Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Keberadaan Logam Berat Pb Dan Cu Pada Bycatch Perikanan Bagan Tancap Di Perairan Banyuasin, Sumatera Selatan Putri, Wike Ayu Eka; Agustriani, Fitri; Harahap, Diny Novita Sari; Purwiyanto, Anna Ida Sunaryo; Fauziyah, Fauziyah; Meiyerani, Jeni
Journal of Tropical Marine Science Vol 8 No 1 (2025): Journal of Tropical Marine Science (on going)
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jour.trop.mar.sci.v8i1.5682

Abstract

Fish and some groups of shrimps and crabs are one of the economically important biota that live in the waters. Accumulation of heavy metals in fish can affect the economic value of marine fishery products. There are several types of fish that contain heavy metals and are harmful when consumed by humans. The purpose of this study was to determine the dominant bycatch fish species and the accumulation of heavy metals Pb and Cu in the bycatch of stationary lift net Pesisir Banyuasin. This study was conducted in November 2019 and the dominant bycatch included japuh fish (Dussumieria acuta), tembang fish (Sardinella fimbriata) and parang-parang fish (Chirocentrus dorab). Samples were taken from one stationary lift net then analysed using SSA (Atomic Absorption Spectrophotometry) with 3 repetitions. The results of the analysis found the average concentration of heavy metals Pb and Cu in japuh fish was 0.65 mg/kg Pb; 0.16 mg/kg Cu. In tembang fish 0.70 mg/kg Pb and 0.03 mg/kg Cu. The parang-parang fish was 0.50 mg/kg and 0.17 mg/kg Cu. Based on the quality standards of SNI, Directorate General of Food and Drug Administration and FAO, the Pb and Cu concentrations of the three types of by-catch fish are still below the quality standard threshold and safe for human consumption.
Persebaran Mikroplastik di Lintas Ekosistem Sumatera Selatan Purwiyanto, Anna Ida Sunaryo; Putri, Wike Ayu Eka; Melki, Melki; Barus, Beta Susanto; Suteja, Yulianto
Buletin Oseanografi Marina Vol 14, No 3 (2025): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v14i3.75654

Abstract

Penelitian ini mengkaji keberadaan dan distribusi mikroplastik di muara dan sepanjang Sungai Musi di Sumatera Selatan, Indonesia—suatu kawasan yang terdampak berat oleh pencemaran industri, domestik, dan pertanian. Sampel diambil dari lima stasiun, dengan hasil menunjukkan rata-rata konsentrasi mikroplastik sebesar 33,8 partikel/m3. Konsentrasi tertinggi ditemukan di pertemuan Sungai Upang, kemungkinan akibat limpasan perkotaan dan buangan industri, sementara konsentrasi terendah terdeteksi di sekitar Jembatan Ampera dan Pulau Kemaro, di mana turbulensi air lokal dapat mendorong terjadinya sedimentasi mikroplastik. Mikroplastik yang teridentifikasi didominasi oleh fragmen (77,5%) dan serat (22,5%), dengan sebagian besar partikel berada dalam kisaran ukuran 301–500 µm. Jenis polimer yang paling dominan adalah Low-Density Polyethylene (LDPE), yang umumnya berasal dari limbah kemasan konsumen. Temuan ini menegaskan peran Sungai Musi sebagai jalur transportasi mikroplastik dari daratan menuju ekosistem laut, yang berpotensi menimbulkan risiko besar terhadap keanekaragaman hayati akuatik dan rantai makanan. Selain merusak habitat perairan, mikroplastik juga dapat menjadi media pembawa logam berat dan zat beracun lainnya, sehingga memperparah dampak ekologisnya.
Logam Berat Cd di Sungai Musi Bagian Hilir, Sumatera Selatan Putri, Wike Ayu Eka; Purwiyanto, Anna Ida Sunaryo; Diansyah, Gusti; Rozirwan, Rozirwan; Fauziyah, Fauziyah; Agustriani, Fitri; Haryati, Ani; Gusri, Ariqoh Athallah
Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 1 (2024): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v13i1.56751

Abstract

Pemanfaatan daerah aliran sungai seringkali memberikan dampak negatif terhadap kualitas perairan. Kondisi ini pada akhirnya akan berdampak terhadap keamanan pangan yang berasal dari wilayah tersebut. Salah satu komponen bahan pencemar yang umum ditemukan di perairan dan menjadi ancaman bagi keamanan pangan adalah logam berat Cd. Penelitian bertujuan mengetahui konsentrasi logam berat Cd pada beberapa komponen ekosistem yang ada di Sungai Musi bagian hilir meliputi air, sedimen dan tiga organ ikan (insang, hati dan daging). Ikan yang menjadi objek penelitian adalah empat jenis ikan yang umum tertangkap meliputi ikan Juaro (Pangasius polyuranodon), ikan Sembilang (Paraplotosus albilabris), ikan Seluang (Rasbora sp) dan ikan Belanak (Mugil chepalus). Sampel air dan sedimen diambil dari sekitar Sungai Musi bagian hilir yang dibagi menjadi delapan (8) stasiun penelitian selama periode Maret, Mei dan November 2018. Adapun sampel ikan diambil dari nelayan sekitar yang menangkap ikan di kawasan tersebut. Sampel dianalisa merujuk pada metode USEPA 30050B dan dianalisa menggunakan AAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata logam berat Cd pada sampel air kecil dari 0,001 mg/l dan pada sedimen berkisar antara 0,223-0,419 mg/kg. Konsentrasi rata-rata Cd pada organ hati, insang dan daging ikan Seluang adalah 0,117, 0,034 dan 0,021 mg/kg, ikan Juaro 0,059, 0,051 dan 0,027 mg/kg, ikan Belanak 0,096, 0,031 dan 0,025 mg/kg, ikan Sembilang 0,102, 0,046 dan 0,032 mg/kg. Konsentrasi logam berat Cd pada sampel air, sedimen dan daging ikan Seluang, ikan Juaro, ikan Belanak dan ikan Sembilang masih dibawah baku mutu dan ambang batas yang ditetapkan.   Utilization of river often has a negative impact on water quality. This condition will influence on the security of food originating from this area. One component of pollutants that is commonly found in waters and poses a threat to food safety is heavy metal such as Cd. The research aims to determine the concentration of the heavy metal Cd in several ecosystem components in the Musi River Estuary, including water, sediment and three fish organs (gills, liver and meat). Object of this research are four types of fish that are commonly caught, such as Juaro fish (Pangasius polyuranodon), Sembilang fish (Paraplotosus albilabris), Seluang fish (Rasbora sp) and Belanak fish (Mugil chepalus). Water and sediment samples were taken from around the Musi River downstream, divided into eight (8) research stations during March, May and November 2018. Fish samples were taken from local fishermen who caught fish in the area. Samples were analyzed using the USEPA 30050B and AAS (atomic absorption spectrophotometer). The results showed that the average concentration of the heavy metal Cd in water samples was less than 0.001 mg/l, in sediments ranging from 0.223 to 0.419 mg/kg. The average concentration of Cd in the liver, gills and muscle of Seluang fish was 0.117, 0.034 and 0.021 mg/kg, Juaro fish 0.059, 0.051 and 0.027 mg/kg, Belanak fish 0.096, 0.031 and 0.025 mg/kg, Sembilang fish 0.102, 0.046 and 0.032 mg/kg. The concentration of the heavy metal Cd in samples of water, sediment and muscles of Seluang, Juaro, Belanak and Sembilang fish was still below some specified quality standards.