Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Jernih : Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa

EVALUASI KESESUAIAN PEMANFAATAN LAHAN UNTUK TANAMAN JERUK DI KECAMATAN ALALAK DAN KECAMATAN MANDASTANA, KABUPATEN BARITO KUALA Cindy Priscillia Lufti; Rony Riduan; indah nirtha
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 1 No 1 (2018): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v1i1.571

Abstract

Evaluasi lahan merupakan suatu pendekatan atau cara untuk menilai potensi sumber daya lahan. Hasil evaluasi lahan akan memberikan informasi dan atau arahan penggunaan lahan yang diperlukan, dan akhirnya nilai harapan produksi yang kemungkinan akan diperoleh.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifkasi sifat atau kualitas lahan, evaluasi kesesuaian lahan dan menyusun rekomendasi pemanfaatan lahan untuk tanaman jeruk di Kecamatan Alalak dan Kecamatan Mandastana. Penelitian ini dilakukan pada skala lapangan dan skala laboratorium. Untuk skala lapangan dilakukan pengamatan terhadap kondisi lahan, menentukan titik pengambilan sampel, tekstur tanah dan mengukur kedalaman tanah. Untuk skala laboratprium dilakukan pengamatan terhadap pH tanah, P2O5 dan C-organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pada Kecamatan Alalak dan Kecamatan Mandastana, kondisi temperature, tekstur dan kedalaman tanahnya cukup baik sehingga masih dalam tingkat sesuai (S). Dari hasil evaluasi yang dilakukan, kondisi kesesuaian lahan menunjukkan lahan tersebut cocok untuk pemanfaatan jeruk walaupun pada Kecamatan Alalak dan Kecamatan Mandastana dapat terlihat ketersediaan air sebagai faktor pembatas.
PEMETAAN POTENSI AIR TANAH DI KECAMATAN CEMPAKA MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI SCHLUMBERG (1DVES) Dicky Audi Rahman; Rony Riduan; Ninis Hadi Haryanti
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 1 No 1 (2018): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v1i1.573

Abstract

Air tanah mempunyai peranan sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan non domestic. Semakin berkembangnya industri dan permukiman menimbulkan permasalahan dalam pemenuhan air bersih di Kecamatan Cempaka khususnya Kelurahan Bangkal dan Kelurahan Bangkal disertai adanya daerah rawan air. Berdasarkan permasalahan yang ada maka dilakukan pemetaan potensi air tanah guna mengetahui adanya keberadaan air tanah untuk kebutuhan air bersih. Metode yang digunakan adalah metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi schlumberg. Berdasarkan hasil pengukuran dan pengolahan data didapatkan nilai kedalaman dan ketebalan yang bervariasi. Titik 1 Palam (80-124m; 30m), Titik 2 Palam (36-86m; 50m), Titik 3 Palam (44 – 65m; 21m), Titik 4 Palam (9.5 – 12.5m; 3m), Titik 1 Bangkal (125 – 185m; 60m), Titik 2 Bangkal (24 – 40m; 16m), Titik 3 Bangkal (62.5 – 102.5m; 40m) dan Titik 4 Bangkal (5.94 – 35m; 29.06m). Sehingga kriteria potensi air tanah di Titik 1 Palam (Besar), Titik 2 Palam (Besar), Titik 3 Palam (Besar), Titik 4 Palam (Kecil), Titik 1 Bangkal (Besar), Titik 2 Bangkal (Sedang), Titik 3 Bangkal (Besar) dan Titik 4 Bangkal (Besar).
PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI PADA JALAN BELITUNG DARAT KOTA BANJARMASIN Romadhini Putri Wulandari; Rony Riduan; Nova Annisa
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 1 No 2 (2018): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v1i2.577

Abstract

Penelitian mengenai tingkat kebisingan akibat aktivitas transportasi di Jalan Belitung Darat perlu dilakukan untuk menentukan tingkat kebisingan yang terjadi pada wilayah studi. Penelitian dilakukan dalam tujuh interval waktu dan dilakukan pada sepuluh titik sampling. Data kemudian diolah menggunakan metode sesuai dengan PerGub KalSel 053/2007. Selanjutnya dilakukan pemetaan tingkat kebisingan di sepanjang Jalan Belitung Darat dengan bantuan Program Surfer®. Pada penelitian ini juga dilakukan pengkorelasian antara tingkat kebisingan yang terjadi dengan jumlah kendaraan yang melintas di wilayah studi. Dari penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa tepat di pinggir jalan pada wilayah studi tingkat kebisingannya berkisar antara 74,1 dBA – 76,8 dBA. Kebisingan yang terjadi memiliki korelasi yang kuat dengan 86,7% kebisingan berasal dari aktivitas transportasi (jumlah kendaraan). Hasil Pemetaan tingkat kebisingan yang terjadi tepat dipinggir jalan pada wilayah studi berkisar antara 55 dBA - 77 dBA dan semakin jauh dari jalan raya tingkat kebisingan semakin menurun.
SIMULASI MODEL DISPERSI KONSENTRASI PM10 DARI SUMBER LALU LINTAS DI SDN NUSA INDAH 1 KECAMATAN BATI-BATI Diah Octarinie; Rony Riduan; Riza Miftahul Khair
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 2 No 1 (2019): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v2i1.586

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, di mana perubahan dalam berbagai aspek salah satunya yaitu transportasi dapat mengakibatkan turunnya kualitas udara. Salah satu polutan yang mempengaruhi penurunan kualitas udara adalah partikel berupa PM10 yang dapat menyebabkan menghambat proses fotosintesis tanaman dan penyakit ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran konsentrasi PM10 dari aktivitas lalu lintas di SDN Nusa Indah 1. Simulasi model sebaran konsentrasi PM10 dari aktivitas lalu lintas menggunakan model dispersi Gauss sumber garis yang dibantu oleh program Caline4. Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan diperoleh konsentrasi PM10 di lokasi sumber polutan 1 (pertigaan) adalah 160,55 µg/Nm³, di lokasi sumber polutan 2 (depan SD) yaitu sebesar 214,67 µg/Nm³ dan di lokasi reseptor (halaman sekolah) adalah 76,45 µg/Nm³. Tingkat akurasi dan validasi dapat terpenuhi dengan nilai RMSPE sebesar 1,96%dan 2.09% sehingga dapat dikatakan model dengan nilai asumsi yang digunakan cukup akurat.
PERENCANAAN SISTEM JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH DAN EVALUASI RESERVOIR DI KECAMATAN BUMI MAKMUR DAN KECAMATAN KURAU Arif Rachman Shidiq; Rony Riduan; Chairul Abdi
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 2 No 2 (2019): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v2i2.587

Abstract

Tanah laut adalah daerah yang paling kekurangan layanan air bersih di Kalimantan selatan. Salah satu daerah yang kurang layanan air bersih berada di Kecamatan Bumi Makmur dan Kurau. Untuk itu pemerintah Kabupaten Tanah Laut dan PDAM Tanah Laut merencanakan untuk layanan air bersih untuk daerah tersebut yang berkerja sama dengan Banjar Bakula yang ada di Banjarbaru. Tujuan dari perencanaan ini adalah Merencanakan sistem jaringan pipa distribusi untuk Kecamatan Bumi Makmur dan Kecamatan Kurau serta mengevaluasi kehandalan reservoir yang tersedia terhadap rencana jaringan pipa distribusi. Metodologi yang digunakan yaitu mengumpulkan data lapangan (data primer) dan data sekunder. Hasil dari perencanaan sistem jaringan pipa distribusi di Kecamatan Bumi Makmur dan Kecamatan Kurau untuk 15 tahun perencanaan hanya 9 desa yang terlayani sistem perpipaan yaitu desa Sungai Bakau, Raden, Bawah Layung, Maluka Baulin, Tambak Karya, Padang Luas, Kurau, Kurau Utara, dan Sungai Rasau dengan panjang pipa sebesar 13.020 m dan diameter pipa paling besar 250 mm dan paling kecil 32 mm. Evaluasi dari kehandalan reservoir yang sudah terpasang sebesar 1000 m3 tidak mencukupi untuk 15 tahun perencanaan, karena hanya tercukupi di 10 tahun perencanaan. Pada perencanaan sistem jaringan pipa distribusi untuk mensimulasikan jaringan menggunakan program EPANET 2.0.
ESTIMASI EMISI GAS RUMAH KACA PADA SEKTOR BANK SAMPAH MENGGUNAKAN PENDEKATAN WASTE REDUCTION MODEL (WARM) DI KELURAHAN SEKUMPUL MARTAPURA Esti Rina; Indah Nirtha; Rony Riduan
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 3 No 2 (2020): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v3i2.594

Abstract

Beberapa permasalahan yang dapat timbul dari meningkatnya pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi ialah meningkatnya jumlah sampah di Kabupaten Banjar, sebagian besar sampah dapat menyumbang GRK dalam bentuk gas metana (CH4). Sampah yang tanpa sengaja tertimbun dalam jangka waktu tertentu bisa mengalami atau terdekomposisi serta dapat menghasilkan gas-gas yang pada akhirnya akan tersebar di udara. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan sampah yang tepat dan ramah lingkungan agar tidak mencemari dan merusak lingkungan. Menggunankan metode WARM (Waste Reduction Model) ialah aplikasi yang berfungsi untuk menghitung emisi GRK dari sektor persampahan dengan memasukan data yang telah diperoleh ke dalam aplikasi. Hasil analisis dari penelitian yang telah dilakukan adalah keberadaan bank sampah mampu mengurangi emisi GRK yang dihasilkan pada aktivitas penimbunan sampah secara langsung di TPA yang dapat terlepas ke atmosfer dalam jumlah besar, apabila kegiatan bank sampah atau pengelolaan sampah lainnya benar –benar dioptimalkan.
KONSENTRASI PARTIKULAT MATTER (PM10) DAN SULFUR DIOKSIDA (SO2) PADA RUAS JALAN KUIN UTARA DAN KUIN SELATAN KOTA BANJARMASIN Evi Rizki Setyowati; Nova Annisa; Rony Riduan; Hafiizh Prasetia
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 3 No 2 (2020): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v3i2.595

Abstract

Peningkatan sektor transportasi mengakibatkan turunnya kualitas udara. Sektor transportasi menghasilkan polutan yang memberikan dampak negatif bagi kesehatan. Jalan Kuin Utara dan Kuin Selatan merupakan jalan padat lalu lintas namun tidak sesuai peruntukkannya dengan jenis kendaraan yang dilalui. Menurut SK Walikota Banjarmasin No 548 tahun 2017 ruas jalan Kuin Utara dan Kuin Selatan merupakan jalan lingkungan sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi PM10 dan SO2 pada wilayah studi dengan membandingkan baku mutu Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No 53 tahun 2007. Penelitian dilakukan selama 2 hari yang mewakili hari libur dan hari kerja pada 3 titik. Berdasarkan hasil pengukuran pada Minggu, 5 Agustus 2018 diperoleh PM10 tertinggi di titik 3 sebesar 147,9 μm/m3 dan SO2 tertinggi di titik 3 sebesar 154,1 μm/m3 pada siang hari. Hasil pengukuran pada Senin, 6 Agustus 2018 diperoleh PM10 tertinggi di titik 3 sebesar 205,0 μm/m3 sedangkan SO2 pada ke 3 titik sebesar 5,4 μm/m3.
KONSENTRASI KARBON MONOKSIDA DAN NITROGEN DIOKSIDA PADA RUAS JALAN KUIN UTARA DAN KUIN SELATAN KOTA BANJARMASIN Dwi Putri Agustina; Nova Annisa; Rony Riduan; Hafiizh Prasetia
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 4 No 1 (2021): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v4i1.737

Abstract

Sektor transportasi menjadi salah satu sumber pencemaran udara tertinggi di Indonesia. Karbon monoksida (CO) dan nitrogen dioksida (NO2) adalah pencemaran udara yang bersumber dari aktivitas kendaraan bermotor akibat pembakaran mesin yang tidak sempurna. Berdasarkan studi observasi, ruas jalan Kuin Utara dan Kuin Selatan memiliki tingkat aktivitas lalu lintas yang padat dimana kendaraan yang melintas tidak sesuai dengan fungsi jalan yang seharusnya yaitu berdasarkan SK Walikota Banjarmasin No 548 Tahun 2017 ruas jalan di kelurahan kuin merupakan jalan lingkungan sekunder. Dampak yang ditimbulkan dari aktivitas transportasi adalah menghambat proses fotosintesis dan penyakit ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi karbon monoksida dan nitrogen dioksida pada wilayah studi dan dibandingkan dengan baku mutu Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No 53 Tahun 2007. Penelitian dilakukan selama 2 hari pada hari Minggu mewakili hari libur dan pada hari Senin mewakili hari kerja dengan melakukan pengukuran udara ambien pada 3 titik sampling di wilayah studi. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi, siang dan sore hari. Parameter yang diukur adalah CO dan NO2. Pengukuran konsentrasi CO mengacu pada SNI 19-7119.7-2005 dan pengukuran konsentrasi NO2 mengacu pada SNI 19-7119.2-2017. Hasil pengukuran dilapangan pada hari Minggu diperoleh konsentrasi CO tertinggi di titik 1 pada pagi hari sebesar 824 µg/m3 dan konsentrasi NO2 tertinggi di titik 2 pada siang hari sebesar 136,7 µg/m3. Hasil pengukuran dilapangan pada hari Senin diperoleh konsentrasi CO tertinggi di titik 3 pada pagi hari sebesar 2.358 µg/m3 dan konsentrasi NO2 tertinggi di titik 2 pada siang hari sebesar 44,6 µg/m3.
SIMULASI SISA,KLOR PADA JARINGAN DISTRIBUSI IPA,II PRAMUKA,PDAM,BANDARMASIH Muhammad Rasyad; Rony Riduan; Chairul Abdi
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 4 No 1 (2021): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v4i1.740

Abstract

Padanpelayanan IPA II Pramuka masih terdapat nilai sisa klor yang lebih tinggi dari standar Permenkes No. 492/MENKES/PER/IV/2010 yaitu antara 0.2-0.5 mg/L dari hasil pemeriksaan sebesar 55,6 % masih diatas 1 mg/L. Padahal peran PDAM dalam mengelola air baku menjadi air minum sangat penting yang sesuai dengan peruntukkannya. Penelitian ini bertujuan memetakan pola sebaran konsentrasi sisa klor dijaringan distribusi IPA Pramuka PDAM Bandarmasih dan mendiskripsikan pengaruh jarak terhadap kehilangan klor pada jaringan distribusi IPA Pramuka PDAM Bandarmasih. Penelitian dilakukan dengan simulasi data eksisting menggunakan software Epanet 2.0 yang kemudian dikalibrasi dengan data sisa klor dilapangan dan divalidasi dengan data flow. Analisa pengaruh jarak terhadap nilai sisa klor menggunakan analisa regresi linier dari hubungan jarak dengan konsentrasi sisa klor. Simulasi eksisting menunjukkan bahwa jam 08:00 saat jam puncak sebaran sisa klor mencapai 79 % namun hanya 2,58 % yang memenuhi baku mutu. Jarak yang berpengaruh pada pengurangan nilai sisa klor merupakan jarak pipa dan sistem perpipaan. Semakin panjang pipa dan semakin besar perubahan atau belokan yang terjadi pada pipa maka nilai sisa klornya semakin menurun.
EVALUASI DIMENSI SALURAN DRAINASE TERHADAP PERISTIWA GENANGAN DI RUAS JALAN AHMAD YANI KM. 24 BANJARBARU Damiatin ULM; Rony Riduan; Nova Annisa
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 4 No 2 (2021): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v4i2.958

Abstract

Genangan dapat terjadi karena daya tampung saluran tidak mampu menampung air hujan. Jalan Ahmad Yani Km. 24 merupakan jalan nasional yang sering kali terjadi genangan dengan lama waktu genangan ± 4 jam dan ketinggian genangan ± 30-40 cm. Evaluasi saluran drainase diperlukan untuk mengetahui penyebab terjadinya genangan pada lokasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi kondisi topografi, tataguna lahan, jaringan drainase, dan curah hujan serta mengevaluasi kapasitas saluran drainase dan merekomendasikan dimensi saluran drainase berdasarkan debit rencana. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis hidrologi dan hidrolika saluran drainase menggunakan data curah hujan stasiun Banjarbaru (2010-2019). Hasil penelitian menunjukkan beberapa segmen pada saluran tidak lagi dapat menerima debit rencana maksimum sebesar 0,213 m3/det, sehingga perlu dilakukan perbaikan dimensi pada saluran drainase. Kondisi eksisting dan juga beberapa faktor eksternal turut mempengaruhi daya tampung saluran drainase. Rekomendasi perbaikan untuk segmen SKI 2, SKI 3, dan SKA 4 dengan kondisi eksisting dimensi yang sama yaitu b = 0,8 m H = 0,8 m dan terjadi sedimentasi. Dimensi disarankan menjadi b = 0,8 m H = 1 m.