Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

The Household Consumption Decision of Staple Food Purchase in the Midst the Covid-19 Pandemic Ahmad Zainuddin; Rudi Wibowo; Luh Putu Suciati; Intan Kartika Setyawati; Illia Seldon Magfiroh; Indah Ibanah; Rena Yunita Rahman; Evita Soliha Hani
SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 16 No 1 (2022): Vol.16, No.1, 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB.Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia. Telp: (0361) 223544 Email: soca@unud.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/SOCA.2022.v16.i01.p06

Abstract

Covid-19 has brought surprising changes in the household behavior pattern and decision-making process in consuming food. Therefore, this study aimed to (1) identify household consumption pattern and purchase behavior due to the dynamics of supply shock during the Covid-19 pandemic and (2) analyze factors that influence household consumption decisions on food purchase during the Covid-19 pandemic. One hundred participants from Kaliwates and Sumbersari District, Jember Regency, had recruited by the cluster sampling technique. These districts were purposively selected as the study locations. Data were analyzed using logit analysis. Findings reported that variable of price, income, age, and residence dummy had significantly influenced the household consumption decision on food purchase during the pandemic at the level of=20%. Secure staple food stock is required, recalling the evidence that no significant change in the food consumption patterns documented in this study
Faktor-faktor yang Memengaruhi Niat Pembelian Produk Pangan Organik : Sebuah Studi Literatur Risa Martha Muliasari; Anisa Nurina Aulia; Andika Putra Setiawan; Indah Ibanah
Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Eksakta Vol. 1 No. 1 (2021): September
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/trilogi.v1i1.11

Abstract

Pasar produk pangan organik mulai tumbuh selama pandemi covid-19. Jumlah produsen juga ikut tumbuh karena dianggap menguntungkan dan menjadi peluang bagi produsen baru untuk ikut mencoba menyediakan produk pangan organik. Tujuan penelitian ini adalah menyintesis temuan-temuan tentang faktor-faktor yang memengaruhi niat pembelian produk pangan organik. Data diperoleh dari studi literatur jurnal nasional dan internasional sejumlah dua puluh delapan jurnal yang relevan dengan judul. Faktor-faktor yang umumnya memengaruhi niat pembelian produk pangan organik terdiri atas harga, motivasi sehat, karakteristik produk, sikap, distribusi, kepedulian pada lingkungan dan norma subjektif.
PENDAMPINGAN SISTEM APLIKASI KEUANGAN DAN PENGEMBANGAN PROMOSI DIGITAL UKM “Resep Iboe” DALAM PENERAPAN LESS CONTACT ECONOMY COVID-19 Ratih Apri Utami; Indah Ibanah; Nurul Dwi Novikarumsari
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6529

Abstract

ABSTRAKUKM “Resep Iboe” adalah salah satu Industri Rumah Tangga yang bergerak di bidang pengolahan dan penjualan aneka olahan kue kering tradisional Khas Jember. Lokasi usaha terletak di Desa Karangkedawung Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember. Permasalahan mitra yang diidentifikasi di UKM “Resep Iboe” adalah pertama pada proses produksi yang selama ini masih bersifat tradisional sehingga produksi yang dihasilkan kurang optimal. Permasalahan kedua yaitu tidak adanya pembukuan keuangan yang terstruktur, sehingga diperlukan pembukuan keuangan melalui sistem keuangan yang terstruktur. Permasalahan ketiga, yaitu akses pemasaran melalui promosi produk belum menyebar luas. Sedangkan di sisi lain UKM “Resep Iboe” diharuskan menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 untuk menerapkan less contact economy, sehingga diperlukan pengembangan digitalisasi pemasaran. Program Pengabdian Kemitraan pada UKM “Resep Iboe” ini merupakan pendampingan kewirausahaan, kelembagaan dan manajemen pemasaran dalam mendukung pengembangan usaha berbasis kelompok. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi, dilanjutkan dengan pelatihan inovasi produk (bentuk, rasa, dan kemasan), pelatihan transaksi keuangan (SIAPIK dan QRIS) dan pelatihan desain promosi digital marketing (imooji). Tindak lanjut pasca program dari kegiatan ini adalah menjadikan lokasi pelaksanaan pengabdian sebagai mitra edukasi kewirausahaan, pendampingan manajemen keuangan dan media pemasaran digital. Sedangkan rencana luaran yang ditargetkan: berupa bantuan pendampingan dan peralatan pendukung produksi, pendampingan sistem keuangan SIAPIK serta pembuatan akun platform digital marketing imooji. Kata kunci: UKM; inovasi; SIAPIK; imooji. ABSTRACTSMEs “Resep Iboe” is one of the Home Industries which is engaged in processing and selling various processed traditional Jember pastries. The business location is located in Karangkedawung Village, Mumbulsari District, Jember Regency. The partner problems identified in SMEs "“Resep Iboe”" are the first in the production process which is still traditional so that the resulting production is less than optimal. The second problem is the absence of structured financial bookkeeping, so that financial accounting through a structured financial system is needed. The third problem, namely access to marketing through product promotion has not been widespread. Meanwhile, on the other hand, SMEs “Resep Iboe” are required to adapt to the conditions of the Covid-19 pandemic to implement a less contact economy, so the development of marketing digitalization is needed. The Partnership Service Program for SMEs “Resep Iboe” is an entrepreneurship, institutional and marketing management assistance in supporting group-based business development. The activity started with socialization, followed by product innovation training (shape, taste, and packaging), financial transaction training (SIAPIK and QRIS) and digital marketing promotion design training (imooji). The post-program follow-up of this activity is to make the location of the service implementation a partner for entrepreneurship education, financial management assistance and digital marketing media. While the planned outputs are targeted: in the form of assistance and production support equipment, assistance to the SIAPIK financial system and the creation of an imooji digital marketing platform account. Keywords: SMEs; innovation; SIAPIK; imooji.
The Development of Agro-sociopreneurship through the Use of Biofloc Technology in Catfish Farming in Sukamakmur Village, Ajung District, Jember Nurul Novikarumsari; Basuki Basuki; Indri Fariroh; Indah Ibanah
MITRA: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 1 (2022): MITRA: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitra.v6i1.2943

Abstract

One problem faced by the community in Sukamakmur Village, Ajung District, East Java, is that its youth groups do not have a program to improve the community welfare. Another issue is the lack of public knowledge regarding the use of potential resources, including water resources. The newly established BUMDes and youth organization seem not to have any business programs, which has become an obstacle to the efforts to improve the welfare of the rural community. To address these problems, a community service program was conducted to assist the youth groups, karang taruna, by empowering them and developing agro-sociopreneurship. Given the abundant water resources, they can be used to apply the biofloc technology for catfish farming. The activities in the program included needs analysis using the ABCD analysis of the FGD sessions, education on agrosociopreneurship, training, monitoring, and evaluation. The result showed that through the agrosociopreneurship mentorship, (i) as many as 33% of karang taruna members and livestock farmers attempted to engage in agro-sociopreneurship and (ii) livestock farmers have been able to apply biofloc technology in catfish farming.
Sistem Pertanian Berkelanjutan dan Hilirisasi Sentra Cabai Merah di Desa Andongsari Indah Ibanah; Wildan Muhlison; Ayu Puspita Arum
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 5 NOMOR 2 SEPTEMBER 2021 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.126 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v5i2.6092

Abstract

Desa Andongsari Kecamatan Ambulu memiliki komoditas unggulan, yaitu cabai merah. Potensi Desa Andongsari pada kegiatan budidaya cabai merah yaitu, telah mengenal sistem pengelolaan hama terpadu dengan menggabungkan sistem pengendalian kimia, mekanik dan biologi. Adapun penerapan sistem konservasi musuh alami dengan menanam tanaman refugia. Hal ini ditunjukkan dengan sudah banyak dikembangkannya refugia di tiap-tiap lahan budidaya. Ada pun kelompok tani yang telah menerapkan sistem ini, yaitu Kelompok Tani Margo Makmur I dan Kelompok Wanita Tani Larasati. Namun, masih adanya beberapa permasalahan dalam kegiatan agribisnis cabai merah di Desa Andongsari. Permasalahan utama pada lingkungan berupa pencemaran tanah dan saluran irigasi akibat penggunaan pestisida kimia yang sangat massif. Hasil penelusuran lebih lanjut permasalahan pada kegiatan budidaya (1), serangan organisme pengganggu tanaman khususnya pada tanaman cabai merah sangat tinggi, walaupun aplikasi pestisida sintetis tergolong tinggi. Permasalahan dalam diversifikasi pengolahan cabai merah (2), ketika harga jatuh atau rendah, maka dapat dipastikan petani akan mengalami kerugian yang besar. Permasalahan sosial ekonomi (3), pada kelompok wanita tani yang tidak memiliki program dengan jelas terkait unit usaha sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat di Desa Andongsari. Solusi dan metode yang ditawarkan dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut pada kegiatan pengabdian masyarakat antara lain: (1) memberikan pelatihan, pendampingan, dan mendesain sistem pengelolaan hama terpadu, (2) pelatihan pengolahan pasca panen dari cabai merah menjadi abon cabai. Pada kegiatan unit usaha ekonomi yang nantinya dijadikan sebagai basis wirausaha, kami akan melakukan kegiatan (3) pemberdayaan masyarakat pada kelompok wanita tani dalam kegiatan berwirausaha hulu hilir cabai merah melalui penyuluhan dan pendampingan manajemen produksi dan pemasaran. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Andongsari antaralain (1) adanya sistem pengolahan hama terpadu dengan sistem refugia, (2) diversifikasi komoditas cabai merah menjadi abon cabai, (3) adanya unit usaha dengan managemen produksi dan pemasaran abon cabai pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Larasati sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan Masyarakat Desa Sukamakmur Kabupaten Jember Dalam Budidaya Lobster Air Tawar Basuki Basuki; Nurul Dwi Novikarumsari; Indah Ibanah; Indri Fariroh
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.17 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i3.954

Abstract

Sukamakmur Village is a village located in Ajung District, Jember Regency with residents making a living as farmers and cultivating freshwater fish. The location of Sukamakmur Village is very prospective for freshwater fish cultivation because of its strategic location in getting water, and the type of fish being cultivated is catfish. In the last period, most of the people who cultivate catfish have gone out of business due to increasing feed prices while the selling value of catfish is unable to cover. The purpose of this community service program is to increase the standard of living and welfare of the people of Sukamakmur Village through the cultivation of freshwater crayfish as a substitute for catfish commodities. The method used for service program activities is through socialization, training, mentoring, and evaluation approaches. The results of the activity show that the community is enthusiastic in implementing freshwater crayfish cultivation because the cultivation method is very easy and requires low costs. Another result obtained is that the community can start new businesses, especially those that have gone out of business due to catfish cultivation so that they can bounce back in increasing their income
Model Ideal Sistem Manajemen Rantai Pasok Agribisnis Kakao: Pendekatan Soft System Methodology (SSM) Rahaditya Dimas Prihadianto; Yuli Hariyati; Indah Ibanah; Kamil Muhtadi; Sony Suwasono; Djoko Sumarno
JSEP (Journal of Social and Agricultural Economics) Vol 15 No 3 (2022): JURNAL SOSIAL EKONOMI PERTANIAN (J-SEP)
Publisher : University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jsep.v15i3.35000

Abstract

Jambewangi village cocoa farmers market their cocoa beans individually and in small quantities, so they’re in a low bargaining position. In addition to not optimally the role of each institution, they also haven’t coordinated and cooperated to promote cocoa. Researchers need to research to design institutional synergies in the agribusiness supply chain. The research was conducted in Jambewangi villages, the center of cocoa production in Banyuwangi. The supply chain design is based Soft System Methodology (SSM) approach through information from sources, farmers, and experts. Based on the SSM analysis, it can be concluded that: 1. There is a fundamental problem with the cocoa in Jambewangi village that farmers only produce unfermented cocoa beans, and sell them individually, so their bargaining position is low. Several institutions in the village haven’t played an optimal role in joint marketing, 2. There is no synergy between institutions at the farmer level, so they can’t protect farmers in their bargaining position. 3. If supply chain actors synergize and carry out their respective roles in the supply chain, uniform, and SNI-standardized cocoa beans can be produced and are able to produce processed chocolate products such as butter, chocolate bars, and powder.
Nilai Tambah dan Keengganan Petani Melakukan Fermentasi Biji Kakao Rakyat Desa Jambewangi Kecamatan Sempu Yuli Hariyati; Indah Ibanah; Rena Yunita; Desy Arindi Putri Regina; Didik Suharijadi; M. Ghufron R; Rahaditya Dimas P; Hendy Firmanto
AGRIBEST Vol 7, No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agribest.v7i1.8742

Abstract

Kecamatan Sempu merupakan satu-satunya kecamatan Penghasil Kakao terbesar di Kabupaten Banyuwangi, yang terletak di Desa Jambewangi. Hal ini dikarenakan Desa Jambewangi mempunyai produksi biji kakao cukup tinggi, namun masih belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat secara maksimal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan menggunakan 60 sampel petani sebagai responden. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah pada tahap pengolahan biji kakao rakyat jambewangi dan untuk mengetahui alasan petani tidak melakukan fermentasi biji kakao. Nilai tambah pada semua tahap pengolahan bernilai positif. Nilai tambah penjualan dari buah kakao gelondong menjadi biji basah sebesar Rp 1000/kg biji basah. Nilai Tambah biji basah menjadi biji kering non fermentasi sebesar Rp 3.000/kg biji kering non fermentasi. Nilai tambah biji basah menjadi biji kering fermentasi sebesar Rp 5.000/kg biji kering fermentasi. Nilai Tambah pengolahanbiji kering fermentasi menjadi bubuk coklat murni sebesar Rp. 7.331,97/kg biji kakao kering fermentasi. Petani kakao di Desa Jambewangi sebagian besar tidak melakukan fermentasi dan belum pernah terlibat dalam pelatihan fermentasi. Petani kakao desa Jambewangi seringkali melakukan penjemuran yang kurang benar, namun begitu umumnya petani mengethui kualitas biji kakao yang baik. Petani menjual biji kakao hanya kepada satu pedagang pengumpul, dan selanjutnya pedagang pengumpul menjual kepada pedagang besar luar kota atau mengolah menjadi biji fermentasi dan selanjutnya dijual ke pengolah cokelat.
INOVASI KREATIF BERBASIS DIGITAL MARKETING PADA UMKM KRUPUK RENGGINANG DI DESA TREBUNGAN KECAMATAN MANGARAN – SITUBONDO Agus Supriono; Edwin Tri Maulana; Indah Ibanah; Rizky Yanuarti; Ariq Dewi Maharani
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 1 (2024): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v6i1.12861

Abstract

Minimnya kesadaran pelaku UMKM terhadap dampak yang didapatkan ketika menerapkan teknologi internet dan jejaring sosial dalam memasarkan produk, membuat pelaku UMKM di Desa Trebungan - Kecamatan Mangaran - Kabupaten Situbondo – Provinsi Jawa Timur, kesulitan membangun hubungan dan kepercayaan dengan calon pelanggan. Hal ini membuat pelaku UMKM hanya mengandalkan pemasaran konvensional seperti metode pemasaran yang dilakukan dari mulut ke mulut. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah (1) Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada badan usaha UMKM (2) Mengembangkan kewirausahaan pemanfaatan hasil pertanian di dusun Sokaan Utara. Metode melakukan operasi terdiri dari beberapa langkah, khususnya sebagai berikut: (1) observasi; (2) Implementasi; (3) Evaluasi. Dengan memberikan edukasi tentang usaha inovatif dengan pemasaran digital marketing dapat meningkatkan keterampilan masyarakat, meningkatkan kapasitas usaha dan meningkatkan pendapatan masyarakat dengan memanfaatkan potensi desa. Kata Kunci : pelaku usaha, Rengginang, jejaring sosial, pemasaran online Abstract The lack of awareness of MSME actors about the impact that is obtained when applying internet technology and social networking in marketing products, makes it difficult for MSME actors in Trebungan Village - Mangaran District - Situbondo Regency - East Java Province to build relationships and trust with potential customers. This makes MSME actors only rely on marketing conventions such as word of mouth marketing methods. The objectives of this community service activity are (1) Providing knowledge and skills to MSME business entities (2) Entrepreneurship in the utilization of agricultural products in North Sokaan Hamlet. The method of carrying out the operation consists of several steps, in particular the following: (1) observation; (2) Implementation; (3) Evaluation. By providing education about innovative businesses with digital marketing, it can improve community skills, increase business capacity and increase community income by utilizing village potential. Keywords : business actors, Rengginang, social networking, digital marketing.
MEMBANGUN POTENSI INOVASI DIGITAL MELALUI INISIASI PELATIHAN DESAIN GRAFIS DI LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Rizky Yanuarti; Indah Ibanah; Lenny Luthfiyah; Laily Mutmainnah; Restiani Sih Harsanti
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 6 No. 2 (2023): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v6i2.25991

Abstract

In the era of rapid digital technology development, profound changes are taking place in culture, business, and education. The digital innovation era demands individuals to possess skills that align with the needs of the time, and Vocational High Schools (SMK) play a crucial role in preparing the younger generation to face the challenges of a complex job market. Graphic design skills are becoming increasingly crucial in an environment inundated with digital devices and evolving applications. Despite the rising demands of industries, there remains a gap between educational curricula and market requirements. Therefore, the initiation of graphic design training in SMK becomes a pivotal step in bridging this gap, enabling students to develop digital skills and comprehend the value of technology. Graphic design skills play a central role in visual communication and various industries. This training imparts the usage of software like Adobe Photoshop and CorelDRAW, along with fundamental design principles. Through final projects, students can apply skills in original design, with their resulting works showcasing inspiring transformations of creativity. This training initiative also holds the potential to foster students' interest in the field of graphic design and alter their perceptions of learning. This program reflects educational adaptation to technological advancements, equipping students with skills relevant to industry demands. Thus, graphic design training at SMK Nurul Yaqin significantly contributes to nurturing students' digital innovation potential for an increasingly digital and creative future ABSTRAK Pada era perkembangan teknologi digital yang pesat, perubahan mendalam terjadi dalam budaya, bisnis, dan pendidikan. Era inovasi digital menuntut individu memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan zaman, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memegang peran penting dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan dunia kerja yang kompleks. Keterampilan desain grafis menjadi semakin krusial dalam lingkungan yang dibanjiri perangkat digital dan aplikasi yang berkembang. Meskipun tuntutan industri meningkat, kesenjangan antara kurikulum pendidikan dan tuntutan pasar masih ada. Oleh karena itu, inisiasi pelatihan desain grafis di SMK menjadi langkah penting untuk mengisi kesenjangan tersebut, memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan digital dan memahami nilai teknologi. Keterampilan desain grafis memainkan peran sentral dalam komunikasi visual dan berbagai industri. Pelatihan ini mengajarkan penggunaan perangkat lunak seperti Adobe Photoshop dan CorelDRAW serta prinsip dasar desain. Melalui proyek akhir, siswa dapat menerapkan keterampilan dalam desain orisinal, sementara hasil karya mereka membuktikan transformasi kreativitas yang menginspirasi. Inisiasi pelatihan ini juga memiliki potensi untuk mendorong minat siswa dalam bidang desain grafis dan mengubah persepsi mereka terhadap pembelajaran. Program ini mencerminkan adaptasi pendidikan terhadap perkembangan teknologi, membekali siswa dengan keterampilan yang relevan dengan tuntutan industri. Dengan demikian, pelatihan desain grafis di SMK Nurul Yaqin memberikan kontribusi nyata dalam membangun potensi inovasi digital siswa untuk masa depan yang semakin digital dan kreati