Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING DENGAN TINGKAT KEPATUHAN DIET PADA PASIEN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISIS RSUD PAMBALAH BATUNG AMUNTAI Willyani Ulfah; Yunina Elasari; Bagus Rahmat Santoso
CNJ: Caring Nursing Journal Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Gagal ginjal kronik merupakan penyimpangan progresif yang muncul secara bertahap, biasanya tidak menimbulkan gejala awal. Hemodialisis dilakukan untuk mengganti fungsi ekskresi ginjal sehingga tidak terjadi gejala uremia berat.Proses hemodialisis tidak dapat dipisahkan dari peran perawat salah satunya perawat memberikan discharge planning. Salah satu masalah yang berkontribusi pada kegagalan hemodialisis adalah kepatuhan klien. Kepatuhan berarti pasien menghabiskan waktu menjalani pengobatan seperti dalam pengaturan makanan dan cairan. Penelitian menggunakan studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel adalah pasien yang menjalani hemodialisis di ruang Hemodialisis RSUD Pambalah Batung Amuntai pada bulan Desember 2020 – Januari 2021 berjumlah 32 orang, diambil dengan teknik Total sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Pelaksanaan dischagre planning kategori sangat baik sebanyak 23 responden (71,9%), kepatuhan diet kategori patuh sebanyak 24 responden (75,0%). Hubungan antara pelaksanaan discharge planning dengan tingkat kepatuhan diet pada pasien CKD on HD di ruang Hemodialisis RSUD Pambalah Batung Amuntai dengan nilai p-value (0,001 < 0,05). Ada hubungan antara pelaksanaan discharge planning dengan tingkat kepatuhan diet pada pasien CKD on HD di ruang Hemodialisis RSUD Pambalah Batung Amuntai. Perlunya meneliti faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kepatuhan diet CKD dengan metode wawancara terpimpin dan dalam waktu yang lama. Kata Kunci: CKD, Discharge Planning, Hemodialisis, Kepatuhan Diet ABSTRACT Chronic renal failure is a progressive disorder that appears gradually, usually does not cause early symptoms. Hemodialysis is performed to replace the renal excretory function so that there are no symptoms of severe uremia. The hemodialysis process cannot be separated from the role of the nurse, one of which is the nurse who provides discharge planning. One of the problems that contribute to hemodialysis failure is client adherence. Adherence means that the patient spends time on medication such as in the management of food and fluids. This study used a correlation study with a cross sectional approach. The sample was 32 patients who underwent hemodialysis in the Hemodialysis room of Pambalah Batung Amuntai Hospital in December 2020 - January 2021, taken using the total sampling technique. Data were analyzed using the Chi-Square test. The implementation of dischagre planning category was very good as many as 23 respondents (71.9%), compliance with the obedient category of diet as many as 24 respondents (75.0%). The relationship between discharge planning and the level of dietary compliance in patients with CKD on HD in the Hemodialysis room of Pambalah Batung Amuntai Hospital with a p-value (0.001 <0.05). There is a relationship between discharge planning with the level of dietary compliance in patients with CKD on HD in the Hemodialysis room at Pambalah Batung Amuntai Hospital. It is necessary to examine other factors associated with dietary adherence to CKD by using the guided interview method and over a long period of time. Keywords: CKD, Diet Compliance, Discharge Planning, Hemodialysis
Literature Review: Psychosocial Care Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Yunina Elasari; Annida Hasanah; Tuti Alawiyah
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v6i1.245

Abstract

Psychosocial care merupakan komponen yang penting dalam memberikan perawatan dengan berfokus kepadapasien yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis dan emosional seperti harga diri, penyesuaianpenyakit, komunikasi, fungsi sosial dan hubungan interpersonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasidefinisi, hambatan dan upaya dalam meningkatkan psychosocial care perawat di ruang rawat inap berdasarkan studiempiris lima tahun terakhir. Penelitian ini menggunakan pendekatan study literature review dengan menggunakanbeberapa sumber yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan peneliti. Dari 10 jurnal yang dilakukankajian literature didapatkan definisi psychosocial care adalah perawatan psikologis, sosial dan spiritual melaluikomunikasi terapeutik dan pendekatan holistik. Hambatan psychosocial care: kurangnya waktu, hambatan bahasa,kurang pengetahuan dan keterampilan, kurang keterlibatan keluarga serta dokumentasi berlebihan. Upaya untukmeningkatkan psychosocial care: pelatihan, dukungan tim profesional dan melibatkan keluarga dalam perawatan.Psychosocial care adalah perawatan yang holistik dan memiliki tantangan tersendiri bagi perawat dalammengaplikasikannya sehingga perlunya upaya untuk mengatasi hambatan dan meningkatkan psychosocial careperawat dengan cara pelatihan psychosocial care, kolaborasi interprofesional dan melibatkan keluarga dalamperawatan
PENGALAMAN IBU MERAWAT ANAK USIA SEKOLAH DENGAN BETA THALASSEMIA MAYOR DI RSUD ULIN BANJARMASIN Umi hanik Fetriyah; Yunina Elasari; Sri Wahyu Hernanti
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 2 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.336 KB)

Abstract

Latar Belakang : Anak usia sekolah yang mengalami thalassemia memiliki kualitas hidup yangrendah, terutama aktifitas fisik. Keterbatasan fisik menyebabkan masalah dalam proses tumbuhkembang dan kesehatan anak. Ibu mengalami hambatan selama merawat anak dengan thalassemia,pentingnya mengeksplorasi pengalaman ibu sebagai sumber informasi dalam merawat anak denganthalassemia.Tujuan : Untuk mengeksplorasi pengalaman ibu yang merawat anak dengan Beta ThalassemiaMayor dan makna dari pengalaman tersebut.Metode : Desain penelitian kualitatif eksploratif pada ibu yang merawat anak usia sekolah denganbeta thalassemia mayor di ruang Tulip IIIA RSUD Ulin Banjarmasin, dengan kriteria pengambilansampel purposive sampling dan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam (depthinterview) menggunakan panduan wawancara yang disusun oleh peneliti dan dianalisismenggunakan metode Miles and Huberman.Hasil : Hasil penelitian didapatkan 7 tema, yaitu : Tidak menerima kenyataan (ibu mengalamiperasaan kaget, sakit hati dan bingung saat pertama kali mengetahui anak mengalami thalassemia).Usaha ibu mencari penyebab penyakit anak (mencari silsilah keluarga terdahulu). Usaha mengobatipenyakit anak (menggunakan pengobatan alternatif dan medis). Sumber informasi yang diterima,Pendidikan anak, Kesulitan ekonomi dan Bentuk dukungan yang di terima ibu.Simpulan : Ibu tidak dapat menerima kenyataan bahwa anak mengalami thalassemia, mencaripengobatan alternatif dan medis untuk mempertahankan kondisi anak. Pendidikan anak menjadipermasalahan yang dialami ibu. Dukungan yang diterima berasal dari suami, keluarga besarteman/tetangga, sesama ibu yang merawat anak thalassemia dan tenaga kesehatan. Profesionalkesehatan diharapkan memberikan dukungan pad aibu dan keluarga terutama informasi, motivasidan konseling untuk meningkatkan penerimaan kondisi anaknya.Kata kunci : Pengalaman ibu, Anak usia sekolah, Merawat, Thalassemia mayor.
HEALTH EDUCATION DAN PROMOSI KESEHATAN: THALASEMIA DAN DETEKSI DINI THALASEMIA MELALUI PRE MARITAL CEK UP BAGI REMAJA Umi Hanik Fetriyah; Malisa Ariani; Yunina Elasari; Paul Joae Brett Nito
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v3i2.308

Abstract

ABSTRAKThalasemia merupakan salah satu kelainan genetik hematologi yang umum ditemukan di Indonesia. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, diturunkan secara resesif dan menyebabkan morbiditas dan mortalitas serta menimbulkan beban ekonomi yang berat pada masyarakat. Angka kejadian Thalasemia cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya termasuk di Banjarmasin. Pentingnya upaya strategi pencegahan Thalasemia dimulai sedini mulai dari remaja sangat diperlukan, salah satunya melalui pemberian edukasi dan promosi kesehatan mengenai Thalasemia dan deteksi dini sebelum menikah bagi remaja sehingga dapat berkontribusi mengurangi dan mencegah kejadian Thalasemia. Oleh karena itu pengabdi berupaya memecahkan masalah dengan melakukan health education pada remaja mengenai penyakit Thalasemia dan promosi kesehatan deteksi dini Thalasemia sebelum nikah. Tim pengabdi melaksanakan kegiatan pemberian edukasi mengenai Thalasemia dan promosi kesehatan screening sebelum menikah (pre marital medical cek up) bagi masyarakat di wilayah Banjarmasin khususnya remaja melalui webinar di media sosial yakni live streaming instagram dan wa gruop sebanyak 2 kali kegiatan edukasi dan promosi kesehatan. Hasilnya sebanyak 22 remaja telah mengikuti webinar health education mengenai penyakit Thalasemia dan promosi kesehatan mengenai pencegahannya salah satunya dengan deteksi dini Thalasemia sebelum nikah. Sebesar 100% remaja mengikuti kegiatan dua kali webinar mengalami peningkatan pengetahuan penyakit Thalasemia dan pencegahannya melalui screening deteksi dini sebelum menikah. Nilai rata-rata peningkatan nilai post test sebesar 14,45. Sebagian besar menyatakan puas terhadap kegiatan pengabdian masyarakat. Kesimpulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini remaja mengalami peningkatan pengetahuan, hal ini berkontribusi mengurangi kejadian Thalasemia dan pentingnya pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan pada masyarakat khususnya remaja sebagai calon orang tua tentang Thalasemia dan deteksi dini Thalasemia sebelum nikah yang harapannya dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang sehat.Kata Kunci : Health Education, Pre Marital Cek up, Promosi Kesehatan, Remaja, Thalasemia
Penerapan Resiko Jatuh Terhadap Pengetahuan Perawat Dalam Pelaksanaan Manajemen Patient Safety Handayani, Maya; Wulandari, Rizki Yeni; Elasari, Yunina; Kusuma, Anggi
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 2 No 2 (2024): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v2i2.373

Abstract

Pendahuluan: Jumlah laporan insiden berdasarkan jenis Rumah sakit umum atau Rumah sakit khusus di Indonesia yaitu Rumah sakit umum 96,67% dan Rumah sakit khusus 33,3%. kurangnya kesadaran perawat akan proses belajar mengenai keselamatan pasien dapat diakibatkan karena sulitnya perawat untuk mengakses teori-teori baru mengenai keselamatan pasien terutama pencegahan risiko jatuh. Tujuan: untuk mengetahui Penerapan patient safety/ resiko jatuh terhadap pengetahuan perawat dalam pelaksanaan manajemen patient safety  Di Ruang Alamanda  RSU Hi. M. Yusuf Kotabumi. Metode: Metode pengumpulan data karya ilmiah ini dengan Cara yang digunakan dalam mengumpulkan penyusunan penulisan yaitu : Pengumpulan data dengan Tanya jawab Bersama Perawat dan Kepala Ruangan., Study Literature dengan melihat fenomena dan kaitan dengan Pelaksanaan Patient Safety  pada Pasien dalam Melaksanakan Manajemen Asuhan keperawatan. Dan Observasi/pengamatan dalam melakukan tindakan manajemen keperawatan. Hasil:  Hasil Pengkajian pada Fungsi Patient Care delivery Perawat belum memperhatikan keselamatan pasien dengan mematuhi 6 point sasaran keselamatan pasien, seperti belum adanya Papan nama kategori resiko jatuh pada pasien, dan Belum adanya media penyuluhan tentang resiko jatuh kepada pasien, dan dilakukan implementasi yaitu Menyediakan dan membuat Papan nama kategori resiko jatuh pada pasien, Membuah media penyuluhan tentang resiko jatuh kepada pasien dan Melakukan sosialisasi , Hasil kegiatan Papan nama pasien resiko jatuh telah terpasang , Media penyuluhan resiko jatuh telah dibuat dan Kegiatan sosialisasi berjalan dengan baik dan pengetahuan perawat meningkat. Simpulan: Meningkatkan pelayanan rumah sakit dengan memperhatikan Manajemen patient safety  hal ini bertujuan  Untuk menilai kualitas pelayanan keperawatan dan mengurangi resiko jatuh pada pasien.
Pelasanaan Discharge Planning Dengan Media Booklet Pada Pasien Pulang Oleh Perawat Di Rsu HI. M. Yusuf Kotabumi Hendrawan, Frenky; Wulandari, Rizki Yeni; Elasari, Yunina; Palupi, Rini
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 2 No 2 (2024): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v2i2.376

Abstract

Pendahuluan: Di Indonesia sebanyak 61% perawat tidak melakukan perencanaan pulang. Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang secara langsung terlibat dalam pelaksanaan discharge planning. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan perawat di RSU Hi. M. Yusuf Kotabumi Lampung menunjukkan bahwa discharge planning belum dapat dilakukan secara optimal karena tingginya beban kerja perawat, kurangnya pemahaman perawat terhadap prosedur yang telah ditetapkan. Tujuan: Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui Efektifitas Penyuluhan Media Booklet Terhadap Pelaksanaan Disharge Planning Pasien Pulang Oleh Perawat Di Ruang Alamanda  RSU Hi. M. Yusuf Kotabumi. Metode: Metode pengumpulan data karya ilmiah ini dengan Cara yang digunakan dalam mengumpulkan penyusunan penulisan yaitu : Pengumpulan data dengan Tanya jawab Bersama Perawat dan Kepala Ruangan., Study Literature dengan melihat fenomena dan kaitan dengan Pelaksanaan discharge planning pada Pasien dalam Melaksanakan Manajemen Asuhan keperawatan. Dan Observasi/pengamatan dalam melakukan tindakan manajemen keperawatan. Hasil:  Hasil observasi pada Fungsi Patient Care delivery Belum optimal pelaksanaan Disharge Planning pasien pulang oleh perawat menggunakan media booklet, dan dilakukan implementasi yaitu Menyediakan dan membuat media booklet tentang alur dan tahapan discharge planning dan Melakukan sosialisasi  , Hasil kegiatan Media booklet sudah tersedia tentang alur dan tahapan discharge planning sudah dilakukan diruang alamanda dan kegiatan sosialisasi tentang alur dan tahapan discharge planning sudah dilakukan diruang alamanda. Simpulan: Diharapkan perawat ruangan dapat menjadikan acuan dasar keterlibatan dan tolok ukur kepala ruangan serta staf keperawatan lainnya dalam mengoptimalkan Discharge Planning pada Pasien dalam Melaksanakan Manajemen Asuhan keperawatan untuk meningkatkan keselamatan pasien.
Penerapan Fungsi Pengarahan (Pre Dan Post Conference) Di Rawat Inap Rumah Sakit M. Yusuf Kotabumi Tahun 2023 Hermawan, Agung; Wulandari, Rizki Yeni; Elasari, Yunina; Agustriyani, Feri
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 2 No 2 (2024): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v2i2.381

Abstract

Pendahuluan:  Pelayanan keperawatan di Indonesiasaat ini masih dalam suatu proses profesionalisasi. Salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan yang bermutu dan professional dengan menerapkan pre conference dan post conference sebagai komunikasi antar perawat. Penerapan pre conference dan post conference dalam keperawatan sangat berkaitan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan khususnya pendokumentasian keperawatan. Tujuan: Tujuannya menjelaskan penerapan fungsi pengarahan Managemen Keperawatan dalam pelaksanaanPre dan Post Conference Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Rawat Inap Rumah Sakit M. Yusuf Kotabumi. Metode: Penelitian ini dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui prose wawancara, observasi dan pengkajian di ruang Melati RS M yusuf pada tanggal 15 Oktober 2023 – 28 Oktober 2023.Pengkajian dilakukan pada 10 orang perawat yang berdinas di Ruangan Melati. Pengkajian yang dilakukan yaitu mengenai data umum dan masalah yang berhubungan dengan manajemen keperawatan di Ruangan Melati yang berkaitan dengan fungsi pengarahan (pre dan post conference). Metode observasi dilakukan secara langsung melakukan analisis kajian ruang Melati. Hasil:  Hasil evaluasi menunjukkan dengan penerapan Pre dan Post Conference maka masalah managemen keperawatan teratasi perawat telah memahami pentingnya pelaksanaan pre dan post conferencedengan baik sesuai alur. Simpulan: Simpulan dan saran perlu upaya peran serta managemen Rumah Sakit untuk mengadakan progran pelatihan dan diharapkan perawat di ruang Melati melanjutkan dan menerapkan inovasi yang telah dipraktekkan mahasiswa dalam melaksanakan managemen keperawatan.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Dewasa RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Elasari, Yunina; Regita, Bella Anggi; Wulandari, Rizki Yeni; Nugroho, Tri Adi
Health Research Journal of Indonesia Vol 1 No 6 (2023): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/hrji.v1i6.182

Abstract

Pendahuluan: Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator mutu pelayanan keperawatan dan dipengaruhi salah satunya oleh pelayanan keperawatan (Biologis, Psikologis, Sosial, Spiritual). Angka kepuasan pasien di beberapa Negara termasuk Indonesia masih rendah. Di RSUD  Dr. H. Abdoel Moeloek tahun 2015 kepuasan pasien hanya berada pada angka 40%. Tujuan: untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di ruang rawat inap dewasa  RSUD  Dr. H. Abdoel Moeloek. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini telah dilaksanakan di ruang rawat inap dewasa RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek pada bulan April 2023. Sampel dalam penelitian ini adalah 97 orang. Hasil: Hasil penelitian terdapat hubungan antara pemenuhan kebutuhan fisik dengan kepuasan pasien nilai p-value = 0,045 (p<0,05), ada hubungan antara pemenuhan kebutuhan psikologis dengan kepuasan pasien nilai  p-value = 0,013 (p<0,05), ada hubungan antara pemenuhan kebutuhan sosial dengan kepuasan pasien nilai  p-value = 0,019 (p<0,05), ada hubungan antara pemenuhan kebutuhan spiritual dengan kepuasan pasien p-value = 0,043 (p<0,05). Kesimpulan: Diharapkan pihak manajemen RS menyelenggarakan seminar dan pelatihan tentang pelayanan keperawatan, untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan secara holistik  dalam upaya meningkatkan kepuasan pasien.
Hubungan Komunikasi Terapeutik dan Caring Perawat dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung Dewi, Ria Pratiwi Sinhta; Elasari, Yunina; Surmiasih; Kurniawan, Moh. Heri
Health Research Journal of Indonesia Vol 2 No 3 (2024): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/hrji.v2i3.326

Abstract

Pendahuluan: Kepuasan pasien merupakan indikator penting dalam pelayanan kesehatan terutama di rumah sakit. Kepuasan yang dirasakan pasien akan mendorong pasien untuk mematuhi rencana pengobatan dan mendorong pasien menggunakan pelayanan kesehatan yang sama. Perawat memiliki peranan penting dalam proses tercapainya kepuasan yaitu melalui komunikasi terapeutik dan caring terhadap pasien. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan komunikasi terapeutik dan caring perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dengan kepuasan pasien di instalasi gawat darurat rumah sakit Bhayangkara Polda Lampung Tahun 2023. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain survey analitik dan rancangan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien di instalasi gawat darurat rumah sakit Bhayangkara Polda Lampung sebanyak 400 responden dengan sampel sebanyak 80 responden Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling. Analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Gamma. Hasil: Analisis univariat diketahui bahwa responden dengan komunikasi terapeutik baik sebanyak 55 responden (68,8%), responden dengan caring perawat baik sebanyak 55 responden (68,8%) dan responden dengan kategori puas sebanyak 60 responden (75,0%). Analisa bivariat diketahui bahwa ada hubungan antara komunikasi terapeutik (p-value <0,001) dan caring perawat (p-value 0,001) dengan kepuasan pasien di Instalasi Gawat Darurat rumah sakit Bhayangkara Polda Lampung Tahun 2023.Simpulan:  Bagi fasilitas kesehatan khususnya rumah sakit agar dapat memberikan edukasi dan pelatihan secara berkala kepada perawat secara berkala khususnya tenaga perawat tentang peranan komunikasi terapeutik dan caring tehadap kepuasan pasien.
Hubungan Dukungan Keluarga dan Tawakal dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Gagal Ginjal yang Menjalani Terapi Hemodialisis di RSUD H.M Ryacudu Kotabumi Kurniawan, Rendi Yosfi; Elasari, Yunina; Wulandari, Rizki Yeni; Kurniawan, Moh. Heri
Health Research Journal of Indonesia Vol 2 No 3 (2024): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/hrji.v2i3.338

Abstract

Pendahuluan: Gagal ginjal kronik menjadi masalah besar dunia karena sulit disembuhkan. Menurut World Health Organization (WHO) angka kejadian gagal ginjal di dunia secara global lebih dari 500 juta orang dan yang harus hidup dengan menjalani hemodialisis sekitar 1,5 juta orang. Pada pasien gagal ginjal kronik cenderung mengalami kecemasan akibat ketergantungan pada proses hemodialisis, baik secara finansial, produktivitas maupun psikologis. Dukungan keluarga merupakan sumber pendukung utama. Selain itu, faktor yang juga berhubungan dengan kecemasan yaitu nila-nilai spiritual yang di dalam nya terdapat nilai tawakal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dan tawakal dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis. Metode: Jenis peneltian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian seluruh pasien yang menjalani hemodialisis secara regular 2 kali seminggu dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 42 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji Gamma. Hasil: Hasil penelitian didapatkan distribusi frekuensi dukungan keluarga dalam kategori baik sebanyak 25 responden (59,50%), distribusi frekuensi tawakal dalam ketegori tinggi sebanyak 18 responden (42,86%), dan distribusi frekuensi tingkat kecemasan dalam ketegori ringan sebanyak 20 responden (47,62%). Hasil analisa bivariat diperoleh ada hubungan antara dukungan keluarga (p-value <0,001) dan tawakal (p-value <0,001) dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal ginjal. Kesimpulan: tenaga kesehatan memberikan konseling terhadap pasien gagal ginjal yang menjalani terapi hemodialisis seperti penyuluhan yang berisikan materi dukungan keluarga dan tawakal.