki nilai ekonomi tinggi baik untuk konsumsi manusia, pakan ternak, maupun bahan baku industri. Namun, tanaman jagung sangat rentan terhadap cekaman lingkungan, salah satunya adalah cekaman kekeringan. Kekeringan memengaruhi berbagai proses fisiologis utama tanaman jagung, termasuk fotosintesis, transpirasi, dan transportasi air dan nutrisi. Salah satu efek langsungnya adalah penutupan stomata untuk mengurangi kehilangan air, yang juga mengurangi kemampuan tanaman menyerap karbon dioksida (COâ‚‚), sehingga menurunkan efisiensi fotosintesis. Akibatnya, proses metabolisme terganggu, dan produksi energi untuk pertumbuhan tanaman menurun drastis. Pada tahap perkecambahan, cekaman kekeringan dapat menghambat proses perkecambahan benih jagung. Benih yang kekurangan air akan sulit memulai proses perkecambahan, yang berpotensi mengurangi jumlah bibit yang tumbuh. Selain itu, kekeringan pada fase awal pertumbuhan dapat menyebabkan akar dan daun menjadi lebih pendek. Adaptasi tanaman jagung terhadap kekeringan meliputi adaptasi morfologi, fisiologi, genetik, dan perilaku tanaman meliputi menggulung daun untuk mengurangi penguapan, memperdalam dan memperbanyak akar untuk mencari air, serta perubahan fisiologis dan biokimiawi dalam sel tanaman
Peran Lingkungan Di Dataran Tinggi Terhadap Pertumbuhan Generatif Padi Gogo Varietas Sigambiri Merah Kusbiantoro, Dedi; Lubis, Fiqi Alfisar; Purwaningrum, Yayuk; Asbur, Yenni; Syamsafitri, Syamsafitri; Nasution, Khairunnisyah
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 8, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v8i1.11672

Abstract

Lingkungan berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman, baik pada fase vegetative maupun generative. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan dataran tinggi terhadap pertumbuhan generatif padi gogo varietas Sigambiri Merah, khususnya pada umur berbunga, jumlah anakan produktif, dan hasil gabah berisi. Penelitian dilakukan di Desa Tongkoh, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, yang berada pada ketinggian 375 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 2.100–3.200 mm per tahun. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non-faktorial dengan empat perlakuan ketebalan mulsa jerami padi (0, 8, 10, dan 12 kg/plot) dan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan dataran tinggi dengan presipitasi harian hujan dan curah hujan yang tinggi menyebabkan keterlambatan umur berbunga (rataan 82–84 HST), serta menurunkan efisiensi fotosintesis. Perlakuan mulsa jerami 10 kg/plot memberikan umur berbunga terlama, sedangkan mulsa 8 kg/plot menghasilkan gabah berisi terbanyak (51,81 butir/sampel). Penggunaan mulsa jerami terbukti meningkatkan kondisi mikro tanah, ketersediaan hara, serta menekan dampak negatif lingkungan terhadap pertumbuhan generatif padi gogo. Dengan demikian, aplikasi mulsa jerami dapat menjadi strategi agronomis yang efektif dalam budidaya padi gogo di dataran tinggi