Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Identifikasi Clay Bands Pada Endapan Batubara Berdasarkan Data Well Logging Di Daerah Nunukan Provinsi Kalimantan Utara Muhammad Idris Juradi; Sri Widodo; Anshariah Anshariah; Alfian Nawir; Emi Prasetyawati Umar; Andi Fahdli Heriansyah; Agus A Budiman; Firdaus F; Alam Budiman Thamsi
Jurnal Geomine Vol 9, No 1 (2021): Edisi April 2021
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v9i1.812

Abstract

Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas batubara adalah adanya keberadaan clay bands pada lapisan endapan batubara. Maksud dari penelitian ini adalah untuk memahami mekanisme kerja Well Logging dalam eksplorasi geofisika khususnya clay bands pada lapisan batubara sesuai dengan hasil well logging sedangkan tujuannya untuk mengetahui kedalaman dan ketebalan clay bands pada lapisan batubara sesuai dengan data log secara vertikal. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode induktif yang menggunakan pendekatan kombinasi antara penelitian kualitatif dan kuantitatif, dengan memadukan hasil-hasil kajian pustaka, data lapangan yang keseluruhannya dikaji, dianalisis, dan disintesis secara komprehensif untuk menyimpulkan rangkaian penelitian yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kedalaman (posisi) clay bands pada sumur logging PDH41 seam 1 dijumpai pada kedalaman 30,40 - 31,40 meter dengan ketebalan 1 meter, clay bands pada seam 2 dijumpai pada kedalaman 34,80 - 35,80 meter dengan ketebalan 1 meter, sumur logging PDH34 dijumpai clay bands pada kedalaman 71,20 - 71,80 meter dengan ketebalan 0,60 meter, sumur logging PDH37 dijumapi clay bands pada kedalaman 12,20 - 13,50 meter dengan ketebalan 1,3 meter. Dari 9 sumur logging 3 sumur diantaranya terdeteksi adanya clay bands sedangkan 6 sumur logging tidak terdeteksi adanya clay bands.
PENENTUAN KUALITAS BATUBARA PADA KABUPATEN ENREKANG BERDASARKAN ANALISIS PROKSIMAT DAN ULTIMAT Agus Ardianto Budiman; Anshariah Anshariah
Jurnal Geomine Vol 5, No 2 (2017): Edisi Agustus
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.888 KB) | DOI: 10.33536/jg.v5i2.126

Abstract

Batubara menjadi salah satu dari potensi bahan galian di Kabupaten Enrekang. Untuk dapat ditindaklanjuti sebagai potensi dalam pemanfaatan dan pengolahannya, senantiasa diperlukan informasi tentang kualitas batubara yang terdapat di daerah tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas batubara berdasarkan analisis proksimat dan ultimat. Pengambilan conto batubara dilakukan pada dua lokasi singkapan lapisan batuabara. Pada Stasiun Enre 1, dijumpai lapisan batubara dengan kedudukan N 96o E/15o dan ketebalan 70 cm, dengan hasil rata-rata nilai Moisture in air dried 2,33 %, Ash 37, 13 %, Volatile matter 20,47 %, Fixd carbon 40,05 %, total sulfhur 5, 48 %, Carbon 47, 45 %, Hidrogen 3, 52 %, Nitrogen 0,79 %, Oxigen 5, 61 %. Pada Stasiun Enre 2, dijumpai lapisan batubara dengan kedudukan N 120o E/33o dan ketebalan 80 cm, dan hasil analisis proksimat dan ultimate didapatkan hasil rata-rata nilai Moisture in air dried 10,18 %, Ash 4,41 %, Volatile matter 24,76 %, Fixd carbon 60,64 %, total sulfhur 0,54 %, Carbon 66,28 %, Hidrogen 3, 71%, Nitrogen 1,29 %, Oxigen 23,75 %. Dapat disimpulkan bahwa batubara Enre 1 termasuk dalam very low grade coal, sedangkan batubara Enre 2 termasuk dalam high grade coal. Perbedaan interpretasikan disebabkan oleh kondisi gambut pada kondisi lingkungan pengendapan topogeneus mires dengan kondisi air payau atau laut pada batubara Enre 1, sedangkan batubara Enre 2 dengan kondisi air tawar (flood basin) 
ANALISIS EMISI SO2 HASIL PEMBAKARAN BATUBARA PADA PLTU JENEPONTO Lathif Talayansa; Sri Widodo; Anshariah Anshariah
Jurnal Geomine Vol 5, No 2 (2017): Edisi Agustus
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.991 KB) | DOI: 10.33536/jg.v5i2.131

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Uap berbahan bakar batubara menghasilkan emisi dari hasil pembakaran batubaranya, salah satunya adalah SOx. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besaran emisi SO2 yang dihasilkan dari hasil pembakaran batubara. Metode yang digunakan adalah pengamatan langsung pada Continuous Emission Monitoring System (CEMS). Data-data yang diperlukan adalah nilai emisi SO2 yang dihasilkan dari pembakaran batubara pada unit 1 dan unit 2 PLTU Jeneponto. Dan hasil penelitian selama 3 (tiga) bulan diketahui besaran emisi SO2 maksimum yang dihasilkan adalah 372,28 mg/m3. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa emisi SO2 yang dihasilkan layak dari segi lingkungan karena emisi SO2 yang dihasilkan tidak melewati baku mutu emisi SO2 yang ditetapkan dalam PERMEN NEGARA LH no. 21 TAHUN 2008 untuk kegiatan PLTU Batubara yaitu sebesar 750 mg/Nm3. 
STUDI PENENTUAN KUALITAS DAN KUANTITAS MINYAK BUMI PADA LAPANGAN MINYAK TIAKA Anshariah Anshariah
Jurnal Geomine Vol 4, No 2 (2016): Edisi Agustus
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.349 KB) | DOI: 10.33536/jg.v4i2.50

Abstract

Nilai BSW dan °API minyak adalah penentu utama kualitas dan kuantitas minyak bumi, dimana untuk mencari nilai tersebut harus melalui beberapa tahapan dan uji laboratorium. Tujuan penelitian ini untuk menentukan kualitas dan kuantitas minyak pada lapangan minyak Tiaka, dari beberapa tanki yang diambil sample minyaknya. Metode penelitian yang digunakan untuk menentukan kualitas minyak bumi menggunakan interpolasi tables 5 dan 6 pada buku standart perminyakan pertamina. Adapun data yang diperlukan yakni data BSW, °API dan suhu. Sedang Metode penelitian untuk menentukan kuantitas minyak bumi menggunakan nilai NETT. Hasil penelitian menunjukan dari 8 tanki yang diambil samplenya, diketahui tanki 5C masih belum sesuai standart dan wajib di treatment ulang. karena cairan dalam tanki masih mengandung air 144,67 Bbls serta kandungan BSWnya diatas 0,50%. Secara umum minyak pada daerah penelitian tergolong kualitas minyak sedang karena °API minyaknya berada di angka 29,7. Total NETTnya 185.775,00 Bbls.
ESTIMASI SUMBERDAYA NIKEL LATERIT DENGAN METODE IN VERSE DISTANCE WEIGHT PADA KABUPATEN KONAWE UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Anshariah Anshariah
Jurnal Geomine Vol 4, No 1 (2016): Edisi April
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.143 KB) | DOI: 10.33536/jg.v4i1.36

Abstract

Dalam penentuan nilai sumberdaya endapan bijih dibutuhkan teknik yang tepat dengan beberapa metode, salah satunya dengan menggunakan metode  Inverse Distance Weight.  Oleh karena itu kegiatan penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan mengetahui besar potensi sumberdaya endapan nikel laterit dengan menggunakan metode  Inverse Distance Weight. Adapun data yang digunakan untuk melakukan estimasi sumberdaya yaitu berupa data  coring sebanyak 75 titik bor dan 942 data kadar dari hasil eksplorasi yang telah dilakukan secara  random. Data-data pemboran tersebut kemudian diolah menggunakanalat bantu program surpac 6.5.1. untuk mendapatkan hasil sumberdaya endapan nikel laterit. Berdasarkan estimasi sumberdaya nikel laterit menggunakan metode  Inverse Distance Weighting Square (IDW 2 ) dengan COG 1,5% - 2,0% Nisebesar 1.309.219 ton, 2,0% - 2,5% Ni sebesar 1.552.656 ton, 2,0% - 3,0% Ni 112.813 ton dan jumlah keseluruhannya sebesar 2.974.688 ton.
PEMODELAN SEAM BATUBARA BLOK 13 BERDASARKAN DATA BAWAH PERMUKAAN PT. RIMAU ENERGY MINING PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Anshariah Anshariah
Jurnal Geomine Vol 2, No 1 (2015): Edisi Agustus
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.294 KB) | DOI: 10.33536/jg.v2i1.27

Abstract

Pemodelan endapan  seam batubara merupakan suatu cara untuk mengetahui kondisi endapan dan pola penyebaran  seam batubara. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui arah penebalan dan pola penyebaran seam batubara area pit I blok 13 PT. Rimau Energy Mining. Metode penelitian yang digunakan untuk membuat pemodelan  seam batubara yaitu mengolah data log bor yang terdiri dari nama titik bor, koordinat titik bor, ketabalan  seam batubara dan litologi menggunakan  software Mincom Minescape 411.8 untuk menghasilkan pemodelan endapan  seam batubara dan menggunakan software Surfer 10  untuk menghasilkan peta Isopach. Pemodelan endapan  seam batubara menghasilkan VI seam batubara, yaitu  seam I,  seam II,  seam III,  seam IV,  seam V dan  seam VI dengan arah umum penyebaran batubara yaitu relatif Barat Laut-Selatan Menenggara dan memiliki kemiringan ke arah Selatan dengan besar sudut 14 0 -16 0 dengan rata-rata ketebalan masing-masing seam yaitu,  seam I: 0,43 meter,  seam II: 0,36 meter,  seam III: 1,88 meter,  seam IV: 1,26 meter,  seam V: 1,36 meter dan  seam VI: 2,14 meter.
PRODUKTIVITAS KINERJA MESIN BOR DALAM PEMBUATAN LUBANG LEDAK DI QUARRY BATUGAMPING B6 KABUPATEN PANGKEP PROPINSI SULAWESI SELATAN Supratman Supratman; Anshariah Anshariah; Hasbi Bakri
Jurnal Geomine Vol 5, No 2 (2017): Edisi Agustus
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.258 KB) | DOI: 10.33536/jg.v5i2.127

Abstract

Kelancaran operasi peledakan tergantung pada kegiatan pemboran yang dilakukan, sehingga perlu dilakukan suatu evaluasi kemampuan produksi alat bor untuk mengetahui apakah target produksi pemboran sudah dapat terpenuhi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan kinerja mesin bor dalam pembuatan lubang ledak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis data kuantitatif, dengan melakukan perhitungan dan analisis kinerja mesin bor dalam pembuatan lubang ledak. Adapun data yang digunakan yaitu data waktu pemboran, diameter pemboran, kedalaman pemboran, jenis alat bor, spesifikasi alat bor, target produksi lubang ledak dan data curah hujan. Setelah melakukan perhitungan produktivitas kinerja mesin bor dalam pembuatan lubang ledak, dapat diketahui jenis alat bor yang digunanakan yaitu alat bor Furukawa HCR 1500- ED menggunakan 3 steel dengan kemampuan pemboran yaitu 32 lubang ledak/hari dengan kecepatan pemboran 1,51 meter/menit, efisiensi kerja alat bor 76,73 %, ketersediaan alat (PA) 84,99 %, efisiensi mekanis (MA) 85,31 %, efisiensi pemakaian alat (UA) 90,23 %, dan efisiensi waktu kerja (EU) 76,73 %. Dari hasil tersebut belum memenuhi atau mendukung target produksi pemboran secara keseluruhan, dimana target produksinya yaitu 40-50 lubang ledal/hari. 
ANALISIS PROKSIMAT, SULFUR, DAN NILAI KALOR DALAM PENENTUAN KUALITAS BATUBARA DI DESA PATTAPPA KECAMATAN PUJANANTING KABUPATEN BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN Erwin Malaidji Erwin Malaidji; Anshariah Anshariah; Agus Ardianto Budiman Agus Ardianto Budiman
Jurnal Geomine Vol 6, No 3 (2018): Edisi Desember 2018
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.026 KB) | DOI: 10.33536/jg.v6i3.244

Abstract

Salah satu parameter utama yang menentukan suatu kegiatan pengolahan dan pemanfaatan bahan galian batubara adalah kualitas batubara. Di Daerah penelitian terdapat singkapan batubara yang perlu dilakukan analisis proksimat, sulfur dan nilai kalor untuk menentukan kualitas batubara menurut Classification of in Seam Coal (UN-ECE 1998) dan Polish Geological Institute (PGI). Sampling dilakukan pada Lapisan batubara dengan kedudukan N 255°E/5° (tebal 83 cm) menggunakan metode channel sampling. Hasil analisis di laboratorium yaitu analisis proksimat dengan nilai rata-rata untuk moisture in air dried 7,98 %, ash content 16,95 %, volatile matter 45,63 % dan fixed carbon 29,49 % dalam basis air dried basis (adb). Selain itu, untuk hasil rata-rata kandungan sulfur dan nilai kalor adalah masing-masing 0,56% dan 4460,89 kkal/gram dalam basis air dried basis (adb). Basis adb pada ash content dikonversi ke dalam basis db, yaitu 18,42 % (db). Nilai kalor dikonversi ke dalam basis daf, yaitu 24,8 Mj/kg (daf). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa batubara yang tersingkap di daerah penelitian termasuk dalam medium grade coal berdasarkan ash content (% db) dan rank batubara tersebut termasuk dalam subbituminous rank (low rank) berdasarkan nilai kalor menurut Classification of In Seam Coal (UN-ECE 1998). Selain itu, berdasarkan kandungan sulfur yang rendah ( 1%) menunjukkan bahwa batubara termasuk dalam steam coal menurut Polish Geological Institute (PGI).
Kajian Sistem Penyaliran Tambang Batubara Bengalon Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur Haeruddin Haeruddin; Anshariah Anshariah; Arif Nurwaskito; Abdul Salam Munir
Jurnal Geomine Vol 7, No 1 (2019): Edisi April 2019
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.126 KB) | DOI: 10.33536/jg.v7i1.334

Abstract

Salah satu kegiatan penting yang dilakukan pada usaha pertambangan adalah penyaliran tambang. Tujuan penelitian ini mengetahui debit air limpasan yang masuk Sump, mengetahui luasan catchment area dan mengetahui debit outlet pompa. Metode penelitian yang dilakukan observasi langsung ke lapangan yang meliputi luas paritan dan diameter pipa. Air masuk terkumpul di sump harus dapat dikeluarkan dari tambang hingga kering. Hasil debit pompa aktual 227 Liter/detik atau 0,227 m3/detik, 817,2 m3/jam dengan volume sump 4.269.344 m3. Luas paritan 3,99 m2, pompa yang digunakan adalah pompa multiflo 420EX dengan jenis pipa HDPE (High Density Polytethylene) dengan diameter pipa adalah 14 inch dan panjang pipa adalah 1500 m. Penyaliran tambang yang digunakan pada pit A mine dewatering yang terdiri dari paritan (open channel) dan sump, air yang masuk ke dalam lokasi penambang adalah air limpasan, air limpasan yang masuk ke tambang adalah 3.469,28 m3/jam, luas catchment area yang didapat yaitu 683,71 Ha, yang terdiri dari daerah dasar pit dan jenjang 595,88 Ha dan rehab 87,83 Ha.
PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA DENGAN METODE CIRCULAR USGS 1983 DI PT. PACIFIC PRIMA COAL SITE LAMIN KAB. BERAU PROVINSI KALIMATAN TIMUR Anshariah Anshariah
Jurnal Geomine Vol 1, No 1 (2015): Edisi April
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.187 KB) | DOI: 10.33536/jg.v1i1.1

Abstract

Menindak lanjuti hasil eksplorasi batubara yang dilakukan PT. Pacific Prima Coal, di Desa Labanan dan Tumbit Melayu, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, maka penelitian ini bermaksud menghitung cadangan batubara dengan metode  circular USGS 1983. Perhitungan diawali dengan menghitung sumberdaya batubara guna mendapatkan cadangan yang diinginkan, berdasarkan bentuk lapisan yang berhasil didata melalui kedudukan batubara, titik-titik koordinat, elevasi, tebal lapisan, dan kedalaman setiap pemboran berdasarkan daerah prospek. Hasil perhitungan cadangan yang dikerjakan menggunakan metode  circular USGS  1983 dengan bantuan software MineScape 4.118 c. Maka didapatkan hasil keseluruhan perhitungan cadangan per blok yang memenuhi target PT. Pacific Prima Coal untuk  overburden (OB) adalah 4.764.308.336 Ton, sedangkan cadangan batubara sebesar 9.259.100.76 Ton dengan luas Area 29.8 Ha dan nilai stripping ratio 5,1:1 sedangkan jumlah keseluruhan hasil perhitungan cadangan per blok yang tidakmemenuhi target PT. Pacific Prima Coal untuk  overbarden (OB) adalah 13.950.640.19 Ton, cadangan batubara sebesar 1.525.605.487 Ton dengan luas Area 92.76 Ha dan nilai  stripping ratio 9,1:1. Adapun target keseluruhan  stripping ratio yang ingin dicapai untuk blok utara yaitu 6:1