Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Deiksis

VISUALISASI KEBEKUAN DI TENGAH KERAMAIAN MEMAKNAI SENI PERISTIWA FREEZE MOB SEBAGAI DESAIN BUDAYA Winny Gunarti W.W.
Deiksis Vol 3, No 01 (2011): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.991 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v3i01.417

Abstract

Dalam berkesenian, tubuh manusia pun bisa menjadi media untuk menghadirkan makna visual kepada lingkungan sosialnya. Gerakan “membeku” secara bersama-sama atau freeze mob adalah salah satu cara berkomunikasi melalui bahasa tubuh yang belakangan menjadi pilihan dalam kegiatan-kegiatan seni anak muda. Freeze mob bisa dikatakan sebagai bentuk seni peristiwa (happening art) yang disajikan di ruang publik, dan menjadi bagian dari ekspresi kesenian di era posmodernisme. Seni peristiwa freeze mob dapat menjadi sebuah desain budaya, karena ia merupakan hasil dari kegiatan atau perilaku sekelompok masyarakat yang dapat memengaruhi gaya hidup. Ia juga bisa tampil sebagai wadah aspirasi masyarakat. Para pelaku freeze mob perlu lebih menghayati peran visual yang diperagakannya, baik melalui ekspresi wajah maupun gaya tubuh, tetapi juga perlu merencanakan makna visual yang akan ditampilkan. Sebaliknya, masyarakat penonton di lingkungan tempat seni peristiwa itu berada, perlu lebih apresiatif, dengan meningkatkan kepekaan dalam memahami makna visual seni peristiwa.Kata-kata kunci: seni peristiwa, desain budaya, makna visual
MENDESAIN RUANG PUBLIK TERBUKA DI BAWAH JALAN LAYANG: SEBUAH KAJIAN DESAIN DAN LINGKUNGAN Winny Gunarti W.W.
Deiksis Vol 4, No 01 (2012): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.855 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v4i01.449

Abstract

Timbulnya berbagai permasalahan di kota Jakarta sebenarnya berkaitan erat dengan perencanaan tata ruang kota. Sebagai kota besar yang terus berkembang, jalan-jalan layang yang dibangun di seluruh wilayah kota Jakarta pada awalnya mungkin ditujukan untuk mengatasi problem kemacetan kota. Namun pembangunan infrastruktur tersebut tidak diiringi dengan penataan ruang publik di bawah jalan layang yang terpadu. Akibatnya, ruang publik terbuka di sejumlah jalan layang di wilayah kota Jakarta terlihat kotor, kumuh, dan menimbulkan ketidaknyamanan masyarakat pengguna di sekitarnya. Salah satu konsep yang dapat diterapkan untuk mencegah dampak polusi dari pembangunan adalah lewat pemanfaatan ruang publik terbuka yang tertata baik. Upaya mendesain ruang publik terbuka yang bersifat fungsional, estetik, sekaligus ramah lingkungan perlu segera diterapkan, mengingat Jakarta adalah pusat kota dan pusat bisnis yang potensial. Untuk itu dibutuhkan kerja sama dari para pedesain, pemerintah, juga masyarakat untuk menciptakan ruang publik terbuka yang indah, nyaman, serta sesuai dengan kebutuhan lingkungan.Kata kunci : Jalan Layang, Ruang Publik Terbuka, Desain Ramah Lingkungan.