Helda Syahfari
Faculty of Agriculture, University of 17 Agustus 1945, Samarinda

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Inventarisasi Penyakit Bercak Daun (Curvularia sp.) Di Pembibitan Kelapa Sawit PT Ketapang Hijau Lestari – 2 Kampung Abit Kecamatan Mook Manaar Bulatn Kabupaten Kutai Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi dan intensitas serangan penya Lalang, Elizabeth; Syahfari, Helda; Jannah, Noor
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 15, No 1 (2016): Maret
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v15i1.1777

Abstract

Inventarisasi Penyakit Bercak Daun (Curvularia sp.) Di Pembibitan Kelapa Sawit PT Ketapang Hijau Lestari – 2 Kampung Abit Kecamatan Mook Manaar Bulatn Kabupaten Kutai Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi dan intensitas serangan penyakit bercak daun (Curvularia sp.) di pembibitan Kelapa Sawit PT Ketapang Hijau Lestari – 2 Kampung Abit Kecamatan Mook Manaar Bulatn Kabupaten Kutai Barat. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai intensitas serangan penyakit bercak daun (Culvularia sp.) pada pembibitan PT Ketapang Hijau Lestari - 2.Penelitian ini dilaksanakan + 3 bulan mulai dari bulan Februari sampai dengan bulan April 2014. Penelitian ini menggunakan bibit kelapa sawit sebanyak 500 bibit yang terbagi di 2 (dua) tempat yaitu pre-nursery  dan main-nursery  PT Ketapang Hijau Lestari - 2. Dengan metode purposive sampling.Hasil penelitian yang telah dilakukan, pembibitan PT Ketapang Hijau Lestari-2 tergolong dalam pembibitan yang sehat karena jumlah tanaman yang terserang penyakit bercak daun (Culvularia sp.) relatif sedikit. Berdasarkan hasil penelitian frekuensi dan intensitas serangan di main-nursery  lebih besar dari pada yang di pre-nursery .Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai frekuensi serangan penyakit bercak daun (Culvularia sp.) di pembibitan pre-nursery adalah 5,2 % maka kerusakan yang diakibatkan oleh jamur ini relatif kecil, sedangkan intensitas serangan adalah 2,5%. Kemudian hasil perhitungan frekuensi serangan penyakit pada main-nursery adalah 8% dan intensitas serangan adalah 3,7%, serangan penyakit ini termasuk kedalam kategori rusak ringan dikarenakan semai yang diteliti dalam kondisi sehat, dan jumlah yang terserang sangat sedikit. 
Effect of Compost Fertilizer and NPK Rainbow Compound Fertilizer on Growth and Yield of Beans (Phaseolus vulgaris L). Ipentiana, Nani; Syahfari, Helda
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 17, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v17i2.3617

Abstract

The study aimed to determine the effect of compost and NPK Pelangi compound fertilizer and their interaction on the growth and yield of beans.The study was conducted in February-May 2016. The location of the study was in Linggang Amer Village, Linggang Bigung District, West Kutai Regency. The research design used was a Completely Randomized Design (CRD) in a 4x4 factorial experiment with 3 replications. Factor I: dosage of compost (B), consists of 4 levels, namely: without fertilizer or control (b0), fertilizer dose of 10 tons / ha or 100 g / polybag (b1), fertilizer dose of 20 tons / ha or 200 g / polybag (b2), fertilizer dose of 30 tons / ha or 300 g / polybag (b3). The second factor: the dose of NPK Pelangi (P) compound fertilizer, consists of 4 levels, namely: without fertilizer or control (p0), 1 g / polybag (p1) fertilizer dose, 3 g / polybag (p2) fertilizer dose, 5 fertilizer dose g / polybag (p3).The results showed that compost treatment (B) had no significant effect on the height of plants aged 10 and 30 days after planting, the number of fruit per plant and the weight of fruit per plant. The effect is very significant on plant height aged 20 days after planting and fruit length. The treatment of NPK Pelangi compound fertilizer (P) had no significant effect on plant height aged 20 and 30 days after planting, fruit length, number of fruit per plant and weight of fruit per plant. Significant effect on plant height at 10 days after planting.
PENGARUH PUPUK ORGANIK TANIJAU DAN GANDASIL B TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SEMANGKA (Citrulus vulgaris Schard) VARIETAS BAGINDA F1 Alamsyah, ALamsyah; Syahfari, Helda; Jannah, Noor
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 1, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v1i2.6890

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk Gandasil B dan Tanijau serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman semangka.Penelitian ini dilakukan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian dilaksanakan bulan April 2018 sampai bulan Juni 2018. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola Faktorial 3 x 3 yang diulang sebanyak 3 (tiga) kali. Faktor Pertama adalah Pupuk Gandasil B (G) yang terdiri dari 3 (tiga) taraf yaitu: tanpa dosis Gandasil B (g0), 1 g/liter pupuk Gandasil B (g1), 3 g/liter pupuk Gandasil B (g2). Faktor kedua adalah dosis Tanijau (T) yang terdiri dari 3 (tiga) taraf yaitu tanpa dosis Tanijau (t0), 1 kg/tanaman pupuk Tanijau (t1), 3 kg/tanaman pupuk Tanijau (t2).Perlakuan Pupuk Tanijau berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 20, 40, 60 hari setelah tanam, berat buah per tanaman, dan diameter buah pertanaman.Namun, berpengaruh tidak nyata dengan umur berbunga dan umur panen. Berat buah tertinggi per tanaman dihasilkan pada perlakuana t2 (dosis 3 kg/tanaman) yaitu 70,47 ton/ha, Sedangkan yang teren dah terdapat pada perlakuan t0 ( tanpa dosis Pupuk Tanijau) yaitu 51,91 ton/ha.Perlakuan Gandasil B berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 20, 40, 60 hari setelah tanam, berat buah per tanaman dan diameter buah per tanaman. Namun, berpengaruh tidak nyata dengan umur berbunga dan umur panen. Berat buah tertinggi per tanaman dihasilkan pada perlakuan g2 (dosis 3 g/liter) yaitu 64,52 ton/ha, Sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan g0 ( tanpa dosis Gandasil B) yaitu 57,56 ton/ha.Interkasi perlakuan Pupuk Tanjau (T) x Gandasil B (G) berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 20, 40, 60 hari setelah tanam, berat buah per tanaman, dan diameter buah per tanaman. Namun, berpengaruh tidak nyata dengan umur berbunga dan umur panen.
ANALISIS KANDUNGAN FITOKIMIA EKSTRAK RUMPUT PAHIT (Axonopus compressus) DAN UJI EFIKASI ANTIMIKROBA Muqolifah, Siti; Napitupulu, Marisi; Syahfari, Helda
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i2.7684

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan fitokimia rumput pahit (Axonopus compressus) dan uji efikasi anti mikroba serta untuk mengetahui konsentrasi hambat minimum dari ekstrak rumput pahit (Axonopus compressus) yang dapat memberikan aktivitas penghambatan terhadap mikroba.Rancangan penelitian yang dilakukan yaitu mengambil sampel dilapangan dan di analisis di laboratorium. Rumput pahit diambil dari perkarangan rumah warga Palaran Samarinda, Kalimantan Timur. Kemudian Rumput Pahit dimeserasi dengan etanol kemudian dimeserasi menggunakan rotary evaporator. Kemudian dilanjutkan dengan menganalisa kandungan Rumput Pahit (Axonopus compresuss), pembuatan esktrak etanol dan skrinning fitokimia ekstrak etanol Rumput Pahit yaitu (tannin, alkaloid, flavonoid, saponin, triterpenoid, caratenoid) serta uji aktivitas antimikroba.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Kandungan senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalam Ekstrak Etanol Rumput Pahit (Axonopuss compresuss) adalah tannin, alkaloid, flavonoid, saponnin, triterpenoid, caratenoid; (2) Hasil Uji Efikasi Antimikroba menunjukkan bahwa pada Ekstrak Etanol Rumput Pahit dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, 25%at menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas solanacearum yaitu sebesar 7,3 mm, 9 mm, 13,6 mm, 11,3 mm, 11,3 mm dan MIC (Minimum Inhibator Concentration) sebesar 5%.
PELATIHAN PEMBUATAN DAN APLIKASI FOTOSINTESIS BAKTERIA (PSB) PADA KOMODITI PADI SAWAH DI KELOMPOK TANI PANCA KELURAHAN LEMPAKE KECAMATAN SAMARINDA UTARA Sutejo, Hery; Napitupulu, Marisi; Rahmi, Abdul; Syahfari, Helda; Jannah, Noor; Sujalu, Akas Pinaringan; Astuti, Puji; Sherena, Annisa Bella; Kemnyien, Maurintus; Kustiwi, Wiwik; Suhebi, Yulianto
JURNAL ABDIMAS UNTAG SAMARINDA Vol 3, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jaus.v3i1.8708

Abstract

Bakteri fotosintesa atau photosynthetic bacteria (PSB) merupakan bakteri autotroph yang dapat berfotosintesis. Pelaksanaan   Pelatihan Pembuatan  Dan Aplikasi  Fotosintesis   Bakteria (PSB) Pada Komoditi Padi Sawah di Betapus, Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara. Pembuatan Fotosintesis Bakteria (PSB) ini di kelompok tani Panca Karya. Bahan dan alat adalah 1 buah telur (ayam /bebek/keong mas), 1 sendok makan MSG (penyedap rasa), 1  buah terasi sachet merek ABC, Air Bersih 1 liter, Botol bekas air mineral kapasitas 1,5 ltr  sebanyak 3 biji. Hasil produksi padi setelah dilakukan  pemberian  PSB ke padi  jenis Invari 32 di padi sawah petani di Betapus Lempake : 3,5-4 ton/ha. Dengan sistem tanam  jajar legowo 2:1. Penerapan aplikasi fotosintesis bakteria ini dapat meningkatkan kesuburan tanah dan produksi tanaman padi.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK MUTIARA DAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MELON (Cucumis melo L.) VARIETAS OKASA F1 Bosco, Yohanes D; Syahfari, Helda; Rahmi, Abdul
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v3i2.8547

Abstract

Buah melon banyak digemari oleh masyarakat karena buahnya yang manis dan mengandung banyak air sehingga menyegarkan apabila dimakan.  Kandungan vitamin C pada melon akan mencegah terjadinya sariawan dan meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK Mutiara dan POC Nasa serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman melon dan untuk memperoleh dosis pupuk NPK Mutiara dan konsentrasi POC Nasa yang tepat untuk meningkatkan hasil tanaman melon.  Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu dari bulan Maret sampai Mei 2020, lokasi penelitian di wilayah Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 4 x 4 dengan 4 kali pengulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk NPK Mutiara (N) terdiri atas 4 taraf yaitu: tanpa pupuk NPK Mutiara (n0); 1,5 g/polibag (n1); 3,0 g/polibag (n2); dan 4,5 g/polibag (n3).  Faktor kedua adalah konsentrasi POC Nasa (N) terdiri atas 4 taraf yaitu: (n0) konsentrasi tanpa POC Nasa (p0); 2,0 ml/l air (p1);  4,0 ml/l air (p2); dan 6 ml/l air (p3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) perlakuan pupuk NPK Mutiara (N) berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tanaman pada umur 28 dan 35 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, diameter buah dan produksi buah per tanaman, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tanaman umur 21 hari setelah tanam. Produksi buah paling tinggi dihasilkan pada perlakuan 3,0 g/polibag (n2) yaitu 1,54 kg, sedangkan yang terendah pada perlakuan tanpa pupuk NPK Mutiara (n0) yaitu 1,16 kg; (2) Perlakuan POC Nasa (P) berpengaruh sangat nyata terhadap umur tanaman saat berbunga dan produksi buah, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tanaman umur 21, 28, 35 hari setelah tanam, dan diameter buah. Produksi buah paling tinggi dihasilkan pada perlakuan 6 ml/l air (p3) yaitu 1,81 kg, sedangkan yang terendah pada perlakuan tanpa POC Nasa (p0) yaitu 0,91 kg; dan (3) Interaksi antara pupuk NPK Mutiara dan POC Nasa (NxP) berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tanaman umur 21, 28 dan 35 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, diameter buah, dan berat buah.
PENAMBAHAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA (Lactuca sativa L.) PADA SISTEM HIDROPONIK SUMBU Ramayana, Syamad; Pujowati, Penny; Sunaryo, Widi; Herdi, Herdi; Syahfari, Helda
Agrika Vol. 18 No. 1 (2024)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v18i1.5824

Abstract

ABSTRAKPeningkatan hasil Selada (Lactuca sativa L.) hidroponik sistem sumbu dapat dilakukan apabila faktor-faktor pendukung pertumbuhannya terpenuhi, terutama faktor ketersediaan nutrisi tanaman. Larutan AB-mix merupakan nutrisi pada budidaya hidroponik yang menyediakan unsur hara untuk kebutuhan tanaman. Penambahan nutrisi nitrogen dari sumber lain dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman karena meningkatkan kandungan protein yang terbentuk sehingga pertumbuhan tanaman lebih baik. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh dan konsentrasi pupuk nitrogen yang tepat dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil selada pada hidroponik sistem sumbu. Penelitian dilaksanakan Juni-Agustus 2023 di Desa Panca Jaya, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari 5 taraf, yaitu: d0: 0 mg urea/l air; d1: 100 mg urea/l air; d2: 200 mg urea/l air; d3: 300 mg urea/l air dan d4: 400 mg urea/l air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan pupuk nitrogen berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman pada umur 7, 14, 21, 28, 35 dan 42 hari setelah pindah tanam (HSPT), pertambahan jumlah daun umur 14, 21, 28, dan 42 HSPT, berat basah tanaman, dan panjang akar. sedangkan pertambahan jumlah daun pada umur 7 dan 35 HSPT, berat basah akar, berat kering tanaman, dan berat kering akar tidak berbeda tidak nyata pada tanaman selada sistem hidroponik sumbu. Berat basah tanaman selada terbaik pada sistem hidroponik sumbu diperoleh pada konsentrasi pupuk nitrogen 200 mg nitrogen/l air; 300 mg nitrogen/l air dan 400 mg nitrogen/l air. ABSTRACTIncreasing the yield of lettuce (Lactuca sativa L.) using a hydroponic wick system can be done if the factors supporting its growth are sufficient, especially the availability of plant nutrients. AB-mix solution is nutrition for hydroponic cultivation which provides nutrients for plant needs. The addition of nitrogen nutrition from other sources can be done to increase plant growth because it increases the protein content formed so that plant growth is better. This research aims to determine the effect and appropriate concentration of nitrogen fertilizer in increasing the growth and yield of lettuce in a hydroponic wick system. The research was carried out June-August 2023 in Panca Jaya Village, Muara Kaman District, Kutai Kartanegara Regency. The study used a completely randomized design with 5 treatments and 4 replications. The treatment consisted of 5 levels, namely: d0: 0 mg urea/l water; d1: 100 mg urea/l water; d2: 200 mg urea/l water; d3: 300 mg urea/l water and d4: 400 mg urea/l water. The results showed that the addition of nitrogen fertilizer had a significant effect on increasing plant height at ages 7, 14, 21, 28, 35 and 42 HSPT, increasing the number of leaves at ages 14, 21, 28 and 42 HSPT, plant fresh weight and root length. while the increase in the number of leaves at the ages of 7 and 35 HSPT, root wet weight, plant dry weight, and root dry weight were not significantly different in lettuce plants with the wick hydroponic system. The best wet weight of lettuce plants in the wick hydroponic system was obtained at a nitrogen fertilizer concentration of 200 mg nitrogen/l water; 300 mg nitrogen/l water and 400 mg nitrogen/l water.
PELATIHAN PEMBUATAN ELISATOR BIOSAKA DARI TUMBUHAN DI KELOMPOK TANI RUKUN SENTOSA KELURAHAN SINDANGSARI KECAMATAN SAMBUTAN Napitupulu, Marisi; Syahfari, Helda; Yahya, Zuhdi; Patah, Abdul; Kamarubayana, Legowo; Sujalu, Akas Pinaringan; Rahmi, Abdul; Jannah, Noor; Jumani, Jumani; Emawati, Heni; Astuti, Puji; Gebriyanti, Chintya; Sherina, Annisa Bella
JURNAL ABDIMAS UNTAG SAMARINDA Vol 1, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jaus.v1i2.7292

Abstract

Pertanian saat ini diharapkan menggunakan pupuk organik untuk mengurangi resiko residu untuk kesehatan manusia dan pencemaran lingkungan. Metode pembuatan elisator biosaka bahan Bahan yang digunakan dalam pembuatan  Biosaka : air hujan/air PDAM yang sudah diendapkan beberapa hari,  rumputan 5 jenis. Persiapan Bahan :  Biosaka bukan pupuk atau pestisida melainkan elisator yaitu senyawa kimia yang dapat memicu respon fisiologi, morfologi pada tanaman menjadi lebih baik, memberikan sinyal positif pada membran sel pada akar sehingga lebih energik dan produktif. Biosaka adalah salah satu sistem tehnologi terbaharukan dalam perkembangan dunia pertanian organik modern yang  terbentuk sebagai bioteknologi. Pembuaan Biosaka ini dengan cara diremas rumputan/dauns ebanyak 250 ml dlam 2,5 liter air selama 20 menit dengan cara  diremas tangan kanan dan kiri, tangan kiri memegang pangkan daun dan tangan kanan membuat gelombang. Diukur kepekatanya  dengan TDS  sampai 200 ppm atau lbih sampai 500 ppm. Biosaka sebagai hormone yang memacu pertumbuhan sel tanaman dengan indikator dengan kepekatan 200 ppm samapi dengan 500 ppm.
BIMTEK PENGUBINAN TANAMAN PADI VARIETAS PAJAJARAN DI KELOMPOK TANI RUKUN SENTOSA KELURAHAN PULAU ATAS KECAMATAN SAMBUTAN Jannah, Noor; Astuti, Puji; Syahfari, Helda; Sujalu, Akas Pinaringan; Gebriyanti, Chintya; Darmawan, Heru
JURNAL ABDIMAS UNTAG SAMARINDA Vol 1, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jaus.v1i2.7406

Abstract

Pengubinan adalah salah satu cara untuk mengetahui perkiraan hasil panen padi per satuan luas, walaupun tanaman belum seluruhnya dipanen. Ubinan merupakan cara untuk melihat perkiraan hasil panen tanaman padi melalui pengambilan titik sampel dengan cara diukur dengan ukuran 2,5 x 2,5 m² yang kemudian hasilnya diukur dan ditimbang. Hasil inilah yang dapat dijadikan dasar dalam penentuan produksi dalam 1 hektar. Hasil perhitungan per hektar termasuk sedang 4,8 ton/ha.
PEMANFAATAN PEKARANGAN SEBAGAI KETAHANAN PANGAN DI KELOMPOK TANI MARGO UTAMA KELURAHAN BUKUAN KECAMATAN PALARAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Syahfari, Helda; Napitupulu, Marisi; Patah, Abdul; Ernawati, Ernawati; Sarin, Sarin; Sumaiyah, Sumaiyah
JURNAL ABDIMAS UNTAG SAMARINDA Vol 2, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jaus.v2i1.7867

Abstract

Kreatifitas dalam mengelola lahan pekarangan oleh Masyarakat perlu dorongan dan sosialisasi terutama para penyuluh lapangan pertanian. Ketahanan pangan Masyarakat sangat mudah diucapkan tetapi sulit untuk diterapkan karena perlu komitmen para petani dan pemasaran pasca panen. Pengabdian Masyarakat dilaksanakan di Di Kelompok Tani Margo Utama Kelurahan Bukuan Kecamatan Palaran Provinsi Kalimantan Timur, pada hari Selasa tanggal 27 September 2022. Peserta masyarakat Kelompok Tani Margo Utama Kelurahan Bukuan Kecamatan Palaran. Pertanian pekarangan merupakan salah satu strategi baru dalam meningkatkan kecukupan dan ketahanan pangan masyarakat sekaligus sebagai sumber pendapatan keluarga. Apabila pertanian dapat dioptimalkan fungsinya, maka hal tersebut akan berkontribusi nyata terhadap kecukupan dan ketahanan pangan masyarakat sekaligus dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Masyarakat telah sadar bahwa memanfaatkan lahan pekarangan sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan pada tingkat keluarga dalam skala kecil dan lebih luas untuk semua Masyarakat.