Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Interaksi Ibu-Anak Dan Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah Selama Hospitalisasi Di RS. Sumber Kasih Kota Cirebon Purbasari, Dwiyanti; Puspita, Siska
Syntax Idea Vol 1 No 8 (2019): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-idea.v1i8.109

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan interaksi ibu anak dengan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah selama hospitalisasi di Ruang Kintamani Rumah Sakit Sumber Kasih Cirebon. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross sectional dan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 22 responden. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer, teknik pengumpulan data menggunakan master tabel. Hasil penelitian diperoleh p-value ≤ α maka H0 ditolak artinya ada hubungan signifikan antara interaksi ibu anak dengan tingkat kecemasan anak usia prasekolah (3-6 tahun) selama hospitalisasi di Ruang Kintamani Rumah Sakit Sumber Kasih Cirebon (p-value = 0,018 ; α = 0,05). Sedangkan r < 1 dan bernilai negative (-) maka terdapat hubungan yang sedang antara interaksi ibu anak dengan tingkat kecemasan anak di Ruang Kintamani Rumah Sakit Sumber Kasih. Semakin baik interaksi ibu anak maka semakin ringan tingkat kecemasan anak usia prasekolah (3-6 tahun) selama hospitalisasi di Ruang Kintamani Rumah Sakit Sumber Kasih (r = -0,498). Diharapkan pada perawat di rumah sakit perlu melibatkan orangtua dalam proses asuhan keperawatan berdasarkan prinsip Family Centered Care.
Hubungan Kategori Bermain Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Usia Prasekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalitanjung Kota Cirebon Purbasari, Dwiyanti
Syntax Idea Vol 1 No 7 (2019): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada Puskesmas Kalitanjung jumlah sasaran anak balita dan prasekolah sebanyak 1.909 dan jumlah anak yang mendapatkan pelayanan DDTK 2x/tahun hanya diperoleh 6,3%. Anak yang mengalami gangguan perkembangan motorik kasar di Puskesmas Kalitanjung Kota Cirebon diperoleh 1,25%. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan kategori bermain dengan perkembangan motorik kasar pada usia prasekolah di wilayah kerja Puskesmas Kalitanjung Kota Cirebon. Rancangan penelitian yang digunakan adalah survey analitik menggunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 95 anak usia pra sekolah. Hasil penelitian sebagian besar responden usia 5 tahun (85.2%) melakukan kegiatan bermain yang bervariasi dan sebagian besar responden usia 5 tahun dan 6 tahun (100.0%) perkembangan motorik kasar sesuai dengan usia prasekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Kalitanjung Kota Cirebon. Nilai P value = 0.000 ; É‘ = 0.05 ; r = 1000 maka H0 = di tolak artinya terdapat hubungan yang sangat kuat dan positif antara hubungan Kategori Bermain Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Usia Prasekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalitanjung Kota Cirebon. usia 4 tahun maka H0 = di terima artinya tidak ada hubungan antara Kategori Bermain Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Usia Prasekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalitanjung Kota Cirebon (P value = 0.104 ; É‘ = 0.05 ; r = 1.000). Perlu dilakukan pemantauan dengan memberikan edukasi terhadap keluarga tentang pentingnya bermain dalam perkembangan motorik kasar anak dan membuat media promosi di tempat umum.
Dukungan Pola Asuh Keluarga Dan Kemampuan Pemenuhan Personal Hygiene Anak Retardasi Mental Berdasarkan Karakteristik Di Cirebon Purbasari, Dwiyanti
Syntax Idea Vol 2 No 2 (2020): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-idea.v2i2.143

Abstract

Anak tunagrahita membutuhkan orang terdekat untuk membantu anak dalam hal-hal yang tidak mampu dilakukannya sendiri. Data Susenas (2012) jugamenerangkan bahwa prosentase penyandang disabilitas yang diantaranya adalah disabilitas mental yaitu tunagrahita secara keseluruhan adalah 2,22 % di Jawa Barat. Hasil Riskesdas (2013) menyebutkan penyandang disabilitas mental yaitu tunagrahita usia > 15 tahun adalah 12,7% di Jawa Barat (Riskesdas, 2013). Berdasarkan data tersebut terdapat peningkatan jumlah penyandang disabilitas mental di Jawa Barat. Jumlah peserta didik tunagrahita di SLBN Budi Utoma Kota Cirebon pada tingkat sekolah dasar sebanyak 70 orang terdiri dari tingkat Ringan/C sebanyak 54 orang, tingkat Sedang/ C1 sebanyak 7 orang, dan tingkat Berat/B sebanyak 9 orang. Sejumlah 22% peserta didik tunagrahita tingkat Ringan masih didampingi membersihkan alat kelamin setelah BAB dan BAK oleh guru atau orang tuanya, terdapat 7% peserta didik tunagrahita tingkat Ringan masih harus dibantu orang tua saat mandi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan dukungan pola asuh keluarga dan kemampuan pemenuhan personal hygiene anak tunagrahita di Kota Cirebon. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah orangtua dan anak tunagrahita di SLBN Budi Utomo Kota Cirebon sebanyak 70 orang. Sampel penelitian yaitu orangtua dan anak tunagrahita yang bersekolah di SLBN Budi Utomo sebanyak 63 orang dengan teknik proportionate stratified random sampling. Analisis data univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji pearson correlation dengan nilai α = 0,05. Penelitian dilakukan pada tanggal 5-30 Juli 2017. Hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan yang keeratannya rendah dan positif antara dukungan pola asuh keluarga dengan kemampuan pemenuhan personal hygiene pada anak tunagrahita di SLBN Budi Utomo Kota Cirebon. Semakin menyeluruh pemberian dukungan pola asuh keluarga maka kemampuan pemenuhan personal hygine pada anak tunagrahita akan semakin mandiri {pvalue = 0.02; α = 0.05; r = 0.293}. Perawat anak dan komunitas diharapkan dapat melakukan trias UKS secara komperhensif serta melakukan home visit dan konseling secara teratur. Perawat terlibat secara langsung dalam kegiatan-kegiatan sekolah berupa kegiatan stimulasi tumbuh kembang anak tunagrahita.
Interaksi Ibu-Anak Dan Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah Selama Hospitalisasi Di RS. Sumber Kasih Kota Cirebon Dwiyanti Purbasari; Siska Puspita
Syntax Idea Vol 1 No 8 (2019): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-idea.v1i8.109

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan interaksi ibu anak dengan tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah selama hospitalisasi di Ruang Kintamani Rumah Sakit Sumber Kasih Cirebon. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross sectional dan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 22 responden. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer, teknik pengumpulan data menggunakan master tabel. Hasil penelitian diperoleh p-value ≤ α maka H0 ditolak artinya ada hubungan signifikan antara interaksi ibu anak dengan tingkat kecemasan anak usia prasekolah (3-6 tahun) selama hospitalisasi di Ruang Kintamani Rumah Sakit Sumber Kasih Cirebon (p-value = 0,018 ; α = 0,05). Sedangkan r < 1 dan bernilai negative (-) maka terdapat hubungan yang sedang antara interaksi ibu anak dengan tingkat kecemasan anak di Ruang Kintamani Rumah Sakit Sumber Kasih. Semakin baik interaksi ibu anak maka semakin ringan tingkat kecemasan anak usia prasekolah (3-6 tahun) selama hospitalisasi di Ruang Kintamani Rumah Sakit Sumber Kasih (r = -0,498). Diharapkan pada perawat di rumah sakit perlu melibatkan orangtua dalam proses asuhan keperawatan berdasarkan prinsip Family Centered Care.
Hubungan Kategori Bermain Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Usia Prasekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalitanjung Kota Cirebon Dwiyanti Purbasari
Syntax Idea Vol 1 No 7 (2019): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v1i7.89

Abstract

Pada Puskesmas Kalitanjung jumlah sasaran anak balita dan prasekolah sebanyak 1.909 dan jumlah anak yang mendapatkan pelayanan DDTK 2x/tahun hanya diperoleh 6,3%. Anak yang mengalami gangguan perkembangan motorik kasar di Puskesmas Kalitanjung Kota Cirebon diperoleh 1,25%. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan kategori bermain dengan perkembangan motorik kasar pada usia prasekolah di wilayah kerja Puskesmas Kalitanjung Kota Cirebon. Rancangan penelitian yang digunakan adalah survey analitik menggunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 95 anak usia pra sekolah. Hasil penelitian sebagian besar responden usia 5 tahun (85.2%) melakukan kegiatan bermain yang bervariasi dan sebagian besar responden usia 5 tahun dan 6 tahun (100.0%) perkembangan motorik kasar sesuai dengan usia prasekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Kalitanjung Kota Cirebon. Nilai P value = 0.000 ; É‘ = 0.05 ; r = 1000 maka H0 = di tolak artinya terdapat hubungan yang sangat kuat dan positif antara hubungan Kategori Bermain Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Usia Prasekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalitanjung Kota Cirebon. usia 4 tahun maka H0 = di terima artinya tidak ada hubungan antara Kategori Bermain Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Usia Prasekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalitanjung Kota Cirebon (P value = 0.104 ; É‘ = 0.05 ; r = 1.000). Perlu dilakukan pemantauan dengan memberikan edukasi terhadap keluarga tentang pentingnya bermain dalam perkembangan motorik kasar anak dan membuat media promosi di tempat umum.
Dukungan Pola Asuh Keluarga Dan Kemampuan Pemenuhan Personal Hygiene Anak Retardasi Mental Berdasarkan Karakteristik Di Cirebon Dwiyanti Purbasari
Syntax Idea Vol 2 No 2 (2020): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v2i2.143

Abstract

Anak tunagrahita membutuhkan orang terdekat untuk membantu anak dalam hal-hal yang tidak mampu dilakukannya sendiri. Data Susenas (2012) jugamenerangkan bahwa prosentase penyandang disabilitas yang diantaranya adalah disabilitas mental yaitu tunagrahita secara keseluruhan adalah 2,22 % di Jawa Barat. Hasil Riskesdas (2013) menyebutkan penyandang disabilitas mental yaitu tunagrahita usia > 15 tahun adalah 12,7% di Jawa Barat (Riskesdas, 2013). Berdasarkan data tersebut terdapat peningkatan jumlah penyandang disabilitas mental di Jawa Barat. Jumlah peserta didik tunagrahita di SLBN Budi Utoma Kota Cirebon pada tingkat sekolah dasar sebanyak 70 orang terdiri dari tingkat Ringan/C sebanyak 54 orang, tingkat Sedang/ C1 sebanyak 7 orang, dan tingkat Berat/B sebanyak 9 orang. Sejumlah 22% peserta didik tunagrahita tingkat Ringan masih didampingi membersihkan alat kelamin setelah BAB dan BAK oleh guru atau orang tuanya, terdapat 7% peserta didik tunagrahita tingkat Ringan masih harus dibantu orang tua saat mandi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan dukungan pola asuh keluarga dan kemampuan pemenuhan personal hygiene anak tunagrahita di Kota Cirebon. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah orangtua dan anak tunagrahita di SLBN Budi Utomo Kota Cirebon sebanyak 70 orang. Sampel penelitian yaitu orangtua dan anak tunagrahita yang bersekolah di SLBN Budi Utomo sebanyak 63 orang dengan teknik proportionate stratified random sampling. Analisis data univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji pearson correlation dengan nilai α = 0,05. Penelitian dilakukan pada tanggal 5-30 Juli 2017. Hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan yang keeratannya rendah dan positif antara dukungan pola asuh keluarga dengan kemampuan pemenuhan personal hygiene pada anak tunagrahita di SLBN Budi Utomo Kota Cirebon. Semakin menyeluruh pemberian dukungan pola asuh keluarga maka kemampuan pemenuhan personal hygine pada anak tunagrahita akan semakin mandiri {pvalue = 0.02; α = 0.05; r = 0.293}. Perawat anak dan komunitas diharapkan dapat melakukan trias UKS secara komperhensif serta melakukan home visit dan konseling secara teratur. Perawat terlibat secara langsung dalam kegiatan-kegiatan sekolah berupa kegiatan stimulasi tumbuh kembang anak tunagrahita.
PENGETAHUAN TENTANG PERALATAN MEDIS YANG TERPASANG PADA ANAKNYA DAN STRATEGI KOPING PADA IBU SELAMA HOSPITALISASI DI RUANG NICU RSUD WALED KABUPATEN CIREBON Dwiyanti Purbasari; Anita Sundari
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.755 KB)

Abstract

Kondisi transisi dan adaptasi pada neonatal dan perinatal merupakan masa yangdapat menimbulkan perubahan fisiologis bahkan kematian. Dalam kondisi ini, bayimembutuhkan perawatan intensif diruangan khusus. BBL terpasang berbagai alatalat medis selama perawatan di NICU. Jumlah BBL yang dirawat di NICU padabulan Januari sampai Desember tahun 2016 sebanyak 226 orang dan yangmengalami kematian sebanyak 100 orang. Hal ini menjadi stresor dan mengubahkoping terutama bagi ibu selama anaknya mengalami hospitalisasi. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang alat-alat medis yangterpasang pada anaknya dan strategi koping pada ibu selama hopitalisasi di RSUDWaled Kabupaten Cirebon Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptifkorelasional dengan pendekatan prospective. Teknik sampling menggunakan totalsample pada sejumlah 19 responden selama bulan Mei sampai Juni 2017 di NICURSUD Waled Kabupaten Cirebon. Uji statistik yang digunakan adalah SpearmenRank. Hasil penelitian didapatkan nilai r sebesar 0,686 dan p value < berarti Hoditolak maka ada hubungan yang kuat dan positif antara pengetahuan tentang alatalat medis yang terpasang pada anaknya dan strategi koping pada ibu selamahospitalisasi di RSUD Waled Kabupaten Cirebon (p value = 0,001, = 0,05 r =0,686). Pengetahuan tentang peralatan medis yang terpasang pada anaknya dapatdiberikan secara kontinyu pada ibu melalui pendidikan kesehatan dan penyediaankonseling sehingga strategi koping ibu menjadi tetap adaptif selama hospitalisasianaknya.Kata kunci: Pengetahuan, Peralatan Medis, Strategi Koping, Ibu, NICU
Oral Care With Evidence of Nausea and Vomiting In Breast Cancer Patients Treating Chemotherapy Dwiyanti Purbasari; Ahmad Syaripudin; Yanti Susan
Eduvest - Journal of Universal Studies Vol. 2 No. 11 (2022): Journal Eduvest - Journal of Universal Studies
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.208 KB) | DOI: 10.59188/eduvest.v2i11.647

Abstract

This study was to determine the relationship between oral care and the incidence of nausea and vomiting in breast cancer patients undergoing chemotherapy. This research method uses descriptive correlation by using a cross sectional approach. The sample of this study was breast cancer patients who underwent chemotherapy as many as 34 respondents using accidental sampling technique. The results of the univariate analysis of this study with oral care in the poor category as many as 29 respondents (82.9%) and nausea and vomiting in the poor category as many as 27 respondents (77.1%) in breast cancer patients undergoing chemotherapy. The results of this study found a relationship between oral care and nausea and vomiting in breast cancer patients undergoing chemotherapy with a value (p = 0.000 < = 0.05). In conclusion, the treatment is able to monitor the management of nausea and vomiting due to chemotherapy, the patient's response before, during and after chemotherapy, as well as assessing the effectiveness of oral care actions carried out by patients and their families
Penerapan Pencegahan Kejadian Berulang Covid-19 pada Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Dwiyanti Purbasari; Yanti Susan; Inne Septia Delian
Lentera: Multidisciplinary Studies Vol. 1 No. 3 (2023): Lentera: Multidisciplinary Studies
Publisher : Publikasiku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57096/lentera.v1i3.25

Abstract

Peningkatan kasus terkonfirmasi COVID-19 terjadi pada semua masyarakat termasuk tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan yang terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 5.421 kasus dan 278 sampai dengan Bulan Maret 2022 yang meninggal dunia di Indonesia . Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan pencegahan dan kejadian berulang COVID-19 pada tenaga kesehatan rumah sakit.. Penelitian dilakukan dengan analitik korelasional Hasil penelitian diperoleh 18% responden menerapkan sebagian penerapan pencegahan COVID-19 selama melaksanakan tugas, 72% responden mengalami COVID-19 berulang, 100% responden yang tidak menerapkan pencegahan selama melaksanakan tugas mengalami kejadian berulang COVID-19. Hasil uji Ramk Spearman didapatkan ada hubungan positif dan kuat antara penerapan pencegahan dan kejadian berulang COVID-19 tenaga kesehatan di rumah sakit {p value = 0,00; r = 0,615; ? = 0, 05. Rumah sakit perlu meningkatkan upaya promotif preventif bagi tenaga kesehatan melalui program PPI di lingkungan rumah sakit.
Program Pelatihan Bantuan Hidup Dasar untuk Peningkatan Teknikdasar Penyelamatan Kegawatdaruratan pada UKM Siaga Sehat Erida Fadila; Dwiyanti Purbasari; Nonok Karlina
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i8.10438

Abstract

ABSTRAK Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan sekumpulan tindakan yang bertujuan untuk mengambalikan dan mempertahankan fungsi vital organ pada henti jantung dan henti nafas. Tindakan penentu dalam bantuan hidup dasar yakni tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP) untuk mempertahankan kelangsungan hidup korban henti nafas ataupun henti jantung dan memerlukan tindakan yang tepat. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa perawat akan pentingnya keterampilan penanganan kegawatdaruratan. Pelatihan dan Praktek. Memberikan materi serta praktek dan memberikan kuesioner pre-post. Peningkatan kemampuan Tindakan dasar penyelamatan kegawatdaruratan pada mahasiswa keperawatan. Para peserta pelatihan mampu melakukan Tindakan dengan baik dan memiliki pemahaman untuk bisa memberikan bantuan hidup dasar pada korban kegawatdaruratan. Kata Kunci: Bantuan Hidup Dasar, Kegawatdaruratan, Tindakan Dasar  ABSTRACT Basic Life Support (BHD) is a set of actions aimed at restoring and maintaining vital organ functions in cardiac arrest and respiratory arrest. The decisive action in basic life support is the action of Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) to maintain the survival of victims of respiratory arrest or cardiac arrest and requires appropriate action. To increase nursing students' knowledge and awareness of the importance of emergency management skills. Training and Practice Research: providing materials and practice and giving pre-post questionnaires. Improvement in the ability of basic emergency rescue actions in nursing students. the trainees were able to perform the actions well and had the understanding to be able to provide basic life support to emergency victims. Keywords: Basic Life Support, Emergency, Basic Actions