Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Kesadaran Phonologi Dengan Literasi Membaca Pada Anak Disleksia: Kajian Meta Analisis Trubus Raharjo
Jurnal Psikologi Perseptual Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Psikologi Perseptual
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/perseptual.v2i2.2675

Abstract

Meta analisis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesadaran phonologi dengan literasi membaca pada anak disleksia. Disleksia merupakan salah satu bentuk gangguan neuropsikologi pada individu yang berkaitan denga literasi membaca. Literasi membaca merupakan kemampuan kognitif untuk memasukkan informasi, menyimpan dan memproses phonologi. Seorang dengan kemampuan membaca yang buruk dapat dipengaruhi oleh kesadaran phonologi. Literasi membaca dapat dipengaruhi oleh kesadaran phonologi. Sebanyak 2080 sampel dan 27 data hubungan kesadaran phonologi dengan literasi membaca dikumpulkan dari 20 naskah yang dipublikasikan rentang tahun 2001 - 2015. Lokasi observasi dari studi-studi tersebut mencakup benua Asia, Eropa, Amerika. Hasil analisis data pada studi meta analisis ini menunjukkan bahwa hubungan tersebut tergolong sedang dengan korelasi (ř) sebesar 0.53, standar deviasi (SD) sebesar 0.373, dan interval kepercayaan berada pada rentang -0.591 lebih kecil dari ř lebih kecil dari 0.837, artinya nilai  (ř) dapat diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara kesadaran phonologi dengan literasi dapat diterima.
META-ANALISIS: WORKING MEMORY DAN LITERASI PADA ANAK DISLEKSIA Trubus Raharjo
JURNAL PSIKOLOGI INSIGHT Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/insight.v1i1.8440

Abstract

This meta-analysis aims to find out the working memory relationship with literacy reading in dyslexic children. Neuropsychological disorders can occur in individuals with dyslexia and this is related to reading literacy. Reading literacy is a cognitive ability to generate information, store stimuli and process phonology. Individuals with poor reading ability may be affected by working memory. A total of 2,324 samples and 29 working memory data relationships with literacy reading were collected from 12 published manuscripts in the year 2002 sd range. 2015. The observational sites of these studies include the continents of the Middle East, Europe, and America. The results of the analysis in this meta-analysis study showed that the relationship was moderate with a correlation (ř) of 0.33, standard deviation (SD) of 0.280, and the confidence interval was in the range - 0.409 to 0.689, that we can conclude that that (ř) was significant. These results suggested that there was a relationship between working memory and literacy.AbstrakMeta-analisis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan working memory dengan literasi membaca pada anak disleksia. Gangguan neuropsikologi dapat terjadi pada individu dengan disleksia dan hal ini berkaitan dengan literasi membaca. Literasi membaca merupakan kemampuan kognitif untuk memasukkan informasi, menyimpan stimulus dan memproses phonologi. Individu dengan kemampuan membaca yang buruk dapat dipengaruhi oleh working memory. Sebanyak 2.324 sampel dan 29 data hubungan working memory dengan literasi membaca dikumpulkan dari 12 naskah yang dipublikasikan pada rentang tahun 2002 sd. 2015. Lokasi observasi dari studi-studi tersebut mencakup benua Timur Tengah, Eropa, dan Amerika. Hasil analisis pada studi meta-analisis ini menunjukkan bahwa hubungan tersebut tergolong sedang dengan korelasi (ř) sebesar 0.33, standar deviasi (SD) sebesar 0.280, dan interval kepercayaan berada pada rentang -0.409 lebih kecil dari ř lebih kecil dari 0.689, artinya nilai (ř) dapat diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antaraworking memory dengan literasi dapat diterima.
Menghidupkan Kembali Senyum dan Asa: Sinergi Play Therapy dan Psychological First Aid bagi Korban Banjir Demak Ruth Natalia Susanti; Trubus Raharjo; Iranita Hervi Mahardayani; Mohammad Khasan; Ahmad Faqihuddin
Madaniya Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.818

Abstract

Banjir besar yang melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menyebabkan kerusakan signifikan dan memaksa banyak warga mengungsi, termasuk di Terminal Jati di Kabupaten Kudus. Penelitian menunjukkan bahwa trauma bencana dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan mental. Dengan itu, Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus menginisiasi kegiatan bantuan psikososial melalui pendampingan Psychological First Aid (PFA) dan Play Therapy bagi para korban banjir. Metode ini melibatkan dosen dan mahasiswa dalam penyediaan dukungan emosional serta kegiatan bermain untuk anak-anak. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam mengatasi trauma dan memperkuat resiliensi di antara pengungsi dewasa dan anak-anak. Pengungsi dewasa mendapatkan bantuan dalam mengatur stres melalui PFA, sementara anak-anak melalui Play Therapy, yang terbukti efektif dalam membantu mereka mengatasi pengalaman traumatis mereka. Kesimpulan dari kegiatan ini menunjukkan bahwa gabungan pendekatan Psychological First Aid dan Play Therapy efektif dalam mendukung pemulihan emosional dan mental pengungsi, memberikan manfaat langsung dalam mengurangi stres dan memfasilitasi pemrosesan trauma.
Perilaku Narsisme pada Pengguna Tik-Tok: Tinjauan Harga Diri dan Loneliness Lidia Masjida Salsabilla; Trubus Raharjo
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 4 No 2: Agustus (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v4i2.546

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku narsisme pada pengguna tik-tok: tinjauan harga diri dan loneliness. Populasi penelitian ini berjumlah 175 remaja dan menggunakan teknik sampling purposive dimana sampel berjumlah 175 remaja. Pengambilan data menggunakan skala perilaku narsisme, skala harga diri, dan skala loneliness. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah regresi dua prediktor (hipotesis mayor). Hasil hipotesis mayor diperoleh koefisien rx12y sebesar 0,570 dengan p 0,003 (p < 0,001) artinya ada hubungan yang sangat signifikan antara harga diri dan loneliness dengan perilaku narsisme dengan sumbangan efektif sebesar 32,5% sehingga hipotesis mayor diterima. Hasil hipotesis minor pertama dinyatakan diterima karena besarnya koefisien antara rx1y sebesar –0,299 dengan tingkat signifikansi p sebesar 0,045 (p<0,05) artinya terdapat hubungan negatif antara harga diri dengan perilaku narsisme dengan sumbangan efektif -29,9%. Hipotesis minor kedua juga dinyatakan diterima karena menunjukkan besarnya koefisien antara rx2y sebesar 0,449 dengan tingkat signifikansi p sebesar 0,004 (p<0,01) sehingga terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara loneliness dengan perilaku narsisme serta memiliki sumbangan efektif sebesar 44,9%.
Peningkatan Kemampuan Kognitif pada Anak Disleksia Melalui Treatment Kemampuan Mengeja, Membaca, dan Menulis Martha, Salsabila Auralia; Raharjo, Trubus
Indonesian Journal of Educational Counseling Vol 8 No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/001.202482.400

Abstract

Generally, elementary school age children experience a significant increase in cognitive development. Obstacles in cognitive development, one of which is an obstacle to the brain, which is related to the central nervous system can affect children's learning ability. Learning disorders experienced by children can be called dyslexia. The purpose of this study is to determine the effectiveness of spelling, reading, and writing skills treatment to improve cognitive abilities in dyslexic children. This study uses an experimental research method with a pre-experimental design. The sampling technique used in this study is the purposive sampling technique. The subjects of this study were 10 elementary school children who had been diagnosed with dyslexia by psychologists and were undergoing therapy at the Kudus Dyslexia School. The researcher used the Wilcoxon Signed Rank Test as an application in analyzing the data. Based on the results of the study, it was found: 1) a decrease in the score of the number of errors before and after the treatment. 2) There is an improvement in cognitive ability in dyslexic children after being given treatment for spelling, reading, and writing skills.
Hubungan antara Beban Kerja dan Kecerdasan Emosi dengan Work Life Balance pada Anggota Polisi Nisya', Cantika Yukhoirun; Raharjo, Trubus
Jurnal Psikologi Perseptual Vol 9, No 1 (2024): Jurnal Psikologi Perseptual
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/perseptual.v9i1.12579

Abstract

This study aims to empirically examine the relationship between workload and emotional intelligence with work-life balance in police officers. The research participants involved in this study were 100 participants obtained by accidental sampling technique and the tools used to obtain data using a workload scale, emotional intelligence scale, and work-life balance scale. The results of the major hypothesis test showed a relationship between workload and emotional intelligence with work-life balance (significance = 0,000 (p0,01); correlation coefficient (R) of the three variables of 0.829). The results of the analysis of workload and work-life balance variables obtained of – 0,829 with a significant level of 0,000 (p0,01). This shows that there is a very significant negative relationship between workload and work-life balance, thus the first minor hypothesis is accepted. The results of the analysis of emotional intelligence and work-life balance variables obtained of 0,712 with a significant level of 0,000 (p0,01). This shows that there is a very significant positive relationship between emotional intelligence and work-life balance thus the second minor hypothesis is accepted.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empirik hubungan antara beban kerja dan kecerdasan emosi dengan work-life balance pada anggota polisi. Partisipan penelitian yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 100 partisipan yang diperoleh dengan teknik accidental sampling dan alat yang digunakan untuk memperoleh data adalah skala beban kerja, skala kecerdasan emosi, dan skala work-life balance. Hasil uji hipotesis mayor menunjukkan adanya hubungan antara beban kerja dan kecerdasan emosi dengan work-life balance (signifikansi = 0,000 (p0,01); koefisien korelasi (R) ketiga variabel sebesar 0,829; sumbangan efektif sebesar 68,7%). Hasil analisis variabel beban kerja dan work-life balance diperoleh sebesar – 0,829 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 (p0,01). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara beban kerja dengan work-life balance, dengan demikian hipotesis minor pertama diterima. Hasil analisis variabel kecerdasan emosi dan work-life balance diperoleh sebesar 0,712 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 (p0,01). Hal ini menunjukkkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kecerdasan emosi dan work-life balance, dengan demikian maka hipotesis minor kedua diterima.
Penerimaan Diri Orang Tua dengan Anak Disleksia : Konsep Diri dan Dukungan Keluarga Puput, Oktafiani Farida; Raharjo, Trubus
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 6, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v6i4.6998

Abstract

Setiap orang tua menginginkan anak berkembang secara normal, tidak terkecuali anak disleksia, banyak otrang tua yang  sulit menerima anak disleksia, dikarenakan rendahnya konsep diri dan dukungan keluarga, hal ini menyebabkan orang tua merasa sedih, malu, menyalahkan diri sendiri dan tidak mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi, sehingga proses penerimaan diri orang tua terhambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan dukungan keluarga dengan penerimaan diri pada orangtua dengan anak dileksia. Populasi dalam penelitian ini adalah orangtua yang memiliki anak disleksia sebanyak 20 responden dari sekolah disleksia cendekia kudus, sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan Teknik nonprobability sampling. Pengambilan data menggunakan skala penerimaan diri, konsep diri, dan dukungan keluarga. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi dua predictor, Hasil hipotesis mayor ada hubungan yang signifikan antara konsep diri, dukungan keluarga dengan penerimaan diri dengan sumbangan efektif 34,8%. Hasil hipotesis minor antara konsep diri dan penerimaan diri terdapat hubungan positif yang signifikan dengan sumbangan efektif 34,7%. Hipotesis minor dukungan keluarga dan penerimaan diri terdapat hubungan positif yang signifikan serta memiliki sumbangan efektif 16,5%.  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konsep diri dan dukungan keluaga berpengaruh terhadap penerimaan diri orang tua dengan anak disleksia.
Keinginan Bunuh Diri pada Mahasiswa Rantau Tinjauan Kecemasan Akademik dan Kelekatan Orang Tua Alexandra, Laura; Raharjo, Trubus
Jurnal Simki Pedagogia Vol 8 No 1 (2025): Volume 8 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jsp.v8i1.969

Abstract

This study aims to determine the relationship between academic anxiety and parental attachment with suicidal ideation in out-of-town students. This study uses quantitative methods and data collection techniques in the form of a Likert scale. The research sample consisted of 125 out-of-town students who were taken using purposive sampling techniques based on certain criteria. The results of the major hypothesis show a significant relationship between academic anxiety and parental attachment with suicidal ideation with an r value of 0.919 and p of 0.000 (p <0.01), which means that there is a very significant relationship between academic anxiety and parental attachment with suicidal ideation with an effective contribution of 84.4%. The majority of students have high levels of academic anxiety and suicidal ideation. This study emphasizes the need for counseling services to reduce academic anxiety and strengthen family support as an effort to improve the mental health of out-of-town students.
Self Harm Behavior in Female Boarding School Students: Overview of Social Anxiety and Self Esteem Khasanah, Sa'idatul; Raharjo, Trubus
Hikmah Vol. 21 No. 2 (2024): Juli-Desember 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Sumatera Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53802/hikmah.v21i2.437

Abstract

Self harm behavior in female santri in pesantren can be influenced by social anxiety and low self esteem. This study aims to analyze the relationship between social anxiety and self esteem with self harm behavior in female students at pesantren. The major hypothesis test showed a significance level value of p of 0.000 (p < 0.01) with Rx1,2y = 0.701 there is a very significant relationship between social anxiety and self esteem with self harm so that the hypothesis stating there is a relationship between social anxiety and self esteem with self harm behavior in female students in pesantren is accepted, with an effective contribution of 49.2%. The results of the minor hypothesis test between the variables of social anxiety and self harm showed a correlation coefficient between the two variables (Rx1y) of 0.689 with a p value of 0.000 (p < 0.01). The results show that there is a positive relationship between social anxiety and self harm with an effective contribution of social anxiety and self harm of 47.5%. The results of the minor hypothesis test between the variables of self esteem and self harm showed a correlation coefficient between the two variables (Rx2y) of -0.554 with a p value of 0.000 (p < 0.01). The results show that there is a negative relationship between self esteem and self harm with an effective contribution of self esteem and self harm of 30.7%.
TINDAK TUTUR EKSPRESIF SEBAGAI SARANA PENGUNGKAP KECEMASAN KELOMPOK EKS-PSIKOTIK DI PANTI SOSIAL MURIA JAYA KUDUS Fathurohman, Irfai; Setiawaty, Rani; Raharjo, Trubus; Fajrie, Nur; Pusbasari, Imaniar; Kinororatri, Lintang
Widyaparwa Vol 52, No 2 (2024)
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/wdprw.v52i2.1514

Abstract

This study aims to identify the forms and functions of expressive speech acts in a group of ex-mild psychotics as a means of expressing anxiety. The study used a qualitative method with a narrative approach. The subjects were a group of ex-mild psychotics undergoing rehabilitation at the Muria Jaya Social Welfare Institution. The research data were in the form of expressive speech collected through recording, documentation, and literature study techniques. Data analysis was carried out using translational, referential, and pragmatic equivalent methods. The results of the study showed 11 forms of expression, namely happiness, sadness, disappointment, guilt, annoyance, gratitude, pride, self-control, recognition, hope, and optimism. The functions of this speech act include expressions of happiness, sadness, gratitude, pride, emotional control, recognition, hope, and optimism in the context of a better life. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk dan fungsi tindak tutur ekspresif pada kelompok eks-psikotik ringan sebagai sarana pengungkapan kecemasan. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan naratif. Subjeknya adalah kelompok eks-psikotik ringan yang menjalani rehabilitasi di Panti Sosial Muria Jaya. Data penelitian berupa tuturan ekspresif yang dikumpulkan melalui teknik pencatatan, dokumentasi, dan studi pustaka. Analisis data dilakukan menggunakan metode padan translasional, referensial, dan pragmatik. Hasil penelitian menunjukkan adanya 11 bentuk ekspresi, yaitu bahagia, sedih, kecewa, bersalah, kesal, bersyukur, bangga, pengendalian diri, pengakuan, harapan, dan optimisme. Fungsi tindak tutur ini meliputi ungkapan kebahagiaan, kesedihan, rasa syukur, kebanggaan, pengendalian emosi, pengakuan, harapan, dan optimisme dalam konteks kehidupan yang lebih baik.