Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

APLIKASI KOMPRESI DATA MENGGUNAKAN METODE HUFFMAN STATIK PADA PERANGKAT MOBILE BERBASIS ANDROID Heru Cahya Rustamaji; Mariani Mariani; Bambang Yuwono
Telematika Vol 11, No 1 (2014): Edisi Juli 2014
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/telematika.v11i1.311

Abstract

Efficient use of bandwidth and memory into the main focus that must be considered in the process of data exchange. More and more data is stored, the greater the size of the data. One alternative that can be implemented is to reduce the size of the (compressed) data. In addition to the process of data transmission, compression is also useful in the data storage medium in the secondary. Compression aims to reduce the amount of data used to represent the contents of a text file, image, audio, and video without reducing the quality of the original data. Compression is done by reducing the number of bits needed to store or transmit the digital media. For data compression, one algorithm has a good performance is the type of the Huffman algorithm.In this study, the Static Huffman algorithm which is one technique that is lossless data compression. Static Huffman algorithm uses frequency/probability of occurrences of a symbol in a string as input and produce output in the form of a prefix code that encodes a string using the little bits of all possible binary prefix code that may be. Static Huffman algorithm implementation is aimed to compress the data so that the compressed data size is smaller than the size of the original data. So that the compressed data can be retrieved, then the decompression process. This application was made and in the making based on Android using Eclipse and the methodology GRAPPLE (Guidlines for Rappid Application Engineering). GRAPPLE is a process modeling in software development which emphasizes the actions carried out in a number of stages , each stage will result in products that work with object-oriented form.With applications of data compression with Huffman Static method in Android -based mobile devices, the data size becomes smaller so that it can speed up the process of delivery and storage. Compression using Huffman code would be optimal if the range of the character of the information is not too much despite the high frequency of occurrence and the size of the compression results obtained that the compression of each file depending on the characteristics of the file to be compressed. Keywords : Compression, Decompression, Static Huffman Algorithm, Lossless, Android
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN OLEH PERAWAT SEBELUM PEMBERIAN OBAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD TAMIANG LAYANG Septi Machelia Champaca Nursery; Lucia Andi Chrismilasari; Mariani Mariani
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v6i1.251

Abstract

Latar Belakang : Keselamatan pasien (Patient Safety) merupakan usaha yang dilakukan untuk menurunkan angka Kejadian Tidak Diharapkan. Rumah Sakit harus membangun sistem yang menjamin bahwa pelayanan yang tepat diberikan kepada pasien yang tepat. Keamanan Pasien di rumah sakit dimulai dengan mengidentifikasi pasien dengan benar. Kesalahan dalam identifikasi pasien diawal pelayanan akan berdampak pada kesalahan pelayanan pada tahap selanjutnya, salah satunya adalah kesalahan dalam pemberian obat. Pelaksanaan identifikasi pasien dengan benar dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya pengetahuan, sikap dan budaya keselamatan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor - faktor yang mempengaruhi pelaksanaan identifikasi pasien oleh perawat sebelum pemberian obat. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, desain penelitian cross sectional, dengan jumlah sampel 43 orang perawat pelaksana, teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dan cluster sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan 17 item kuesioner pengetahuan, 12 item kuesioner sikap, 39 item kuesioner budaya keselamatan dan lembar observasi 8 item pernyataan, analisis data menggunakan analisa bivariat dengan uji Spearman Rank. Hasil : Hasil analisis bivariat faktor yang mempengaruhi pelaksanaan identifikasi pasien sebelum pemberian obat didapatka hasil, Correlation Coefficient (r) dan signifikansi (p) = (r) = 0,211 (p) = 0,174 (pengetahuan dan identifikasi pasien), (r) = 0,139 (p) = 0,372 (sikap dan identifikasi pasien), (r) = 0,483 (p) = 0,001 (budaya keselamatan dan identifikasi pasien). Kesimpulan : Faktor budaya keselamatan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien oleh perawat di instalasi rawat inap RSUD Tamiang Layang, sedangkan faktor pengetahuan dan sikap tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Kata Kunci : Identifikasi pasien, kesalahan pemberian obat, pengetahuan, sikap, budaya keselamatan.
Penerapan Model Penemuan Terbimbing Berbasis LKPD Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Peserta Didik Kelas XII1 Madrasah Aliyah Muhammadiyah Limbung Mariani Mariani
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 2, No 1 (2014): PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jpf.v2i1.215

Abstract

Masalah utama dalam penelitian ini (1) Seberapa besar hasil belajar Fisika peserta didik kelas XII1 Madrasah Aliyah Muhammadiyah Limbung setelah diterapkan model penemuan terbimbing berbasis LKPD ? (2) Apakah hasil belajar Fisika peserta didik kelas XII1 Madrasah Aliyah Muhammadiyah Limbung setelah diterapkan model penemuan terbimbing berbasis LKPD telah mencapai standar KKM. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-Eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan adalah one-shot case study. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XII1 Madrasah Aliyah Muhammadiyah Limbung sebanyak 30 orang. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui hasil belajar fisika peserta didik kelas XII1 Madrasah Aliyah Muhammadiyah Limbung setelah diterapkan model penemuan terbimbing berbasis LKPD. (2) Untuk mengetahui hasil belajar Fisika peserta didik kelas XII1 Madrasah Aliyah Muhammadiyah Limbung setelah diterapkan model penemuan terbimbing telah mencapai standar KKM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara individual dari 30 peserta didik terdapat 24 peserta didik atau 80,00 % yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM).Kata kunci: Model Penemuan Terbimbing, Hasil Belajar FisikaThe main problem in this study (1) How big is the result of learning physics class students XII1 Madrasah Aliyah Muhammadiyah Limbung after application of the model-based guided discovery LKPD? (2) Is the learning outcomes of learners Physics class XII1 Madrasah Aliyah Muhammadiyah Limbung after application of the model-based guided discovery LKPD have reached KKM standards. This type of research is the study of pre-experiment with the design of the study is a one-shot case study. The subjects were students of Madrasah Aliyah class XII1 Muhammadiyah Limbung many as 30 people. This study aims to (1) To know the results of learning physics class students XII1 Madrasah Aliyah Muhammadiyah Limbung after application of the model-based guided discovery LKPD. (2) To know the results of learning physics class students XII1 Madrasah Aliyah Muhammadiyah Limbung after application of guided discovery models have reached KKM standards. The results showed that individual of the 30 students there are 24 students or 80.00%, which meets the minimum completeness criteria (KKM).Keywords: Models Guided discovery, Physics Learning Outcomes
HUBUNGAN PERSALINAN TINDAKAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN Winda Maolinda; Desilestia Dwi Salmarini; Mariani Mariani
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 6, No 1 (2015): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.016 KB)

Abstract

Latar Belakang: Tingginya angka kejadian Asfiksia Neonatorum merupakan penyebab utama kematian bayi di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2013 yaitu sebanyak 44,3%.Asfiksia ialah keadaan dimana bayi tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Hal ini disebabkan oleh hipoksia janin dalam uterus atau faktor faktor yang terjadi pada saat kehamilan, persalinan atau segera setelah lahir.Tujuan: Mengetahui hubungan persalinan tindakan dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD dr. H. Moch Ansari Saleh BanjarmasinMetode: Metode penelitian yang digunakan adalah survey observasional melalui pendekatan Cross Sectional. Populasi seluruh ibu bersalin dengan persalinan tindakan selama 6 bulan dari bulan Juli-Desember pada tahun 2014 dengan jumlah 413 ibu di Ruang Bayi dan Ruang VK Bersalin RSUD dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Pengambilan sampel dengan Total Sampling dengan jumlah sampel 413 ibu di Ruang Bayi dan Ruang VK Bersalin. Analisis bivariat menggunakan Chi-Squaredengan taraf signifikan α=0,05%.Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari setengah persalinan tindakan yaitu dengan cara Seksio Sesaria sebanyak 289 ibu (70,0%), sedangkan untuk kejadian asfiksia neonatorum didapatkan yaitu Asfiksia Sedang sebanyak 232 bayi (56,2%). menggunakan perhitungan Chi- Square dengan tingkat kemaknaan 0,05 didapatkan angka P=0.009 ˂ α 0,05 ini berarti Ha diterima, Ho ditolak.Kesimpulan: Ada Hubungan Persalinan Tindakan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin.Kata Kunci : Persalinan tindakan, kejadian asfiksia neonatorum
PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI TELEMARKETING PT. ASURANSI XYZ TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MENDAPATKAN INFORMASI NASABAH ASURANSI KESEHATAN X DI JAKARTA Mariani Mariani
Jurnal Visi Komunikasi Vol 18, No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1330.221 KB) | DOI: 10.22441/visikom.v18i1.6522

Abstract

The development of information technology is expected that companies can create a variety of innovations so as not to decline. The research objective is to find out how much influence the quality of telemarketing communication on customer satisfaction X health insurance PT XYZ Insurance. The independent variable in this study is the quality of communication (X) with the concept of Joseph de Vito's theory (1997), and the dependent variable is customer satisfaction (Y) with the theory of Kotler, Keller (2008). This research uses a quantitative approach with a comparative causal type. The method used was a survey by distributing questionnaires. Sampling technique from a total population of 138 inpatients. The technique used in this study is total sampling where sampling is the same as the existing population. The results showed that the influence of communication quality on customer satisfaction health insurance X amounted to 0.27%, and the remaining 99.73% was influenced by other factors.
Pengaturan Rujuk Di Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam Dan Singapura Mariani Mariani
JOURNAL OF ISLAMIC AND LAW STUDIES Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Syariah UIN Antasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.434 KB) | DOI: 10.18592/jils.v6i1.6825

Abstract

Abstract: A period in which the divorce happens at a legal marriage where a husband makes an approach  to his ex-wife to make relationship as a couple of marriage (husband and wife) before her iddah period, in Islam, is called “Rujuk” (reconciliation). It can be done by a husband to his ex-wife if in period of first or second divorce. In the life of Indonesian government, rujuk is regulated and protected by Indonesian regulation, that is, UU No. 32/ 1954. Besides, it is regulated in Inpres No. 1/ 1991 Chapter XVIII Article 163-169 KHI. So in Malaysia, Brunei Darussalam, and Singapore, each has its own regulation. The method used in this research is qualitative method. It is found that the regulation of reconciliation (rujuk) in Southeast Asia, especially, Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, and Singapore has similarity in following fiqh madzhab, namely, Syafi’i madzhab. This research also discusses the definition of rujuk according to fuqaha, implementation of rujuk according to Islamic law, rujuk in positif law in Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, and Singapore Abstrak: Fase di mana terjadi perceraian pada sebuah perkawinan yang sah dan suami mendekati kembali kepada mantan isterinya untuk menjalin hubungan sebagai pasangan suami isteri sebelum masa iddahnya , dalam konsep agama disebut “Rujuk”, ini bisa dilaksanakan  oleh suami kepada isterinya , apabila masih posisi talak satu atau talak  dua,. Dalam kehidupan bernegara di Indonesia rujuk  diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, yaitu Undang-undang No. 32 Tahun 1954, selain itu rujuk juga diatur dalam Instruksi Presiden No 1 Tahun 1991 Bab XVIII dalam pasal 163 sampai dengan pasal 169 KHI, begitu juga di Negara Malaysia, Brunai Darussalam dan Singapura.msing masing memiliki aturan tersendiri. .Metode yang digunakan dalam  penelitian ini yaitu metode  deskriptif kualitatif, sehingga didapatkan hasil riset berupa Pengaturan rujuk  di negara Asia Tenggara khususnya Malaysia, Brunai Darussalam dan Singapura memiliki kesamaan dalam penggunaan madzhab yaitu madzhab Syafi’i  Dalam Jurnal ini juga membahas terkait pengertian rujuk menurut para ahli fiqh, teknis pelaksanaan rujuk menurut hukum Islam, Rujuk Dalam Hukum Positif, Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam dan Singapura
Pengaturan Jaminan Produk Halal di Indonesia Maya Rezka Amalia; Mariani Mariani
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 21 No. 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/al-banjari.v21i1.7706

Abstract

MUI Halal Certificate is one of the requirements for obtaining permission to put a halal label on every product packaging from the government agency that has authority over it. The purpose of implementing the MUI halal certificate for all medicinal, food, cosmetic products and so on is to provide legal certainty over halal status, so that everyone can feel at ease when consuming it. Researchers utilize the type of empirical legal research that is qualitative in nature. This research is field research, strengthened by the existence of primary and secondary data sources, which are collected by researchers related to data using observation techniques. After the data is collected, it is processed through editing, categorization, and description processes. The definition contained in Law No. 33 of 2014 concerning Halah Guarantee Products is that halal products are products that have been declared halal in accordance with Islamic law. Which was then formulated in several applicable regulations including Law No. 11 of 2020 regarding Job Creation. It also contains information regarding the acceleration of regulations regarding JPH so that it can be carried out quickly and easily and becomes one of the positive implications of the ratification of Law No. 11 of 2020. Sertifikat Halal MUI adalah salah satu syarat untuk memperoleh izin untuk mencantumkan label halal di setiapkemasan produk dari lembaga pemerintah yang berkuasa atasnya. Tujuan Sertifikat halal MUI di segala produk obat-obatan, pangan, kosmetik dan lain sebagainya dilaksanakan untuk memberi kepastian hukum atas status kehalalan, agar bisa menenangkan batin bagi setiap orang saat mengonsumsinya.Peneliti memanfaatkan jenis penelitian hukum empiris yang sifatnya kualitatif. Penelitian ini yakni penelitian lapangan (field research), diperkuat adanya sumber data primer dan sekunder, yang dikumpulkan peneliti terkait data menggunakan teknik Observasi. Setelah data terkumpul lalu diolah melalui proses editing, kategorisasi, dan deskripsi. Pengertian yang terccantum dalam UU no 33 Tahun 2014 mengenai Produk Jaminan Halah adalah Produk halal adalah produk yang sudah dinyatakan kehalalannya selara akan syariat Islam. Yang kemudian dirumuskan dalam beberapa aturan yang berlaku ternasuk UU No 11 tahun 2020 terkait Cipta Kerja. Disana juga dimuat terkait percepatan aturan tentang JPH agar dapat terlaksana dengan cepat dan mudah dan menjadi salahh satu implikasi positif tentang pengesahan UU No 11 Tahun 2020 ini. 
Pengembangan WEBGIS Eduwisata Jorong Tabek: Upaya Peningkatan Daya Tarik Wisata Unggulan Kabupaten Solok Ridho Bayu Yefterson; Yasdinul Huda; Mohamad Hafrison; Mariani Mariani; Hayati Rahmatika; Nalurry Emelsy
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 5 No 2 (2023): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v5i2.401

Abstract

Tim Pengabdian kepada Masyarakat melaksanakaan Program Kemitraan Kepada Masyarakat di KBA, Jorong Tabek, Nagari Talang Babungo, yang saat ini berkembang menjadi salah satu daerah Wisata di Kabupaten Solok. Tim pengabdian mengidentifikasi permasalahan pengelolaan kepariwisataan, terutama dengan tidak adanya media promosi wisata yang dimiliki masyarakat pengelola wisata. Pengabdian kepada masyarakat di KBA Tabek dilakukan dengan mendampingi masyarakat dalam mempromosikan kepariwisataan yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat melalui 2 tahapan kegiatan, pertama melakukan pengembangan WebGis Eduwisata yang mencakup kegiatan pengumpulan data Webgis dan perancangan WebGis. Tahapan kedua dilanjutkan dengan mengadakan pelatihan kepada calon Admin WebGis, agar WebGis dapat dikelola selanjutnya dapat secara mandiri dikelola oleh masyarakat. Tim pengabdian kepada Masyarakat berharap dengan pengembangan WebGis, dapat dimanfaatkan sebagai media informasi dan media Promosi kepariwisataan Jorong Tabek, Nagari Talang Babungo.
The association between vitamin D intake and sleep quality index within the 17-35 year age group Veronika Maria Sidharta; Patricia Anggraeni; Komang Ardi Wahyuningsih; Mariani Mariani
Riset Informasi Kesehatan Vol 12 No 1 (2023): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v12i1.738

Abstract

Background : Vitamin D deficiency is a common health problem in the world, even in tropical countries such as Indonesia. The Lack of vitamin D intake from food or supplements can increase the risk of having vitamin D deficiency. The association between vitamin D and sleep quality has been proven by the discovery of vitamin D receptors in the brain and brainstem, which are the sleep centers of the body. Vitamin D also takes part in the process of light transduction and melatonin production, that affects circadian rhythm and sleep quality. Poor sleep quality often causes health problems which will affect the quality of life, work productivity, and increases the risk of death. The purpose of this study is to determine the association between vitamin D intake and sleep quality index within the 17-35 year age group.Method : This study is an observational analytic study using a cross-sectional approach. Data was collected using consecutive sampling methods. Vitamin D intake was measured by the Vitamin D Estimation Only - Food Frequency Questionnaire (VIDEO-FFQ) and sleep quality index was measured by the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Data analysis is proceeded using the chi-square method.Results : The total of respondents were 119. 68,1% of the respondents had inadequate vitamin D intake and 80.4% of the respondents had poor sleep quality index. The analysis shows that there was no significant association between vitamin D intake and sleep quality index (p value = 0.325). Conclusion : Most of the respondents had inadequate vitamin intake and poor sleep quality index. There was no significant association between vitamin D intake and sleep quality index within the 17-35 year age group. Key words: Vitamin D intake, food and supplement, sleep quality index, 17-35 year age group
Pengaruh Politik Hukum Kolonial Belanda Terhadap Perkembangan Hukum Ekonomi Syariah Rezki Akbar Norrahman; Ahmadi Hasan; Jalaluddin Jalaluddin; Mariani Mariani
JOURNAL OF ISLAMIC AND LAW STUDIES Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Syariah UIN Antasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jils.v7i1.9972

Abstract

Abstract: The influence of Dutch colonial legal politics on the development of Islamic economic law had a significant impact in the historical context of Indonesia. During the Dutch colonial period, the dominant legal system implemented was Western law, which was not in line with the principles of Sharia law. Dutch colonial legal politics had three aspects that influenced the development of Islamic economic law. First, the comprehensive adoption of Western law, including in the field of economic law. Second, unequal treatment towards local customary law and legal systems, including the existing Sharia economic system prior to the arrival of the Dutch. Third, restrictions on local legal autonomy and the use of colonial law that favored Dutch interests. However, Sharia economic law was not completely eradicated during the Dutch colonial era, and some Sharia financial practices and institutions managed to survive, albeit on a limited scale. The influence of Dutch colonialism also could not eliminate the awareness and need for Islamic economic law among the Muslim community in Indonesia. Abstrak: Pengaruh politik hukum kolonial Belanda terhadap pengembangan hukum ekonomi Syariah memiliki dampak yang signifikan dalam konteks sejarah Indonesia. Pada masa kolonial Belanda, sistem hukum yang diterapkan secara dominan adalah hukum barat yang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip hukum Syariah. Politik hukum kolonial Belanda memiliki tiga aspek yang mempengaruhi pengembangan hukum ekonomi Syariah. Pertama diadopsi hukum barat secara menyeluruh, termasuk dalam bidang hukum ekonomi. Kedua perlakuan tidak setara terhadap hukum dan sistem hukum adat lokal, termasuk sistem ekonomi Syariah yang sudah ada sebelum kedatangan Belanda. Ketiga pembatasan terhadap otonomi hukum lokal dan penggunaan hukum kolonial yang lebih menguntungkan kepentingan Belanda Akan tetapi tidak sepenuhnya terhapusnya hukum ekonomi Syariah di masa kolonial Belanda dan beberapa praktik dan lembaga keuangan Syariah masih bertahan meskipun dalam skala yang terbatas. Pengaruh kolonial Belanda juga tidak dapat menghilangkan kesadaran dan kebutuhan akan hukum ekonomi Syariah di kalangan masyarakat Muslim Indonesia.