Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengaruh Teknik Pranayama dan Gerak Restorative Prenatal Yoga Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I di Puskemas Karang Rejo Tahun 2024 Muryaningtias, Nur Ratih; Retnowati, Yuni; Noviani, Doris
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 7 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v7i2.202

Abstract

Latar Belakang: Mual dan muntah atau dikenal dengan Emesis gravidarum merupakan salah satu ketidaknyamanan pada kehamilan trimester I yang disebabkan oleh perubahan hormon. Emesis gravidarum menyebabkan rasa tidak nyaman karena adanya pusing, perut kembung dan badan terasa lemas disertai keluarnya isi perut melalui mulut yang dapat menyebabkan ibu hamil menjadi stress, cara penanganan emesis gravidarum ada 3 cara yaitu modifikasi lifestyle,farmakologi, dan non farmakologi salah satunya dengan melakukan teknik pranayama dan gerak restorative prenatal yoga yang bertujuan untuk menormalkan kadar hormon kortisol yang menyebabkan stres dan naiknya asam lambung ibu hamil agar tidak terjadinya mual hingga muntah pada ibu hamil. Metode Jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatf menggunakan Quasi eksperimen dengan one group pre-post design. Populasi dalam penelitian ini ibu hamil trimester I yang berkunjung pada bulan April-Mei. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 25 orang. Hasil : Analisis bivariat pada penelitiaan ini mengunakan uji wilcoxon dengan hasil p-value (0,000) kurang dari 0,05 Kesimpulan: dapat disimpulkan penelitian ini berpengaruh teknik pranayama dan gerak retorative prenatal yoga terhadap emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I dipuskemas karang rejo 2024. Disarankan bagi tenaga kesehatan dapat menerapkan prenatal yoga untuk menagatasi keluhan emesis gravidarum, bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk memodifikasi variabel, menambahkan kelompok kontrol dan waktu perlakuan.
The Effect of Ginger on Nausea and Vomiting in Pregnant Women Irawan, Dea Fitria; Dewi, Sentya Kurnia; Irmayanti, Putri Adinda; Wijayanti, Wijayanti; Fiany, Alce; Gusriani, Gusriani; S, Teresia; Padlillah, Rahmi; Retnowati, Yuni
Jurnal Kesehatan, Rekam Medis dan Farmasi (JUK-Medifa) Vol. 2 No. 02 (2024): JUK-Medifa (Jurnal Kesehatan, Rekam Medis dan Farmasi), May 2024
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58471/juk-medifa.v2i02.373

Abstract

Nausea and vomiting are common problems experienced by pregnant women, especially during the first trimester of pregnancy. Ginger has been the focus of research in efforts to treat these symptoms. This study aims to determine the effectiveness of ginger in treating nausea and vomiting in first trimester mothers. This research method is systematic (systematic review) which is a scientific approach used to integrate and compile findings from various relevant studies in one comprehensive analysis. Researchers conducted a very thorough and structured search in various literature sources to find studies that were relevant to the research question. The research results show that giving ginger regularly for 4 days can reduce the frequency of nausea and vomiting in pregnant women who experience hyperemesis gravidarum. Giving ginger to pregnant women in the first trimester can cause side effects such as stomach irritation, dry mouth and diarrhea. Apart from that, giving ginger in high doses can also cause an increased risk of bleeding and uterine contractions. Ginger has the potential to reduce nausea and vomiting and their intensity, and may also influence the duration of symptoms of nausea and vomiting in pregnant women, especially during the first trimester of pregnancy.
Intervention of Dark Chocolate Consumption on Complaints of Menstrual Pain in Adolescent Girls: Descriptive Case Study Retnowati, Yuni; Alvionita, Vinny; Lestari, Tanti Tri
Ahmar Metastasis Health Journal Vol. 5 No. 1 (2025): Ahmar Metastasis Health Journal
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53770/amhj.v5i1.443

Abstract

The incidence of dysmenorrhoea in North Kalimantan Province is reported at 72.89% for primary dysmenorrhoea and 27.11% for secondary dysmenorrhoea. The aim of this study was to determine the effectiveness of dark chocolate consumption in reducing pain levels among adolescents with dysmenorrhoea. This research employed a descriptive case study method with a midwifery care approach, evaluating two groups: the case group, consisting of adolescent girls with dysmenorrhoea who received an intervention in the form of dark chocolate therapy for menstrual pain complaints, and a control group of adolescent girls with dysmenorrhoea who received no such intervention. The research subjects were two 19-year-old adolescent girls experiencing primary dysmenorrhoea, selected using purposive sampling from midwifery students at the University of Borneo Tarakan. The midwifery care process, including assessment, intervention, and evaluation, was conducted from 1st to 3rd August 2022. The results showed that the adolescent with dysmenorrhoea who received dark chocolate therapy experienced a reduction in pain intensity to a level 2 (mild pain). In contrast, the control subject who only received counselling, without any intervention, reported a reduction in pain to level 5 (moderate pain). It can be concluded that the adolescent with dark chocolate intervention showed a significant decrease in pain level from 7 (severe pain) to 2 (mild pain), while the control subject without intervention showed a less significant decrease from level 7 to level 5. It is recommended that this form of complementary therapy be considered for integration into midwifery care practices as part of a holistic approach to menstrual pain management.
Faktor - faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sebengkok Purnamasari, Agus; Sabaniah, Sabaniah; Retnowati, Yuni; Yulianti, Ika
Avicenna : Journal of Health Research Vol 8, No 2 (2025): OKTOBER
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36419/avicenna.v8i2.1604

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan perawakan pendek berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut usia kurang dari -2 Standar Deviasi pada kurva pertumbuhan yang disebabkan kekurangan gizi kronik yang berhubungan dengan status sosioekonomi rendah, asupan nutrisi dan kesehatan ibu yang buruk, riwayat sakit berulang dan praktik pemberian makanan pada bayi dan anak yang tidak tepat. Stunting merupakan masalah gizi kronis dan menjadi salah satu masalah terpenting yang harus ditangani pemerintah di dunia maupun di Indonesia. Tujuan penelitian: Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita dan mengetahui pengaruh pengetahuan, usia, pendidikan dan pekerjaan ibu terhadap kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sebengkok tahun 2024. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan analitik observasional dengan pendekatan case control, tehnik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Populasi sebanyak 1059 balita, sampel penelitian sebanyak 102 responden. Pengambilan sampel dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Sebengkok bulan Maret-April 2024. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square dan analisis Multivariat menggunakan uji Regresi Logistic Berganda. Hasil: Hasil penelitian yang diperoleh ibu dengan pengetahuan baik sebanyak 57 responden dan pengetahuan kurang sebanyak 45 responden, usia ibu dengan kategori beresiko sebanyak 52 responden dan tidak beresiko sebanyak 50 responden, pendidikan ibu dengan kategori dasar sebanyak 59 responden, kategori atas 40 responden dan kategori tinggi sebanyak 3 responden. Pekerjaan ibu sebagai IRT sebanyak 94 responden dan wiraswasta 8 responden. Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square diperoleh hasil yang berpengaruh adalah usia dengan nilai p-value = 0,003 dan pengetahuan dengan nilai p-value = 0,005 Hasil uji dengan regresi logistik berganda didapatkan 2 variabel yang berpengaruh secara signifikan yaitu usia dengan nilai OR= 0,27 dan pengetahuan dengan nilai OR=3,4. Simpulan: Variabel yang mempengaruhi kejadian stunting adalah usia dan pengetahuan sedangkan pendidikan dan pekerjaan ibu tidak berpengaruh terhadap kejadian stunting pada balita diwilayah kerja Puskesmas sebengkok tahun 2024.