Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PEMBUATAN WORKBENCH ERGONOMIS UNTUK MENDUKUNG AKTIVITAS PEMILAHAN, PENGEPRESAN, DAN PENGARUNGAN SAMPAH AIR MINUM DALAM KEMASAN DI KELURAHAN WONKUSUMO SURABAYA Rahaditya Dimas Prihadianto; Abduh Sayid Albana; Ayu Endah Wahyuni; Hendrawan Widianto
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.5.2.330-335.2021

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan workbench untuk kegiatan Bank Sampah di Kelurahan Bulaksari. Para Ibu rumah tangga di beberapa Rukun Tetangga (RT) melakukan pengelolaan sampah Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan melakukan sortir, pembersihan sampah dan pengarungan. Namun, didapati kondisi selama proses sortir sampah, tidak ergonomis, dimana para ibu rumah tangga ini melakukan kegiatan tersebut tidak dengan menggunakan alat bantu yang layak dan dengan posisi duduk membungkuk. Implikasi kegiatan pengabdian masyarakat terbagi ke beberapa kegiatan, pertama adalah mengadakan sosialisasi terkait kegiatan pengelolaan sampah dan itikad untuk membantu kegiatan tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan ergonomic workbench, dimana alat bantu ini dapat memberikan kenyamanan dan keamanan saat bekerja karena didesain dengan mengakomodir prinsip perancangan metode kerja dan produk, Terakhir adalah dengan melakukan trial produk versi pertama untuk mendapatkan masukan dalam pengembangan produk versi kedua. Kata kunci: sampah plastik, air minum dalam kemasan, alat kerja, ergonomis, bank sampah ABSTRACT This community service is to provide a workbench for garbage bank activites in Bulaksari Village. Housewives in several Neighborhood Communities (RT) manage Bottle Drinking Water (AMDK) waste by sorting, cleaning and rafting in a sack. However, it was found that the conditions during the waste sorting process were not ergonomic, where these housewives did not use proper tools and bent sitting position. The implication of community service activities are divided into several activities, first is holding socialization related to waste management activities and the intention to help these activities. Then proceed with the manufacture of an ergonomic workbench, where this tool can provide comfort and safety while working because it is designed to accommodate the principles of ergonomics designing work products. Keywords: plastic waste, bottled mineral drinking water, workbench, ergonomics, waste bank
Sosialisasi Pencegahan Penanganan Wabah COVID-19 Terhadap Komunitas Tunarungu Di Kota Surabaya Titus Kristanto; Anfazul Faridatul Azizah; Fannush Shofi Akbar; Abduh Sayid Albana; Noerma Pudji Istyanto
Jurnal Abdidas Vol. 1 No. 2 (2020): Vol 1 No 2 June Pages 23-87
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.787 KB) | DOI: 10.31004/abdidas.v1i2.12

Abstract

Saat ini, penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19) semakin hari semakin menyebar ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kota Surabaya. Data per 7 Mei 2020 di Kota Surabaya, total ODP (Orang Dalam Pemantau) kumulatif sekitar 2.881 orang, total PDP (Pasien Dalam Pengawasan) kumulatif sekitar 1.461 orang, kumulatif orang terkena COVID-19 sekitar 592 orang. Kumulatif data orang sembuh dari COVID-19 sekitar 91 orang dan kumulatif data orang meninggal karena COVID-19 sekitar 78 orang. Jumlah data tersebut semakin meningkat dengan adanya ditemukan klaster baru COVID-19 dari PT HM Sampoerna, Rungkut 2 Surabaya. Salah satu upaya dalam mencegah penyebaran COVID-19 adalah tetap tinggal di rumah dan menggunakan masker serta sarung tangan bila ada aktivitas di luar rumah. Saat ini, masker dibutuhkan semua orang, termasuk penyandang tunarungu. Permasalahan yang terjadi adalah masker tersebut menutup bagian bibir, dikarenakan bagian bibir tersebut digunakan penyandang tunarungu dalam berkomunikasi. Mitra dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah komunitas penyandang tunarungu yang berada di Kota Surabaya. Metode yang digunakan tim pengabdian adalah membuatkan masker khusus bagi penyandang tunarungu dengan memodifikasi masker bagian bibir, sehingga dapat terlihat dalam berkomunikasi. Hasil dari kegiatan pengabdian adalah tim pengabdian membagikan masker secara gratis bagi komunitas penyandang tunarungu di Kota Surabaya
MODEL LOKASI SPATIAL (HOTELLING) DENGAN FUNGSI UTILITAS YANG BERGANTUNG PADA REBATE Abduh Sayid Albana; Rahaditya Dimas Prihadianto; Sinta Dewi; Muhammad Narendroduto Rokhyadi
Journal of Industrial Engineering Management Vol 5, No 1 (2020): Journal of Industrial Engineering Management Vol. 5 No. 1
Publisher : Center for Study and Journal Management FTI UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jiem.v5i1.286

Abstract

Model lokasi spasial adalah model dalam bidang ekonomi yang digunakan untuk menggambarkan kompetisi monopolistik di mana pelanggan memiliki preferensi terhadap merek sebuah produk dan lokasi tokonya. Model ini pertama kali diusulkan pada tahun 1929 yang umumnya disebut sebagai Hotelling’s linear city model. Model tersebut memberikan kontribusi yang sangat besar di bidang ekonomi dan teori permainan (Game Theory). Banyak penelitian terkini yang dikembangkan dari model linear city tersebut. Aplikasinya sendiri bisa dalam berbagai bidang mulai dari facility location hingga pricing decision. Kasus nyatanya di Indonesia adalah persaingan antara Alfamart dan Indomaret. Hal ini dapat terlihat dari lokasi toko dan harga mereka yang sangat bersaing. Untuk menarik lebih banyak pelanggan, selain berperang dari segi harga dan  lokasi toko, Alfamart dan Indomaret juga berperang dalam segi diskon (rebate war). Akan tetapi, penelitian mengenai Hotelling’s linear city model yang memepertimbangkan rebate war ini belum banyak dilakukan. Oleh sebab itu, pada penelitian ini kami mengusulkan sebukah model Hotelling’s linear city model dengan melibatkan factor diskon (rebate). Pada penelitian ini, kami mengusulkan sebuah persemaan untuk menghitung nilai diskon terbaik. Penelitian ini juga disetai dengan beberapa percobaan numerik, insight serta diskusi dari model yang diusulkan.
Framework Development for The Assessment of The Supply Chain Resilience Using The House of Risk Abduh Sayid Albana; Rahaditya Dimas Prihadianto; Hawwin Mardhiana
Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship (IJBE) Vol. 8 No. 2 (2022): IJBE, Vol. 8 No. 2, May 2022
Publisher : School of Business, IPB University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17358/ijbe.8.2.304

Abstract

The COVID-19 pandemic has created uncertainty and disruptions in Supply Chain (SC), which has caused many researchers to re-study Supply Chain Risk Management (SCRM) to deal with risks due to the pandemic. Moreover, the direction of post-pandemic SCRM research is more toward Supply Chain Resilience (SCRes) which is the ability of a supply chain to prepare for disruptions and return to normalcy. Many researchers have started researching SCRes to carry out SC recovery measures. However, research on the quantification of SCRes is still rare and is an opportunity. One of the risk quantification methods in the SCRM field is the House of Risk (HoR). This study develops a SCRes assessment framework with the help of the HoR. HoR has two stages, namely: HoR1 for identifying the risks and HoR2 for mitigating the risks. In this study, one step was added, namely the level assessment stage of resilience. The resilience profile is calculated based on the risk map and mitigation plan. This study succeeded in providing a framework for assessing the level of resilience using the help of HoR. Meanwhile, only an illustrative case study is used. Our future research is on how to apply the proposed resilience assessment framework to a real case. Keywords: supply chain, risk management, supply chain resilience, house of risk, framework
Optimasi Alokasi Pasien untuk Kasus COVID-19 Wilayah Surabaya Abduh Sayid Albana
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 4 No. 2 (2020): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Awal Januari 2020, dunia mengalami pandemi Corona Virus Diseases 2019 (COVID-19). Dan per-tanggal 16 Maret 2020, virus ini sudah mulai masuk wilayah Surabaya. Kasus pandemik seperti ini sebenarnya bukan lah suatu kasus baru. Penelitian mengenai pengendalian pandemik juga telah banyak diteliti. Salah satu bidang yang telah menjadi perhatian para peneliti sebelumnya adalah optimasi di bidang alokasi sumberdaya dan alokasi pasien. Berdasarkan penelitan-penelitian sebelumnya, metode yang banyak digunakan adalah programa linier. Pada penelitian ini model programa linier yang digunakan merujuk pada model penelitian sebelumnya dan kasus yang digunakan adalah kasus alokasi pasien positif COVID-19 di wilayah kota Surabaya. Dari hasil perhitungan, beban setiap rumah sakit dapat terlihat. Hasil ini dapat dijadikan acuan sebagai pertimbangan kebijakan peningkatan kapasitas dari rumah sakit. Kata kunci: Optimasi, Programa Linier, Model Alokasi
Penerapan Teknologi Hidroponik Berbasis IoT Untuk Mendukung Pengembangan Desa Wisata Edukasi Dimas Adiputra; Titus Kristanto; Abduh Sayid Albana; Gilbert Wednestwo Samuel; Syakira Andriyani; Christian Jose Anto Kurniawan
ABDINE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): ABDINE : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/abdine.v2i2.451

Abstract

Perkembangan teknologi di bidang pertanian berkembang pesat setiap tahun, sehingga dapat meningkatkan kualitas pertama terutama di bidang hidroponik. Kemajuan teknologi hidroponik membuat masyarakat lebih efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi. Namun, banyak masyarakat belum memanfaatkan dan hasil yang diperoleh belum maksimal. Desa Songo merupakan sekelompok masyarakat yang mempunyai potensi ke arah ekonomi produktif. Desa Songo sukses mengembangkan konsep urban farming dengan budidaya tanaman, seperti budidaya tomat, cabai, bayam, seledri, dan sebagainya. Tetapi, pengetahuan masyarakat Desa Songo di bidang teknologi hidroponik masih belum paham. Sehingga dilakukan kegiatan pengabdian untuk memberikan gambaran dan wawasan masyarakat Desa Songo agar dapat mengembangankan konsep urban farming menggunakan teknologi hidroponik berbasis IoT.  Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian adalah memberdayakan masyarakat Desa Songo sebagai upaya peningkatan perekonomian desa melalui teknologi hidroponik sebagai upaya dalam mengembangkan desa wisata edukasi. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian adalah tahap persiapan dalam menggunakan teknologi hidroponik dan tahap inti dalam implementasi teknologi hidroponik berbasis IoT. Hasil dari kegiatan pengabdian adalah memberikan pembekalan pelatihan kepada masyarakat cara mengimplementasi hidroponik dengan bantuan teknologi, sehingga kedepannya dapat menjadikan salah satu objek wisata yakni sebuah desa wisata edukasi.
Water Quality Monitoring with Regression Based PPM Sensor for Controlling Hydroponic Dissolved Nutrient Dimas Adiputra; Titus Kristanto; Abduh Sayid Albana; Gilbert Wednestwo Samuel; Syakira Andriyani; Christian Jose Anto Kurniawan; Nursyahjaya Ramadaniputra; Era Anzha Naelil Munna
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Komputer dan Informatika Vol 9, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jiteki.v9i2.25915

Abstract

Hydroponic cultivation requires rigorous monitoring and control of several parameters, such as turbidity, electric conductivity, acidity (pH), dissolved oxygen and nutrient, which usually be measured once a day manually. Therefore, automation in hydroponic cultivation requires those water quality information as the controlled variable. The dissolved nutrient is especially important because it significantly affects the hydroponic plant growth. Acquiring the dissolved nutrient can be done by using a PPM (parts per million) sensor, but most of the time the sensor needs further processing to obtain the desired measurement. This study presents a reading correction of a PPM sensor based on a regression method so the desired measurement can be done. Sample water with different PPM, such 309 PPM, 290 PPM, 762 PPM, 1910 PPM and 2420 PPM are measured first using a standard PPM meter. Then, the sample PPM is measured by using the PPM sensor. The study also investigates the best regression method to map the PPM sensor measurement to the standard PPM meter measurement by comparing several line equations, such as linear, exponential, polynomial and logarithmic. The function coefficient and bias is chosen by using least square methods. After comparing, the result shows that the polynomial function provides the best reading correction with average error of 76 PPM. The error is especially few when measuring the higher PPM (more than 500 PPM), which is suitable with hydroponic cultivation. Therefore, the PPM sensor with the polynomial function shown in this study can be used to measure the dissolve nutrient accurately in the automation of hydroponic activity compare to other line equations. This study is limited to small sample sizes to prove the concept. The generalization can also be considered in the future study.
Analisis dan Mitigasi Risiko dalam Pengadaan Menggunakan Pendekatan House of Risk pada Perusahaan Jaringan Broadband Divazanna Illaritzqi; Silvi Istiqomah; Abduh Sayid Albana
Jurnal Penelitian Rumpun Ilmu Teknik Vol. 3 No. 3 (2024): Agustus : Jurnal Penelitian Rumpun Ilmu Teknik
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/juprit.v3i3.4233

Abstract

In 2023, the number of internet users in Indonesia significantly increased to 212.9 million, highlighting the importance of reliable network infrastructure. A broadband network company operating in the telecommunications sector faces various risks in its procurement process of materials and services that are essential to support its operations. Risks such as material delays and specification mismatches present challenges that must be carefully managed. This study employs the House of risk (HOR) method to analyze 19 risk agents and risk events that could potentially impact the procurement process, focusing on five primary risk agents. The proposed preventive actions, particularly through effective communication, are expected to mitigate the impact of risks in the procurement process within the broadband network company.
Prediksi Penyebaran COVID-19 Kota Surabaya dengan Simulasi Monte Carlo Albana, Abduh Sayid; Azhari, Sulaiman
Journal of Advances in Information and Industrial Technology Vol. 2 No. 1 (2020): May
Publisher : LPPM Telkom University Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.533 KB) | DOI: 10.52435/jaiit.v2i1.40

Abstract

Penelitian ini membahas tentang prediksi penyebaran Corona Virus Diseases 19 (COVID-19) di wilayah kota Surabaya. Metode yang digunakan adalah Simulasi Monte Carlo. Metode tersebut digunakan untuk mengetahui estimasi dari jumlah pasien ODP (Orang Dalam Pengamatan), PDP (Pasien Dalam Pengawasan), positif terinfeksi, sembuh, dan meninggal. Simulasi dilakukan dengan bantuan software Argo Simulation dan dilakukan sebanyak 10.000 kali pengulangan. Dari hasil simulasi diperoleh data prediksi jumlah pasien COVID-19 dengan besaran galat tertentu. Galat tersebut memiliki tingkat galat berupa under-prediction dan over-prediction. Nilai galat terbesar dari under prediction adalah 11% sedangkan untuk over-prediction sebesar 23%. Hasil prediksi ini dapat digunakan sebagai bahan masukkan untuk penelitian-penelitian terkait yang membutuhkan prediksi jumlah pasien COVID-19 untuk wilayah Surabaya.
the Sistem pendukung keputusan pengujian kendaraan inspeksi keselamatan (rampcheck) menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) di Terminal Purabaya Moh Fauzan Almidi Saputra; Abduh Sayid Albana; Pramaditya Arismawati
Jurnal Teknik Industri Terintegrasi (JUTIN) Vol. 7 No. 4 (2024): October
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jutin.v7i4.32802

Abstract

Transportation plays an important role in the economic and social development of a country, especially in the era of globalization. Especially public transportation, public transportation serves to connect rural areas with urban centers, plays an important role in maintaining community mobility and supporting economic development, especially bus transportation. The technical inspection process or rampchcek on buses at the terminal is a critical step in ensuring transportation safety and security. This study discusses the stages of rampchcek and the criteria used in vehicle testing at Purabaya Terminal. The problems to be discussed in this study are: (1) What is the priority order of criteria in determining the roadworthiness of bus transportation? (2) Which bus transportation should be declared roadworthy by the Purabaya Terminal rampcheck officer? (3) How does the rampcheck inspection process compare between manual checklists and automatic checklists on bus transportation at Purabaya Terminal? This study uses the AHP (Analytical Hierarchy Process) method as an approach to improve the rampcheck decision-making process. From the results of the assessment of the level of importance of criteria in determining the roadworthiness of bus transportation produces a priority scale or weight as follows: priority I administrative elements (0.54), priority II main technical elements (0.39), and priority III supporting technical elements (0.07). from the results of the assessment of the level of importance of alternatives in determining the roadworthiness of bus transportation produces a priority scale or weight as follows: priority I bus jaya utama indo (2.12), priority II bus eka (0.64), and priority III bus sugeng rahayu (0.24). based on the results of the calculation of the AHP (Analytical Hierarchy Process) method in determining the roadworthiness of bus transportation. Jaya Utama Indo is considered the best bus transportation. Furthermore, Eka as the second bus transportation. And Sugeng Rahayu as the third bus transportation.