Claim Missing Document
Check
Articles

PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI OLEH AKSEPTOR DI RUMAH SAKIT MANADO MEDICAL CENTER PERIODE JULI-DESEMBER 2018 Sinyal, Melisa P.; Rompas, Sefti; Bataha, Yolanda
JURNAL KEPERAWATAN Vol 7, No 1 (2019): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v7i1.22881

Abstract

Abstract : Contraception is an action that helps an individual or a married couple to get acertain objective, avoid unwanted births, get the desired birth, set the interval betweenpregnancies, control the time of birth and determine the number of children in the family. Thepurpose of this study was to determine the description of contraceptive use by acceptors atManado Medical Center Hospital in the period July-December 2018. Samples in this studywere 58 respondents. This research design is a type of descriptive study with a retrospectiveresearch design. The results of the using contraception according to age, the most are age 26-30 years and >30 years, then age 19-25 years. According to the level of education, there aremore educated high school and S1 than junior high school. Whereas according to work, thereare more people who work as entrepreneurs compared to civil servants/private sector,employees and IRTs. The most widely used contraception is injection contraception.Conclusion of this research is that injection contraception is the most widely usedcontraceptive device at Manado Medical Center Hospital in the period July-December 2018.Keywords : Contraception, Acceptors, Age, Knowledge, Job.Abstrak : Kontrasepsi adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istriuntuk mendapatkan objektif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan,mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan,mengontrol waktu saat kelahiran dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui gambaran penggunaan alat kontrasepsi oleh akseptor di RumahSakit Manado Medical Center periode Juli-Desember 2018. Sampel dalam penelitian ini adalah58 responden. Desain Penelitian ini adalah Jenis penelitian deskriptif dengan desain penelitianretrospektif. Hasil Penelitian penggunaan alat kontrasepsi menurut umur, yang paling banyakadalah umur 26-30 tahun dan >30 tahun, kemudian umur 19-25 tahun. Menurut tingkatpendidikan yaitu lebih banyak yang berpendidikan SLTA dan S1 dibandingkan SLTP.Sedangkan menurut pekerjaan, adalah lebih banyak yang bekerja sebagai wiraswastadibandingkan PNS/swasta, karyawan dan IRT. Kontrasepsi yang paling banyak digunakanyaitu kontrasepsi suntik. Kesimpulan bahwa alat kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsiyang paling banyak digunakan di Rumah Sakit Manado Medical Center periode Juli-Desember2018.Kata Kunci : Kontrasepsi, Umur, Pendidikan, Pekerjaan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG INTERNA RSUD NOONGAN Oroh, Merryani E.; Rompas, Sefti; Pondaag, Linnie
JURNAL KEPERAWATAN Vol 2, No 2 (2014): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v2i2.5220

Abstract

Abstract: Patient’s satisfaction is influenced by any factors, in this case the characteristic of patient. Purpose: at the factors that related to the inpatient’s level of satisfaction to the service of nursing in Interna’s room of Noongan Hospital. Technique research: research was conducted by cross-sectional method with purposive sampling in choosing sample. The number of sample is 100 respondents. Independent variable included gender, age, time of nursing and patient’s satisfaction. The data were collected by using patient’s level of satisfaction and observation sheet. Technique in analyzing the data used chi square in level of significance 95 % (α 0,05). The result: research showed that respondent with highest result was female (53 %), age > 40 years old (73%), time of nursing 2-6 days (78%), and most respondents satisfied with the nursing service (73%). The result of statistical test was there was a relationship between gender and patient’s level of satisfaction where p value = 0,005 < α=0,05, there was no relationship between age and patient’s level of satisfaction where p value = 0,539 < α=0,05, there was relationship between the time of nursing and patient’s level of satisfaction where p value = 0,016 < α=0,05. Suggestion: For nurse, it was expected can develop the quality of the service of nursing by put the attention of the characteristics of patient. Keywords : Characteristics, patient’s satisfaction, nursing service. Abstrak: Kepuasan pasien dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dalam hal ini adalah karakteristik pasien yang merupakan penentu prioritas indikator kualitas pelayanan kesehatan dan penentu prioritas tingkat kepuasan pasien. Tujuan penelitian ini untuk faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan keperawatan di ruang Interna RSUD Noongan. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode cross sectional, pemilihan sampel dengan purposive sampling. Jumlah sampel yang ditemukan 100 responden. Teknik analisa data menggunakan uji chi square pada tingkat kemaknaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian didapatkan bahwa responden dengan hasil tertinggi adalah pasien berjenis kelamin perempuan (53%), umur > 40 tahun (73%), lama perawatan 2-6 hari (78%), dan sebagian besar responden puas terhadap pelayanan keperawatan (73%). Hasil uji statistik adalah ada hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kepuasan pasien dimana p value = 0,005 < α=0,05, tidak ada hubungan antara umur dengan tingkat kepuasan pasien dimana p value = 0,539 < α=0,05, ada hubungan antara lama perawatan dengan tingkat kepuasan pasien dimana p value = 0,016 < α=0,05. Sehingga jenis kelamin dan lama perawatan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien. Bagi perawat diharapkan dapat meningkatkan mutu layanan keperawatan, dengan memperhatikan karakteristik pasien. Kata kunci :Karakteristik, kepuasan pasien, pelayanan keperawatan
HUBUNGAN KARAKTERISTIK POLISI LALU LINTAS DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DI DIREKTORAT LALU LINTAS POLDA SULAWESI UTARA Lumangkun, Pamaya Emilia; Kumaat, Lucky T.; Rompas, Sefti
JURNAL KEPERAWATAN Vol 2, No 2 (2014): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v2i2.5269

Abstract

Abstact: Basic Life Support can be interpreted as a simple effort to overcome a life-threatening situation that can sustain life for a while. Basic Life Support done to help or aid continued to come. The purpose of this study was to determine the correlation of the characteristics of the traffic police with the knowledge level of the provision of basic life support in the Directorate of Traffic Police of North Sulawesi. The study design was a descriptive correlative with cross sectional approach. The sample of this study using total sampling with a sample of 39 people. The data collected were processed using SPSS computer assistance (Statistical Program For Social Science) using the chi-square test at 95% significance level (α ≤ 0.05). These results indicate that there is no significant relationship of each of the characteristics of the traffic police with the level of BLS knowledge in Directorate of Traffic Police in North Sulawesi. Suggestions for the police agencies to be able to pay attention to the problem of knowledge regarding BLS for improvement quality of work. Keywords: basic life support, knowledge, characteristics of traffic police Abstrak: Bantuan Hidup Dasar dapat diartikan sebagai usaha sederhana untuk mengatasi keadaan yang mengancam nyawa seseorang sehingga dapat mempertahankan hidupnya untuk sementara. Bantuan Hidup Dasar dilakukan sampai bantuan atau pertolongan lanjutan datang. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik polisi lalu lintas dengan tingkat pengetahuan pemberian bantuan hidup dasar di Direktorat Lalu Lintas Polda Sulawesi Utara. Desain penelitian adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 39 orang. Data yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS (Statistical Program For Social Science) menggunakan uji chi-square pada tingkat kemaknaan 95% (α ≤ 0,05). Hasil penelitian ini menunjukan tidak terdapat hubungan yang signifikan dari masing-masing karakteristik polisi lalu lintas dengan tingkat pengetahuan BHD di Direktorat Lalu Lintas Polda Sulawesi Utara. Saran Bagi instansi kepolisian untuk dapat memperhatikan masalah pengetahuan mengenai BHD untuk peningkatan mutu kerja Kata kunci: bantuan hidup dasar, pengetahuan, karakteristik polisi lalu lintas
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KEJADIAN COMPUTER VISION SYNDROME PADA SISWA JURUSAN TKJ DI SMK I TAHUNA Rompas, Sefti; Mulyadi, Ns
JURNAL KEPERAWATAN Vol 6, No 1 (2018): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v6i1.25168

Abstract

Abstract : Interacting with the computer for a long time or all day makes the eyes experience a disorder called Computer Vision Syndrome. Purpose of this study was to analyze the relationship between computer use with computer vision syndrome incident in students majoring in TKJ in SMK I year. Method of the research used an analytic observational with cross sectional design. The sampling technique in this research is saturation sampling with total 113 samples. Result of this study based on chi-square test with significance level 95% (α ≤ 0,05) obtained p value = 0.000 that is smaller than α (0,05) with Ho rejected and Ha accepted. Conclusions indicate there was a significant relationship between the old relationship of computer use with the incidence of Computer Vision Syndrome in students majoring in computer and network engineering at SMK I Tahuna Sangihe district. Recommendation to educate students or computer users about the long-term use of computers to the incidence of Computer Vision Syndrome, Computer Vision Syndrome disorders should be prevented because if it happens continually can interfere with health.Keywords : Computer Vision Syndrome (CVS), ComputerAbstrak : Berinteraksi dengan komputer dalam waktu yang lama sepanjang hari dapat membuat mata mengalami gangguan kelelahan yang disebut Computer Vision Syndrome. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan lama penggunaan komputer dengan kejadian computer vision syndrome pada siswa jurusan TKJ di SMK I tahuna. Metode penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu sampling jenuh dengan jumlah 113 sampel. Hasil penelitian berdasarkan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95% (α ≤ 0,05) diperoleh nilai p = 0,000 yakni lebih kecil dibandingkan α (0,05) dengan Ho ditolak dan Ha diterima. Simpulan penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara hubungan lama penggunaan komputer dengan kejadian Computer Vision Sindrome pada siswa jurusan teknik komputer dan jaringan di SMK I Tahuna Kabupaten Sangihe. Saran memberikan edukasi pada siswa siswi atau para pengguna komputer mengenai lama penggunaan komputer terhadap kejadian Computer Vision Syndrome, Gangguan Computer Vision Syndrome harus dapat di cegah karena jika terjadi secara terus-menerus dapat mengganggu kesehatan.Kata Kunci : Computer Vision Syndrome (CVS),
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMK FAJAR BOLAANG MONGONDOW TIMUR Mamonto, Sisca Fitrianingsi; Rompas, Sefti; Karundeng, Michael
JURNAL KEPERAWATAN Vol 2, No 2 (2014): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v2i2.5225

Abstract

Abstrac: Introduction, the adolescence (10 – 24 years old) need to get a serious carefulness because they still in school generation and work generation, besides they will concern to reproduction age. Sexual transmitted disease are a part of reproduction duct infection (RDI) cause by fungus, virus, and parasite that in to body and multiply that spread through sexual intercourse. Purpose from this research was to determined the influence of health education towards adolescences knowledge and attitude about sexual transmitted disease In SMK Fajar of East Bolaang Mongondow. Method of this research was pre experimental with approximation one group pre test – post test design without a control group. Result of this research indicated an increased respondents with good knowledge from 13 respondents (23,2%) became 48 respondents (85,7%) and increased respondents with good attitude from 8 respondents (14,3%) became 15 respondents (26,8%) after inform the health education. Result of Wilcoxon test was P – value = 0,000 < 0,05 indicated a significant difference between the adolescences knowledge and attitude before and after inform the health education. Conclusion, that the health education giving a significant influence to adolescences knowledge and attitude about sexual transmitted disease In SMK Fajar of East Bolaang Mongondow. Suggestion for education institution expectantly need to develop the competition from the students nursing especially in community part to give health education about reproduction healhty. Key Word : Health Education, Knowledge, Attitude, Adolescence, Sexual Transmitted Disease. Bibligraphy : 11 books (2004-2013), 16 journals Abstrak: Pendahuluan, penduduk remaja (usia 10–24 tahun) perlu mendapat perhatian serius karena mereka masih termasuk dalam usia sekolah dan usia kerja, selain itu mereka akan memasuki umur reproduksi. Penyakit menular seksual adalah bagian dari infeksi saluran reproduksi (ISR) yang disebabkan oleh kuman seperti jamur, virus, dan parasit yang masuk dan berkembang biak di dalam tubuh yang ditularkan melalui hubungan seksual. Tujuan penelitian diketahuinya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja tentang penyakit menular seksual di SMK Fajar Bolaang Mongondow Timur. Metode penelitian menggunakan pre eksperimental dengan pendekatan one group pre test – post test design tanpa kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukan terjadi peningkatan responden yang berpengetahuan baik dari 13 responden (23,2%) menjadi 48 respoden (85,7%) dan peningkatan sikap baik responden dari 8 responden (14,3%) menjadi 15 responden (26,8%) setelah pemberian pendidikan kesehatan. Hasil uji Wilcoxon didapatkan p-value = 0,000 < 0,05 menunjukan terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan dan sikap remaja sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan. Kesimpulan bahwa pendidikan kesehatan memberikan pengaruh yang signifikan pada tingkat pengetahuan dan sikap remaja tetang penyakit menular seksual di SMK Fajar Bolaang Mongondow Timur. Saran untuk institusi pendidikan diharapkan perlu adanya pengembangan kompetensi mahasiswa perawat terutama dalam bidang komunitas untuk pemberian pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi. Kata kunci : Pendidikan kesehatan, Pengetahuan, Sikap, Remaja, Penyakit menular seksual. Kepustakaan : 11 Buku (2004-2013), 16 Jurnal
HUBUNGAN ANTARA LOCUS OF CONTROL DAN EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) DENGAN KELELAHAN KERJA PERAWAT DI RS BHAYANGKARA TK. III MANADO Pinori, Sara Novi; Kairupan, B.H. Ralph; Rompas, Sefti
JURNAL KEPERAWATAN Vol 6, No 1 (2018): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v6i1.18781

Abstract

Abstract : Locus of control is a personality trait a person interpreting success and failures experienced by the individual comes from the internal and external factors. Emotional Quotient (EQ) is the capability of a person in understanding and be aware of what had happened either through thoughts, words, and deeds. The purpose of this research is to analyse the relationship between the locus of control and emotional quotient (EQ) and the exhaustion of working nurses. The research design used with Cross Sectional approach. Sampling techniques in research are the total sampling with a sample of 39 respondents. Data were collected using a questionnaire. Based on the results of the test statistic Chi-Square significance level of 95% (É‘ < 0.05) is presented in table 2x2 are obtained for the Locus of control with the fatigue of work p = 0.012 and emotional quotient (EQ) and fatigue of work, p = 0.018, < 0.05. Results of research most respondents experiencing fatigue by using an external locus of control totaled 16 respondents (41%) and experience fatigue with emotional quotient (EQ) low 17 respondents (43.6%). Conclusion there is a relationship between locus of control and emotional quotient (EQ) and the exhaustion of working nurses in RS Bhayangkara TK. III Manado. Keywords: Locus Of Control, Emotional Quotient (EQ), a work Burnout Abstrak : Locus of control adalah suatu sifat kepribadian seseorang dalam menginterpretasikan kesuksesan dan kegagalan yang dialami individu berasal dari faktor internal dan eksternalnya. Emotional Quotient (EQ) adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang dalam memahami dan menyadari terhadap apa yang dialaminya baik melalui pikiran, perkataan, dan perbuatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara locus of control dan emotional quotient (EQ) dengan kelelahan kerja perawat. Desain penelitian yang digunakan dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik sampling dalam penelitian adalah total sampling dengan sampel 39 responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Hasil berdasarkan uji statistik Chi-Square dengan tingkat signifikansi 95% (É‘ < 0,05) disajikan dalam tabel 2x2 yang diperoleh untuk Locus of control dengan kelelahan kerja yakni p = 0,012 dan emotional quotient (EQ) dengan kelelahan kerja yakni p = 0,018, < 0,05. Hasil penelitian sebagian besar responden mengalami kelelahan dengan menggunakan locus of control eksternal berjumlah 16 responden (41%) dan mengalami kelelahan dengan emotional quotient (EQ) rendah 17 responden (43.6%). Kesimpulan ada hubungan antara locus of control dan emotional quotient (EQ) dengan kelelahan kerja perawat di RS Bhayangkara Tk. III Manado. Kata kunci : Locus Of Control, Emotional Quotient (EQ), Kelelahan Kerja
PENGARUH BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA WERDHI AGUNG KECAMATAN DUMOGA TENGAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Sudewa, I Wayan Bagus; Ismanto, Amatus Yudi; Rompas, Sefti
JURNAL KEPERAWATAN Vol 2, No 2 (2014): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v2i2.5274

Abstract

Abstract: Hypertension is persistent blood pressure above 140 mmHg systolic pressure and diastolic above 90 mmHg. The crown of god (Phaleria macrocarpa) is a herbal plant from Papua is used to treat hypertension. The purpose of this study is determine the effect from giving 150 ml of stew 15 grams Phaleria once a day for 7 days. The design in this study used quasi-experimental pre-test and post-test with control group and sampling using purposive sampling technique. The samples are 32 respondents, were all respondents are peoples with hypertension who were not taking hypertension medication. The results of this study are Phaleria effect on reducing blood pressure in patients with hypertension. Recommendations for research and community health workers are Phaleria can be used as an alternative herbal to decrease high blood pressure. Keywords : hypertension, Phaleria Abstrak: Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan diastolik diatas 90 mmHg. Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) merupakan tumbuhan herbal yang berasal dari papua digunakan untuk mengobati penyakit hipertensi. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian 150 ml rebusan 15 gr daging buah mahkota dewa kering sekali sehari selama 7 hari. Desain yang digunakan dalam penelitian yaitu kuasi eksperimen pre test dan post test dengan control group dan pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sample. Sampel dalam penelitian berjumlah 32 responden, dimana seluruh responden merupakan penderita hipertensi yang sedang tidak mengkonsumsi obat antihipetensi. Hasil penelitian yaitu terdapat pengaruh buah mahkota dewa terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Rekomendasi penelitian untuk tenaga kesehatan dan masyarakat adalah buah mahkota dewa dapat dijadikan sebagai alternatif obat herbal untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Kata Kunci : hipertensi, buah mahkota dewa
HUBUNGAN DISMENORE DENGAN GANGGUAN SIKLUS HAID PADA REMAJA DI SMA N 1 MANADO Juliana, Indah; Rompas, Sefti; Onibala, Franly
JURNAL KEPERAWATAN Vol 7, No 1 (2019): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v7i1.22895

Abstract

Abstract: Teenagers is the transition period, which characterized by the changes of eitherphysical, psychie, and biological which we call it as puberty. Puberty in teenage girl markedby menstruation, the first year of first menstruation or menarche is time where oftendisruption happened. The Purpose of this research is to know the relationship between thedysmeorrhea with the disturbance of menstrual cycle of the teenage girls in SMA N 1Manado. This research methodology is using the observational design with the CrossSectional approach. The population of this research were 1.103 female students, and thedetermination technique is using Slovin formula. The research sample were 92 people whomet the inclusion criteria. The research instrument are using observation sheet regarding theintensity of pain and menstrual cycle experienced by the respondents. The result of statisticaltest using the Chi Square with the confidence level of 95% (α=0.05) with the value p = 0.023,which means p< α= 0.05. The conclusion is, the result of this research showing a significantrelation between dysmenorrheal and menstrual cycle disorders in teenage girls in SMA N 1Manado.Keywords : Dysmenorrhea, Mesntrual Cycle, Teenager.Abstrak: Remaja merupakan masa transisi, yang ditandai dengan perubahan baik fisik,psikis, maupun biologis yang kerap disebut pubertas. Pubertas pada remaja putri ditandaidengan menstruasi, tahun-tahun pertama sejak menstruasi pertama kali atau menarchemerupakan masa-masa sering terjadinya gangguan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuihubungan antara dismenore dengan gangguan siklus haid pada remaja di SMA N 1 Manado.Penelitian ini merupakan Metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yaitu crosssectional. Populasi pada penelitian ini sebanyak 1.103 siswa perempuan, teknik penentuansample menggunakan rumus slovin, didapati sampel sebanyak 92 orang yang memenuhikriteria inklusi. Instrument penelitian ini menggunakan lembar observasi mengenai intenitasnyeri dan siklus haid yang dialami responden. Hasil uji statistic menggunakan uji Chi Squaredengan tingkat kepercayaan 95% ( α ≤ 0.05), di dapati nilai p= 0.023, yang berarti p< α=0.05.Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukan adanya, hubungan yang signifikan antaradismenore dengan gangguan siklus haid pada remaja di SMA N 1 Manado.Kata Kunci : Dismenore, Siklus Haid, Remaja.
HUBUNGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DENGAN TUMBUH KEMBANG PADA BAYI (0 – 1 TAHUN) DI PUSKESMAS KEMBES KECAMATAN TOMBULU KABUPATEN MINAHASA Kaunang, Melisa C; Rompas, Sefti; Bataha, Yolanda
JURNAL KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2016): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v4i1.10798

Abstract

Abstract :Primary Immunization is very important to give towards the babies around 0-12 months in order for them to gain defense from preventing diseases with immunization which are Tuberculosis, Diphtheria, Pertussis, Tetanus, Polio, Hepatitis B and Measless. Provision of primary immunization is extremely affect against the baby grow development process. Grow and development are the things that very matters towards organism as an survival defend attempt and preserve the descent. Purpose, analyze the relationship between provision of primary immunization and growth of the baby and analyze the relationship between provision of primary immunization and development of the baby. Research Design, is an analytic observation, with cross sectional approach. Sample, taken by Total Sampling technic total 45 respondents. Results, the research on these two analyses is using chi-square test attained p value = 0,000 which is smaller than a = 0.05. The conclusion in this research that is there are relation between provision of primary immunization toward the baby’s growth and there is relation also between the provision of primary immunization with the baby’s development. Suggestion, can be useful as an information against the parents that has baby in order for them to know the importance of the provision of primary immunization toward baby that very impact the growth and development of the bab. Keywords : Primary Immunization, Growth, Development Abstrak :Imunisasi dasar sangat penting diberikan pada bayi berusia 0 – 12 bulan untuk memberikan kekebalan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) antara lain Tuberkolosis, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Hepatitis B dan Campak. Pemberian imunisasi dasar sangat berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang bayi. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hal yang sangat penting bagi makhluk hidup yaitu sebagai upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan melestarikan keturunan. Tujuan menganalisis hubungan pemberian imunisasi dasar dengan pertumbuhan bayi dan menganalisis hubungan pemberian imunisasi dasar dengan perkembangan bayi. Desain penelitian adalah observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik Total Sampling yang berjumlah 45 responden. Hasil penelitian pada kedua analisis tersebut menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p value = 0,000 yang lebih kecil dari á = 0,05. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu terdapat hubungan pemberian imunisasi dasar dengan pertumbuhan bayi dan terdapat hubungan pemberian imunisasi dasar dengan perkembangan bayi. Saran dapat digunakan sebagai informasi kepadaorang tua yang memiliki bayi tentang pentingnya pemberian imunisasi dasar pada bayi berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kata Kunci : Imunisasi Dasar, Tumbuh, Kembang.
HUBUNGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK DENGAN DISFUNGSI SEKSUAL PADA PASIEN DI DIRINA C RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Sunanto, Ardhi; Rompas, Sefti; Pondaag, Linnie
JURNAL KEPERAWATAN Vol 3, No 2 (2015): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v3i2.8032

Abstract

Abstrak: Penyakit ginjal kronik adalah penyimpangan progresif dimana fungsi ginjal tidak dapat pulih karena kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan metabolik, cairan dan elektrolit mengalami kegagalan sehingga terjadi uremia. Penyakit ginjal kronik dapat mempengaruhi perjalanan penyakit serta kualitas hidup pasien seperti disfungsi seksual. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan penyakit ginjal kronik dengan disfungsi seksual. Sampel pada penelitian ini yaitu seluruh total sampel yang ada berjumlah 85 responden penyakit ginjal kronik. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional dan data dikumpulkan dari responden menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil Penelitian berdasarkan uji Pearson Chi Square terdapat hubungan yang bermakna antara stadium penyakit ginjal kronik dengan disfungsi seksual (p = 0,001). Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penyakit ginjal kronik dengan disfungsi seksual pada pasien di Irina C RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Saran untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan disfungsi seksual.Kata kunci : Penyakit ginjal kronik, disfungsi seksual, pasien.
Co-Authors Abram Babakal Amatus Yudi Ismanto Ardhi Sunanto, Ardhi Arruansilomba, Putri Pratiwi Aseng, Krisna Gita B H. R. Kairupan Baris, Alicia Benaya Wasti Damayanti, Niwayan Ayu Doda, Diana V.D. Erina Pati Ningsih Purba Febe Rumajar, Febe Ferdinand Wowiling Fitri Herawati Mamonto Flora Pricilla Kalalo Franly Onibala Grace Korompis Gresty Masi Hendro Bidjuni I Kadek Agus Andika I Wayan Bagus Sudewa James Siwu Jeavery Bawotong Jill Lolong Juliana, Indah Kakombohi, Shanti Kallo, Vandri D. Katuuk, Mario Esau Keni, Nia Widia Aprilia Laisina, Amalia Eveline Linnie Pondaag Lucky T. Kumaat Malonda, Valentina Mamangkey, Suharti J.F Mamesah, Angle Manese, Mercy Mangendai, Yulike Manumbalang, Septisya Trophina Mardjun, Zulfikar Mario Katuuk Marisca Horhoruw, Marisca Maya Sinta Sumangkut Meisy Indriany Bambuena Melisa C Kaunang, Melisa C Mendoko, Febriyanti Merryani E. Oroh Michael Karundeng Moniung, Frisilia Nensy Ratnawati Sukari Novita, Kalalo Ribka Ns Mulyadi Palendeng, Ora I. Pamaya Emilia Lumangkun Pandean, Putri Novia Pandelaki, Lingkan G. E. K. Paputungan, Anastasia Pattiruhu, Immanuel Chandra Supit Pelealu, Agisty Chintya Pinontoaan, Odi R. Pinori, Sara Novi Rahim, Wahyuni Abd. Ralph Kairupan, Ralph Kairupan Rampisela, Deisa Iriani Ratu, Esterlani Waliani Ratuela, Andre Rau, Nia Aprindah Regar, Maria Reginus Malara Rifinda Finny Runtukahu, Rifinda Finny Rina Kundre Rina Margaretha Kundre, Rina Margaretha Rivelino S. Hamel Ruauw, Julio Salangka, Gladys Saraung, Mitrami Widiastuti Senewe, Meyvi Stefriany Simak, Valen Sinyal, Melisa P. Sumendap, Jeane Suselo, Rosida R. Suwuh, Frilen Tammy Clara Beatrix Wulur Tani, Viona Aprilia Taruly Gurning Timporok, Anggania G.A Vandri D Kallo, Vandri D Vandri Kallo Walansendow, Vanda Lucyana Wellem Elseus Pormes Wollah, Miranda Octavia Wowor, Pemsi M Yanti Yusuf Yolanda B Bataha, Yolanda B Yolanda B. Bataha Yolanda Bataha Yuli Yusuf, Yuli Zulfiana Dewi Yosadi, Zulfiana Dewi