Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

KAJIAN TENTANG PERTAUTAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DENGAN HUKUM PENGUNGSI Riyanto, Sigit
Jurnal Media Hukum Vol 20, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Media Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

International Humanitarian  Law and International Refugee Law are two branchs of law relevant to the protection of human rights in a specific context. This research aimed at evaluate the relationship of these two branchs of law. Legal materials that  thoroughly considered and analized  in this research were relevant international rules and facts embodied in international customs, general principles of law, international treaties, conventions, declarations and decisions of international organisation, recommendations, academic publications, proceedings and working papers. Based upon the analysis of the existing legal materials, eventually, it could be inferred that International Humanitarian Law has influenced  International Refugee Law both in the standard setting and in the interpretation process. The rules embodied in these two branchs of law established a continuum protection for the victims of confilct with violence. Two international humanitarian agencies; International Committee of the Red Cross and the  United Nations High Commissionner for Refugees has served as the guardians in the framework of promotion and implementation of these two branchs of law. Grave breaches of International  Humanitarian Law and acts triggered international displacement were international wrongful acts and generate state responsibility.Keywords: International Humanitarian  Law, International Refugee Law, Protection, ICRC, UNHCR.
PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL Riyanto, Sigit; Mardiansjah, Fadjar Hari
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 14, No 2 (2018): Desember
Publisher : Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.969 KB)

Abstract

ENGLISHPati Regency is one of the regions in Central Java Province that has a large potential of fisheries and marine. However, only about 52.11% of fishery production is processed. The research objective is to study the development of the fisheries processing industry in the development of the local economy in Pati Regency. The study used a mix-method method in August-October 2018. The research locations were Juwana, Tayu, Batangan, Dukuhseti, Margoyoso, Wedarijaksa, Trangkil, Pati, Sukolilo, Kayen, Winong, Gabus, Jaken, Jakenan, Tambakromo, Gembong and Margorejo subdistrict. Data collection techniques through observation, questionnaires, in-depth interviews and document review. Sampling is simple random sampling with the number of sample are 90 fisheries processing industry players. Quantitative analysis was carried out to find out the characteristics of a fishery processing industry that is numerical, namely the distribution statistics tabulation data. (2) Analysis of factors affecting the fisheries processing industry using confirmatory factor analysis (CFA) using a questionnaire. The results of the study: significant factors affecting the fisheries processing industry, namely raw materials, institutions, industrial infrastructure and industrial locations. Alternative strategies include improving industrial infrastructure,enhancing community and institutional capacity. Development of a fishery processing industry integrated with raw materials. INDONESIAKabupaten Pati merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki potensi perikanan dan kelautan yang cukup besar. Namun hanya sekitar 52,11% dari produksi perikanan yang dilakukan pengolahan. Tujuan penelitian untuk melakukan kajian pengembangan industri pengolahan perikanan dalam pengembangan ekonomi lokal di Kabupaten Pati. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2018 dengan menggunakan pendekatan kualitatif-kuantitatif (mix-method). Lokasi penelitian yaitu Kecamatan Juwana, Tayu, Batangan, Dukuhseti, Margoyoso, Wedarijaksa, Trangkil, Pati, Sukolilo, Kayen, Winong, Gabus, Jaken, Jakenan, Tambakromo, Gembong dan Margorejo. Teknik pengumpulan data melalui observasi, kuesioner, wawancara mendalam dan telaah dokumen. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling dengan jumlah sampel 90 pelaku industri pengolahan perikanan. Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui karakteristik industri pengolahan perikanan yang bersifat numerik yaitu data-data tabulasi statistik distribusi. Analisis faktor yang mempengaruhi industri pengolahan perikanan menggunakan analisis faktor konfirmatori (CFA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap industri pengolahan perikanan adalah bahan baku, kelembagaan, infrastruktur industri dan lokasi industri. Alternatif strategi antara lain 1) peningkatan infrastruktur industri; 2) peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaan; serta 3) pengembangan industri pengolahan perikanan yang terintegrasi dengan bahan baku.
Kajian Pengembangan Industri Pengolahan Perikanan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kabupaten Pati Riyanto, Sigit; Mardiansjah, Fadjar Hari
JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA Vol 14, No 1 (2018): JPWK Vol 14 No 1 March 2018
Publisher : Magister Pembangunan Wilayah dan Kota,Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.949 KB) | DOI: 10.14710/pwk.v14i1.17659

Abstract

Kabupaten Pati merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki potensi perikanan dan kelautan yang cukup besar. Namun hanya sekitar 52,11% (lima puluh dua koma sebelas persen) dari produksi perikanan yang dilakukan pengolahan. Kuantitas jumlah industri pengolahan perikanan mengalami stagnansi bahkan berkurang yang tidak sebanding dengan peningkatan produksi perikanan. Melihat kondisi tersebut maka perlu adanya kajian mengenai pengembangan Industri pengolahan perikanan dalam pengembangan ekonomi lokal di Kabupaten Pati. Pengembangan ekonomi lokal dalam konteks ini sesuai dengan konsep pengembangan wilayah di Kabupaten Pati serta sesuai dengan skala usaha industri pengolahan perikanan yang umumnya berskala usaha kecil dan menengah (IKM). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan industri pengolahan perikanan di Kabupaten Pati menggunakan metode penelitian mix-method, dimana secara kuantitatif untuk mendeskripsikan karakteristik industri pengolahan perikanan dan kualitatif untuk mendeskripsikan kemitraan pemangku kepentingan dan arahan pengembangan industri pengolahan perikanan. Alternatif pengembangan industri pengolahan perikanan di fokuskan pada penyediaan bahan baku, penguatan kelembagaan dan lokasi industri pengolahan perikanan.
UPAYA MENINGKATKAN GERAK LOKOMOTOR LARI 40 METER MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE KELAS IIA SDS KRISTEN KANAAN KUBU RAYA Riyanto, Sigit
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 6, No 3 (2017): Maret 2017
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Problem of the research is how the picture and picture method can increase the learning outcomes locomotor movement in 40 metres run to students grade IIA SDS Kristen Kanaan Kubu Raya Regency. The purpose of this research is to know the effort increasing locomotor movement in 40 metres run through picture and picture method to students grade IIA SDS Kristen Kanaan Kubu Raya Regency. Research methodology is Descriptive method with Classroom Action Research. Subject of the research was 23 student grade IIA from elementary school. Technique of data analysis was percentage achieved mastery. The result of the research can be concluded that learning with picture and picture method can increase the learning outcomes of locomotor movement in running about 40 metres in every single action given. Before treatment given, the mastery of the students was only 4,35%, then in cycle 1 increases become 39,13%, after treatment given cycle 2 the learning increases become 78,26%. Keywords: Picture and Picture, Locomotor, 40 Metres Run.  
KEAMANAN INTERNASIONAL KOLEKTIF DAN PERAN ORGANISASI REGIONAL Riyanto, Sigit
TANJUNGPURA LAW JOURNAL Vol 5, No 1 (2021): VOLUME 5 ISSUE 1, JANUARY 2021
Publisher : Faculty of Law, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tlj.v5i1.46225

Abstract

Abstract Following the end of the Second World War, international community adopted International Collective Security system and institutionalized in the United Nations Charter.  This system considered as the new international security architecture in which the United Nations Security Council has the responsibility to design and implement accordingly in the framework of preserving international peace and security in line with the purposes and principles of the United Nations. Interestingly Chapter VIII of the United Nations Charter also provides constitutional basis for the involvement of regional organizations in the maintenance of international peace and security. As regional organizations are very diverse and not all of them are having the same posture, structure, resources and capability in the context of dealing with the challenges related to international peace and security, this article aimed at analysed the role and position of the regional organization in supporting the implementation of International Collective Security system. The first part traces the concept of International Collective Security embodied in the UN charter. The second part assesses the current engagement and role of regional organization in Europe, with special attention directed to The North Atlantic Treaty Organization (NATO). The third part critically examines the current legal arrangement in Asia with particular attention given to the Association of South-East Asian Nations (ASEAN). In conclusion the capability of NATO in supporting the implementation of the International Collective Security system upon the authorization of the UN Security Council is widely recognized by the international community. However, the overstepping of the mandate may have a negative effect in the future, particularly on the credibility of the responsibility to protect in the context of gross human rights violations. In such a context, to became a more effective player in the future, ASEAN needs to make further adjustment.Abstrak Salah satu penanda penting pembentukan organisasi internasional PBB adalah diterima dan dilembagakannya sistem Keamanan Internasional Kolektif dalam Piagam PBB. Sistem Keamanan Internasional Kolektif merupakan arsitektur keamanan internasional yang baru yang diterima masyarakat internasional paska Perang Dunia Kedua. Dalam sistem ini Dewan Keamanan PBB memiliki tanggungjawab utama untuk merancang dan mengimplementasikan sesuai dengan maksud dan tujuan pembentukan PBB. Faktanya, Piagam PBB Bab VIII juga memberikan landasan konstitusional bagi kerangka Kerjasama regional dalam rangka melaksanakan upaya-upaya perdamaian dan keamanan internasional. Mengingat kini terdapat berbagai organisasi internasional dengan beragam struktur, kapasitas, dan kapabilitas dalam upaya menangani masalah-masalah perdamaian dan keamanan internasional; tulisan ini dimaksudkan untuk mengkaji posisi dan peran organisasi regional dalam mendukung implementasi sistem keamanan internasional kolektif. Bagian pertama mengkaji institusionalisasi Keamanan Internasional Kolektif dalam Piagam PBB. Bagian kedua mengkaji keterlibatan organisasi regional di Eropa, dengan perhatian utama terhadap NATO. Bagian ketiga mengkaji secara kritis kerangka kerjasama regional di Asia, dengan perhatian utama kepada ASEAN. Faktanya kapasitas NATO dalam mendukung implementasi sistem keamanan internasional kolektif telah diakui dan mendapat apresiasi masyarakat internasional. Namun demikian, kegiatan yang melampaui mandat yang diberikan kepadanya telah menimbulkan kekhawatiran tentang akuntabilitas dan kredibilitasnya untuk memberikan perlindungan mana kala terjadi pelanggaran HAM di masa depan. Dalam konteks yang sama ASEAN perlu melakukan transformasi signifikan untuk dapat berperan lebih efektif dalam tatakelola internasional di masa depan. 
THE REFOULEMENT PRINCIPLE AND ITS RELEVANCE IN THE INTERNATIONAL LAW SYSTEM Riyanto, Sigit
Indonesian Journal of International Law
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1737.817 KB)

Abstract

The principle of Non-Refoulement is a concept that is very well known in the framework of international protection applicable to refugees and or asylum seekers. Non Refoulement is a concept in which State shall not expel or return (“refouler”) a refugee or asylum seeker in any manner whatsoever to the frontiers of territories where his life or freedom would be threatened on account of his race, religion, nationality, membership of a particular social group or political opinion. The principle of Non Refoulement is generally relevant to the protection of human rights, especially in relation with the freedom of torture or cruel, inhuman or degrading treatment or punishment. In the context of international refugee law, the principle of Non Refoulement is a fundamental concept and considered as the back-bone of the whole frameworks of international protection for refugee and asylum seeker. This article discussed three aspects relevant to the principle of Non Refoulement, namely : the existence of such a principle in the existing international legalsystem, the character of the principle of Non Refoulement as Jus Cogens, and the condition of which the benefit of such a principle may not be applied. It is obvious that the principle of Non- Refoulement has been accepted by international community as explicitly established in international legal instruments and consistently implemented in the practice of State and the relevant international organisations. Such a principle is accepted by international community and gained ground as Jus Cogens in the international legal system, consequently States individually or collectively shall not derogate in a manner whatsoever, otherwise it is modified by a subsequent norm of general international law having the same character.However, should there are reasonable grounds, the benefit of the present principle may not be granted to a refugee.
The Urgency of Refugee Legislation in Indonesia and the Present Obstacles Riyanto, Sigit
Indonesian Journal of International Law
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1615.42 KB)

Abstract

Throughout the world and over the centuries, societies have welcomed frightened, weary foreigners, the victims of persecution and violence in their place of habitual residence. Basically every State has the responsibility of protecting refugees and asylum seekers within its teritory. Protection of refugees and asylum seekers is a classical issue in International Law. Nowadays more than 140 States have adopted International Instruments of Refugee Law. Eventhough the right to seek asylum has been enshrined in the Indonesian Consitution and the Human Rights Act ; up to nowadays Indonesia has not adopted any International Instrument of Refugee Law and has no national operative legislation dealing with the protection of refugee and asylum seeker. The objective of this paper was to discuss the urgency and the stumbling blocks of incorporating International Instruments of Refugee Law into the Indonesian Law. It should be born in mind that a national legislation concerning the protection of refugees and asylum seekers indicate commitment of a State to the protection of refugees and asylum seekers indicate commitement of a State to the protection and promotion of Human Rights in general. An incorporation of refugee law into the Indonesian Legal System would fill the gap concerning the unavailability of operational legal instrument dealing with refugee and asylum seeker in Indonesia.
Sistem Pengenalan Ekspresi Wajah secara Real Time Riyanto Sigit; Dadet Pramadihanto; Rully Sulaiman
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2005
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya analisa sistem pengenalan ekspresi wajah berasal dari sekumpulan data (loadfile), harusdidekat kamera, posisi wajah tidak boleh miring, dan tidak dapat mengatasi pergerakan yang banyak dariwajah. Pada penelitian ini dilakukan pengenalan ekspresi wajah secara real-time, dapat mengenali ekspresiwajah secara cerdas pada suatu bangunan tertentu (intelligent building), menggunakan transformasi proyeksiuntuk mengatasi posisi wajah yang miring, menggunakan jaringan syaraf tiruan untuk mengenali ekspresiwajah.Prosesnya adalah pengambilan citra wajah secara automatis dengan kombinasi gerakan, warna, danbentuk, melakukan transformasi proyeksi untuk mendapatkan posisi wajah menghadap ke depan, mengekstrakfitur dengan mengambil fitur penting dari ekspresi wajah berdasarkan lokasi dan bentuk, kemudian mengenaliekspresi wajah menggunakan jaringan syaraf tiruan.Dengan proses diatas sistem dapat mengenali ekspresi wajah pada jarak tertentu secara real-time dengancepat dan akurat.Kata Kunci: real time, intelligent building, transformasi proyeksi, jaringan syaraf tiruan, ekspresi wajah.
Robot Cerdas Pemadam Api Menggunakan Proyeksi Integral Setiawardhana Setiawardhana; Riyanto Sigit; Dadet Pramadihanto
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2006
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu masalah manusia yang paling sering dihadapi adalah masalah keamanan dalam pekerjaan. Kebakaran merupakan suatu masalah yang penanganannya membutuhkan pengorbanan dan tidak jarang membahayakan bagi tim penyelamat itu sendiri. Dalam hal ini, robot dapat berfungsi sebagai pengganti peran manusia dalam menjalankan pekerjaan yang sangat rawan bagi keselamatan manusia. Pada penelitian ini mengambil contoh permasalahan kebakaran rumah untuk disimulasikan karena permasalahan ini merupakan permasalahan sehari-hari yang paling sering dihadapi. Fungsi robot disini adalah mengantisipasi kebakaran secara dini dengan mematikan sumber api.Prosesnya adalah pengambilan citra secara automatis dengan melakukan thresholding sehingga diperoleh citra yang hanya mempunyai dua nilai derajat keabuan yaitu hitam dan putih, melakukan proyeksi integral untuk mencari daerah atau lokasi dari objek gambar yang berbeda, melakukan differensial terhadap hasil integral proyeksi, sehingga didapatkan tingkat perbedaaan antar baris (dari 0 - 255), dipakai dalam memandu navigasi robot dan menghindari halangan, juga dapat mendeteksi belokan dan menentukan arah gerak.Diharapkan dengan proses diatas dapat membuat robot otomatis untuk menyelesaikan beberapa tugas yang diadopsi dari tema Kontes Robot Cerdas Indonesia 2006, yaitu “Robot Cerdas Pemadam Api”.Kata kunci: real time,thresholding, proyeksi integral, differensial.
Indikator Musik Melalui Ekspresi Wajah Riyanto Sigit; Achmad Basuki
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2006
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem pengenalan ekspresi wajah yang telah banyak dikembangkan pada umumnya berasal dari sekumpulan data (loadfile) dan tidak bisa mengatasi gerakan perubahan wajah. Pada penelitian ini dilakukan pengenalan ekspresi wajah secara real-time yang diaplikasikan sebagai indikator suatu musik. Prosesnya adalah pengambilan citra wajah secara real-time dengan kombinasi gerakan, bentuk, dan warna, mendeteksi posisi wajah dan mengekstrak fitur dengan mengambil fitur penting dari wajah berdasarkan lokasi alis, mata, dan bentuk mulut, kemudian mengenali ekspresi wajah menggunakan jaringan saraf tiruan. Hasil pengenalan ekspresi wajah secara automatis akan diindikasikan dengan musik, sehingga musik akan berubah mengikuti perubahan ekspresi wajah.Kata kunci: real-time, transformasi proyeksi, jaringan saraf tiruan, ekspresi wajah, indikator musik.