Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Sosialisasi Pencegahan Covid-19 Melalui Penggunaan Bahasa Kamaru Azaz Akbar; Irwan Irwan; Kamarudin Kamarudin; Agusalim Agusalim; Hijrawatil Aswat; Sanufi Sanufi
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 3 (2021): Pages 459-724
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i3.302

Abstract

Tingginya angka penularan Covid-19 dan semakin rendahnya penutur Bahasa Kamaru menjadi salah satu pertimbangan pemilihan topik yang digunakan dalam kegiatan sosialisasi. Keadaan ini dipertegas dengan pentingnya peran pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan penyelenggara Pendidikan Tinggi dalam upaya sosialisasi pencegahan Covid-19 dari tingkat kota sampai tingkat desa. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan penyebaran brosur berupa himbauan kepada masyarakat melalui beberapa media seperti Facebook dan WhatsApp. Kegiatan pengabdian ini mensosialisasikan pencegahan Covid-19 dengan menyampaikan beberapa informasi untuk merubah kebiasaan, mengenali gejala Covid-19, mengenali tempat rawan terpapar Covid-19, juga membentuk kebiasaan untuk mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak, dan menggunakan masker dengan menyebarkan brosur baik dari media berupa WhatsApp, Facebook, dan pamflet yang disebarkan di desa penutur bahasa Kamaru. Pengabdian ini mendapat respon baik dari beberapa kalangan.
Penyuluhan Makna Nilai-Nilai Pancasila sebagai Perwujudan Integrasi Bangsa Irwan Irwan; Azaz Akbar; Kamarudin Kamarudin; Mansur Mansur; Manan Manan; Ferdin Ferdin
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 3 (2021): Pages 459-724
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i3.313

Abstract

Pancasila sangat berperan penting dalam menanamkan rasa patriotisme dan nasionalisme pada generasi muda. Karena setiap dalam membuat peraturan, kebijakan mauapun dalam bertindak harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kondisi negara Indonesia terutama sikap dan perilaku warga negara sangat memprihatinkan, begitu pula yang terjadi dari kalangan generasi milenial di Desa Kaumbu kurang memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Hal ini terlihat tingginya sikap dan akhlak yang kurang baik pada siswa, sebagian besar belum menghafal Pancasila, bahkan kurang sopan terhadap orang tua dan guru, sehingga menjadi tanggung jawab bersama untuk mengantisipasi permasalahan yang terjadi. Pada pelaksanaan pengabdian bertujuan untuk memberikan penguatan, pemahaman dan menanamkan serta mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Metode yang digunakan dalam pengabdian melalui parcipatory action dalam bentuk ceramah dan small group discussion yang terdiri dari persiapan dan pelaksanaan penyuluhan. Penyuluhan ini sangat berimplikasi pada orang tua, siswa, pemerintah desa maupun pada pihak sekolah dalam memberikan pengetahuan dan pemahaman pada anak-anak/siswa untuk mengamalkan dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila, sehingga akan tercipta suatu karakter/sikap yang baik, jiwa patriotik, memiliki sikap yang terpuji, kejujuran yang tinggi dan menghargai antar sesama baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Sosialisasi Penerapan Protokol Kesehatan di SD Negeri 10 Gu Buton Tengah Faslia Faslia; Acoci Acoci; Azaz Akbar; Kamarudin Kamarudin; Irwan Irwan; A. Muh Ali
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 4 (2021): August Pages 725-1020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i4.355

Abstract

Sekolah dasar yang menerapkan pembelajaran secara langsung sangat rentan dengan peningkatan kasus penyebaran Covid-19. Sekolah dasar sebagai penyumbang jumlah terbesar kasus Covid-19, sehingga perlunya pihak untuk memberikan pendampingan untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di Indonesia. Sasaran pada kegiatan ini adalah SD Negeri 10 Gu Buton Tengah. Metode kegiatan terdiri dari 2 pendekatan yakni sosialisasi dalam bentuk ceramah/pemaparan materi dan dalam bentuk demonstrasi. Sosialisasi hari pertama kepada guru terdiri dari; pemaparan materi yang disajikan yaitu pemberian semangat untuk terus mendedikasikan diri dalam mencerdaskan anak bangsa; sosialisasi tentang tata cara hidup yang sehat; sosialisasi dengan materi yang berhubungan dengan penerapan protokol kesehatan dan hidup bersih dan sehat; demonstrasi  protokol  kesehatan, seperti cara  mencuci  tangan yang  tepat  melalui  air  mengalir serta menggunakan cairan  pembersih  berupa hand sanitizer, dan cara penggunaan masker yang aman dan sehat. Kegiatan hari berikutnya yang ditujukan kepada siswa terdiri dari; senam pagi, demonstrasti cara mencuci tangan yang benar, cara bersin dan batuk sesuai standar WHO, prosedur ketika hendak memasuki ruang kelas, kepatuhan untuk senantiasa menjaga jarak. Kegiatan ini berjalan dengan baik, guru menerapkan protokol kesehatan, sedang siswa mematuhi protokol kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat.
Edukasi Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Penanggulangan Covid-19 Melalui Program Kuliah Kerja Amaliah Kamarudin Kamarudin; Irwan Irwan; Acoci Acoci; Agusalim Agusalim; Faslia Faslia; Syamsurijal Syamsurijal
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 4 (2021): August Pages 725-1020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i4.363

Abstract

Sosialisasi pencegahan Covid-19 merupakan tanggung jawab semua masyarakat, olehnya itu dalam kegiatan ini untuk memberikan edukasi dan pratisipasi kepada masyarakat untuk penanggulangan dan mencegah Covid-19. Metode kegiatan terdiri dari empat tahapan yang dimulai dari persiapan dan perencanaan, penempatan mahasiswa, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi. Edukasi yang dilakukan terdiri dari edukasi pencegahan dan penanganan Covid-19, pemasangan tempat cuci tangan portable sebagai langkah penanganan Covid19, pendistribusian handsanitizer dan penyemprotan lingkungan sekitar, pengembangan UMKM Dalam pembuatan APD penanganan Covid-19, pembagian/pendistribusian masker kepada masyarakat, pembuatan poster dan baliho edukasi pencegahan Covid-19, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan. Setelah dilakukan sosialisasi berupa edukasi dan pemberian stimulus kepada masyarakat terhadap pentingnya penanganan Covid-19 dan perlunya menjaga hidup sehat dan bersih, maka dapat dilihat hasil yang menunjukkan adanya kepedulian masyarakat khususnya penduduk setempat yang ada di Desa Lasongko Kabupaten Buton Tengah. Di samping itu, terbentuknya kesadaran masyarakat untuk meningkatkan produktivitas ditengah pandemi Covid-19.
Penguatan Pembelajaran Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Antikorupsi Kamarudin Kamarudin; Nurmin Aminu; Suarti Suarti
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 1 (2022): February, Pages 1-227
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i1.535

Abstract

Penyuluhan  penguatan pembelajaran penanaman nilai-nilai pendidikan antikorupsi terhadap guru merupakan hal yang sangat penting untuk disampaikan kepada siswa-siswi, karena guru sebagai ujung tombak dalam memberikan pengajaran di sekolah. Penyuluhan ini sebagai peguatan pembelajaran untuk mendesain pelaksanaan pendidikan yang utuh dan memposisikan siswa agar aktif dan membangun gerakan anti korupsi melalui kegiatan-kegiatan individu maupun kelompok yang ada di sekolah maupun di masyarakat. Tujuan penanaman nilai-nilai pendidikan anti korupsi pada siswa untuk membentuk karakter antikorupsi seperti; kejujuran, tanggung jawab, ksederhanaan, kepedulian, kemandirian, disiplin, keadilan, kerja keras dan keberanian. Penyuluhan ini sangat direspon baik oleh guru-guru, terutama mengigat marak korupsi di Indonesia. Tim instruktur dalam penyuluhan dapat memberikan langka-lamgka penguatan kepada guru, mulai dari proses pembelajaran di kelas sampai dengan pengungkapan fakta-fakta dan contoh kreatif yang didesain oleh guru dalam maupun di luar kelas yang berkaitan dengan prilaku karakter terhadap anti korupsi. Melalui penyuluhan ini terbentuk pembiasaan dan pengamalan aturan secara konsisten terhadap penerapan aturan dalam kehidupan sosial yang lebih luas.
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran PPKn Dengan Menerapkan Model Paradigma Pedagogi Reflektif di Sekolah Dasar Kamarudin Kamarudin
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 3, No 5 (2021): October Pages 1880-3500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v3i5.918

Abstract

Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan II siklus dan untuk setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi melalui penerapan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn ) materi Peristiwa Lahirnya Pancasila dan Peran pancasila dalam menjaga keberagaman bangsa. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 110 buton Kecamatan Wolowa. Dan subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas V dengan jumlah 19 orang. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar siswa sebelum tindakan hanya mendapatkan nilai tara-rata senesar 64,41 atau 21% tingkat keberhasilannya. Setelah diterapkannya model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR) pada siklus I hasil belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) siswa memiliki nilai rata-rata 70% atau 52,6% tingkat keberhasilan siswa. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 81,57% atau 84,21% tingkat keberhasilan para siswa. Penelitian Tindaka Kelas (PTK) ini dapat dikatakan meningkat dengan mengunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Learning Start A Question di Sekolah Dasar Kamarudin Kamarudin; Yana Yana
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 3, No 1 (2021): February, Pages 1-260
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v3i1.284

Abstract

Pendidkan meruakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia untuk mengembangkan diri dalam duina pendidkan sekolah dasar, dengan demikian manusia bisa memiliki keilmuan dan pengetahuan. Agar mencapai hal tersebut, guru harus peran untuk mendorong siswa dengan membangkitkan semangat peserta didik agar mau berlatih sebab siswa merupakan subjek utamanya dalam proses pembelajaran.Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa melalui metode pembelajaran Learning Start With A Question pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Tema 7 Peristiwa Dalam Kehidupan  dikelas V SD Negeri 2 Waha. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitan tindakan kelas. Hasil penelitian penerapan metode pembelajaran Learning Start With A Question untuk meningkatkan kreativitas belajarsiswa di kelas V SD Negeri 2 Waha padam atapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di dapat hasil bahwa kreativitas belajarsiswa meningkat yang terjadi pada siklus II. Dimana padasiklus II pertemuan satu tes kreativitas siswa terdapat 16 dengan kategori cukup kreatifdan 2 orang siswad alamka tegori kurang kreatif, sedangkan 4 orang lainnya dalam kategori kreatif dari jumlah 22 orang siswa. Kemudian pada pertemuan kedu atingkat kreativitas belajarsi swaada 15 orang, siswa masuk kategori kreatif, dan 5 orang siswa dalam kategor isangat kreatif, Sedangkan 2 orang lainnya masuk dalam kategori cukup kreatif. Dan pada tes evaluasi belajar siswa pada siklus II meningkat dengan jumlah rata-rata 78,18%. Oleh karena itu metode pembelajaran Learning Start With A Question dapat meningkatkan kreativitas pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Implementasi Kinerja Guru Pada Pembelajaran PPKn Irwan Irwan; Kamarudin Kamarudin
Jurnal Basicedu Vol 5, No 4 (2021): August Pages 1683- 3000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i4.1054

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kinerja guru pada pembelajaran PPKn di SD Negeri 1 Lampanairi Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode case studies. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan analisis interaktif dari Miles dan Huberman terdiri atas reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kinerja guru pada pembelajaran PPKn yang meliputi perencanaan kegiatan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi kegiatan pembelajaran sudah dilaksanakan tetapi belum maksimal sesuai dengan standar pendidikan. Dalam mengantisipasi permasalahan kinerja guru pada pembelajaran dimana kepala sekolah memberikan catatan dan peringatan bahwa semua guru harus memperhatikan dan lebih maksimal dalam mengelola pembelajaran.
Membangun Kebhinekaan Antar Remaja dalam Perspektif Pendidikan Multikulturalisme Irwan Irwan; Kamarudin Kamarudin; Mansur Mansur
Jurnal Basicedu Vol 6, No 2 (2022): April Pages 1500- 3199
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i2.2173

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan keragaman di kalangan remaja di desa Siontapina agar dapat hidup damai dan toleran sesuai dengan pendidikan multikulturalisme yang dianggap sebagai mekanisme yang efektif untuk mengembangkan kepribadian yang harmonis pada remaja berdasarkan nilai-nilai kebangsaan.  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tujuan menelusuri atau menggali berbagai temuan dan perkembangan terkait interaksi sosial guna menumbuhkan keragaman di kalangan remaja. Teknik pengumpulan data ini terdiri atas observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi ketegangan di kalangan remaja saat ini, baik yang berdimensi vertikal maupun horizontal, yang berujung pada kesulitan, seperti perkataan kasar di kalangan remaja, seperti yang terjadi di desa Siontapina. Peristiwa ini bertentangan dengan kewajiban bangsa untuk senantiasa mengutamakan persatuan dan kesatuan di atas kepentingan pribadi, golongan, dan golongan, sebagaimana tertuang dalam pendidikan multikulturalisme. Realitas ini menunjukkan bahwa  etika multikultural tidak mendapat tempat dalam pembentukan karakter dan wawasan kebangsaan pada remaja, sehingga mengarah pada idealisme fanatisme yang terbatas.  Akibatnya, pendidikan multikulturalisme sebagai landasan penghubung pluralisme pemuda dari beragam etnis untuk mencapai kesetaraan, harmonisasi, dan toleransi belum dipelajari secara menyeluruh. Mengembangkan pendidikan multikulturalisme melalui metode multikulturalisme yang efisien dengan membangun keragaman sehingga tidak terjadi konflik antara remaja yang bernuansa etnik.
Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Pkn Kamarudin Kamarudin; Irwan Irwan; Fita Daud
Jurnal Basicedu Vol 5, No 4 (2021): August Pages 1683- 3000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i4.1059

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Penelitian ini merupaka penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri dari dua siklus, data diambil yaitu berupa dokumentasi, data observasi melalui lembar observasi motivasi siswa dan lembar observasi guru. Hasil penelitian menunjukan melalui model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 4 Sangia Wambulu. Berdasarkan lembar observasi motivasi belajar menunjukan adanya peningkatan, terbukti dari pra siklus siswa termotivasi belajar 20% atau 4 siswa dan 80% atau 16 siswa motivasi belajarnya masih rendah. Pada siklus I termotivasi belajar 60% atau 12 siswa dan 40% atau 8 siswa motivasi belajarnya masih belum maksimal. Meningkat pada siklus II yang termotivasi belajar 90% atau 18 siswa, belum termotivasi belajar 10% atau 2 siswa. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran PPKn SD Negeri 4 Sangia Wambulu