Julia Rottie
Universitas Sam Ratulangi

Published : 40 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR DI RUANG IRINA A BLU RSUP PROF Dr. R.D KANDOU MANADO Nurdin, Suhartini; Kiling, Maykel; Rottie, Julia
JURNAL KEPERAWATAN Vol 1, No 1 (1): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v1i1.2243

Abstract

Abstract: Post operative pain management can be done in two ways: a pharmacological and non pharmacological. Tackling pain pharmacologically done in collaboration with physicians in the delivery of analgesic. While the non-pharmacological measures one of which is to provide a relaxation techniques post operative patient. The Purpose of this study was to determine the effect of relaxation techniques to changes in the intensity of post operative pain in patient fraktur. This study in an analytical research approach Quasi Experiment. Is the pre-experiment research design(one group pre and post design). Sampleof 20 people. Data processing test result analysis using by paired sample t-test using SPSS program at significance level 95% (α=0,05). The resultshowed there is the influence of relaxation techniques to changes in the intensity of post operative pain in patient fraktur in the department of Prof. Irina A BLU RSUP Dr. R. D. Kandou Manado. Analytical results obtained p-value = 0,000 (p<0,05). Keywords: Relaxation Techniques, Pain, Fraktur Abstrak: Penatalaksanaan nyeri post operasi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara farmakologis dan non farmakologis. Menangangi nyeri secara farmakologis dilakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik. Sedangkan tindakan non farmakologis yaitu salah satunya adalah dengan memberikan teknik relaksasi pada pasien post oeprasi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi fraktur. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan Quasi experiment. Sampel 20 orang. Teknik pengolahan data dianalisis dengan ujipaired sample t-test mengunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh teknik relaksasi terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi fraktur di ruang Irina A BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Hasil analisi diperoleh nilai p = 0,000 (p<0,05). Kata Kunci : Teknik Relaksasi, Nyeri, Fraktur
PENGARUH SENAM DIABETES MELITUS TERHADAP KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI SANGGAR SENAM PERSADIA KABUPATEN GORONTALO Salindeho, Anggelin; Mulyadi, Ns; Rottie, Julia
JURNAL KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2016): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v4i1.10856

Abstract

Abstract : Diabetes mellitus is a group of metabolic disorders characterized by elevated level of blood glucose due to damage in insulin secretion, insulin action or both. Control of diabetes mellitus become an important goal in controling blood sugar levels. One of the efforts to control diabetes mellitus is the diabetes mellitus gymnastics. The research objective was to determine the effect of exercise on reducing blood sugar levels. Research design is Quasi Eksperimental, consisting of 15 samples of the intervention group and 15 samples control group. Gimnastics diabetes mellitus held 3 times a week for 2 weeks, with examination of blood sugar levels pretest and posttest. Using a T-test at significance level of 95% (á 0,05). Results of the study the characteristics of the sexes are mostly women, age range 44-70 years and most education is high school level, pretest sugar levels above normal and posttest results has decreased. Conclusion of the study is that gymnastics effect on blood sugar levels of diabetes patients with type 2 diabetes mellitus. Suggestions research, for futher research would be to develop research by adding the variables such us diet patterns, length of study 4-6 weeks and begins with mild intensity gimnastic. Keywords: Gymnastics Diabetes Mellitus, Blood Sugar Levels Abstrak : Diabetes melitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah akibat kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Pengendalian diabetes melitus menjadi tujuan yang penting dalam pengontrolan kadar gulah darah. Salah satu upaya pengendalian DM yaitu dengan senam diabetes. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh senam terhadap penurunan kadar gula darah. Desain penelitian quasi eksperimental, terdiri dari 15 sampel kelompok intervensi dan 15 sampel kelompok kontrol. Senam diabetes melitus dilaksanakan 3 kali seminggu selama 2 minggu, dengan pemeriksaan kadar gula darah pretest dan posttest, munggunakan uji T pada tingkat kemaknaan 95% (á 0,05). Hasil penelitian karakteristik jenis kelamin sebagian besar adalah perempuan, rentang umur 44-70 tahun dan pendidikan terbanyak adalah tingkat SMU, kadar gula darah pretest diatas normal dan hasil posttest mengalami penurunan.Kesimpulan dalam penelitian adalah terdapat pengaruh senam diabetes melitus terhadap kadar gula darah penderita DM tipe 2. Saran penelitian, untuk peneliti selanjutnya kiranya dapat mengembangkan penelitian dengan menambahkan variabel penelitian seperti pola diit, lama waktu penelitian 4-6 minggu, serta dimulai dengan senam intensitas ringan. Kata Kunci : Senam Diabetes Melitus, Kadar Gula Darah.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN PENYAKIT REMATIK DI WILAYAH PUSKESMAS BEO KABUPATEN TALAUD Bawarodi, Fera; Rottie, Julia; Malara, Reginus T.
JURNAL KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2017): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v5i1.15955

Abstract

Abstrak : Rheumatic is a chronic systemic inflammatory disease that attacks the joints, especially the synovialjoints. Factors that can cause the occurrence of rheumatic recurrence is the level of knowledge, work / activityand diet.The Purpose of this research was to knowing the factors related to the recurrence of rheumaticdiseases in Community Health Center Beo District Talaud. Design Research used cross sectional study whichthe data related to independent variable or risk and independent variable consequence collated in the sametime. Tehnique Sampling that is total sampling is 32 samples. Statistical Test Result Chi-Square test withconfidence level of 95% (a = 0,05) and obtained p value 0,002 < 0,05 and 0,004 < 0,05 and p value 0,017 <0,05. Conclussion there are correlation factors the level of knowledge, work / activity and eating patterns withthe recurrence of rheumatic diseases in Community Health Center Beo District Talaud.Keywords: Level of Knowledge, Occupation/Activity, Diet, Rheumatic Recurrence.Abstrak : Rematik adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronis yang menyerang persendian terutama sendisinovial. Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kekambuhan rematik adalah tingkat pengetahuan,pekerjaan / aktivitas dan pola makan. Tujuan Penelitian Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengankekambuhan penyakit rematik di Wilayah Puskesmas Beo Kabupaten Talaud. Desain Penelitian inimenggunakan cross sectional yaitu dengan data yang menyangkut variabel bebas atau resiko dan variabelterikat atau akibat akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan. Teknik Pengambilan Sampel menggunakansampling jenuh / total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang. Hasil Uji Statistik Chi-Square testdengan tingkat kepercayaan 95% (a = 0,05) dan diperoleh p value 0,002 < 0,05 dan 0,004 < 0,05 dan p value0,017 < 0,05. Kesimpulan yaitu terdapat hubungan tingkat pengetahuan, pekerjaan/aktivitas dan pola makandengan kekambuhan penyakit rematik di Wilayah Puskesmas Beo Kabupaten Talaud.Kata Kunci: Rematik, Tingkat Pengetahuan, Pekerjaan/Aktivitas, Pola Makan
HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KEJADIAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA PERAWAT PELAKSANA DI RS TK. III R.W MONGINSIDI MANADO Sumangando, Monalisa; Rottie, Julia; Lolong, Jill
JURNAL KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2017): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v5i1.14717

Abstract

Abstarct : The role of nurses in the hospital is very important, in which nurses have role to perfom nursing care. The tasks of a nurse are quite many. Due to many tasks that has to be done by nurses, their workloads will be affected. Excess of workloads would bring health-related impacts toars nurses, on of them is low back pain. Low Back Pain (LBP) is an unspecified condition that refer to acute or chronic pain symptom and discomfort feeling in or around lumbosacral region that can be caused by inflammation, degenerative process, malignancy, gynecologic disorder, trauma and metabolic dysfunction. The Aim of this research is to identify the association between nurses workload with the incident of low back pain on nurses. Sample of this research are 40 respondents which obtained with purposive sampling technique. This research used Observational analytic design with cross-sectional approach and the data was collected through observation and questioner. The result of this research based on Chi-square test is p-value = 0,365 > 0,05. It indicates no relationship between the workloas of nurse and the incidence of low back pain on nurses in RS. TK. III R. W. Monginsidi Manado. The recommendation for next research is to study about other factors that is possible to trigger LBP on nurses. Keyword: Nurses, Workload, low back pain. Abstrak : Peran perawat di ruamah sakit sangatlah penting karena perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan. Tugas yang dilakukan perawat sangatlah banyak. Dengan banykanya tanggung jawab yang dilakukan perawat akan berdampak pada beban kerja perawat. Beban kerja yang berlebih akan berdampak pada kesehatan perawat salah satunya LBP. LBP adalah suatu kondisi tidak spesifik yang mengacu pada keluhan nyeri akut atau kronik dan ketidaknyamanan pada atau di dekat daerah lumbosakral, yang dapat disebabkan oleh inflamasi, proses degeneratif, keganasan, kelainan ginekologi, trauma, dan gangguan metabolik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan beban kerja perawat dengan kejadi low back pain pada perawat pelaksana. Sampel brjumlah 40 responen yang didapat dengan menggunakan teknik purposive sampling. Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional dan data dikumpulkan dari responden dengan menggunakan lembar kuesioner dan observasi. Kesimpulan uji Chi Square diperoleh nilai signifikan p = 0,365 > 0,05. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara beban kerja perawat dengan kejadi low back pain pada perawat pelasana di RS. TK. III R.W Monginsidi Manado. Kata Kunci : Perawat, Beban Kerja, Low Back Pain
HUBUNGAN KEJADIAN MALARIA DAN KECACINGAN DENGAN KADAR FERITIN PADA MURID SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA Buhang, Sri M.; Mayulu, Nelly; Rottie, Julia
JURNAL KEPERAWATAN Vol 1, No 1 (1): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v1i1.2239

Abstract

Abstract The 6 th goals of MDGs are combat HIV/AIDS, malaria and other diseases. Malaria is endemic disease that is find in around the world, especially in tropical area. Children are the highest risk group that can be attacked by malaria. Beside malaria there are soil transmitted helminthes still become public health problem and neglected by public in tropical area. infected by soil transmitted helminthes to children might be caused anemia and deficiency of iron that affecting contents of ferritin functions are as irons back up ferritin and iron could be mobilized utilized in hemoglobin production. Another function of ferritin are as body immunity and anti-oxidant. Objective. This  research aims to find out relationship between malaria and  worms  with ferritin contents. Methods. This research method was (cross sectional) with simple random sampling. There were 110 samples in this research. Univariate  analysis by using SPSS and bivariate analysis  were  processed  by chi- square test  for probability of 95% (α= 0,005) Results. Based on laboratory  analysis showed  that  22 samples are diagnosed positive for worms, 88 sample are diagnosed positive for worms 88 sample are diagnosed negative worms. From 22 children are positive for worms, 19 children are deficiency of  ferritin. 9 samples  are positive for  malaria and 101 sample are negative. From 9 children are negative for malaria 5 children are deficiency of ferritin. Conclusions: there was no relationship between  malaria and with ferritin contents (p 0,452) and there was relationship worms with ferritin contents (p 0,000) Keywords: malaria, worms, ferritinAbstrak salah satu tujuan dari MDGs  memberantas penyebaran malaria dan penyakit-penyakit utama lainnya, Malaria merupakan penyakit Endemis yang dijumpai diseluruh dunia, terutama didaerah tropis. Kelompok resiko terserang malaria yaitu anak-anak. selain malaria yang masih menjadi permasalahan global, Soil transmited helminthes masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang luas dan juga  diabaikan,  terutama  di daerah pedesaan tropis di seluruh dunia. Infeksi  Soil transmited Helminths pada anak-anak dapat menyebabkan  anemia dan  kekurangan zat besi yang mempengaruhi kadar feritin. Salah satu fungsi dari feritin yaitu sebagai cadangan zat besi dan besi dapat dimobilisasi dan digunakan dalam produksi hemoglobin. Fungsi lain dari feritin sebagai Sistem Pertahanan tubuh dan anti oksidant Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kejadian malaria dan kecacingan dengan kadar feritin metode Penelitian ini dilaksanakan dengan metode cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 110 responden yang diambil secara acak sederhana. Selanjutnya data yang terkumpul diolah dengan bantuan komputer program SPSS versi 19 untuk dianalisa dengan uji chi-square (x2) pada tingkat kemaknaan 95% (α0,05). Hasil: dari 110  berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium terdapat 22 sampel yang positif kecacingan dan 88 sampel yang negatif kecacingan dari 22 yang posif kecacingan terdapat19 anak yang kadar feritinnya kurang, 9 sampel yang positif malaria dan 101 yang negatif malaria dimana dari 9 anak yang negatif malaria 5 anak yang kadar feritinnya kurang. Kesimpulan  tidak terdapat hubungan antara kejadian malaria dengan kadar feritin dimana ρ= 0,452 dan terdapat hubungan kecacingan dengan kadar feritin dimana ρ= 0,000 Kata Kunci: kejadian malaria, kecacingan, kadar feritin
HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA POST SECTIO CAESAREA DI RSU GMIM PANCARAN KASIH MANADO Simangunsong, Rimayanti; Rottie, Julia; Hutauruk, Minar
JURNAL KEPERAWATAN Vol 6, No 1 (2018): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v6i1.18778

Abstract

Abstract : Early mobilization includes factors that can affect the post oprative wound healling process. Rapid mobilization is gradually very effective for wound healling and preventing infection and venous thrombosi. The Purpose of this research is to find out the relationship of early mobilization with wound healing process in post sectio caesarea patient in GMIM Pancaran Kasih Manado Hospital. Design The research in this research is using observational analytic research, using Cross Sectional approach. Samples were 30 respondents using accidental sampling technique. The result of the research of this research is chi square statistic test with 95% level of credibility (α=0,05), obtained value (p) = 0,001 < (α) = 0,05. Research Findings of this study show that there is significant relationship between early mobilization whit wound healingprocess post sectio caesarea at GMIM Pancaran Kasih Manado Hospital. Keywords : Eary Mobilization, Wound Healing Abstrak : Mobilisasi dini termasuk faktor yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka pasca operasi. Mobilisasi segera secara bertahap sangat berguna untuk proses penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksi serta trombosis vena. Tujuan penelitiandiketahuihubungan mobilisasi dini dengan proses penyembuhan luka pada pasien postsectio caesarea di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. Desain penelitian yang digunakan yaitu bersifat analitik dengan pendekatan cross sectiona.Sampel pada penelitian ini mengunakan metode Accisidental samplingsebanyak 30 orang. Hasil penelitian menggunakan uji statistik chi square dengan tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05%), didapatkan nilai (p)=0,001 < (α) 0,05%. Simpulan hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara mobilisasi dini dengan proses penyembuhan luka post sectio caesarea di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado Kata kunci : Mobilisasi Dini, Penyembuhan Luka
HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI PUSKESMASRANOMUUT KOTA MANADO Adriaansz, Patricia N.; Rottie, Julia; Lolong, Jill
JURNAL KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2016): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v4i1.12132

Abstract

Abstrack:Hypertension is one of degenerative disease caused by increased blood pressure beyond normal limits. The number of cases of hypertension in Ranomuut Health Center high. From march 2014 until October 2015 reach to 1.126 cases at the age 60-74 years. Research Purpose : to identify the correlation between food consumption with the incidence of hypertension in Ranomuut Health Center Manado City. Methods :this type of research is observasional analytic cross sectional study with purposive sampling technique. The study involved 47 elderly as respondents. The instruments used in this study is food frequention questionnaires or FFQ, sphygmomanometer and stethoscope.Result :Analysis using Fisher Exact Test and showed there is relationship with the consumption of salty foods and incidence of hypertension (p=0,000) while the consumption of fatty foods (p=0,464) and the consumption of sweet foods (0,728) there was no association with the incidence of hypertension.Conclusion :there is a relationship between the consumption of salty food with the incidence of hypertension in the elderly in Ranomuut Health Center Manado City. Suggestion: for the further study can examine each variable food consumption take effect of hypertension incidence and how strong the relationship both variables. Keywords: hypertension, elderly, salty, fatty, sweet Abstrak: hipertensi adalah salah satu penyakit degeneratif yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah melebihi batas normal. Jumlah kasus hipertensi di puskesmas Ranomuut terbilang tinggi. Dari bulan Maret 2014 sampai bulan Oktober 2015 mencapai 1.126 kasus hipertensi pada umur 60-74 tahun. Tujuan Penelitian: mengetahui hubungan antara konsumsi makanan dengan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Ranomuut Kota Manado. Metode: desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini melibatkan 47 lansia sebagai responden.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner tabel konsumsi makanan atau FFQ, sphygmomanometer dan stethoscope.Hasil: analisis menggunakan Fisher Exact Test menunjukkan terdapat hubungan konsumsi makanan asin dengan kejadian hipertensi (p=0,000), sedangkan untuk konsumsi makanan berlemak (p=0,464) dan konsumsi makanan manis (p=0,728) tidak ada hubungan dengan kejadian hipertensi. Simpulan: terdapat hubungan antara konsumsi makanan asin dengan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Ranomuut Kota Manado. Saran: untuk peneliti selanjutnya agar dapat meneliti setiap variabel konsumsi makanan mempengaruhi kejadian hipertensi dan seberapa kuat hubungan antar variabel. Kata kunci : hipertensi, lansia, asin, berlemak, manis
HUBUNGAN PERAN KELUARGA DALAM MENGONTROL GAYA HIDUP DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI PUSKESMAS TAGULANDANG KABUPATEN SITARO Matheos, Beatrix; Bidjuni, Hendro; Rottie, Julia
JURNAL KEPERAWATAN Vol 6, No 1 (2018): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v6i1.18768

Abstract

Abstract : Hypertension is one of the non-communicable diseases that become problems in the field of health and is often found in primary care that is puskesmas. Hypertension is also called silent kiler because it can cause death 20-50%. One of the factors that cause hypertension is lifestyle, therefore the role of family is very important in controlling hypertension. The purpose of this research is to know the relation of family role in controlling lifestyle with hypertension degree at Tagulandang district health center. Samples were 89 respondents using total sampling technique. Design The research in this research is using observational analytic research, using Cross Sectional approach and data collected from respondents by using questionnaire sheet. The result of the research shows the relationship of family role in controlling lifestyle with hypertension degree in Puskesmas Tagulandang with p value = 0,038.. Keywords: Family role, Lifestyle, Degree of hypertension. Abstrak : Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah dibidang kesehatan dan sering ditemukan pada pelayanan primer yaitu puskesmas. Hipertensi disebut juga sillent kiler karena dapat menyebabkan kematian 20-50%. Salah satu faktor yang menyebabkan hipertensi yaitu gaya hidup, oleh karenanya peran keluarga sangatlah penting dalam mengontrol hipertensi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran keluarga dalam mengontrol gaya hidup dengan derajat hipertensi di puskesmas Tagulandang kabupaten SITARO. Sampel sebanyak 89 responden dengan menggunakan teknik total sampling. Desain Penelitian dalam penelitian ini yaitu menggunakan penelitian deskriptif analitik, dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dan data dikumpulkan dari responden dengan menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan peran kelaurga dalam mengontrol gaya hidup dengan derajat hipertensi di Puskesmas Tagulandang dengan nilai p= 0,038. Kata Kunci: Peran keluarga, Gaya hidup, Derajat hipertensi.
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN MEKANISME KOPING PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DIRUANGAN CVBC (CARDIO VASKULER BRAIN CENTRE) LANTAI III DI RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Suratinoyo, Imelda; Rottie, Julia; Masi, Gresty
JURNAL KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2016): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v4i1.12011

Abstract

Abstract : Congestive heart failure is often difficult to maintain oxygenation and so they then shortness of breath and anxiety.Anxiety is a reaction to the disease as perceived as a threat, discomfort. Coping mechanism is a method to adapt to the changes that. Occur. The purpose of the study was to patients with congestive heart failure at CVBC III floor RSUP.PROF.DR.R.D.Kandou Manado.The design of this study using cross-sectional. Sample of 33 people, with purposive sampling method.Data were collected by interview using a questionnaire.The results of the study found a 12,1% rate of mild anxiety, medium anxiety 48,5% severe anxiety 39,4% and adaptive coping mechanism 63,6% maladaptive coping 36,4%. The results of hypothesis testing with Fisher’s exact test shows that the value of p=0,003, p is less than α(0,05).Conclusion that there is a relationship anxiety levels with coping mechanisms in patients with congestive heart faiure.advicefor hospitals anxiety levels had a significant relationship with coping mechanisms by because it is for hospitals to be more emphasizing on counseling so that patients can control anxiety and constructive coping mechanisms. Key words: anxiety, coping mechanism Abstrak:Gagal jantung kongestif sering kesulitan mempertahankan oksigenasi sehingga mereka cenderung sesak nafas dan mengalami kecemasan. Kecemasan merupakan reaksi terhadap penyakit karena dirasakan sebagai suatu ancaman, ketidaknyamanan. Mekanisme koping merupakan cara yang dilakukan untuk beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adakah hubungan tingkat kecemasan dengan mekanisme koping pada pasein gagal jantung kongestif di Ruangan CVBC Lantai III RSUP.PROF.DR.R.D Kandou Manado. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional Sampel sebanyak 33 orang, dengan metodepurposive sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Hasil penelitian,tingkat kecemasan ringan 12,1%, kecemasan sedang 48,5%, sedangkan kecemasan berat 39,4% dan mekanisme koping adaptif 63,6%,mekanisme koping maladaptive 36,4%. Hasil uji hipotesis dengan uji Fisher’s exact menunjukan bahwa nilai p=0,003(p<0,05)lebih kecil dari α(0,05).Kesimpulan, ada hubungan tingkat kecemasan dengan mekanisme koping pada pasien gagal jantung kongestif, Saran Bagi rumah sakit Tingkat kecemasan mempunyai hubungan yang signifikan dengan mekanisme koping, oleh karena itu bagi pihak rumah sakit untuk lebih menekankan pada pemberian konseling sehingga pasien dapat mengendalikan kecemasannya dan melakukan koping yang bersifat konstruktif. Kata kunci : Kecemasan, Mekanisme Koping
EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESARE DI IRINA D BLU RSUP Prof. Dr. R. D. KANDOU MANADO Patasik, Chandra Kristianto; Tangka, Jon; Rottie, Julia
JURNAL KEPERAWATAN Vol 1, No 1 (1): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v1i1.2169

Abstract

Abstract: Pain is an unpleasant symptom that felt by patients post sectio caesarea. Alternatives to reduce pain with deep breathing relaxation techniques and guided imagery not definitely known how its effectiveness. The purpose of this research was to determine the effectivity of deep breathing relaxation techniques and guided imagery to reduction pain  in post surgery patients sectio caesarea. This research is an analytical research with quasi-experimental research methods. The research design was a single group pre-post test without control group. The sampling technique used  is accidental sampling where found samples as many as 20 people. The data analysis using paired sample t-test in SPSS 17 programe at 95% significance level (α=0.05). The results showed that deep breathing relaxation techniques and guided imagery proved to be effective in reducing pain intensity  in post surgery patients sectio caesarea in the Irina D Department of RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (p value=0.000; α 0.05) which means that the hypothesis is accepted. Conclusion, deep breathing relaxation techniques and guided imagery can reduce pain intensity in post surgery patients sectio caesarea in the Irina D Department of RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Implementation of deep breathing relaxation techniques and guided imagery to reduce pain in post surgery patients sectio caesarea can be be done according to the SOP so not just focus on the pharmacological treatment only. Keywords: Deep Breathing Relaxation Techniques, Guided Imagery, Pain, Sectio Caesarea. Abstrak: Nyeri merupakan suatu gejala yang tidak menyenangkan yang dialami oleh pasien post operasi sectio caesarea. Alternatif untuk menurunkan nyeri yaitu dengan menggunakan teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery bagaimana efektifitasnya belum jelas diketahui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode penelitian kuasi eksperimen.Desain penelitian adalah satu kelompok pre-post tes tanpa kelompok kontrol.Teknik pengambilan sampel yaitu Accidental Sampling dimana didapatkan sampel sebanyak 20 responden. Teknik analisa data menggunakan uji paired sampel t-tes program SPSS 17 pada tingkat kemaknaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery terbukti efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea di Irina D BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (nilai p=0,000; α 0,05) yang berarti hipotesis diterima. Kesimpulan, teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery mampu menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea di Irina D BLU RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Penerapan teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery untuk menurunkan nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea dapat dilakukan sesuai dengan SOP agar tidak hanya terpaku pada penaganan secara farmakologis saja. Kata kunci: Teknik Relaksasi Nafas Dalam, Guided Imagery, Nyeri, Sectio Caesarea