Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Ternak

Model Kurva Pertumbuhan Itik Tegal Jantan Sampai Umur Delapan Minggu Dedi Rahmat
Jurnal Ilmu Ternak Vol 7, No 1 (2007)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v7i1.2225

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menduga  model kurva pertumbuhan itik tegal jantan sampai umur delapan minggu. Itik yang digunakan sebanyak 120 ekor dibagi menjadi tiga kelompok masing-masing diberi ransum dengan tingkat protein 17%, 19% dan 21% dengan 2800 kkal/kg energi metabolis. Data yang yang diperoleh dibuat tebarannya, kemudian dilihat nilai koefisien determinasi (R2) dan kuadrat tengah sisa (S2). Hasil penelitian diperoleh bahwa : (1)tingkat protein dalam ransum tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan (2) kurva pertumbuhan itik tegal jantan sampai umur delapan minggu model alometrik dengan persamaan  Y = 46,9570 (X+1)1,5668Kata kunci :  Itik Tegal , kurva pertumbuhan
Pendugaan Kadar Kolesterol Daging dan Telur Berdasarkan Kadar Kolesterol Darah pada Puyuh Jepang (Estimated Cholesterol Levels Meat and Egg Based on Blood Cholesterol on the Japanese Quail ) Dedi Rahmat; Rachmat Wiradimadja
Jurnal Ilmu Ternak Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v11i1.405

Abstract

Kolesterol tubuh dapat berasal dari dua sumber, yaitu berasal dari makanan (kolesterol eksogen), dan kolesterol yang diproduksi sendiri oleh tubuh (kolesterol endogen).  Jika jumlah kolesterol yang berasal dari makanan sedikit, untuk memenuhi kebutuhan jaringan dan organ lain maka sintesis kolesterol dalam hati dan usus akan meningkat. Sebaliknya, jika jumlah kolesterol dalam makanan meningkat maka sintesis kolesterol dalam hati dan usus akan menurun. Cara yang dapat dipakai untuk menurunkan kadar kolesterol daging dan telur adalah dengan menurunkan kolesterol darah. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar kolesterol darah dengan kadar kolesterol daging dan telur telah dilakukan dengan menggunaan 120 ekor puyuh.  Parameter yang diukur meliputi kadar kolesterol darah, daging, dan telur. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan curve expect 1.3. Hasil penelitian diperoleh hubungan antara kadar kolesterol darah dengan kolesterol daging tinggi (r = 0,87) dengan model penduga mengikuti persamaan regresi : Y = -1,0631 + 0,0235X – 0,0001X2, dan hubungan antara kadar kolesterol darah dengan kolesterol telur tinggi (r = 0,89) dengan model penduga mengikuti persamaan regresi : Y = -1,2059 + 0,0190X – 0,0001X2 Kata kunci :  Puyuh, telur, daging, dan kolesterol darah.
Partisipasi Dan Motivasi Peternak Dalam Perbaikan Mutu Genetik Domba Dedi Rahmat
Jurnal Ilmu Ternak Vol 8, No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v8i1.2212

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana partisipasi dan motivasi peternak dalam perbaikan mutu genetik domba melalui kegiatan pemuliaan. Objek penelitian adalah peternak anggota kelompok peternak domba tangkas dan domba bukan tangkas. Metode yang digunakan adalah survey, pengambilan sampel peternak dilakukan dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipasi peternak pemuliaan termasuk katagori tinggi. Tingginya skor partisipasi terutama pada partisipasi dalam perencanaan kegiatan, kehadiran dalam aktivitas serta pemanfaatan dan evaluasi hasil kegiatan. Motivasi peternak termasuk katagori cukup.Kata kunci: Partisipasi, motivasi, pemuliaan sapi
Pengaruh Imbangan Protein dan Energi Terhadap Efisiensi Penggunaan Ransum Domba Garut Jantan Periode Pertumbuhan Ana Rochana; Tidi Dhalika; Budi Ayuningsih; Nyi Mas Popy Indriani; Diding Latipudin; Sugeng Winaryanto; Dedi Rahmat
Jurnal Ilmu Ternak Vol 20, No 1 (2020): June
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v20i1.23611

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengukur nilai efisiensi penggunaan ransum yang mengandung berbagai imbangan protein dan energi (Total Digestible Nutrients) pada domba Garut jantan periode pertumbuhan. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak lengkap. Perlakuan pada penelitian ini adalah pemberian ransum domba Garut jantan periode pertumbuhan yang mengandung berbagai imbangan protein (12 %, 14 %, dan 16 %) dengan TDN (60 % dan 65 %), setiap perlakuan diulang sebanyak 4 (empat) kali. Peubah yang diukur adalah jumlah konsumsi bahan kering ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum untuk melihat tingkat efisiensi penggunaan ransum. Jumlah konsumsi bahan kering tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian ransum dengan imbangan 12 % protein dan 60 % TDN, yaitu 973,26 g/ekor/hari, pertambahan bobot badan tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian ransum dengan imbangan 16 % protein dan 65 % TDN, yaitu 114,28 g/ekor/hari, dan nilai konversi ransum terbaik diperoleh pada perlakuan pemberian ransum dengan imbangan 14 % protein dan 60 % TDN, yaitu 8,32. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ransum dengan imbangan 12 % – 16  % protein dan 60 – 65 % TDN memberikan pengaruh terhadap efisiensi penggunaan ransum, dan nilai efisiensi penggunaan ransum paling tinggi pada domba Garut jantan periode pertumbuhan diperoleh pada pemberian ransum dengan imbangan 14 % protein 60 % TDN.   Kata Kunci : protein, energi, domba.
Evaluasi Potensi Genetik Sapi Perah Fries Holland (FH) Di Koperasi Serba Usaha (KSU) Tandangsari Kabupaten Sumedang (Evaluation of Dairy Cattle Genetic Potency of Fries Holland (FH) in KSU Tandangsari Sumedang) Dudi -; Dedi Rahmat; Tidi Dhalika
Jurnal Ilmu Ternak Vol 6, No 1 (2006)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v6i1.2265

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi genetik sapi perah Fries  Holland (FH) di KSU Tandangsari Kabupaten Sumedang.  Metode penelitian yang digunakan adalah survey di wilayah kerja KSU dimaksud. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sapi perah merupakan komoditas ternak yang dapat dijadikan sumber mata pencaharian peternak anggota koperasi, karena tersedianya sapronak serta kelancaran pemasaran dan pembayaran susu.  Potensi genetik sapi perah FH di lokasi penelitian cukup baik karena telah ada upaya rintisan pembentukan bibit sapi perah FH lokal Tandangsari dengan standar produksi susu minimal 5000 liter per laktasi.  Kegiatan pemuliaan sapi perah FH di koperasi ini hendaknya dijadikan unit usaha tersendiri yang didukung oleh pemerintah Kabupaten Sumedang secara administratif dan finansial sehingga dihasilkan bibit sapi FH lokal yang cocok dengan kondisi lingkungan dan sosial budaya peternak setempat.Kata Kunci:  potensi genetik, sapi perah FH, KSU Tandang Sari
Evaluasi Performa Domba Persilangan Barbados dengan Domba Priangan sebagai Sumber bibit Unggul (Evaluation of Performance of Crossbreed Barbados and Priangan Sheep as Excellent Breed) Dedi Rahmat
Jurnal Ilmu Ternak Vol 6, No 2 (2006)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v6i2.2275

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa domba persilangan barbados dengan domba priangan sebagai sumber bibit unggul. Objek  penelitian adalah ternak domba persilangan dan domba priangan yang dipelihara di LSPI dan peternak di Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang.. Metode yang digunakan adalah study kasus pengambilan sampel peternak dilakukan dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa domba hasil persilangan antara domba barbados dengan domba priangan memeiliki keunggulan relatif bobot lahir sebesar 42.56-46.60% dan keunggulan relatif bobot sapih sebesar 31.90-56.27% dibandingkan dengan domba priangan. Proporsi kelahiran kembar tinggi yaitu diatas 71% dan mampu beradaptasi dan renponsif terhadap kondisi lingkungan setempat.Kata kunci:  Persilangan, Domba Barbados, Domba Priangan
The Relationship Between Body Weight and Egg Weight of Padjadjaran Quails of Layer and Broiler Types Sujana, Endang; Indrijani, Heni; Nugraha, Achmad Nugraha Trieandi; Hidayatullah, Syarif; Rahmat, Dedi
Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran Vol 24, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v24i2.58314

Abstract

The study investigating the relationship between body weight and egg weight in Padjadjaran quails, encompassing both layer and broiler types, was conducted at the Quail Breeding Center within the Faculty of Animal Husbandry at Universitas Padjadjaran. The research involved 100 female quails, consisting of 50 from each type, all of which were 15 weeks old, along with their eggs. The primary aim was to assess the strength and nature of the relationship between body weight and egg weight in these quails. A correlational method was employed for the analysis. The findings revealed a strong correlation between body weight and egg weight in Padjadjaran layer quails, indicated by a correlation coefficient of 0.792. The relationship was represented by the regression equation \( y = 0.0586x + 0.8429 \), which had a relatively high coefficient of determination (\( R^2 \)) of 0.6281. Conversely, the results for Padjadjaran broiler quails indicated a weak correlation, with a correlation coefficient of 0.374. The regression equation for broiler quails was \( y = 0.0145x + 8.0157 \), exhibiting a low coefficient of determination (\( R^2 \)) of 0.1402. In conclusion, the study identified a strong correlation between body weight and egg weight for Padjadjaran layer quails, while a weak correlation was observed for Padjadjaran broiler quails. Furthermore, the regression equation for predicting egg weight based on body weight is deemed reliable for Padjadjaran layer quails but not applicable to broiler quails, as the low determination value suggests that the regression model for broiler quails is insufficient for such predictions.