Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK TRICHOKOMPOS DAN PUPUK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) VARIETAS MAXIPRO Trosian, Edy Marizqy; Rahmi, Abdul; Sujalu, Akas Pinaringan
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 1, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v1i2.7021

Abstract

Buncis telah dibudidayakan di seluruh dunia, baik di wilayah yang beriklim subtropis maupun tropis, termasuk Indonesia. Buncis sebagai sayuran yang banyak di konsumsi masyarakat Indonesia cocok untuk dibudidayakan karena kebutuhan konsumsi yang meningkat. Tujuan penelitian untuk megetahui Pengaruh pupuk Trichokompos dan Phonska serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis varietas Maxipro. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-September 2018. Lokasi penelitian terletak di Desa Muara Kaman Ilir. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan analisis factorial 4 x 4 dan terdiri atas 3 ulangan (blok). Faktor pertama adalah dosis pupuk Trichokompos (t) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu : (t0) : Tanpa Pupuk Trichokompos (kontrol), (t1) : 5 ton/ha setara dengan 1,25 kg/petak, (t2) : 10 ton/ha setara dengan 2,5 kg/petak, (t3) : 15 ton/ha setara dengan 3,75 kg/petak. Faktor kedua adalah dosis pupuk Phonska (p) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu : (p0) : tanpa pupuk Phonska (kontrol), (p1) : 300 kg/ ha setara dengan 75 gram/petak, (p2) : 400 kg/ ha setara dengan 100 gram/petak, (p3) : 500 kg/ ha setara dengan 125 gram/petak.Perlakuan pupuk Trichokompos berbeda tidak nyata terhadap panjang tanaman umur 15, 30, 45 hari setelah tanaman, umur keluar bunga dan umur panen, namun berpengaruh sangat nyata terhadap parameter jumlah polong saat panen, berat polong per petak produksi dan produksi polong per hektar. Perlakuan pupuk Phonska berpengaruh tidak nyata terhadap parameter panjang tanaman umur 15, 30, 45 hari setelah tanaman dan umur keluar bunga, berpengaruh nyata pada parameter umur panen dan berpengaruh sangat nyata terhadap parameter jumlah polong saat panen, berat polong per petak produksi, dan produksi polong per hektar.  Interaksi perlakuan antara pupuk Trichokompos dan pupuk Phonska berpengaruh nyata terhadap parameter berat polong per petak.
PENGARUH PUPUK PETROGANIK DAN PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard) VARIETAS MAHESA F1 Triyatmoko, Ragil; Rahmi, Abdul; Fatah, Abdul
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7450

Abstract

Semangka sebagai komuditas buah yang dikenal masyarakat Indonesia dengan nilai ekonomi tinggi dengan pasar yang luas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk petroganik dan NPK Mutiara serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman semangka (Citrullus vulgaris Schard) varietas Mahesa F1 dan untuk memperoleh dosis pupuk Petroganik dan NPK Mutiara.Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-April 2022. Lokasi penelitian terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan pola faktorial 4x4 yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah pupuk petroganik (P) yang terdiri atas 4 taraf yaitu: tanpa pemberian pupuk Petroganik (p0), 1 ton ha-1 atau 1,6 kg petak-1 (p1), 2 ton ha-1 atau 3,2 kg petak-1 (p2), dan 3 ton ha-1 atau 4,8 kg petak-1 (p3). Faktor kedua adalah pupuk NPK Mutiara (N) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu : tanpa pupuk NPK Mutiara (n0), 100 kg ha-1 atau 10 g tanaman-1 (n1), 200 kg ha-1 atau 20 g tanaman-1 (n2), dan 300 kg ha-1 atau 30 g tanaman-1 (n3).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk Petroganik       berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap panjang tanaman umur 20 dan 60    hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, umur tanaman saat panen, diameter buah, berat per buah dan produksi buah. Pemberian pupuk NPK Mutiara berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap panjang tanaman umur 20 dan 60 hari setelah tanam, umur tanaman saat panen, diameter buah, berat per buah dan produksi buah.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOMPOS DAN PUPUK ORGANIK CAIR FORTUNE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) VARIETAS BONANZA Liah, Benediktus; Rahmi, Abdul; Jannah, Noor
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7276

Abstract

Jagung  (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas sayuran dan sebagai makanan pokok bagi masyakat Indonesia. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh pupuk kompos dan POC Fortune serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis, dosis pupuk kompos dan konsentrasi POC dan produksi jagung manis.Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2020. Lokasi penelitian terletak di Desa Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimatan Timur.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan pola faktorial 4 x 4 yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk Kompos (K) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu: tanpa pupuk kompos (k0); 4,30 ton/ha setara dengan 1,00 kg/petak (k1); 6,45 ton/ha setara dengan 2,50 kg/petak, (k2); dan 12,89 ton/ha setara dengan 3,00 kg/petak (k3).  Faktor kedua adalah konsentrasi POC Fortune (P) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu: tanpa POC Fortune (p0); 2 ml/l air (p1); 4 mI/l air (p2); dan 6 mI/l air (p3).Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kompos berpengaruh tidak nyata, terhadap tinggi tanaman pada umur 15 dan 30 hari setelah tanam, saat keluar bunga jantan, saat keluar bunga betina, panjang tongkol, dan produksi tongkol, tetapi berpengaruh nyata terhadap diameter tongkol.  Produksi tongkol tertinggi dihasilkan pada perlakuan 6,45 ton/ha kompos atau setara dengan 2,50 kg/petak (k2) yaitu 10,92 ton/ha,  perlakuan POC Fortune berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, saat keluar bunga jantan, saat keluar bunga betina, panjang tongkol, diameter tongkol, dan produksi tongkol.  Interaksi antara pupuk kompos dan POC Fortune berpengaruh tidak nyata terhadap parameter penelitian.
PENGARUH KONSENTRASI PUPUK MIKRO FITOMIC TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA VARIETAS TOMAT (Solanum Licopersicum) Sanjaya, Adi; Jannah, Noor; Rahmi, Abdul
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 3, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v3i1.7999

Abstract

Buah tomat mengandung gizi yang terdiri dari vitamin dan mineral yang sangat berguna untuk mempertahankan kesehatan dan mencegah penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi pupuk fitomic dan jenis varietas yang tepat serta interaksinya untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman tomat, menetapkan varietas yang sesuai dalam meningkatkan produktivitas tanaman tomat dan menetapkan konsentrasi pupuk fitomic yang tepat bagi pertumbuhan dan produksi bagi tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2022. Lokasi penelitian di laksanakan di lahan praktek UPTD Balai Penyuluhan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Sempaja Samarinda. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok pola faktorial 4 x 2 dengan 3 kali ulangan. faktor pertama yaitu konsentrasi pupuk fitomic (f) yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: f0 (kontrol), f1 (1,5 ml/liter air), f2 (2,5 ml/liter air) dan f3 (3,5 ml/liter air). Faktor ke dua yaitu dua varietas (v) yang terdiri dari 2 taraf, yaitu: v1 (varietas nafu f1) dan v2 (varietas servo f1). Perlakuan konsentrasi pupuk mikro fitomic pengaruh sangat nyata terhadap semua parameter pengamatan. Perlakuan yang terbaik untuk rata-rata produksi tanaman/hektar dicapai pada perlakuan f3 (3,5 ml/liter air) yaitu 12,23 ton/ha-1 sedangkan perlakuan terendah dicapai pada perlakuan f0 (kontrol) yaitu 8,12 ton/ha-1. Perlakuan dua jenis varietas berbeda nyata terhadap rata-rata berat buah per tanaman, jumlah buah pertanaman, berat tanaman/petak produksi dan produksi tanaman/hektar. Interaksi antara konsentrasi pupuk mikro Fitomic dan dua jenis varietas tidak berbeda nyata terhadap semua parameter pengamatan
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK MUTIARA DAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MELON (Cucumis melo L.) VARIETAS OKASA F1 Bosco, Yohanes D; Syahfari, Helda; Rahmi, Abdul
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v3i2.8547

Abstract

Buah melon banyak digemari oleh masyarakat karena buahnya yang manis dan mengandung banyak air sehingga menyegarkan apabila dimakan.  Kandungan vitamin C pada melon akan mencegah terjadinya sariawan dan meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK Mutiara dan POC Nasa serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman melon dan untuk memperoleh dosis pupuk NPK Mutiara dan konsentrasi POC Nasa yang tepat untuk meningkatkan hasil tanaman melon.  Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu dari bulan Maret sampai Mei 2020, lokasi penelitian di wilayah Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 4 x 4 dengan 4 kali pengulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk NPK Mutiara (N) terdiri atas 4 taraf yaitu: tanpa pupuk NPK Mutiara (n0); 1,5 g/polibag (n1); 3,0 g/polibag (n2); dan 4,5 g/polibag (n3).  Faktor kedua adalah konsentrasi POC Nasa (N) terdiri atas 4 taraf yaitu: (n0) konsentrasi tanpa POC Nasa (p0); 2,0 ml/l air (p1);  4,0 ml/l air (p2); dan 6 ml/l air (p3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) perlakuan pupuk NPK Mutiara (N) berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tanaman pada umur 28 dan 35 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, diameter buah dan produksi buah per tanaman, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tanaman umur 21 hari setelah tanam. Produksi buah paling tinggi dihasilkan pada perlakuan 3,0 g/polibag (n2) yaitu 1,54 kg, sedangkan yang terendah pada perlakuan tanpa pupuk NPK Mutiara (n0) yaitu 1,16 kg; (2) Perlakuan POC Nasa (P) berpengaruh sangat nyata terhadap umur tanaman saat berbunga dan produksi buah, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tanaman umur 21, 28, 35 hari setelah tanam, dan diameter buah. Produksi buah paling tinggi dihasilkan pada perlakuan 6 ml/l air (p3) yaitu 1,81 kg, sedangkan yang terendah pada perlakuan tanpa POC Nasa (p0) yaitu 0,91 kg; dan (3) Interaksi antara pupuk NPK Mutiara dan POC Nasa (NxP) berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tanaman umur 21, 28 dan 35 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, diameter buah, dan berat buah.
PENGARUH PUPUK BIOKULTUR DAN PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) VARIETAS SERVO F.1 Rahmadani, Risky; Rahmi, Abdul; Fatah, Abdul
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v3i2.8526

Abstract

Tomat termasuk sayuran buah yang paling digemari oleh hampir setiap orang. Tomat juga memiliki kandungan vitamin A, vitamin C dan juga vitamin B, banyaknya vitamin A pada tomat adalah 2-3 kali banyaknya vitamin A pada buah semangka. Tujuan penelitian : (1) untuk mengetahui pengaruh pupuk biokultur dan pupuk hayati serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat varietas Servo F1, dan  (2) untuk mengetahui konsentrasi pupuk biokultur dan pupuk hayati yang paling sesuai untuk pertumbuhan dan hasil tanaman tomat.Penelitian ini dilaksanakan bulan Mei sampai dengan Juli tahun 2022 di di UPTB Balai Pelatihan Pertanian (BAPELTAN) Jl. Thoyib Hadiwijaya Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan analisis faktorial 4 x 4 dengan ulangan sebanyak empat (4) kali. Faktor pertama adalah konsentrasi pupuk biokultur (B). Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk hayati (H) terdiri atas 4 taraf. Analisis data menggunakan sidik ragam dan uji lanjutan dengan beda nyata terkecil (BNT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perlakuan pupuk biokultur berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 20, 40, dan 60 hari setelah tanam, dan berat buah per tanaman. Berat buah paling tinggi dihasilkan pada pemberian 15 ml L-1 air (h3) yaitu 156,25 g tanaman-1, sedangkan yang paling rendah dihasilkan pada perlakuan tanpa pupuk hayati (h0), yaitu 128,75 g tanaman-1; (3) interaksi antara perlakuan pupuk biokultur dan pupuk hayati berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 20, 40, dan 60 hari setelah tanam.