Claim Missing Document
Check
Articles

MENYIAPKAN LULUSAN FMIPA YANG MENGUASAI KETERAMPILAN ABAD XXI I Wayan Redhana
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2015: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abad XXI merupakan abad pengetahuan yang mendorong perkembangan teknologi. Perkembangan ini menyebabkan perubahan yang sangat cepat dalam segala aspek kehidupan dan dunia kerja serta menimbulkan ketidakpastian di masa depan yang harus diantisipasi dengan baik. Oleh karena itu, peserta didik harus dibekali dengan sejumlah keterampilan agar mampu menghadapi perubahan dan berbagai jenis tantangan di abad ini. Keterampilan yang diperlukan adalah keterampilan abad XXI yang meliputi keterampilan belajar dan inovasi, keterampilan informasi, media, dan teknologi, serta keterampilan hidup dan karir. Keterampilan belajar dan inovasi meliputi berpikir kritis dan pemecahan masalah, komunikasi dan kolaborasi, serta kreativitas dan inovasi. Keterampilan informasi, media, dan teknologi meliputi literasi informasi, literasi media, serta literasi teknologi, informasi, dan komunikasi. Sementara itu, keterampilan hidup dan karir meliputi fleksibilitas dan adaptibilitas, inisiatif dan pengarahan diri, keterampilan sosial dan lintas budaya, produktivitas dan akuntabilitas, serta kepemimpinan dan tanggung jawab. Untuk menguasai keterampilan-keterampilan tersebut, inovasi pembelajaran perlu dilakukan. Sejumlah pembelajaran mampu mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut. Beberapa di antaranya adalah pembelajaran berbasis permainan, pembelajaran berbasis projek, pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran berbasis argumen. Model-model pembelajaran ini dapat diterapkan di FMIPA, khusus FMIPA Undiksha, untuk menyiapkan lulusan yang mampu berkompetisi di abad XXI.Kata-kata kunci: keterampilan abad XXI, berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas
KIMIA HIJAU DALAM PRAKTIKUM LAJU REAKSI I Wayan Redhana
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2014
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan studi ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis bahan-bahan yang aman bagi manusia dan ramah bagi lingkungan pada praktikum laju reaksi. Studi ini dilakukan dengan mengkaji literatur dan mengeksplorasi gagasan yang terkait dengan praktikum kimia ramah lingkungan. Ada empat jenis praktikum yang dilakukan pada topik laju reaksi, yaitu: pengaruh luas permukaan, konsentrasi, suhu, dan katalis masing-masing terhadap laju reaksi. Pada praktikum pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi, bahan-bahan yang dapat digunakan adalah tablet efervesen (dalam bentuk utuh dan butiran dengan massa yang sama) dan air. Pada pengaruh konsentrasi dan suhu masing-masing terhadap laju reaksi, bahan-bahan yang dapat digunakan tablet vitamin C, iodium tincture, hidrogen peroksida, dan pati. Sementara itu, pada praktikum pengaruh katalis terhadap laju reaksi, bahan-bahan yang dapat digunakan adalah hidrogen peroksida dan kentang. Bahan-bahan ramah lingkungan ini menggantikan bahan-bahan kimia pada praktikum tradisional, seperti larutan HCl, Na2S2O3, dan FeCl3 yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan.Kata-kata kunci: bahan kimia berbahaya, bahan ramah lingkungan, praktikum kimia hijauAbstract: This study aimed at describing and analyzing materials being safe for human and friendly for environment at chemical rate practicum. The study was conducted by reviewing references and exploring ideas related to the environmentally friendly chemistry practicum. There were four topics of chemical rate practicum, namely: the effect of surface area, concentration, temperature, and catalyst toward the chemical rate, respectively. At the effect of surface area of reactans toward the chemical rate, materials being used were effervescent tablet (in form of chunks and granules at the same mass) and aquadest. At the effect of concentration of reactans and temperature toward the chemical rate, respectively, materials being used were vitamin C tablets, tincture of iodine, hydrogen peroxide, and starch. Meanwhile, at the practicum of the effect of catalyst toward the chemical rate, materials being used were hydrogen peroxide and potato. These materials replaced chemicals used in the traditional practicum, such as solution of HCl, Na2S2O3, and FeCl3 being dangerous to the human and environment.Keywords: hazardous chemicals, environmentally friendly materials, green chemistry practicum
Profil Model Mental Siswa SMA Kelas XI tentang Stoikiometri I Wayan Suja; I Wayan Redhana; Gede Jody Wikranta Kunde
Prosiding Seminar Nasional MIPA Vol. 8 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2018
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan profil model mental siswa tentang Stoikiometri. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Laboratorium Undiksha pada semester genap tahun ajaran 2017/2018, sebanyak 42 orang. Data dikumpulkan melalui tes model mental dua tingkat, yang terdiri atas bagian isi (level makroskopis kimia) berupa pilihan ganda, serta bagian alasan (level submikroskopis dan simbolik) berupa tes uraian. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan hanya 20,48% konsep-konsep stoikiometri dikuasai oleh siswa dalam bentuk model konseptual, sedangkan sisanya: 0,95% tidak mendapatkan respons, 26,91% mengalami miskonsepsi khusus, dan 51,67% % benar sebagian (tidak utuh). Data tersebut menunjukkan model mental siswa kelas XI tentang stoikiometri sebagian besar dalam bentuk model mental alternatif.Kata-kata kunci: profil model mental, tiga level kimia, stoikiometri
Validitas dan Reliabilitas Tes Keterampilan Berpikir Kritis Tipe B I Wayan Redhana
Prosiding Seminar Nasional MIPA Vol. 8 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2018
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan validitas dan reliabilitas tes keterampilan berpikir kritis tipe B yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa SMA. Untuk itu, tes diuji pada tiga SMA yang ada di Provinsi Bali. Sampel dipilih dengan teknik multistage cluster sampling. Jumlah sampel siswa yang terlibat pada uji tes ini sebanyak 90 orang. Uji tes ini menghasilkan 32 butir soal valid dari 50 butir soal dengan nilai validitas 0,209 – 0,588 dan reliabilitas tes sebesar 0,802. Ketiga puluh dua butir tes dapat digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis untuk tingkat SMA.Kata kunci: validitas, reliabilitas, tes, berpikir kritis
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR KIMIA Amallia Nugrahaeni; I Wayan Redhana; I Made Arya Kartawan
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v1i1.12808

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar kimia melalui model pembelajaran Discovery Learning pada materi laju reaksi. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Singaraja di kelas XI MIA 2 semester gasal tahun ajaran 2016∕2017 subjek berjumlah 29 siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar kemampuan awal siswa dan hasil belajar, dan lembar observasi digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa.Pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan keterampilan berpikir kritis siswa. Keberhasilan penerapan dalam meningkatkan hasil belajar siswa ditunjukan dengan adanya perubahan dalam proses siklus I kenaikan nilai rata-rata kelas setelah adanya tindakan dari semula pretest sebesar 85,70 % naik menjadi 89,70% pada saat postest. Peningkatan jumlah peserta didik yang mencapai nilai KKM sebesar 17,24%. Pada siklus II keberhasilan ditunjukan dengan kenaikan nilai rata-rata kelas setelah adanya tindakan dari semula pretest sebesar 62,1% naik menjadi 79,3% pada saat postest. Peningkatan jumlah peserta didik yang mencapai nilai KKM sebesar 6,8%. Nilai yang dicapai masih dikategorikan dalam kriteria Sangat Baik.Berdasarkan analisis keterampilan berpikir kritis siswa, keberhasilan penerapan dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa ditunjukan oleh persentase berpikir kritis siswa yang berada pada kriteria kritis dari 80,57% pada pertemuan kedua siklus I meningkat pada kriteria sangat kritis menjadi pada kriteria 88,5% pada pertemuan kedua siklus II. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan keterampilan berpikir kritis siswa SMA Negeri 2 Singaraja di kelas XI MIA 2 semester gasal tahun ajaran 2016∕2017.
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA KELAS X PADA TOPIK REAKSI REDOKS Ni Ngh. Sangging Apriadi; I Wayan Redhana
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v2i2.16617

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada topik reaksi redoks serta mendeskripsikan sumber miskonsepsi siswa pada topik reaksi redoks. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa adalah metode CRI (Certainty of Response Index) yang dimodifikasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang disertai kriteria CRI, observasi dan wawancara. Data yang diperoleh berupa persentase miskonsepsi siswa, transkrip wawancara dan observasi yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami miskonsepsi dalam (1) menentukan bilangan oksidasi berdasarkan jumlah atom yang terdapat dalam molekul atau ion; (2) elektron yang terlepas saat terjadinya oksidasi adalah elektron yang berada di sekitar atau di dekat inti atom; (3) reaksi pada katoda adalah reaksi oksidasi; (4) reaksi pada anoda baterai adalah reaksi redoks; (5) pembentukan ion negatif pada saat reduksi terjadi karena elektron pada atom berkurang; (6) menentukan nama senyawa tidak sesuai dengan bilangan oksidasi; (7) reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi; (8) oksidator adalah zat yang mengalami reduksi; (9) muatan ion sama dengan nol; (10) reaksi redoks sama dengan reaksi autoredoks (11) sumber miskonsepsi siswa adalah kemampuan siswa, penalaran, guru, dan LKS.
KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PROBLEM SOLVING DAN REASONING DENGAN MODEL PROBLEM-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR Ni Nyoman Ayu Septiana; Frieda Nurlita; I Wayan Redhana
Wahana Matematika dan Sains: Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya Vol. 11 No. 1 (2017): APRIL 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.444 KB) | DOI: 10.23887/wms.v11i1.11843

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran problem solving dan reasoning (PSR) dengan siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran problem-based learning (PBL). Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen menggunakan nonequivalent pre-test post-test control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA di SMA Negeri 2 Singaraja tahun ajaran 2014/2015. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 2 dan kelas XI MIA 4 yang masing-masing terdiri atas 27 orang siswa. Kelas XI MIA 2 diajar menggunakan model pembelajaran problem solving dan reasoning, sedangkan kelas XI MIA 4 diajar menggunakan model pembelajaran problem-based learning. Data skor hasil belajar siswa dianalisis dengan statistik anakova pada taraf signifikansi 5%. Skor pretes kelas XI MIA 2 adalah 14,17 dan skor postesnya adalah 82,59. Skor pretes kelas XI MIA 4 adalah 13,29 dan skor postesnya adalah 82,13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran problem solving dan reasoning dengan menggunakan model pembelajaran problem-based learning. Dengan kata lain, model pembelajaran problem solving dan reasoning dan model pembelajaran problem-based learning sama-sama mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada materi termokimia.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW IV TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA Nurul Khusniyah; Nyoman Retug; I Wayan Redhana
Wahana Matematika dan Sains: Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya Vol. 8 No. 1 (2014): APRIL 2014
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.84 KB) | DOI: 10.23887/wms.v8i1.11850

Abstract

Penelitian ini bertujuan menyelidiki (1) pengaruh model pembelajaran kooperatif Jigsaw IV terhadap hasil belajar kimia siswa SMA, (2) aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, dan (3) tanggapan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif Jigsaw IV. Untuk melihat pengaruh model pembelajaran kooperatif Jigsaw IV terhadap hasil belajar kimia siswa, model pembelajaran langsung digunakan sebagai kontrol. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu dengan rancangan non-equivalent pretest-postest control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Negara berjumlah 215 siswa dan sebagai sampel penelitian adalah kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 6 sebagai kelas kontrol. Data hasil belajar dianalisis dengan statistik anakova pada taraf signifikansi 5%, sedangkan data aktivitas siswa dan tanggapan siswa dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif Jigsaw IV memiliki pengaruh positif terhadap hasil belajar kimia siswa dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif Jigsaw IV lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung. Hal ini didukung oleh aktivitas yang tinggi dan tanggapan yang positif dari siswa.
KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PROBLEM SOLVING DAN REASONING DENGAN MODEL PROBLEM-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR Ni Nyoman Ayu Septiana; Frieda Nurlita; I Wayan Redhana
Wahana Matematika dan Sains: Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya Vol. 9 No. 1 (2015): APRIL 2015
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.001 KB) | DOI: 10.23887/wms.v9i1.12646

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran problem solving dan reasoning (PSR) dengan siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran problem-based learning (PBL). Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen menggunakan nonequivalent pre-test post-test control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA di SMA Negeri 2 Singaraja tahun ajaran 2014/2015. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 2 dan kelas XI MIA 4 yang masing-masing terdiri atas 27 orang siswa. Kelas XI MIA 2 diajar menggunakan model pembelajaran problem solving dan reasoning, sedangkan kelas XI MIA 4 diajar menggunakan model pembelajaran problem-based learning. Data skor hasil belajar siswa dianalisis dengan statistik anakova pada taraf signifikansi 5%. Skor pretes kelas XI MIA 2 adalah 14,17 dan skor postesnya adalah 82,59. Skor pretes kelas XI MIA 4 adalah 13,29 dan skor postesnya adalah 82,13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran problem solving dan reasoning dengan menggunakan model pembelajaran problem-based learning. Dengan kata lain, model pembelajaran problem solving dan reasoning dan model pembelajaran problem-based learning sama-sama mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada materi termokimia. 
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENDUKUNG PEMBELAJARAN INKUIRI PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA Dwi Harkita Ningrum; I Made Kirna; I Wayan Redhana
Wahana Matematika dan Sains: Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya Vol. 10 No. 1 (2016): APRIL 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.413 KB) | DOI: 10.23887/wms.v10i1.12653

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengembangkan multimedia interaktif untuk mendukung pembelajaran inkuiri yang teruji dan 2) mengetahui respon siswa terhadap multimedia interaktif. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan yang mengadaptasi dari pengembangan multimedia interaktif model Luther. Uji coba multimedia interaktif dilakukan dengan mengadaptasi uji formatif model Dick dan Carey. Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Poduk yang dihasilkan berupa CD multimedia interaktif untuk mendukung pembelajaran kimia menggunakan pendekatan inkuiri yang dilengkapi dengan buku panduan untuk guru. Karakteristik multimedia interaktif adalah penyampaian materi pokok yang didukung dengan visualisasi konseptual  yang disajikan secara non linear. Hasil validasi pakar terhadap produk menunjukkan bahwa multimedia interaktif sudah memiliki validitas isi, desain pembelajaran, dan desain media. Hasil uji perorangan memberikan tingkat uji keterbacaan dengan kategori baik dan mendapat respon positif oleh siswa. 
Co-Authors ., I Putu Hendra Eka Geminiawan A. A. Istri Agung Rai Sudiatmika Achmad Samsudin Amallia Nugrahaeni Anak Agung Inten Paraniti Apriadi, Ni Ngh. Sangging Armayanti, I G. A. A. Dyah Ayu Sri Wahyuni Bestari, Nyoman Diah Devi Cantik Azzaroiha Casmini, Ni Luh Dadi, I Ketut Dr. I Nyoman Tika,M.Si . Dr. Ida Bagus Nyoman Sudria,M.Sc . Drs.Ngadiran Kartowasono, M.Pd. . Dwi Harkita Ningrum Dwipayana, Putu Agus Putra Frieda Nurlita Frieda Nurlita Gede Jody Wikranta Kunde Geminiawan, I. P. Hendra Eka Geminiawan, I. P. Hendra Eka Hantari, Ida Ayu Putu Surya Heron Hidayat, I. I Ketut Artawan I Ketut Dadi I Ketut Suma I Made Arya Kartawan I Made Kirna I Made Kirna I Nyoman Suardana I Wayan Karyasa I Wayan Subagia I Wayan Subagia I Wayan Suja I. P. Hendra Eka Geminiawan Ida Bagus Jelantik Swasta Ida Bagus Putu Arnyana Irwanto Irwanto Juniartina, P. Prima Juniartina, P. Prima Kadek Widiastari Kartawan, I Made Arya Ketut Suma Khusniyah, Nurul Kompyang Selamet Kunde, Gede Jody Wikranta Luh Maharani Merta M.Pd. Drs.Ngadiran Kartowasono . Merta, L. M. Muhamad Ikhwanus Shofa Nathasya Imanuella Ni Kadek Ningsih Handayani . Ni Kd Ana Peratiwi . Ni Ngh. Sangging Apriadi Ni Nyoman Ayu Septiana Ni Nyoman Ayu Septiana Ni Wayan Diah Purnami Dewi M Ningrum, Dwi Harkita Nugrahaeni, Amallia Nurlita, Frieda Nurul Khusniyah Nyoman Diah Bestari Nyoman Diah Devi Bestari Nyoman Retug Nyoman Retug P. Prima Juniartina Putu Agus Putra Dwipayana Putu Nindya Sri Satya Lestari Putu Nita Kusuma Putu Pratiwi Surya Rahayu . Putu Prima Juniartina S. Haryani S.Pd. M Kes I Ketut Sudiana . Septiana, Ni Nyoman Ayu Shofa, Muhamad Ikhwanus Siti Maryam Suardana, I. N. Wahono, B.