Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Konservasi Mataair untuk Memenuhi Kebutuhan Domestik di Daerah Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta Lica Nurmasita; Rr. Dina Asrifah; Dian Hudawan Santoso
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 4, No 2 (2020): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v4i2.3156

Abstract

INTISARIDesa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu wilayah yang diprediksi sebagai daerah tingkat ancaman kekeringan tinggi menurut Peta Ancaman Kekeringan Kabupaten Kulon Progo. Pemenuhan kebutuhan air bersih warga berasal dari Mataair Tuk Wadang, Kali Lo, Kali Gandu, Kali Bajing dan Bulusari. Mataair di Desa Pagerharjo perlu dilakukan konservasi agar pemanfaatannya lebih efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi mataair agar dapat ditentukan teknik konservasi untuk mempertahankan ketersediaan airnya.Penelitian berada di Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo yang dilakukan pada bulan Februari hingga November 2019. Metode yang digunakan antara lain metode matematis, metode laboratorium, metode wawancara dan metode analisis statistik. Metode laboratorium yang mengacu pada Peraturan Gubernur DIY No. 20 Tahun 2008 untuk mengetahui kualitas air.Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa debit mataair dapat memenuhi kebutuhan penduduk hingga 10 tahun kedepan. Kualitas mataair cukup baik pada beberapa parameter namun melebihi baku mutu untuk parameter COD pada Mataair Kali Lo dan Bulusari serta parameter total koliform pada Mataair Tuk Wadang, Kali Lo, Kali Gandu dan Bulusari. Kualitas air menurun seiring pertumbuhan penduduk tetapi dapat diatasi dengan arahan konservasi. Arahan konservasi dengan pembuatan teras individu dan penanaman rumput gajah paitan, pembuatan bangunan penangkap mataair, bak penampung dengan kapasitas 2 m3 dan 5 m3, pendekatan sosial dan pendekatan pemerintah. Kata Kunci: Konservasi Mataair; Mataair; Potensi Mataair
Konservasi Mataair untuk Memenuhi Kebutuhan Domestik di Daerah Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta Lica Nurmasita; Rr. Dina Asrifah; Dian Hudawan Santoso
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 4, No 2 (2020): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v4i2.3156

Abstract

INTISARIDesa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu wilayah yang diprediksi sebagai daerah tingkat ancaman kekeringan tinggi menurut Peta Ancaman Kekeringan Kabupaten Kulon Progo. Pemenuhan kebutuhan air bersih warga berasal dari Mataair Tuk Wadang, Kali Lo, Kali Gandu, Kali Bajing dan Bulusari. Mataair di Desa Pagerharjo perlu dilakukan konservasi agar pemanfaatannya lebih efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi mataair agar dapat ditentukan teknik konservasi untuk mempertahankan ketersediaan airnya.Penelitian berada di Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo yang dilakukan pada bulan Februari hingga November 2019. Metode yang digunakan antara lain metode matematis, metode laboratorium, metode wawancara dan metode analisis statistik. Metode laboratorium yang mengacu pada Peraturan Gubernur DIY No. 20 Tahun 2008 untuk mengetahui kualitas air.Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa debit mataair dapat memenuhi kebutuhan penduduk hingga 10 tahun kedepan. Kualitas mataair cukup baik pada beberapa parameter namun melebihi baku mutu untuk parameter COD pada Mataair Kali Lo dan Bulusari serta parameter total koliform pada Mataair Tuk Wadang, Kali Lo, Kali Gandu dan Bulusari. Kualitas air menurun seiring pertumbuhan penduduk tetapi dapat diatasi dengan arahan konservasi. Arahan konservasi dengan pembuatan teras individu dan penanaman rumput gajah paitan, pembuatan bangunan penangkap mataair, bak penampung dengan kapasitas 2 m3 dan 5 m3, pendekatan sosial dan pendekatan pemerintah. Kata Kunci: Konservasi Mataair; Mataair; Potensi Mataair
PENGARUH LIMBAH CAIR TEKSTIL TERHADAP KUALITAS AIR DI SUB SUB DAS SEMIN KECAMATAN SUKOHARJO, KABUPATEN SUKOHARJO, JAWA TENGAH Endah Novianti; Rr. Dina Asrifah
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol 13 No 2 (2021): Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1733.839 KB) | DOI: 10.33005/envirotek.v13i2.131

Abstract

Langsur's River is a part of watershed Semin, which crosses the industrial area in Sukoharjo. The growing textile industry in Sukoharjo is 7.22% from 2007 to 2018, which wasn't followed by good textile waste management. There are indications of river water pollution with poor turbidity, color, and odors, besides indication of slightly salty groundwater contamination. The purpose of this study determined the distribution of liquid waste and to analyze the effect of textile industrial wastewater on the quality of river water and groundwater. The data collecting method uses survey, mapping, and laboratory tests, while sampling method uses purposive sampling. The analysis method uses Pollution Index. The spreading of textile wastewater in the river follows the river flow and strongly influences water quality to light to moderate pollution. Spreading wastewater in groundwater follows the groundwater flow but doesn't strongly influence groundwater which light polluted. The level of river water and groundwater pollution becomes information for effective and efficient water management directions.
Fitoremediasi Logam Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada Air Limbah Pengolahan Tambang Emas Rakyat di Desa Pancurendang dengan Genjer (Limnocharis flava) Firstananda Yustika; Rr. Dina Asrifah; Dian Hudawan Santoso
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1113.402 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8830

Abstract

Pertambangan emas di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah termasuk ke dalam pertambangan emas rakyat. Pertambangan emas rakyat secara tradisional dapat menyebabkan dampak negatif yaitu terjadinya pencemaran bagi lingkungan hidup di sekitar area pertambangan karena dalam proses pengolahannya masih menghasilkan air limbah. Air Limbah pengolahan emas di Desa Pancurendang mengandung pengotor berupa logam Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dengan kandungan melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Hal tersebut berbahaya bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar lokasi pengolahan emas. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk untuk mengurangi kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada air limbah dengan fitoremediasi menggunakan tanaman genjer (Limnocharis flava) sistem batch dan menentukan desain pengolahan air limbah Metode analisis menggunakan perhitungan efektivitas penurunan. Penelitian ini menggunakan 3 variasi media yaitu 100% air limbah dengan netralisasi, air limbah dengan netralisasi 5 hari dan 100% air limbah tanpa netralisasi. Hasil uji laboratorium menunjukkan kandungan Besi (Fe) sebesar 866,7 mg/L dan Mangan (Mn) sebesar 206,83 mg/L. Uji coba fitoremediasi dengan sistem batch menggunakan tanaman genjer memiliki penyerapan logam Besi (Fe) paling efektif pada sampel tanpa netralisasi dengan nilai efektivitas 99,168%, sedangkan penyerapan logam Mangan (Mn) yang paling efektif pada sampel netralisasi 5 hari dengan nilai efektivitas 68,24%.Kata Kunci : Pertambangan, Emas, Air Limbah Pengolahan Emas, Fitoremediasi, Besi (Fe), Mangan (Mn)
Evaluasi Kualitas Air Sungai terhadap Air Lindi (Leachate) dari TPA Sampah Mojorejo di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo Dzulfiqar Izzatur Rahman; Rr. Dina Asrifah; Nandra Eko Nugroho
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1704.235 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8881

Abstract

TPA Sampah Mojorejo di Kabupaten Sukoharjo menghasilkan limbah cair yang disebut dengan air lindi (leachate), akan tetapi proses pengolahan lindi di dalamnya belum difungsikan secara optimal. Hal tersebut ditandai dengan tampilan fisik air lindi yang masih berwarna coklat kehitaman dan berbau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air lindi yang dihasilkan dari TPA sampah dan mengevaluasi kualitas air sungai setelah masuknya air buangan tersebut, menggunakan evaluasi standar stream. Metode yang dipakai dalam penelitian yaitu purposive sampling, analisis matematis dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air lindi dari TPA Sampah Mojorejo melebihi baku mutu pada parameter BOD, COD, TSS dan TDS. Kondisi kualitas air sungai pun semakin buruk setelah adanya outlet buangan lindi, akan tetapi kualitas air sungai pada hulu aliran sebelum outlet buangan lindi juga telah tercemar. Kondisi tersebut memberikan indikasi bahwa air lindi bukan merupakan satu-satunya sumber pencemar bagi kualitas air sungai. Perhitungan evaluasi standar stream menunjukkan nilai konsentrasi campuran yang masih melebihi baku mutu pada parameter BOD, COD, dan TSS. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, perlu adanya proses pengolahan air lindi sebelum dibuang menuju ke sungai, supaya tidak memperburuk kualitas air sungai.Kata Kunci: TPA sampah; Air lindi; Evaluasi Standar Stream
Pengolahan Air Tanah Payau Menggunakan Karbon Aktif Granular di Desa Jambakan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten, Jawa Tengah Tria Rohmeila Sari; Suharwanto Suharwanto; Rr. Dina Asrifah
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-I
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.23 KB) | DOI: 10.31315/psb.v1i1.9040

Abstract

Sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah air. Kebutuhan air untuk pemanfaatnya sebagai air bersih semakin meningkat setiap waktunya. Penggunaan air tanah sangatlah dominan dibandingkan dengan kebutuhan air permukaan dikarenakan oleh kualitas air yang terkandung didalamnya. Sebagian besar masyarakat Desa Jambakan mengeluhkan kondisi air sumur yang terasa payau. Air bersih layak konsumsi harus memenuhi syarat secara fisik, kimia dan biologi sesuai dengan Kepmenkes No. 32 Tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air. Pengujian sifat fisik air dilapangan menggunakan EC meter didapatkan bahwa nilai TDS > 1000 mg/L dan masuk dalam kategori air payau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air tanah dan efektivitas pengolahan air tanah menggunakan karbon aktif dengan beda ketebalan yaitu 60 cm dan 70 cm. Dalam peneitian ini metode yang digunakan adalah metode survei lapangan, laboratorium, dan matematis. Penggunaan air di lokasi penelitian adalah sebagai air bersih sehinggaparameter pengujiannya secara fisik yaitu TDS, DHL. Parameter kimia berupa salinitas, natrium, sulfat, dan klorida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air tanah di Desa Jambakan setelah dilakukan pengolahan masih berada di atas baku mutu, dengan efektivitas tertinggi dapat menurunkan konsentrasi sulfat mencapai46,296% pada karbon aktif ketebalan 70 cm. 
Teknik Konservasi Daerah Imbuhan Mata Air di Dusun Seropan 2, Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Faiz Abimanyu; Rr. Dina Asrifah; Aditya Pandu Wicaksono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-I
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.436 KB) | DOI: 10.31315/psb.v1i1.9029

Abstract

Mataair merupakan salah satu sumber air yang sering dimanfaatkan warga Dusun Seropan 2, Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul untuk keperluan domestik. Mataair pada Dusun Seropan 2 mengalami beragam masalah sehingga perlu dilakukan pengelolaan. Hal tersebut dapat terjadi akibat perubahan kondisi dari daerah imbuhan yang semakin memburuk akibat masifnya pembangunan pemukiman di sekitar daerah penelitian. Untuk mempertahankan keberlangsungan mata air, maka perlu dilakukan upaya pengelolaan terutama pada daerah imbuhan agar mata air mendapatkan pasokan air tanah secara kontinu. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pembuatan teras untuk kawasan kebun dan pembuatan sumur resapan untuk kawasan pemukiman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting dari daerah imbuhan mataair dan teknis pembuatan teras dan sumur resapan sebagai upaya konservasi daerah imbuhan mataair untuk mempertahankan keberlangsungan mata air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dan pemetaan, matematis, dan metode evaluasi. Kondisi eksisting daerah imbuhan dikaji berdasarkan PerMen PU no.2 Tahun 2013. Pemilihan jenis teras mengacu pada PerMen Kehutanan no. 4 Tahun 2011. Acuan untuk pembuatan sumur resapan mengacu pada PerMen Lingkungan Hidup no. 12 Tahun 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah imbuhan di daerah penelitian didominasi oleh kelas imbuhan sedang dengan beberapa daerah memiliki kelas buruk. Daerah imbuhan mata air terluas merupakan daerah imbuhan mata air Bajangan dan daerah imbuhan tersempit merupakan daerah imbuhan mata air Kali Bening. Daerah imbuhan umumnya merupakan daerah perkebunan campuran dengan kemiringan lereng terjal hingga sangat terjal dan sebagian berupa pemukiman. Konservasi daerah imbuhan yang dilakukan adalah pembuatan teras individu pada daerah imbuhan mata air Kali Bening dan Kali Seropan serta pembuatan sumur resapan dalam pada daerah imbuhan mata air Bajangan dan Kali Seropan.Kata Kunci: Daerah imbuhan; Konservasi daerah imbuhan ; Mata air ; Sumur resapan ; Teras
Tingkat Kerentanan Air Tanah Terhadap Potensi Pencemaran Limbah Cair Rumah Pemotongan Ayam Di Kalurahan Mulyodadi, Kabupaten Bantul, DIY Nada Nabila Rahmasari; Rr. Dina Asrifah; Aditya Pandu Wicaksono; Nandra Eko Nugroho; Ayu Utami
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.231 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8878

Abstract

Industri Rumah Pemotongan Ayam (RPA) merupakan salah satu industri di Indonesia yang dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia umumnya mengkonsumsi olahan daging ayam dalam kehidupan sehari-hari. Industri RPA menghasilkan limbah padat (kotoran ayam dan bulu ayam) dan limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi. Salah satu lokasi Rumah Pemotongan Ayam yaitu berada di Kalurahan Mulyodadi, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, DIY. Limbah cair yang dihasilkan dari industri RPA tersebut langsung dibuang ke parit tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan potensi pencemaran air tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kerentanan air tanah di daerah penelitian terhadap pencemaran yang ada. Penelitian ini menggunakan metode DRASTIC modifikasi. Parameter yang digunakan yaitu kedalaman muka air tanah, curah hujan, media akuifer, topografi, tekstur tanah, media zona tak jenuh, konduktivitas hidrolik dan penggunaan lahan. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa di daerah penelitian terbagi atas tiga kelas yaitu tingkat kerentanan rendah (skor 127), kerentanan sedang (skor 131) dan kerentanan tinggi (skor 155). Variasi nilai kerentanan dipengaruhi oleh penggunaan lahan di daerah penelitian. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat menjadi acuan untuk melakukan upaya pengendalian pencemaran air tanah di daerah penelitian.Kata Kunci: DRASTIC; Kerentanan Air Tanah; Pencemaran
Penggunaan Zeolit Alam Teraktivasi dan Karbon Aktif dalam Menurunkan Kesadahan Air Di Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, DIY Nurcahyani Azizah; Rr. Dina Asrifah; Herwin Lukito; Aditya Pandu Wicaksono; Nandra Eko Nugroho
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 5, No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN KEBUMIAN (SATU BUMI) KE-V
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v5i1.11665

Abstract

Mataair Tirta Manunggal dan Mataair Mbelik yang terletak di Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki memiliki kadar kesadahan 246,77 mg/l dan 206,97 mg/l yang tergolong air sadah (hard). Air sadah dapat menimbulkan kerak pada panci dan apabila dikonsumsi secara terus menerus tanpa adanya pengolahan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui teknik pengolahan air sadah yang tepat untuk diterapkan di daerah penelitian. Metode yang digunakan adalah metode ekperimen berupa pengolahan air sadah menggunakan metode adsorpsi. Pengolahan air sadah dilakukan menggunakan kolom filtrasi yang dioperasikan secara kontinyu dengan adsorben zeolit alam teraktivasi dan karbon aktif yang berukuran 0,3 cm dan Hydraulic Loading Rate (HLR) sebesar 1,2 m/jam. Hasil pengolahan air sadah dengan kedua adsorben tersebut akan dibandingkan efektivitasnya dalam menurunkan kadar dari tiap-tiap parameter kualitas air. Pengolahan air sadah dengan media zeolit alam memiliki efektivitas dalam menurunkan TDS 47,92%, DHL 49,22%, kesadahan 50,81%, Mg 89,12%, dan Ca 44,87%. Karbon aktif memiliki efektivitas dalam menurunkan TDS 8,33%, DHL 10,71%, kesadahan 45,16%, Mg 93,48%, dan Ca 55,13%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa zeolit alam lebih baik dalam menurunkan kesadahan air dibandingkan karbon aktif.
Status Mutu Air Sungai Temulawak dan Air Tanah di sekitar PT X Kalurahan Triharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Muhammad Rizky Yunianto; Ayu Utami; Andi Renata Ade Yudono; Rr. Dina Asrifah; Eni Muryani
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 5, No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN KEBUMIAN (SATU BUMI) KE-V
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v5i1.11631

Abstract

 Air merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan manusia karena digunakan untuk kegiatan sehari-hari dan kegiatan lain. Industri tekstil di Kalurahan Triharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan informasi dari masyarakat limbah yang dibuang ke Sungai Temulawakmenimbulkan bau tidak sedap dan menyebabkan air tanah di selatan industri menjadi lebih keruh. Faktor lain penyebab menurunnya kualitas air sungai dan air tanah adalah jenis penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status mutu air sungai dan air tanah di sekitar industri tekstil. Metode yang digunakan pada penelitian secara umum merupakan metode kuantitatif. Beberapa metode yang digunakan seperti survei dan pengamatan, pengambilan sampel dengan metode purposive sampling, pengolahan data menggunakan metode Indeks Pencemaran. Hasil analisis diketahui bahwa selain limbah cair industri tekstil, status mutu air sungai dan air tanah dipengaruhi oleh faktor lain yaitu penggunaan lahan di daerah penelitian. Status mutu air sungai menunjukkan terdapat 1 sampel air sungai yang masuk ke dalam kategori tercemar ringan. Status mutu air tanah menunjukkan terdapat 3 sampel air tanah yang masuk ke dalam kategori tercemar ringan.