Articles
Keunggulan Komparatif Buku Pelajaran IPA SMP Berbasis Penalaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
I Wayan Redhana;
Nyoman Diah Bestari
Biodidaktika : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 12, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30870/biodidaktika.v12i1.2345
This study was aimed to describe and explain (1) differences of students’ learning achievement using argument-based-science-textbook and curriculum 2013-science-textbook for junior high school. Type of the study was quasi experiment with nonequivalent pretest-postest control group design. Population of the study was the seventh grade students of SMP Negeri 4 Singaraja having 11classes. Samples of the study were chosen by cluster random sampling techniques. The sampling produced two parallel classes, that was class VIIA1 and VIIA2 and both were lotteried to determinea control and an experimental class.Results of the lottery were class VIIA1 as the control class, whereas class VIIA2 as the experimental class. The experimental class was taught using argument-based-science textbook, whereas the control class was taught using curriculum 2013-science-textbook. Results of the study showed that the average score of learning achievement of the experimental class was significant difference from the average score of learning achievement of the control class. From the average scores, it could be concluded that the average score of learning achievement of the experimental class was higher than that of the control class.
KARAKTERISTIK MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA PELAJARAN IPA SMP
I. P. Hendra Eka Geminiawan;
I Wayan Redhana;
P. Prima Juniartina
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol. 1 No. 2 (2018): JPPSI, Oktober 2018
Publisher : Program Studi S1 Pendidikan IPA, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jppsi.v1i2.17216
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan karakteristik multimedia interaktif pada mata pelajaran cahaya dan alat optik IPA SMP. Berbagai hasil survei nasional maupun internasional menunjukkan bahwa pencapaian prestasi belajar Indonesia berada di bawah negara-negara tetangga. Faktor utama yang menyebabkan rendahnya capaian prestasi belajar Indonesia adalah kurangnya keterampilan tenaga pendidik dalam pengelolaan pembelajaran. Pemilihan media ICT yang tepat dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan membantu siswa untuk memahami konsep IPA yang diajarkan, sehingga prestasi belajar siswa dapat menigkat. Kualitas pembelajaran memerlukan berbagai upaya untuk mewujudkannya. Upaya tersebut dengan berbagai komponen yang terlibat didalam pembelajaran, salah satu di antaranya adalah dengan pemanfaatan media pembelajaran. Penelitian ini menghasilkan produk multimedia interaktif mata pelajaran cahaya dan alat optik. Karakteristik dari multimedia interaktif yang dihasilkan adalah (1) media menyajikan aspek mikroskopis, makroskopis, dan simbolis, (2) merupakan media pembelajaran interaktif dengan simulasi dua arah, (3) topik yang dimuat adalah cahaya dan alat optik kelas VIII SMP semester 2, (4) multimedia interaktif berisikan dubbing yang dapat memandu siswa ketika mandiri belajar, (5) menyajikan simulasi menjodohkan yang dapat membangun rasa ingin tahu siswa, dan (6) memiliki dua jenis kuis, kuis langsung dan kuis khusus untuk evaluasi.
ANALISIS KEBUTUHAN UNTUK PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS MIND MAPPING
I Ketut Dadi;
I Wayan Redhana;
Putu Prima Juniartina
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol. 2 No. 2 (2019): JPPSI, Oktober 2019
Publisher : Program Studi S1 Pendidikan IPA, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jppsi.v2i2.19375
Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis kebutuhan untuk merancang media pembelajaran IPA berbasis mind mapping. Analisis kebutuhan dilakukan melalui studi literatur dan studi lapangan. Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai konsep materi IPA di kelas VIII semester 2. Hasil analisis konsep pada materi cahaya dan alat optik menunjukan bahwa 44% konsep abstrak, 52% konsep konkret, dan 4% konsep berdasarkan prinsip. Studi lapangan dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai proses pembelajaran di kelas dan media yang digunakan. Hasil analisis kebutuhan dari 19 orang guru IPA dan 190 orang siswa di Kabupaten Buleleng khususnya di Kecamatan Buleleng dan Kecamatan Sawan menunjukan bahwa 100% guru menyatakan media pembelajaran IPA berbasis mind mapping itu menarik, 100% guru menginginkan perlunya dikembangkan media pembelajaran IPA berbasis mind mapping dan 100% guru menyatakan setuju menggunakan media pembelajaran IPA berbasis mind mapping dalam menjelaskan konsep IPA. Hasil analisis kebutuhan siswa juga mendapatkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil analisis kebutuhan guru, 95,3% siswa menyatakan media pembelajaran IPA berbasis mind mapping itu menarik dan 97,4% siswa menyatakan setuju menggunakan media pembelajaran IPA berbasis mind mapping pada kegiatan belajar di kelas. Hasil studi literatur dan studi lapangan menunjukkan bahwa perlu dikembangkan media pembelajaran IPA berbasis mind mapping.
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS ARGUMENT MAPPING
Muhamad Ikhwanus Shofa;
I Wayan Redhana;
Putu Prima Juniartina
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol. 3 No. 1 (2020): JPPSI, April 2020
Publisher : Program Studi S1 Pendidikan IPA, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jppsi.v3i1.24620
Tujuan penelitian ini adalah mengumpulkan informasi awal untuk merancang draft media pembelajaran IPA berbasis argument mapping. Metode yang digunakan dalam pengumpulan informasi awal adalah studi literaur dan studi lapangan. Studi litertur dilaksanakan dengan mengumpulkan penelitian dan sumber yang relevan serta mengkaji konsep-konsep pada materi IPA sebagai dasar pengembangan multimedia interaktif berbasis argument mapping sedangkan studi lapangan dilakukan dengan cara terjun langsung dan menyebarkan angket kebutuhan media menggunakan google form ke beberapa sekolah di Kecamatan Buleleng dan Kecamatan Sawan. Berdasarkan studi literatur multimedia interaktif berbais argument mapping merupakan media yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep pembelajaran IPA melalui penyusunan argument. Berdasarkan analisis konsep IPA pada materi energi dalam sistem kehidupan menunujukkan bahwa 46% konsep yang terkandung pada materi tersebut tergolong konsep abstrak, sedangkan konsep kongkri yang terkandung hanya 20%. Siswa akan merasa sulit untuk memahami materi yang tergolong abstrak, sehingga membutuhkan bantuan unrtuk memahami konsep abstrak tersebut melalui media pembelajaran. Berdasarkan studi lapangan diketahui 82,3% siswa merasa sulit memaham materi IPA dan 59,7% siswa merasa belum cukup jika hanya mendengarkan penjelasan guru sehingga 92,3% guru dan 99% menganggap bahwa penggunaan multimedia interaktif dalam proses pembelajaran memang diperlukan. Setelah memahami apa yang dimaksud dengan argument mapping seluruh guru dan 97,5% siswa menyatakan tertarik dan ingin menggunakan multimedia tersebut dalam proses pembelajaran.
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONTEKS BUDAYA LOKAL UNTUK PEMBELAJARAN IPA SMP
Putu Agus Putra Dwipayana;
I Wayan Redhana;
Putu Prima Juniartina
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol. 3 No. 1 (2020): JPPSI, April 2020
Publisher : Program Studi S1 Pendidikan IPA, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jppsi.v3i1.24628
Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis kebutuhan untuk pengembangan prototype multimedia interaktif berbasis konteks budaya lokal yang dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep abstrak dan melestarikan budaya aslinya. Analisis kebutuhan dilakukan melalui studi literatur dan studi lapangan. Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai kurikulum di sekolah, analisis konsep IPA dan analisis jurnal penelitian yang mendukung pengembangan multimedia interaktif berbasis konteks budaya lokal. Pada studi literatur dilakukan analisis konsep IPA topik klasifikasi materi dan perubahannya memperoleh hasil 52% konsep abstrak dengan contoh konkret, 36% konsep menyatakan proses, 8% konsep menyatakan sifat, dan 4% konsep konkret. Hasil analisis jurnal penelitian memperoleh bahwa pengembangan multimedia interaktif berbasis konteks budaya lokal sangat penting karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Studi lapangan dilakukan dengan penyebaran angket dalam bentuk google form kepada guru IPA dan siswa SMP pada tiga kecamatan yaitu Buleleng, Sawan, dan Sukasada. Hasil studi lapangan menunjukan 100% guru dan siswa 98,7% menyatakan bahwa multimedia interaktif berbasis konteks budaya lokal penting untuk dikembangkan dan diterapkan dalam proses pembelajaran. Hasil dari penelitian ini memberikan gambaran nyata mengenai perlunya pengembangan multimedia interaktif berbasis konteks budaya lokal.
BUKU AJAR IPA SMP BERBASIS ARGUMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA
I Wayan Redhana;
I Ketut Sudiana
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 22, No 1 (2017): JPMIPA: Volume 22, Issue 1, 2017
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18269/jpmipa.v22i1.8385
This study aimed to investigate the effects of argument-based science learning book to the students’ critical thinking skills. Type of the study was quasi experiment with pretest-postest one group design. Population of the study was students of junior high school in Buleleng regency Bali province applying curriculum 2013. Samples of the study were the seventh grade students of junior high school, namely SMPN 1 Singaraja, SMPN 2 Singaraja, and SMPN 4 Sukasada, consisting of 88 people. Findings of the study showed that learning book could improve students’ critical thinking skills, that were 57.22%.AbstrakPenelitian ini bertujuan menyelidiki pengaruh buku ajar IPA SMP berbasis argumen terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan pretest-postest one group design. Populasi penelitian adalah siswa SMP di kabupaten Buleleng Bali yang menerapkan kurikulum 2013. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII dari tiga SMP yang ada di kabupaten Buleleng, yaitu SMPN 1 Singaraja, SMPN 2 Singaraja, dan SMPN 4 Sukasada. Jumlah sampel sebanyak 88 orang siswa. Hasil-hasil yang dicapai pada penelitian ini menunjukkan bahwa buku ajar IPA SMP berbasis argumen dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa sebesar 57,22%.
KARAKTERISTIK MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA PELAJARAN IPA SMP
I. P. Hendra Eka Geminiawan;
I Wayan Redhana;
P. Prima Juniartina
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol. 1 No. 2 (2018): JPPSI, Oktober 2018
Publisher : Program Studi S1 Pendidikan IPA, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jppsi.v1i2.17216
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan karakteristik multimedia interaktif pada mata pelajaran cahaya dan alat optik IPA SMP. Berbagai hasil survei nasional maupun internasional menunjukkan bahwa pencapaian prestasi belajar Indonesia berada di bawah negara-negara tetangga. Faktor utama yang menyebabkan rendahnya capaian prestasi belajar Indonesia adalah kurangnya keterampilan tenaga pendidik dalam pengelolaan pembelajaran. Pemilihan media ICT yang tepat dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan membantu siswa untuk memahami konsep IPA yang diajarkan, sehingga prestasi belajar siswa dapat menigkat. Kualitas pembelajaran memerlukan berbagai upaya untuk mewujudkannya. Upaya tersebut dengan berbagai komponen yang terlibat didalam pembelajaran, salah satu di antaranya adalah dengan pemanfaatan media pembelajaran. Penelitian ini menghasilkan produk multimedia interaktif mata pelajaran cahaya dan alat optik. Karakteristik dari multimedia interaktif yang dihasilkan adalah (1) media menyajikan aspek mikroskopis, makroskopis, dan simbolis, (2) merupakan media pembelajaran interaktif dengan simulasi dua arah, (3) topik yang dimuat adalah cahaya dan alat optik kelas VIII SMP semester 2, (4) multimedia interaktif berisikan dubbing yang dapat memandu siswa ketika mandiri belajar, (5) menyajikan simulasi menjodohkan yang dapat membangun rasa ingin tahu siswa, dan (6) memiliki dua jenis kuis, kuis langsung dan kuis khusus untuk evaluasi.
ANALISIS KEBUTUHAN UNTUK PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS MIND MAPPING
I Ketut Dadi;
I Wayan Redhana;
Putu Prima Juniartina
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol. 2 No. 2 (2019): JPPSI, Oktober 2019
Publisher : Program Studi S1 Pendidikan IPA, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jppsi.v2i2.19375
Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis kebutuhan untuk merancang media pembelajaran IPA berbasis mind mapping. Analisis kebutuhan dilakukan melalui studi literatur dan studi lapangan. Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai konsep materi IPA di kelas VIII semester 2. Hasil analisis konsep pada materi cahaya dan alat optik menunjukan bahwa 44% konsep abstrak, 52% konsep konkret, dan 4% konsep berdasarkan prinsip. Studi lapangan dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai proses pembelajaran di kelas dan media yang digunakan. Hasil analisis kebutuhan dari 19 orang guru IPA dan 190 orang siswa di Kabupaten Buleleng khususnya di Kecamatan Buleleng dan Kecamatan Sawan menunjukan bahwa 100% guru menyatakan media pembelajaran IPA berbasis mind mapping itu menarik, 100% guru menginginkan perlunya dikembangkan media pembelajaran IPA berbasis mind mapping dan 100% guru menyatakan setuju menggunakan media pembelajaran IPA berbasis mind mapping dalam menjelaskan konsep IPA. Hasil analisis kebutuhan siswa juga mendapatkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil analisis kebutuhan guru, 95,3% siswa menyatakan media pembelajaran IPA berbasis mind mapping itu menarik dan 97,4% siswa menyatakan setuju menggunakan media pembelajaran IPA berbasis mind mapping pada kegiatan belajar di kelas. Hasil studi literatur dan studi lapangan menunjukkan bahwa perlu dikembangkan media pembelajaran IPA berbasis mind mapping.
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS ARGUMENT MAPPING
Muhamad Ikhwanus Shofa;
I Wayan Redhana;
Putu Prima Juniartina
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol. 3 No. 1 (2020): JPPSI, April 2020
Publisher : Program Studi S1 Pendidikan IPA, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jppsi.v3i1.24620
Tujuan penelitian ini adalah mengumpulkan informasi awal untuk merancang draft media pembelajaran IPA berbasis argument mapping. Metode yang digunakan dalam pengumpulan informasi awal adalah studi literaur dan studi lapangan. Studi litertur dilaksanakan dengan mengumpulkan penelitian dan sumber yang relevan serta mengkaji konsep-konsep pada materi IPA sebagai dasar pengembangan multimedia interaktif berbasis argument mapping sedangkan studi lapangan dilakukan dengan cara terjun langsung dan menyebarkan angket kebutuhan media menggunakan google form ke beberapa sekolah di Kecamatan Buleleng dan Kecamatan Sawan. Berdasarkan studi literatur multimedia interaktif berbais argument mapping merupakan media yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep pembelajaran IPA melalui penyusunan argument. Berdasarkan analisis konsep IPA pada materi energi dalam sistem kehidupan menunujukkan bahwa 46% konsep yang terkandung pada materi tersebut tergolong konsep abstrak, sedangkan konsep kongkri yang terkandung hanya 20%. Siswa akan merasa sulit untuk memahami materi yang tergolong abstrak, sehingga membutuhkan bantuan unrtuk memahami konsep abstrak tersebut melalui media pembelajaran. Berdasarkan studi lapangan diketahui 82,3% siswa merasa sulit memaham materi IPA dan 59,7% siswa merasa belum cukup jika hanya mendengarkan penjelasan guru sehingga 92,3% guru dan 99% menganggap bahwa penggunaan multimedia interaktif dalam proses pembelajaran memang diperlukan. Setelah memahami apa yang dimaksud dengan argument mapping seluruh guru dan 97,5% siswa menyatakan tertarik dan ingin menggunakan multimedia tersebut dalam proses pembelajaran.
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONTEKS BUDAYA LOKAL UNTUK PEMBELAJARAN IPA SMP
Putu Agus Putra Dwipayana;
I Wayan Redhana;
Putu Prima Juniartina
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol. 3 No. 1 (2020): JPPSI, April 2020
Publisher : Program Studi S1 Pendidikan IPA, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jppsi.v3i1.24628
Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis kebutuhan untuk pengembangan prototype multimedia interaktif berbasis konteks budaya lokal yang dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep abstrak dan melestarikan budaya aslinya. Analisis kebutuhan dilakukan melalui studi literatur dan studi lapangan. Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai kurikulum di sekolah, analisis konsep IPA dan analisis jurnal penelitian yang mendukung pengembangan multimedia interaktif berbasis konteks budaya lokal. Pada studi literatur dilakukan analisis konsep IPA topik klasifikasi materi dan perubahannya memperoleh hasil 52% konsep abstrak dengan contoh konkret, 36% konsep menyatakan proses, 8% konsep menyatakan sifat, dan 4% konsep konkret. Hasil analisis jurnal penelitian memperoleh bahwa pengembangan multimedia interaktif berbasis konteks budaya lokal sangat penting karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Studi lapangan dilakukan dengan penyebaran angket dalam bentuk google form kepada guru IPA dan siswa SMP pada tiga kecamatan yaitu Buleleng, Sawan, dan Sukasada. Hasil studi lapangan menunjukan 100% guru dan siswa 98,7% menyatakan bahwa multimedia interaktif berbasis konteks budaya lokal penting untuk dikembangkan dan diterapkan dalam proses pembelajaran. Hasil dari penelitian ini memberikan gambaran nyata mengenai perlunya pengembangan multimedia interaktif berbasis konteks budaya lokal.