Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KAJIAN PEMIKIRAN TEKNIK INDUSTRI TAHAP SAINS MANAJEMEN Prihadianto, Rahaditya Dimas; Arif Mutaqqin, Benazir Imam
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 4, No 2: December 2019
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (999.968 KB) | DOI: 10.31544/jtera.v4.i2.2019.167-174

Abstract

Sains manajemen sebagai salah satu era/tahapan dalam pemikiran keilmuan Teknik Industri mempunyai peran yang sangat penting dan berguna dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang kompleks. Karakteristik kajian sains manajemen menitik beratkan pada penggunaan model yang menggabungkan beberapa disiplin ilmu termasuk matematika, statsitka, dan ilmu komputer untuk mendapatkan solusi optimal dari suatu permasalahan. Pada awalnya penggunaan ilmu sains manajemen banyak digunakan dalam bidang militer selama masa awal sampai pertengahan abad ke-19 dan terus digunakan dan berkembang di berbagai bidang seperti industri manufaktur, jasa, perbankan hingga akademis. Untuk mempelajari tentang perkembangan keilmuan Teknik Industri pada tahap sains manajemen, diperlukan suatu pemikiran yang mendalam mengenai hakikat dari ilmu tersebut. Penelitian ini akan membedah keilmuan Teknik Industri dari sudut pandang filsafat ilmu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah telaah filsafat ilmu Teknik Industri menggunakan tiga jenis kajian, yaitu kajian ontologis, kajian epistemologi, dan kajian aksiologi. Dari aspek ontologis, ilmu/pengetahuan Teknik Industri pada tahap management science mempunyai karakteristik khusus kajian yang menitikberatkan pada integrasi antar bidang manajemen dan sains. Dari aspek epistimolgi, ilmu/pengetahuan Teknik Industri pada tahap management science diperoleh melalui suatu metode yang disebut sintesis. Dari segi aksiologi, ilmu/pengetahuan Teknik Industri pada tahap management science memiliki tujuan yang spesifik yaitu untuk menganalisis dan memecahkan permasalahan suatu sistem yang kompleks sehingga didapatkan solusi yang optimal.
PEMBUATAN WORKBENCH ERGONOMIS UNTUK MENDUKUNG AKTIVITAS PEMILAHAN, PENGEPRESAN, DAN PENGARUNGAN SAMPAH AIR MINUM DALAM KEMASAN DI KELURAHAN WONKUSUMO SURABAYA Rahaditya Dimas Prihadianto; Abduh Sayid Albana; Ayu Endah Wahyuni; Hendrawan Widianto
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.5.2.330-335.2021

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan workbench untuk kegiatan Bank Sampah di Kelurahan Bulaksari. Para Ibu rumah tangga di beberapa Rukun Tetangga (RT) melakukan pengelolaan sampah Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan melakukan sortir, pembersihan sampah dan pengarungan. Namun, didapati kondisi selama proses sortir sampah, tidak ergonomis, dimana para ibu rumah tangga ini melakukan kegiatan tersebut tidak dengan menggunakan alat bantu yang layak dan dengan posisi duduk membungkuk. Implikasi kegiatan pengabdian masyarakat terbagi ke beberapa kegiatan, pertama adalah mengadakan sosialisasi terkait kegiatan pengelolaan sampah dan itikad untuk membantu kegiatan tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan ergonomic workbench, dimana alat bantu ini dapat memberikan kenyamanan dan keamanan saat bekerja karena didesain dengan mengakomodir prinsip perancangan metode kerja dan produk, Terakhir adalah dengan melakukan trial produk versi pertama untuk mendapatkan masukan dalam pengembangan produk versi kedua. Kata kunci: sampah plastik, air minum dalam kemasan, alat kerja, ergonomis, bank sampah ABSTRACT This community service is to provide a workbench for garbage bank activites in Bulaksari Village. Housewives in several Neighborhood Communities (RT) manage Bottle Drinking Water (AMDK) waste by sorting, cleaning and rafting in a sack. However, it was found that the conditions during the waste sorting process were not ergonomic, where these housewives did not use proper tools and bent sitting position. The implication of community service activities are divided into several activities, first is holding socialization related to waste management activities and the intention to help these activities. Then proceed with the manufacture of an ergonomic workbench, where this tool can provide comfort and safety while working because it is designed to accommodate the principles of ergonomics designing work products. Keywords: plastic waste, bottled mineral drinking water, workbench, ergonomics, waste bank
MODEL LOKASI SPATIAL (HOTELLING) DENGAN FUNGSI UTILITAS YANG BERGANTUNG PADA REBATE Abduh Sayid Albana; Rahaditya Dimas Prihadianto; Sinta Dewi; Muhammad Narendroduto Rokhyadi
Journal of Industrial Engineering Management Vol 5, No 1 (2020): Journal of Industrial Engineering Management Vol. 5 No. 1
Publisher : Center for Study and Journal Management FTI UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jiem.v5i1.286

Abstract

Model lokasi spasial adalah model dalam bidang ekonomi yang digunakan untuk menggambarkan kompetisi monopolistik di mana pelanggan memiliki preferensi terhadap merek sebuah produk dan lokasi tokonya. Model ini pertama kali diusulkan pada tahun 1929 yang umumnya disebut sebagai Hotelling’s linear city model. Model tersebut memberikan kontribusi yang sangat besar di bidang ekonomi dan teori permainan (Game Theory). Banyak penelitian terkini yang dikembangkan dari model linear city tersebut. Aplikasinya sendiri bisa dalam berbagai bidang mulai dari facility location hingga pricing decision. Kasus nyatanya di Indonesia adalah persaingan antara Alfamart dan Indomaret. Hal ini dapat terlihat dari lokasi toko dan harga mereka yang sangat bersaing. Untuk menarik lebih banyak pelanggan, selain berperang dari segi harga dan  lokasi toko, Alfamart dan Indomaret juga berperang dalam segi diskon (rebate war). Akan tetapi, penelitian mengenai Hotelling’s linear city model yang memepertimbangkan rebate war ini belum banyak dilakukan. Oleh sebab itu, pada penelitian ini kami mengusulkan sebukah model Hotelling’s linear city model dengan melibatkan factor diskon (rebate). Pada penelitian ini, kami mengusulkan sebuah persemaan untuk menghitung nilai diskon terbaik. Penelitian ini juga disetai dengan beberapa percobaan numerik, insight serta diskusi dari model yang diusulkan.
Kajian Pemikiran Teknik Industri Tahap Sains Manajemen Rahaditya Dimas Prihadianto; Benazir Imam Arif Mutaqqin
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 4, No 2: December 2019
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v4.i2.2019.167-174

Abstract

Sains manajemen sebagai salah satu era/tahapan dalam pemikiran keilmuan Teknik Industri mempunyai peran yang sangat penting dan berguna dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang kompleks. Karakteristik kajian sains manajemen menitik beratkan pada penggunaan model yang menggabungkan beberapa disiplin ilmu termasuk matematika, statsitka, dan ilmu komputer untuk mendapatkan solusi optimal dari suatu permasalahan. Pada awalnya penggunaan ilmu sains manajemen banyak digunakan dalam bidang militer selama masa awal sampai pertengahan abad ke-19 dan terus digunakan dan berkembang di berbagai bidang seperti industri manufaktur, jasa, perbankan hingga akademis. Untuk mempelajari tentang perkembangan keilmuan Teknik Industri pada tahap sains manajemen, diperlukan suatu pemikiran yang mendalam mengenai hakikat dari ilmu tersebut. Penelitian ini akan membedah keilmuan Teknik Industri dari sudut pandang filsafat ilmu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah telaah filsafat ilmu Teknik Industri menggunakan tiga jenis kajian, yaitu kajian ontologis, kajian epistemologi, dan kajian aksiologi. Dari aspek ontologis, ilmu/pengetahuan Teknik Industri pada tahap management science mempunyai karakteristik khusus kajian yang menitikberatkan pada integrasi antar bidang manajemen dan sains. Dari aspek epistimolgi, ilmu/pengetahuan Teknik Industri pada tahap management science diperoleh melalui suatu metode yang disebut sintesis. Dari segi aksiologi, ilmu/pengetahuan Teknik Industri pada tahap management science memiliki tujuan yang spesifik yaitu untuk menganalisis dan memecahkan permasalahan suatu sistem yang kompleks sehingga didapatkan solusi yang optimal.
Framework Development for The Assessment of The Supply Chain Resilience Using The House of Risk Abduh Sayid Albana; Rahaditya Dimas Prihadianto; Hawwin Mardhiana
Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship (IJBE) Vol. 8 No. 2 (2022): IJBE, Vol. 8 No. 2, May 2022
Publisher : School of Business, IPB University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17358/ijbe.8.2.304

Abstract

The COVID-19 pandemic has created uncertainty and disruptions in Supply Chain (SC), which has caused many researchers to re-study Supply Chain Risk Management (SCRM) to deal with risks due to the pandemic. Moreover, the direction of post-pandemic SCRM research is more toward Supply Chain Resilience (SCRes) which is the ability of a supply chain to prepare for disruptions and return to normalcy. Many researchers have started researching SCRes to carry out SC recovery measures. However, research on the quantification of SCRes is still rare and is an opportunity. One of the risk quantification methods in the SCRM field is the House of Risk (HoR). This study develops a SCRes assessment framework with the help of the HoR. HoR has two stages, namely: HoR1 for identifying the risks and HoR2 for mitigating the risks. In this study, one step was added, namely the level assessment stage of resilience. The resilience profile is calculated based on the risk map and mitigation plan. This study succeeded in providing a framework for assessing the level of resilience using the help of HoR. Meanwhile, only an illustrative case study is used. Our future research is on how to apply the proposed resilience assessment framework to a real case. Keywords: supply chain, risk management, supply chain resilience, house of risk, framework
Model Ideal Sistem Manajemen Rantai Pasok Agribisnis Kakao: Pendekatan Soft System Methodology (SSM) Rahaditya Dimas Prihadianto; Yuli Hariyati; Indah Ibanah; Kamil Muhtadi; Sony Suwasono; Djoko Sumarno
JSEP (Journal of Social and Agricultural Economics) Vol 15 No 3 (2022): JURNAL SOSIAL EKONOMI PERTANIAN (J-SEP)
Publisher : University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jsep.v15i3.35000

Abstract

Jambewangi village cocoa farmers market their cocoa beans individually and in small quantities, so they’re in a low bargaining position. In addition to not optimally the role of each institution, they also haven’t coordinated and cooperated to promote cocoa. Researchers need to research to design institutional synergies in the agribusiness supply chain. The research was conducted in Jambewangi villages, the center of cocoa production in Banyuwangi. The supply chain design is based Soft System Methodology (SSM) approach through information from sources, farmers, and experts. Based on the SSM analysis, it can be concluded that: 1. There is a fundamental problem with the cocoa in Jambewangi village that farmers only produce unfermented cocoa beans, and sell them individually, so their bargaining position is low. Several institutions in the village haven’t played an optimal role in joint marketing, 2. There is no synergy between institutions at the farmer level, so they can’t protect farmers in their bargaining position. 3. If supply chain actors synergize and carry out their respective roles in the supply chain, uniform, and SNI-standardized cocoa beans can be produced and are able to produce processed chocolate products such as butter, chocolate bars, and powder.
Urgensi Pencatatan Keuangan Digital berbasis Ponsel UMKM di Kota Surabaya Rizqa Amelia Zunaidi; Ayu Endah Wahyuni; Rahaditya Dimas Prihadianto; Firli Tajtibra; Dimas Dandy Pradana Septiawan; Rahmalia Nurhalissa; Yashmine Mela Ardianto; Hendrawan Widianto
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v6i1.810

Abstract

Sebagian besar pelaku usaha mengalami kesulitan dalam melakukan peminjaman modal usaha pada lembaga keuangan. Selain itu, sebagian besar pelaku usaha memiliki kondisi sistem administrasi keuangan yang tidak memadai. Pengelolaan keuangan yang buruk mengakibatkan UMKM tidak mampu mencegah dan mendeteksi kerugian yang terjadi. Oleh karena itu, pengtehuan mengenai pencatatan keuangan sangat diperlukan oleh pelaku usaha. Apalagi, pencatatan keuangan saat ini telah dikembangkan secara digital melalui ponsel sehingga memudahkan pelaku usaha melakukan pemantauan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat telah dilaksanakan untuk memperkenalkan pelaku usaha dalam menggunakan pencatatan keuangan digital melalui aplikasi Buku Kas. Dengan demikian, berdasarkan hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat, diperoleh bahwa  pelaku usaha cukup puas dengan adanya aplikasi pencatatan keuangan berbasis ponsel. Hal ini dikarenakan, kegiatan tersebut dapat menjawab kepentingan, serta kebutuhan dalam pencatatan keuangan pada bisnis dengan memperkenalkan aplikasi tersebut. Selain itu, pengelolaan keuangan yang baik dan terstruktur memudahkan pelaku usaha untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam peminjaman modal di lembaga keuangan.
Evaluasi Target Produksi Gula Kristal Putih PT.X dengan Pendekatan Perencanaan Produksi dan Analisis Investasi dalam Pemenuhan Permintaan Gula Nasional Terresa Indrajani Kusuma; Rahaditya Dimas Prihadianto; Silvi Istiqomah
JURNAL FLYWHEEL Vol 15 No 1 (2024): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v15i1.9253

Abstract

Gula merupakan komoditas strategis di sektor pertanian dan perkebunan Indonesia yang berperan penting bagi perekonomian nasional. Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat konsumsi gula kristal putih atau GKP yang tinggi di dunia. Konsumsi gula kristal putih di Indonesia sangat tinggi dan terus meningkat tajam tiap tahunnya seiring pertumbuhan populasi dan perubahan gaya hidup masyarakat. Permintaan gula di Indonesia terus meningkat, namun terdapat ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi gula kristal putih pada level konsumen. PT X merupakan anak perusahaan BUMN di sektor agroindustri tebu yang memproduksi gula kristal putih. Penelitian ini berfokus pada perencanaan produksi gula pada PT X guna memenuhi permintaan dari konsumen, dengan menggunakan metode Perencanaan Produksi yaitu Forecasting, Sales and Operations Planning (S&OP), dan analisis investasi. Pola data pada tahun 2019 sampai 2022 merupakan pola data stasioner. Peramalan atau Forecasting dengan Single Exponential Smoothing menggunakan parameter nilai alpha sebesar 0,30. Diperoleh hasil perhitungan MAD sebesar 6541, MSE sebesar 70321436, dan MAPE sebesar 337%. Total produksi gula pada tahun 2023 diproyeksikan sebesar 79.805 ton. Total biaya strategi level S&OP sebesar Rp 94.688.400.019. Adanya kekurangan lahan untuk penanaman tebu sebagai bahan baku gula sebesar 2.929 hektar. Terdapat tiga alternatif investasi (beli, sewa, beli dan sewa) sawah tebu dihitung menggunakan Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PBP), alternatif 2 (sewa) sawah tebu merupakan pilihan terbaik.
Analisis Pemilihan Supplier Pengadaan Mesin Masak Produksi Kecap Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Taguchi Loss Function (Studi Kasus: PT X) Ines Mulia Nurdiana; Rahaditya Dimas Prihadianto; Silvi Istiqomah
Jurnal Teknik Industri Terintegrasi (JUTIN) Vol. 7 No. 2 (2024): April
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jutin.v7i2.26623

Abstract

Procurement is a company activity in obtaining goods according to the specifications they need and meeting the criteria in the form of qualifications, requirements and regulatory rules related to the procurement of goods and services. PT X is a company affiliated with a state-owned enterprise operating in the sugar cane agro-industry sector that produces sweet soy sauce as their downstream product. In this object, researchers found a problem that the production of sweet soy sauce at PT X could not meet the needs of consumer demand due to the limited capacity of the sweet soy sauce cooking machine. Therefore, PT X procures a sweet soy sauce cooking machine with a limited tender auction system. The selection of supplier I (PT KM) and supplier II PT (TSE) which is a soy sauce production cooking machine supplier was selected using the Analytical Hierarchy Process (AHP) and Taguchi Loss Function methods. The results obtained from this study obtained that supplier II (PT TSE) is the best supplier with synthesis results weight of 0.747 or has a percentage of 74.7 as well as the results of Taguchi Loss Function calculations where supplier II fulfills all types of quality loss functions on each price subcriteria, namely on the price of the smaller better machine with a weight of 0.1228, the cost of insurance for the larger better machine with a weight of -0.0920, and the shipping cost of the smaller better with a weight value of 0.0294.
Comparative Analysis of Mental Workload in Industrial Engineering Laboratory Assistants Using the NASA-TLX Method Tajtibra, Firli; Putra, Perdana Suteja; Prihadianto, Rahaditya Dimas
IJIEM - Indonesian Journal of Industrial Engineering and Management Vol 5, No 3: October 2024
Publisher : Program Pascasarjana Magister Teknik Industri Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/ijiem.v5i3.25787

Abstract

The education system at Telkom University Surabaya (TEL-U SBY) is not only in the form of theory but also practicum material, one of which is like the activities in the Industrial Engineering Stdui Program at Telkom University Surabaya. In this Study Program has a laboratory unit as a means of practicum activities, which includes 5 laboratories. The practicum activities involve the role of active students who are responsible as laboratory assistants in the implementation of practicum. This makes them have two roles that can lead to the potential for increased mental workload (MW). So, in this study, a comparative measurement of the mental workload of laboratory assistants was carried out to help identify the level of workload experienced, as well as increase efficiency and productivity. The method used as an approach in measuring the mental workload of laboratory assistants is through the NASA-TLX method. The results obtained from this study, it is known that the Engineering Management laboratory has the highest mean score of 65.42 and the second highest is the Optimization and System Modeling laboratory of 60.56. The most dominant indicators as the cause of the mental workload of laboratory assistants are the effort and temporal demand indicators. Recommendations for improvement include task and time management, work appreciation, and improving adequate practicum facilities, for the comfort and satisfaction of laboratory assistant members.