Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH DARAH SAPI DAN KIAMBANG SEBAGAI PUPUK RAMAH LINGKUNGAN UNTUK MENDUKUNG PERTANIAN LAHAN GAMBUT YANG BERKELANJUTAN HASTIN ERNAWATI; NUR CHUSNUL CHOTIMAH; SUSI KRESNATITA; GUSTI IRYA ICHRIANI
Buletin Udayana Mengabdi Vol 14 No 1 (2015): April 2015
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.758 KB)

Abstract

ABSTRACTA Farming system adopted by farmers in Sub-District Kalampangan is very dependent agricultural systems within organic fertilizer. The use of in organic fertilizers continuously providea considerable impact on the surroundingenvironment. Nutrient the soilare bound by the molecules of chemical fertilizers so the top soi lregenerationprocess can not to be done.One alternativesolutionthat is proposed is the use of fertilizers derived from localresources around, the cow blood waste from slaughter houses and swamp plant sgiant salvinia (Salvinia molesta).Trouble shooting methods in this service activities were 1) education and training composting of cow blood-giantsalvinia 2) demonstration plot to show the prove of greatness of cow blood-giant salvinia compost to the plants3) mentoring and coaching partner farmers. The results showed that cow blood and giant salvinia potentially beusedas contained in an environmentally friendly organic fertilizer fo able crops grownon peat. Thefertilizershouldbe developedso thatfarmerscanbea superior productin order to meetone of thecomponents neededto initiatethechangefromconventional farming systemstoorganic farming systems.Keywords : cow blood waste, giant salvinia, compost, organic fertilizer, organic farming
Pelatihan Pembuatan Biopestisida Secara Sederhana pada Kelompok Tani di Kota Palangka Raya sebagai Solusi Efisiensi Biaya di Masa Pandemi Covid 19 Rahmawati Budi Mulyani; Melhanah Melhanah; Lilies Supriati; Susi Kresnatita
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i2.5148

Abstract

Mikroba agens hayati dari perakaran tanaman berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai Biopestisida, baik sebagai biofungisida maupun bioinsektisida.  Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada kelompok tani Rukun Bersama di Kota Palangka Raya agar mampu membuat biopestisida secara mudah dan murah untuk mengendalikan hama dan penyakit yang ramah lingkungan. Biopestisida merupakan alternatif mengurangi penggunaan pestisida kimia, sehingga dapat menghemat biaya usaha tani di masa Pandemi Covid 19. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September 2021 pada Kelompok Tani Rukun Bersama yang berlokasi di Kelurahan Tanjung Pinang, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Metode pengabdian masyarakat dengan cara diskusi interaktif, pelatihan secara langsung teknik isolasi agens hayati menggunakan umpan nasi dan umpan serangga larva ulat hongkong (Tenebrio molitor), pembuatan biopestisida formulasi padat dan formulasi cair. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 100% petani pengetahuannya meningkat terhadap mikroba agens hayati yang bermanfaat sebagai bahan pembuatan Biopestisida, seperti jamur Trichoderma sp., Beauveria sp. dan Metarhizium sp. yang diisolasi dari perakaran tanaman bambu, serai, sirih, pisang, cabai dan putri malu.  Petani secara mandiri mampu membuat biopestisida formulasi padat dan cair, dengan tingkat kontaminasi pada substrat hanya sekitar 5 %, hal ini menunjukkan bahwa petani terampil melakukan proses isolasi dan perbanyakan subtrat dengan tingkat keberhasilan hingga 95%. Microbial biological agents from the root zone of plants have the potential to be used as biopesticides, both as bio fungicides and bioinsecticides. The purpose of the current activity is to make biopesticides easy and feasibly to control pests and diseases that are also environmentally friendly. Biopesticides are an alternative to reduce the use of chemical pesticides and save farming costs during the Covid-19 Pandemic. This Community Service activity was carried out from August to September 2021 at the Rukun Bersama Farmer Group in Tanjung Pinang Village, Palangka Raya city, Central Kalimantan province. Community service methods included interactive discussions, hands-on training on biological agent isolation techniques using rice bait and insect bait for Hong Kong caterpillar larvae (Tenebrio molitor), and the production of solid formulations and liquid formulations of biopesticides. The results of the evaluation showed that 100% of farmers' knowledge was increased about microbial biological agents that were useful as ingredients for making biopesticides, such as Trichoderma sp., Beauveria sp. and Metarhizium sp. isolated from the roots of bamboo, lemongrass, sirih (Piper betle), banana, chili and putri malu (Mimosa pudica). Farmers independently made solid and liquid biopesticide formulations with a substrate contamination level of about 5%. It showed that farmers were skilled in the process of isolation and substrate propagation with a success rate of up to 95%.
Pemberdayaan Kelompok Tani Hortikultura di Lahan Pasir melalui Pemanfaatan Kayambang (Salvinia molesta) sebagai Trichokompos Rahmawati Budi Mulyani; Lilies Supriati; Melhanah Melhanah; Susi Kresnatita
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6 No 4 (2021): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v6i4.1846

Abstract

Lebak swamp weeds such as Kayambang (Salvinia molesta) grow abundantly. They can be used as compost, which effectively improves soil fertility, increasing nutrients N, P, and P K quickly and environmentally friendly. The effectiveness of compost fertilizer needs to be increased by adding indigenous microbes as decomposers and biological agents to control plant diseases. The activities carried out to empower horticultural farmer groups on sandy land in Tanjung Pinang Village, Palangka Raya are through socialization, training in composting with three types of antagonist fungus Trichoderma sp. (Trichocompost), facilitate the procurement of weed chopping machines, assist farmers in horticultural crop cultivation, and increase farmers' independence in self-supporting organic fertilizers. The use of Kayambang as Trichocompost with microbial decomposers and indigenous biological agents is new knowledge for partner farmers. The application of Trichocompost on the demonstration plots shows that eggplant plant growth and yields are excellent, meaning that Trichocompost can improve the fertility of sandy soils. Farmers participating in the training stated that the use of Trichocompost could reduce farming costs because it can substitute for manure that has been used by farmers and can meet the self-help needs of organic fertilizers. Participants wanted an advanced mentoring program because the farmers had not yet mastered the isolation or propagation of biological agents and decomposer microbes.
Pengaruh pemberian amelioran dolomit dengan pupuk kandang ayam terhadap tanaman pakcoy yang tumbuh di lahan gambut Paska Aprianto; Salampak Salampak; Susi Kresnatita
Journal of Environment and Management Vol. 2 No. 2 (2021): Journal of Environment and Management
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya dan (and) Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jem.v2i2.2941

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan amelioran terhadap produktivitas tanaman pakcoy di tanah gambut. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 7 taraf perlakuan, di ulang sebanyak 5 kali. Perlakuan tanpa amelioran sebagai kontrol (G0P0), Pupuk Kandang Ayam 10 t ha-1 (G0P1), Pupuk Kandang Ayam 20 t ha-1 (G0P2), Pupuk Kandang Ayam 30 t ha-1 (G0P3), Dolomit 4 t ha-1 + Pupuk Kandang Ayam 10 t ha-1 (G1P1), Dolomit 4 t ha-1 + Pupuk Kandang Ayam 20 t ha-1 (G1P2) dan Dolomit 4 t ha-1 + Pupuk Kandang Ayam 30 t ha-1 (G1P3). Penelitian dilaksanakan di UPT CIMTROP Universitas Palangka Raya, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya pada bulan Juli hingga Agustus 2020. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, luas daun, berat kering brangkasan dan berat kering akar tanaman pakcoy. Hasil penelitian menunjukkan dari semua parameter pertumbuhan tanaman pakcoy, dosis kombinasi dolomit 4 t ha-1 + kotoran ayam 30 t ha-1 berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas rata-rata tertinggi dari semua perlakuan.
Pelatihan Diversifikasi Produk Olahan Jagung Manis Di Kelurahan Kalampangan Kota Palangka Raya Susi Kresnatita; Oesin Oemar
Jurnal Pengabdian Kampus Vol 7 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kampus
Publisher : LPPM Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.247 KB) | DOI: 10.52850/jpmupr.v7i1.1735

Abstract

Kegiatan pelatihan diversifikasi produk olahan jagung manis telah dilaksanakan di Kelurahan Kalampangan Kota Palangka Raya. Keberhasilan pertanian lahan gambut Desa Kalampangan, salah satunya ditunjang oleh sektor hortikultura. Umumnya pemenuhan kebutuhan sayuran sekitar Kota Palangka Raya dipasok dari Desa Kalampangan. Desa Kalampangan merupakan sentral produksi jagung manis di wilayah Kota Palangka Raya. Luas areal penanaman jagung manis menempati urutan teratas yaitu seluas 205 ha dengan produksi sebesar 215 ton/ha. Produksi ini sesuai dengan deskripsi varietas jagung manis dataran rendah Kegiatan pengabdian ini telah dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2019 dengan kelompok sasaran ibu - ibu petani Desa Kalamapnagan. Metode kegiatan meliputi : 1) Sosialisasi dan Penyuluhan, 2) Pelatihan dan demontrasi, 3) Pembinaan/ pendampingan, 4) Monitoring. Tujuan dari kegiatan pelatihan diversifikasi produk olahan jagung manis. berupa puding dan kue talam diharapkan menjadi rintisan wirausaha bagi ibu - ibu petani Desa Kalampangan, adapun untuk pengolahan produk makanan ini hanya perlu teknologi yang sederhana. Sedangkan kontribusi yang diberikan kepada ibu – ibu petani mitra adalah dengan pelatihan pembuatan dua produk makanan yang terbuat dari jagung manis (puding dan kue talam jagung manis), diharapkan menjadi rintisan wirausaha baru skala home industri sehingga dapat menambah pendapatan income keluarga sekaligus untuk konsumsi sendiri guna memenuhi gizi keluarga. Dari kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat menjaga kestabilan harga jagung manis di tingkat petani serta ada nilai tambah dari hasil produk olahan jagung manis. Adapun kekurangan yang perlu diperbaiki guna menunjang keberlanjutan rintisan usaha produk olahan puding dan kue talam jagung manis adalah perlu perbaikan pada wadah/tempat kemasan produk. Produk hasil olahan yang dikemas dengan wadah/ tempat yang cantik dan menarik serta tertutup sangat mempengaruhi kualitas hasil produk yaitu meningkatkan daya tarik bagi pembeli dan lebih higienis serta meningkatkan harga jual. Dari hasil kegiatan pengabdian ini disarankan perlu dicari inovasi teknologi guna peningkatan waktu saji yang lebih tahan lama (produk tidak mudah basi) karena produk olahan puding dan kue talam hanya bertahan setengah hari saja
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard) AKIBAT PEMBERIAN POC LIMBAH BUAH BUAHAN DI TANAH GAMBUT: Plant Growth and Yield Response Watermelon (Citrullus vulgaris Schard) due to Application of Liquid Organic Fertilizer of Fruit Waste on Peat Soils Sando Johnwick Sibuea; Hastin Ernawati Nur Chusnul Chotimah; Susi Kresnatita; Oesin Oemar; Ahmat Sajarwan
AgriPeat Vol. 23 No. 2 (2022): JURNAL AGRIPEAT
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/agp.v23i2.5970

Abstract

This study aims to determine the best interaction between watermelon varieties and the application of liquid organic fertilizer from fruit waste, the best dose, and the suitable varieties for cultivation on peat soils. The design used was a 4 x 2 factorial RCBD (Randomized Completely Block Design) with 3 replications. The factors studied arethe variety (V) consists of two levels, namely: V1: Amara F1, V2: Garnis F1, and liquid organic fertilizer (P), consists of four levels, namely: P0: 0/liter of water, P1: 30 mL +970 mL of water/plot, P2: 60 mL+940 mL of water/plot, P3: 90 mL+910 mL of water/plot. The results showed that there was no interaction between varieties and liquid organic fertilizers. The varieties had a significant effect on plant length, the number of leaves, flowering time, and fruit length. The suitable variety was Garnis F1. The liquid organic fertilizers had a significant effect on fruit weight per plot, and fruit diameter with the best dose of 30 mL+970 mL of water/plot on the Garnis F1 variety. The highest fruit sweetness rate (7.72 Brix) at the best dose 90 mL+910 mL of water/plot on the Garnis F1 variety
Strategi pengembangan kawasan penyangga ekowisata Punggualas Kabupaten Katingan Elpie Elpie; Herry Redin; Lusia Widiastuti; Susie Kresnatita; Eka Nor Taufik; Evi Feronika Elbaar
Journal of Environment and Management Vol. 3 No. 2 (2022): Journal of Environment and Management
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya dan (and) Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jem.v3i2.5508

Abstract

Zona penyangga taman nasional adalah kawasan di luar taman nasional yang berfungsi sebagai penyangga taman dari gangguan manusia dan hal-hal lain dari luar. Kawasan ekowisata Punggualas di wilayah Katingan memiliki potensi wisata yang besar, seperti mengamati satwa nokturnal, mengamati orangutan liar, hiking di sepanjang Sungai Katingan, mengamati satwa dan berbagai jenis burung liar, susur sungai hingga Danau Punggualas, seni budaya asli dan pengetahuan asli nelayan. Kawasan ini juga dihuni oleh owa, kantan, dan orangutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan strategi pengembangan kawasan ekowisata Punggualas. Data dan informasi dari tokoh masyarakat, pemangku kepentingan/informan, dan pakar dari instansi pemerintah yang dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Data dijelaskan secara deskriptif dan dianalisis menggunakan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan Kawasan Penyangga Ekowisata Punggualas berada pada kuadran I yaitu (X = 0,11; Y = 1) yaitu menerapkan strategi agresif dengan memanfaatkan peluang yang ada dan kekuatan. Strategi tersebut antara lain: Pertama, mendorong pengembangan kawasan penyangga secara internal melalui kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat, investor lokal, nasional, dan internasional, memperkuat sinergi dengan Taman Nasional Sabangau, dan menggunakan media sosial untuk mempromosikan kawasan tersebut. Kedua, pemerintah Katingan harus menyediakan infrastruktur untuk Kawasan Penyangga Ekowisata Punggualas, mempromosikan kawasan, dan menetapkan program seperti yang dijelaskan dalam RPJMD Kabupaten Katingan.
Meningkatkan Pendapatan Keluarga Melalui Pengolahan Buah Pepaya Muda Pada Kelompok Ibu PKK di Kelurahan Kalampangan Kota Palangka Raya Susi Kresnatita; Maria Haryulin Astuti; Paulini; Ici Piter Kulu
Jurnal Pengabdian Kampus Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kampus
Publisher : LPPM Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jpmupr.v9i2.7971

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat telah dilaksanakan di Jalan Doho Kelurahan Kalampangan Kecamatan Sebangau Kota Palangka Raya, sasaran kegiatan adalah Kelompok ibu-ibu PKK Kelurahan Kalampangan Kecamatan Sebangau Kota Palangka Raya yang kesehariannnya sebagai ibu rumah tangga atau membantu suami di kebun. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengolah buah pepaya muda menjadi produk olahan makanan yang mempunyai nilai jual untuk membangun usaha baru bagi ibu-ibu PKK.  Tahapan kegiatan terdiri atas: 1) Sosialisasi dan Penyuluhan pembuatan abon dan keripik dari buah pepaya, 2) Pelatihan dan demontrasi pembuatan abon pepaya dan keripik pepaya, 3) pembinaan/pendampingan dan monitoring selama kegiatan berlangsung melalui tinjauan lapang maupun media telepon.  Hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan buah papaya adalah: 1) Ada perbedaan kematangan buah papaya muda untuk bahan untuk pembuatan abon dan keripik, 2) ketipisan irisan buah, 3) pembuatan abon memerlukan perendaman dengan air garam, pencucian, dan penirisan, 5) Pencampuran irisan bahan abon dengan tepung dilakukan bertahap, dan 6) digoreng dengan  minyak cukup banyak dan api sedang supaya tingkat kematangan seragam dan produk hasil olahan benar-benar kering merata. Kelurahan Kalampangan merupakan jalan utama provinsi yang menghubungkan Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Selatan, memiliki akses jalan darat yang memungkinkan masyarakatnya untuk berwirausaha meningkatkan pendapatan karena letaknya yang strategis. Hal ini memberi peluang bagi warga sekitar untuk berwirausaha jajanan ringan seperti abon dan keripik pepaya. Apabila dijual segar, hasil yang didapat tidak seberapa dibandingankan apabila pepaya dijual dalam produk olahan makanan ringan siap saji yang bisa dinikmati oleh pengguna jalan.
RESPON TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) TERHADAP PEMBERIAN POC DAN PUPUK KOTORAN AYAM PADA TANAH GAMBUT PEDALAMAN Susi Kresnatita; Wahyu Widyawati; Hadinnupan Panupesi
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 49, No 2 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v49i2.14064

Abstract

This research was to discover the effect of giving Nasa POC and chicken manure fertilizer on the growth and yield of pakcoy in inland peat. The research used a Completely Randomized Factorial Design. Factor I: Nasa POC (0, 6, 12, and 18 ml POC L-1 water) and Factor II: Chicken Manure Fertilizer (0, 10, 20, and 30 t.ha-1). The research result revealed that there was an interaction between giving Nasa POC and chicken manure fertilizer on the variable of plant height growth aged 3 and 4 WAP, number of leaves aged 3 WAP, leaf area, and pakcoy yield components, such as total fresh weight of the plant and dry weight of the plant. The interaction between Nasa POC 12-18 ml L-1 water with chicken manure on dose 20-30 t.ha-1 revealed the highest growth and yield of pakcoy. The Nasa POC treatment genuinely affected the plant height, number of leaves, leaf area, and pakcoy plant yield components, such as the plant's total fresh and dry weight. Chicken manure had a very real effect on plant height, number of leaves, leaf area as well as total fresh weight of the plant and dry weight of the plant.
PENGARUH BERBAGAI PROPORSI PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP HASIL TANAMAN KUBIS BUNGA (Brassica oleracea L) DI LAHAN GAMBUT Zubaidah, Siti; Sustiyah, Sustiyah; Rahayuningsih, Sri Endang Agustina; Kresnatita, Susi
Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 19 No. 1 (2025): Juni 2025: Journal Agrienvi
Publisher : Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/aev.v19i1.20687

Abstract

Tanaman kobis bunga (Brassica oleraceae L) merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan layak untuk dikembangkan. Pengembangan kobis bunga dapat dilakukan pada tanah gambut pedalaman yang belum termanfaatkan secara optimal. Namun perlu adanya perbaikan kesuburan tanah melalui pemberian pupuk organik dan anorganik. Penelitian dilaksanakan bulan Oktober sampai Desember 2024 di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya. Tujuan penelitian adalah: 1). Mengetahui pengaruh pupuk organik dan anorganik pada berbagai proporsi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kobis bunga di lahan gambu; 2). Mengetahui proporsi terbaik pupuk organik dan anorganik pada pertumbuhan dan hasil tanaman kobis bunga di lahan gambut. Penelitian menggunakan Ranacangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial yang terdiri atas factor tunggal dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan tersebut adalah proporsi pemberian pupuk organic dan anorganik yaitu: K1= Pupuk Anorganik 250 kg Urea/ha, 250 kg/ha SP-36, 250 kg/ha KCl; K2= 5 ton/ha Kompos Gulma + Pengurangan 5% Pupuk Anorganik; K3= 5 ton/ha Kompos Gulma + Pengurangan 10% Pupuk Anorganik; K4= 5 ton/ha Kompos Gulma + Pengurangan 15% Pupuk Anorganik; K5= 5 ton/ha Kompos Gulma + Pengurangan 20% Pupuk Anorganik; K6= 10 ton/ha Kompos Gulma + Pengurangan 5% Pupuk Anorganik; K7= 10 ton/ha Kompos Gulma + Pengurangan 10% Pupuk Anorganik; K8= 10 ton/ha Kompos Gulma + Pengurangan 15% Pupuk Anorganik; K9= 10 ton/ha Kompos Gulma + Pengurangan 20% Pupuk Anorganik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata proporsi pupuk organik dan anorganik terhadap hasil tanaman kubis bunga di lahan gambut pada variabel keliling bunga. Perlakuan K7 (10 ton/ha Kompos Gulma + Pengurangan 10% Pupuk Anorganik) memberikan keliling bunga paling baik. Proporsi pupuk organik dan anorganik tidak memberikan pengaruh nyata pada variable umur berbunga, umur panen dan bobot bunga pada tanaman kobis bunga di lahan gambut.