Articles
PERAN GURU TERHADAP MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK SELAMA PEMBELAJARAN JAUH DI TENGAH COVID-19 DI MTsN BINJAI
Mellysa Pristika Nanda;
Andi Pratama;
Melly Azzahra;
Toni Nasution
PKM-P Vol 5 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : LPPM UIKA Bogor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32832/pkm-p.v5i1.948
Peran guru dalam aktivitas pemberian pembejalaran di sekolah sengat berpengaruh besar, karena setiap pembelajaran yang terjadi di kelas merupakan hasil dari peran guru dalam mengajar. Pada keadaan tatap muka, mungkin ini adalah hal yang biasa dan tidak terlalu membuat pusing. Akan tetapi, berbeda jika keadaan menjadi tidak normal, disebabkan pengaruhnya pendemi Covid-19. Pembelajaran jarak jauh ini perlu dipersiapkan dengan baik, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Oleh karena itu, fokus penelitian ini adalah mendeskripsikan peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Karena kurangnya pemahaman belajar di kalangan siswa, belajar dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah kurangnya peran guru dalam proses pembelajaran di sekolah, yang dapat mengakibatkan turunnya pemahaman siswa khususnya di kalangan anak-anak di sekolah MT. Peran guru di sekolah masih sangat dibutuhkan karena anak sekolah MT masih belum memahami apa yang dilihat dan didengarnya. Telah dilakukan penelitian tentang fenomena ini yang bertujuan untuk menggali peran guru di kelas dalam menciptakan model pembelajaran baru dengan kegiatan pembelajaran jarak jauh (online).
PARADIGMA PEMBELAJARAN IPS
toni nasution
IJTIMAIYAH Jurnal Ilmu Sosial dan Budaya Vol 1, No 1 (2017): IJTIMAIYAH
Publisher : Prodi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial FITK UIN Sumatera Utara Medan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (116.939 KB)
Pada dasarnya Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dalam memperoleh ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran, tabiat serta pembentukan sikap dan percaya diri terhadap peserta didik. Paradigma merupakan suatu sumber hukum-hukum, metode, serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri. Sedangkan paradigma IPS merupakan model atau kerangka berpikir pengembangan IPS yang mempelajari tentang masyarakat atau manusia, sebagai proses penanaman nilai dalam upaya membangun dan mendorong masyarakat untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia serta menjadi warga yang baik. Pada dasarnya paradigma pembelajaran IPS merupakan upaya yang tertanam dalam membangun karakter peserta didik agar menjadi warga negara yang baik melalui kurikulum dan program pembelajaran pada ranah apektif, kognitif dan psikomotorik.
KONSEP DASAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBANGUN KARAKTER SISWA
toni nasution
IJTIMAIYAH Jurnal Ilmu Sosial dan Budaya Vol 1, No 2 (2017): IJTIMAIYAH
Publisher : Prodi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial FITK UIN Sumatera Utara Medan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (169.56 KB)
Pendidikan Nasional Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai persoalan. Capaian hasil pendidikan masih belum memenuhi hasil yang diharapkan. Pembelajaran di sekolah belum mampu membentuk secara utuh pribadi lulusan yang mencerminkan karakter dan budaya bangsa. Proses pendidikan masih menitik beratkan dan memfokuskan capaiannya secara kognitif. Sementara, aspek afektif pada diri peserta didik yang merupakan bekal kuat untuk hidup di masyarakat belum dikembangkan secara optimal. Karena itu, pendidikan karakter dan budaya bangsa merupakan seatu keniscayaan untuk dikembangkan di sekolah. Sekolah sebagai pusat perubahan perlu mengupayakan secara sungguh-sungguh pendidikan yang berbasis karakter dan budaya bangsa.Karakter dan budaya bangsa yang dikembangkan di sekolah harus diselaraskan dengan karakter dan budaya lokal, regional, dan nasional. Untuk itu, pendidikan karakter dan budaya bangsa perlu dikembangkan berdasarkan kemandirian siswa. Adapun hubungan pendidikan karakter dengan pendidikan bahwa pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan siswa untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara kebaikan, mewujudkan dan menebar kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Dalam hal ini topik dalam pembahasan ini diharapkan mampu menjadi wacana aplikatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
MEMBANGUN KEMANDIRIAN SISWA MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER
toni nasution
IJTIMAIYAH Jurnal Ilmu Sosial dan Budaya Vol 2, No 1 (2018): IJTIMAIYAH
Publisher : Prodi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial FITK UIN Sumatera Utara Medan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (132.818 KB)
Pendidikan nasional Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai persoalan. Capaian hasil pendidikan masih belum memenuhi hasil yang diharapkan. Pembelajaran di sekolah belum mampu membentuk secara utuh pribadi lulusan yang mencerminkan karakter dan budaya bangsa. Proses pendidikan masih menitikberatkan dan memfokuskan capaiannya secara kognitif. Sementara, aspek afektif pada diri peserta didik yang merupakan bekal kuat untuk hidup di masyarakat belum dikembangkan secara optimal. Karena itu, pendidikan karakter dan budaya bangsa merupakan seatu keniscayaan untuk dikembangkan di sekolah. Sekolah sebagai pusat perubahan perlu mengupayakan secara sungguh-sungguh pendidikan yang berbasis karakter dan budaya bangsa. Karakter dan budaya bangsa yang dikembangkan di sekolah harus diselaraskan dengan karakter dan budaya lokal, regional, dan nasional. Untuk itu, pendidikan karakter dan budaya bangsa perlu dikembangkan berdasarkan kemandirian siswa.Kata Kunci: Kemandirian, Siswa dan Pendidikan Karakter
INTERAKSI SOSIAL WARGA DALAM MEWUJUDKAN GENERASI MILENIAL GOODCITIZENSHIP DI DESA BANDAR SETIA
Toni Nasution;
Ayu Fitria Siregar;
Salsabila Putri Wibowo;
Shadrina Azzahra Lubis;
Nur Hafni Bahri Siambotan;
Nurintan Maghfirah;
Muhammad Al farisi;
Nur Mahda;
Putri Aulia Sitorus;
Arbiata;
Desi Asnawati Pohan
Educandumedia: Jurnal Ilmu pendidikan dan kependidikan Vol. 1 No. 3 (2022): Desember 2022
Publisher : Yayasan Insan Cipta Medan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.61721/educandumedia.v1i2.51
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis partisipasi masyarakat lokal dalam mewujudkan Goodcitizenship di Desa Bandar Setia di Kecamatan Sei Percut, Kabupaten Deli Serdang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan bentuk Interaksi social generasi milenial dalam mewujudkan Goodcitizenship di Desa Bandar Setia adalah interaksi social integrasi. Terjalin persatuan dan kekompakan satu sama lain diimplementasikan dalam bentuk kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan setiap minggunya, serta saling membantu apabila ada warga mengadakan pesta pernikahan maupun ditimpa kemalangan. Selanjutnya, adanya pengajian jumat rutin yang dilaksanakan oleh perkumpulan perwiritan Pemuda Pemudi Desa Bandar Setia.
Perkembangan Sosial Masyarakat Pada Masa Penjajahan
Toni Nasution
Jurnal Pendidikan Sosial Indonesia Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan Sosial Indonesia
Publisher : CV. Yazri Aksara Nusantara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62238/jupsi.v1i1.96
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak sosial dari penjajahan terhadap masyarakat melalui metode studi pustaka. Penjajahan membawa perubahan besar dalam struktur sosial, budaya, dan pola interaksi masyarakat lokal. Temuan utama menunjukkan bahwa penjajahan memperkenalkan stratifikasi sosial baru yang memperlebar kesenjangan antara elite lokal dan masyarakat bawah. Selain itu, terdapat upaya asimilasi budaya yang disertai resistensi dari masyarakat lokal. Kesimpulannya, penjajahan menciptakan warisan sosial yang terus mempengaruhi dinamika masyarakat hingga masa kini. Penelitian ini juga merekomendasikan studi lebih lanjut mengenai peran gender dan dampak ekonomi dari kolonialisme.
The Influnce of Social Studies Student’s Learning Motivation and Wordwall use on Class IX Student Learning Outcomes
Ramadayanti Pulungan;
Ripho Delzy Perkasa;
Toni Nasution
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 14 No 2 (2024): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37630/jpi.v14i2.1926
The problem in this research is the lack of understanding regarding student learning motivation and the use of media in student learning which affects learning outcomes. Low motivation and the use of inappropriate methods can hinder students’ achievement of learning outcomes. This research aims to analyze and describe the extent of social studies learning motivation and the use of wordwalls on the learning outcomes of Class IX MTS Hifzhil Qur’an Medan students. This analysis uses a quasi-experimental quantitative method. The results of this research obtained a tcount of learning motivation of 2.409 with a ttable value of 2.000. The order is based on accepting Ha and rejecting Ho if tcount > ttable. So if the total learning motivation is 2,409 > 2,000 it means Ha is accepted and Ho is rejected. The results of the research obtained were that the t-count of learning outcomes for the group given the treatment and the group that was not given treatment was 7.337 with a t table value of 2.000. The order is based on accepting Ha and rejecting Ho if tcount > ttable. Then, the learning outcomes of the class given treatment and the class not given treatment used wordwall media with a total f count greater than f table, namely 4.349 > 3.16 and the significance value was 0.042 < 0.05, so Ha was accepted and Ho was rejected, meaning there was a significant influence between Use of Technology-Based Learning Media on Student Learning Outcomes in Class IX MTS Hifzhil Qur’an Medan.
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN SISTEM DEMOKRASI DI INDONESIA DENGAN NEGARA LAIN
Toni Nasution;
Siregar, Nur hairini;
Rahel Navilia Sihite;
Faiz Agung Luthfiansyah;
Muhammad Faiz Panjaitan;
Ridho Afdal Marunduri;
Chairunnisa T.D.E Angkat;
Rizky Gunadi Aulia;
Nadya Ramadhani;
Dhea afriza pohan;
Mutiara Nasution;
Nuansah andrika
Educandumedia: Jurnal Ilmu pendidikan dan kependidikan Vol. 2 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Yayasan Insan Cipta Medan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.61721/educandumedia.v2i1.197
Abstrak Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Setiap negara memiliki persamaan dan perbedaan sistem pemerintahan negara. Artikel ini akan membahas mengenai persamaan dan perbedaan sistem demorasi di negara Indonesia dengan negara lain. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan menerapkan pendekatan literatur. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian adalah menggunakan metode dokumentasi, dimana sumber kajian yang digunakan berupa jurnal dan artikel ilmiah dan buku yang mendukung untuk mendapatkan berbagai informasi yang diperlukan. Indonesia, Amerika Serikat dan India memiliki kesamaan yaitu sama sama Negara yang menganut sistem demokrasi dan terdapat beberapa persamaan dan perbedaan dalam system demokrasinya. Persamaan system demorasi Indonesia dengan Amerika Serikat yaitu sama sama menerapkan system demorasi modern dan system demokrasi presidensial. Persamaan system demokrasi Indonesia dengan India yaitu pemilihan presiden melibatkan partai politik. Perbedaan yang terdapat dari system demokrasi Indonesia dangan Amerika Serikat adalah masyarakat Indonesia secara langsung memilih presidennya dengan adanya pemilu sedangkan masyarakat Amerika Serikat tidak memilih langsung presidennya, mereka hanya memilih perwakilan yang disebut sistem Electoral College untuk mewakili mereka dalam memilih presiden. Selain itu di Indonesia pemilihan anggota parlemen di isi oleh orang orang partai tanpa melihat keahlian mereka sedangakan di Amerika Serikat pemilihan anggota parlemen ditentukan oleh partai yang diambil dari kalangan ahli. Perbedaan dengan Negara India adalah Indonesia menganut sistem demokrasi Pancasila sedangkan India menganut sistem demokarsi liberal. Kata Kunci: Demokrasi, Sistem Demorasi Abstract This article will discuss the similarities and differences between the democratization system in Indonesia and other countries. This study uses a qualitative method by applying a literature approach. The data collection technique used in this research is using the documentation method, where the sources of the studies used are journals and scientific articles and books that support getting the various information needed. Democracy is a form of government in which all citizens have the same right to make decisions that can change their lives. Every country has similarities and differences in the system of state government. Indonesia, the United States and India have in common that they are both countries that adhere to a democratic system and there are several similarities and differences in their democratic systems. The similarity of Indonesia's democracy system with the United States is that both implement a modern democratic system and a presidential democratic system. The similarity of the Indonesian democratic system with India is that the presidential election involves political parties. The difference between Indonesia's democratic system and that of the United States is that the Indonesian people directly elect their president with elections, while the people of the United States do not directly elect their president, they only elect representatives called the Electoral College system to represent them in electing the president. Apart from that, in Indonesia the election for members of parliament is filled by party people regardless of their expertise, while in the United States the election for members of parliament is determined by the party taken from among experts. The difference with India is that Indonesia adheres to the Pancasila democratic system while India adheres to a liberal democratic system. Keywords: Democracy, Democracy System
Implementasi Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah dalam Motivasi Kerja Guru di MTs Nurul Huda Pematang Cengal
Mhd Alfi Syahrin;
Abdul Halim;
Yunisa Indriyani;
Mesiono;
Toni Nasution
Mimbar Kampus: Jurnal Pendidikan dan Agama Islam Vol. 24 No. 1 (2025): Mimbar Kampus: Jurnal Pendidikan dan Agama Islam
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47467/mk.v24i1.5956
This study aims to analyze the implementation of the principal's interpersonal communication in fostering teachers' work motivation at MTs Nurul Huda Pematang Cengal. By using a descriptive qualitative approach through observation, interviews, and documentation, the results show that the principal's interpersonal communication is going well, characterized by the principal's open character, humor, and consistent presence at school. This interaction creates a conducive working atmosphere despite obstacles, such as the routine absence of some teachers and the seniority gap that reduces the effectiveness of communication. Interpersonal communication is proven to motivate teachers, although the intensity is still incidental and not fully planned. It is recommended that principals be more proactive and structured in building interpersonal communication, and teachers be more active in establishing communication to support increased work motivation and learning quality.
The Influnce of Social Studies Student’s Learning Motivation and Wordwall use on Class IX Student Learning Outcomes
Ramadayanti Pulungan;
Ripho Delzy Perkasa;
Toni Nasution
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol. 14 No. 2 (2024): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37630/jpi.v14i2.1926
The problem in this research is the lack of understanding regarding student learning motivation and the use of media in student learning which affects learning outcomes. Low motivation and the use of inappropriate methods can hinder students’ achievement of learning outcomes. This research aims to analyze and describe the extent of social studies learning motivation and the use of wordwalls on the learning outcomes of Class IX MTS Hifzhil Qur’an Medan students. This analysis uses a quasi-experimental quantitative method. The results of this research obtained a tcount of learning motivation of 2.409 with a ttable value of 2.000. The order is based on accepting Ha and rejecting Ho if tcount > ttable. So if the total learning motivation is 2,409 > 2,000 it means Ha is accepted and Ho is rejected. The results of the research obtained were that the t-count of learning outcomes for the group given the treatment and the group that was not given treatment was 7.337 with a t table value of 2.000. The order is based on accepting Ha and rejecting Ho if tcount > ttable. Then, the learning outcomes of the class given treatment and the class not given treatment used wordwall media with a total f count greater than f table, namely 4.349 > 3.16 and the significance value was 0.042 < 0.05, so Ha was accepted and Ho was rejected, meaning there was a significant influence between Use of Technology-Based Learning Media on Student Learning Outcomes in Class IX MTS Hifzhil Qur’an Medan.