Nyeri luka perineum yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan ketidaknyamanan seperti nyeri dan takut melakukan mobilisasi dini yang memicu subinvolusi, pengusiran lochea yang buruk, dan perdarahan postpartum yang dapat meningkatkan risiko kematian ibu. Jahe merah mengandung minyak atsiri seperti gingerol, shoagal dan zingerone yang cukup kaya dan memiliki efek pereda nyeri, kandungan kimia gingerol pada jahe merah mampu memblokir prostaglandin sehingga nyeritermasuk nyeri perineum dapat mereda. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian jahe merah terhadap penurunanintensitas nyeri luka perineum pada ibu nifas di RSU Carsa Kota Tarakan. Metode penelitian ini adalah quasy eksperimentaldesign dengan rancangan penelitian pre-test dan post test. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu nifas yang melakukanrawat inap hari pertama di bulan Mei-Juni 2024. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 responden dengan teknik pengambilan sampel dengan Accidental Sampling, rsponden dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang diberikan intervensi selama 6 hari. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan NRS (Numeric Rating Scale). Hasil analisabivariat menggunakan uji Mannwhitney dengan p value = 0,235 (> 0,05) yang berarti tidak ada pengaruh pemberian jahe merah terhadap penurunan intensitas nyeri luka perineum pada ibu nifas, maka Ha ditolak dan H0 diterima. Namun, berdasarkan nilai mean ada perbedaan nilai skala nyeri sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada kedua kelompok yaitu, kelompokperlakuan 4,9 dan kelompok kontrol 4,2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tampak ada perbedaan yang mana pada kelompok perlakuan rata-rata lebih tinggi dari pada kelompok kontrol dengan selisih 0,7. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi layak untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait pengobatan secara non farmakologis seperti jahe merah untuk menurunkan intensitas nyeri luka perineum pada ibu nifas Kata Kunci: Jahe Merah, Nyeri, Luka Perineum, Ibu Nifas Abstract The unattended perineal wound pain can cause discomfort such as pain and fear of early mobilization, which triggerssubinvolution, poor lochia expulsion, and postpartum bleeding that can increase the risk of maternal death. Red ginger contains essential oils such as gingerol, shoagal, and zingerone, which are quite rich and have pain- relieving effects. The chemical content of gingerol in red ginger can block prostaglandins, thus reducing pain, including perineal pain. The purpose of this study is to determine the effect of red ginger on reducing the intensity of perineal wound pain in postpartum mothers at CarsaKota Tarakan Hospital. The research method used a quasi- experimental design with a pre-test and post-test research design. The population in the study was all postpartum mothers who were hospitalized on the first day in May-June 2024. The sample in this study consisted of 20 respondents using Accidental Sampling technique, divided into treatment and control groups, given intervention for 6 days. The instrument in this study used the NRS (Numeric Rating Scale). The bivariate analysis results using the Mann-Whitney test with a p-value = 0.235 (> 0.05) mean that there is no effect of red ginger on reducing the intensity of perineal wound pain in postpartum mothers, so Ha is rejected and H0 is accepted. However, based on the mean value, there is a difference in pain scale values before and after the intervention in both groups, the treatment group 4.9 and the control group 4.2. It can be concluded that there is a difference, where the average in the treatment group is higher than in the control group with a difference of 0.7. It is hoped that this study can provide information to the public regarding non- pharmacologicaltreatment such as red ginger to reduce the intensity of perineal wound pain in postpartum mothers. Keywords: Red Ginger, Pain, Perineal Wound, Postpartum Mothers