Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

HUBUNGAN PENGGUNAAN HEADSET TERHADAP FUNGSI PENDENGARAN PADA MAHASISWA ANGKATAN 2012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI Laoh, Alvin; Rumampuk, Jimmy F.; Lintong, Fransiska
JURNAL KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN TROPIK JKKT Volume 3 Nomor 3 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Headset adalah gabungan antara headphone dan mikrofon. Alat ini biasanya digunakan untuk mendengarkan suara dan berbicara dengan perangkat komunikasi atau komputer.Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan penggunaan headset terhadap fungsi pendengaran pada mahasiswa angkatan 2012 fakultas kedokteran Universitas SamRatulangi. Jenis penelitian adalah analitik observasional, dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi yang diambil semua Mahasiswaangkatan 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.Jumlah sampel adalah 30 orang, penentuan sampel dengan teknik purposive sampling berdasarkan kebutuhan peneliti. Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa Asymp signifikan yaitu 0,01 < 0,05atau (nilai P = 0,01<0,05). Dari hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh penggunaan headset terhadap kualitas pendengaran pada mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.   Kata Kunci: Headset. Fungsi Pendengaran, Mahasiswa
GAMBARAN GANGGUAN RADIASI HANDPHONE TERHADAP KESEHATAN SISWA KELAS XI SMK DISCOVERY MANADO Manarisip, Meldy; Rumampuk, Jimmy F.; Pangemanan, Damajanti H.C.
JURNAL KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN TROPIK JKKT Volume 3 Nomor 3 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Handphone merupakan sumber radiasi potensial yang membahayakan. Signal telepon seluler yang dikirim membentuk dua buah lapangan radiasi yakni, medan magnet dekat dan medan magnet jauh. Penelitian ini bersifat kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian, handphone saat standby tertinggi Mito, terendah Samsung. Saat panggilan tertinggi Mito dan Evercoss, terendah Advan. Saat menerima panggilan, terbesar adalah Mito, terendah Samsung. Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan kuesioner menunjukan siswa yang mengalami jenis gangguan kesehatan sejak menggunakan handphone lebih besar dari jumlah responden. Hal ini karena responden bias memilih lebih dari satu gangguan yang terdapat dalam daftar isian. Diketahui bahwa gangguan yang paling sering dialami adalah gangguan pola tidur sebanyak 37 orang (19.2%) dan kehilangan konsentrasi 28 orang (14.5%).   Kata Kunci: Handphone, Gangguan Kesehatan
PENGARUH MINUMAN BEROKSIGEN TINGGI TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA OLAHRAGA LARI Mangolo, Irene E; Rumampuk, Jimmy F; Moningka, Maya E W
JKK (Jurnal Kedokteran Klinik) Vol 1, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN KLINIK
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Introduction : During the sport and physical activity, oxygen usage and formation of carbon dioxide will increase in order to transport oxygen which is required by muscles during exercise. The amount of oxygen in the lungs affecting the lung vital capacity value. This study aimed to determine the level of lung vital capacity before and after consumed high oxygenated water during running sports. Method :This was an analytical experiments method with pre and post test design. This study was conducted on 20 samples of runners built PPLPD Manado, given treatment of high oxygenated water and physical activity for 14 days. The research location at KONI field Sario Result : The value of lung vital capacity decreased where the average value before treatment was 5.53 L and the average value of vital lung capacity after treatment was 2.6 L. The paired T test results obtained sig. 2 tailed p = 0.000 <α = 0.05 showed that there was significant difference between lung vital capacity before and after consumed high oxygenated water during running sports. Conclusion : The value of  lung vital capacity are difference between before and after consumed high oxygenated water in the running sports. Where are having given the high oxygenated water in the running sports its lung vital capacity had decreased from it was before.   Key Words : lung vital capacity, high oxygenated water, sports   Abstrak. Pendahuluan: Pada olahraga atau aktivitas fisik pemakaian oksigen dan pembentukan karbondioksida dalam paru meningkat untuk mengangkut oksigen ke otot dan seluruh tubuh selama latihan. Jumlah oksigen dalam paru mempengaruhi nilai kapasitas vital paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kapasitas vital paru pada olahraga lari sebelum dan sesudah pemberian minuman beroksigen tinggi Metode: Penelitian analitik eksperimental onegroup pre and post test design. Penelitian ini dilakukan pada 20 sampel pelari binaan PPLPD Manado, yang diberikan perlakuan berupa pemberian air minum beroksigen tinggi dan aktivitas fisik Selama 14 hari. Lokasi penelitian bertempat di lapangan KONI Sario Hasil: Nilai kapasitas vital paru mengalami penurunan dimana nila rata-rata sebelum perlakuan adalah 5,53 dan nilai rata-rata kapasitas vital paru sesudah perlakuan adalah 2,6. Pada uji statistik T berpasangan diperoleh hasil sig. 2 tailed p = 0,000 <  α = 0,05 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan bermakna sebelum dan sesudah perlakuan. Kesimpulan: Nilai kapasitas vital paru sebelum dan sesudah pemberian minuman beroksigen dan olahraga lari terdapat perbedaan. Dimana setelah pemberian minuman beroksigen tinggi dan olahraga lari, nilai kapasitas vital paru mengalami penurunan dari sebelum perlakuan. Kata Kunci: air beroksigen, kapasitas vital paru, olahraga
HUBUNGAN PENGGUNAAN EARPHONE DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA SISWA SMA NEGERI 9 MANADO Sarah, Nizra Ayu; Lintong, Fransiska; Rumampuk, Jimmy F
JKK (Jurnal Kedokteran Klinik) Vol 1, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN KLINIK
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Introduction: A research of American Speech and Hearing Association obtained high school students who use their audio devices in longer periode with higher volume have been reported they have hearing disorder symptoms more than adults. The purpose of this research is to know the correlation of the use of earphone with hearing disorder in students at 9 High School Manado.  Methods: This research method is a kind of analytical research, using cross sectional approach. Population taken all special natural science students grade eleven school year 2016/2017. Number of sample is 30, sampling with purposive sampling technique based on the needs of researcher.  Results: Results obtained are the result of analysis in the form of frequency of the use of earphone in a day (p=0,366), duration of the use of earphone in a day (p=0,483), volume of the use of earphone (p=0,483), complaints of sore ears after using earphone (p=1,000), and history of ear disease (p=0,067). Conclusion: there was no correlation of the use of earphone with hearing disorder in students at 9 High School Manado. Keywords: Hearing Disorder, Earphone   Abstrak: Latar Belakang: Sebuah penelitian dari American Speech and Hearing Association menyatakan bahwa siswa sekolah menengah atas menggunakan perangkat audio mereka dalam periode yang lebih lama dengan volume yang lebih tinggi, dilaporkan memiliki gejala gangguan pendengaran yang lebih banyak dibandingkan dewasa. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan earphone dengan gangguan pendengaran pada siswa SMA Negeri 9 Manado. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik, dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi yang diambil semua siswa binaan khusus SMA Negeri 9 Manado kelas XI jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)  tahun ajaran 2016/2017. Jumlah sampel adalah 30 orang, penentuan sampel dengan teknik purposive sampling berdasarkan kebutuhan peneliti. Hasil: yang diperoleh adalah hasil analisa berupa frekuensi penggunaan earphone dalam sehari (p=0,366), durasi penggunaan earphone dalam sehari (p=0,483), volume penggunaan earphone (p=0,483), keluhan sakit telinga setelah menggunakan earphone (p=1,000), dan riwayat penyakit telinga (p=0,067). Kesimpulan: dari hasil penelitian ini tidak terdapat hubungan penggunaan earphone dengan gangguan pendengaran pada siswa SMA Negeri 9 Manado. Kata Kunci: Gangguan Pendengaran, Earphone
PENGARUH MINUMAN BERKADAR OKSIGEN TINGGI TERHADAP SATURASI OKSIGEN PADA OLAHRAGA LARI Tirajoh, Mahardika Wulan Ester; Rumampuk, Jimmy F.; LIntong, Fransisca
JKK (Jurnal Kedokteran Klinik) Vol 1, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN KLINIK
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Oxygen is needed by humans for breathing process and fulfilling the needs of the body metabolism. The oxygen level in the blood which binds with hemoglobin is called oxygen saturation. Its measurement can be made by using oximetry. A sportman in his sport activity requires more oxygen and cannot be fully acquired by air inhalation or breathing. The purpose of this research is to determine the effect of water drink with the high level of oxygen against oxygen saturation in the running sport. This research is an analytic study of experimental design with one group, pre and post-test design. The sample in this research was the total number of population namely 20 subjects who met the inclusion criteria. The data analysis was made by using the Wilcoxon test. The result of this Wilcoxon test showed that the treatment before and after giving the high level of oxygen water was obtained by value, p = 0.001 <α = 0.05. The Conclusion of this research, there were differences in the values of oxygen saturation before and after giving the water with the high level of oxygen in the running sport, where after having given the water with the high level of oxygen, its oxygen saturation value had increased from it was before. Keywords: oxygen saturation, oxygenated water, sports Abstrak: Oksigen sangat dibutuhkan oleh manusia untuk proses pernafasan dan pemenuhan kebutuhan metabolisme tubuh. Kadar oksigen di dalam darah yang berikatan dengan hemoglobin disebut saturasi oksigen. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan oksimetri. Olahragawan dalam aktivitas olahraganya membutuhkan oksigen yang lebih banyak dan tidak dapat sepenuhnya diperoleh dari hirupan udara atau pernafasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh air minum berkadar oksigen tinggi terhadap saturasi oksigen pada olahraga lari. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik eksperimental dengan rancangan one group pre and post test design. Sampel pada penelitian ini yaitu total populasi sebanyak 20 subjek yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon test. Hasil uji Wilcoxon test menunjukkan bahwa perlakuan sebelum dan sesudah pemberian air berkadar oksigen tinggi diperoleh nilai p = 0,001 < α = 0,05. Kesimpulan dari hasil penelitian ini terdapat perbedaan nilai saturasi oksigen sebelum dan sesudah pemberian air berkadar oksigen tinggi pada olahraga lari, dimana sesudah pemberian air berkadar oksigen tinggi nilai saturasi oksigennya meningkat dari sebelum. Kata Kunci: Saturasi oksigen, air beroksigen, olahraga
HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 BINSUS MANADO Tanos, Carenia Morenza; Moningka, Maya; Rumampuk, Jimmy F
JKK (Jurnal Kedokteran Klinik) Vol 1, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN KLINIK
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Long jump is one of a jumping method in athletics. Long jump is a form of jumping, hovering, and landing as far as possible. Long jump squat stlyle is a form of long jump with both legs squat, knees bent, and hands on the front when in air. Long jump achievement depends on physical and psychological factors. One of the physical factors is leg length. Basically, a person with long legs will achieve further distance leaps than a person with short legs, because a person with long legs can do better leg swings when landing. This analytical study uses cross sectional study method. The population taken are all of the 10th grade students of SMAN 9 Binsus Manado with 40 samples which chosen by simple random sampling technique. The data obtained from the measurements of leg length and distance leaps of long jump squat style. From 40 samples, the leg length average is 88.8 cm, with standard deviation value of 3.83588 cm, minimum value of 80.7 cm, and maximum value of  96 cm while the distance leaps average is 3.3643 m, with standard deviation value of  0.61887 m, minimum value of 2.45 m, and maximum value of  5.72 m. Conclusion: This study shows that there is a significant correlation between leg length and distance leaps of long jump squat style with the Spearman correlation coefficient analysis results of  r = 0.541 and the direction of a positive correlation. Keywords: Leg Length, Long Jump Squat Style.   Abstrak: Lompat jauh  merupakan salah satu nomor lompat dalam cabang olahraga atletik.  Lompat jauh merupakan suatu  bentuk gerakan melompat, melayang dan mendarat sejauh-jauhnya. Lompat jauh gaya jongkok adalah lompat jauh dengan sikap badan di udara kedua tungkai jongkok, kedua lutut ditekuk dan kedua tangan didepan. Prestasi lompat jauh  dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikis. Contoh dari  faktor fisik adalah panjang tungkai. Pada dasarnya seseorang dengan tungkai yang panjang akan mencapai jarak lompatan yang lebih jauh dibandingkan dengan orang dengan tungkai yang pendek, karena tungkai yang panjang dapat melakukan ayunan kaki yang lebih baik pada saat mendarat. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analitik dengan metode studi potong lintang (cross sectional study). Populasi yang diambil adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA Negeri 9 Binsus Manado dengan jumlah sampel 40 orang  yang diambil dengan teknik simple random sampling. Data diperoleh dari hasil pengukuran  panjang tungkai dan jauh lompatan dari lompat jauh gaya jongkok. Dari 40 sampel, diperoleh panjang tungkai dengan rata-rata 88.8 cm, standar deviasi 3.83588 cm, nilai minimum 80.7 cm, dan maksimum 96cm sedangkan jauh lompatan diperoleh nilai rata-rata 3.3643 m, standar deviasi 0.61887 m, nilai minimum 2.45 m, dan maksimum 5.72m. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara panjang tungkai dengan kemampuan lompat jauh gaya jongkok dengan nilai analisis koefisien korelasi Spearman diperoleh nilai r = 0.541 dengan arah korelasi positif. Kata kunci: Panjang Tungkai, Lompat Jauh Gaya Jongkok.
ANALISIS PERBEDAAN UJI KUALITAS AIR SUMUR DI DAERAH DATARAN TINGGI KOTA TOMOHON DAN DATARAN RENDAH KOTA MANADO BERDASARKAN PARAMETER FISIKA Morintoh, Puspithasari; Rumampuk, Jimmy F.; Lintong, Fransiska
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.7419

Abstract

Abstract: Clean water is absolutely essential considering the activity of a society which is very dynamic. Therefore, the quality and quantity should be kept under control. Clean water that complied with health standards must be free from contamination and must fulfill the quality standards, one of which is the physical requirements. Drinking water that does not fulfill the quality standards can cause health problems. The form of the topography of an area can influence its ground water. This study aimed to analyze the differences between the quality of well water in the plateau area of Tomohon and the lowland area of Manado based on physical parameters. This study was conducted in the Laboratory of Physics BTKL Manado from November 2014 until January 2015. This was an observational analytical study with a cross sectional approach. There were 50 samples determined by purposive sampling. The data were analyzed by using SPSS 20 and Mann-Whitney U Test. The results showed no significant differences in water quality using parameters, as follows: taste, temperature, smell, and turbidity, with a p value >0.05 while the TDS and DHL parameters had a significant difference with a p value <0.05. Conclusion: There were no significant differences of water quality in taste, temperature, smell, and turbidity, while the TDS parameters and DHL have significant differences of water quality with a p value < 0.05.Keywords: water quality, plateau, lowland, physics parametersAbstrak: Keberadaan air bersih menjadi sangat penting mengingat aktivitas kehidupan masyarakat yang sangat dinamis. Oleh karena itu harus diperhatikan kualitas dan kuantitasnya.Air bersih yang memenuhi syarat kesehatan harus bebas dari pencemaran dan harus memenuhi standar kualitas:salah satunya adalah persyaratan fisik karena air minum yang tidak memenuhi standar kualitas dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Bentuk topografi pada suatu daerah dapat mempengaruhi air tanah pada daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kualitas air sumur di daerah dataran tinggi kota Tomohon dan dataran rendah kota Manado berdasarkan parameter fisika.Penelitian dilakukan di laboratorium fisika BTKL Manado pada bulan November 2014-Januari 2015. Metode pada penelitian ini yaitu observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Sampel ditentukan secara purposive sampling yang berjumlah 50 sampel. Data dianalisa menggunakan SPSS 20 dan uji Mann Whitney-U Test. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan pada kualitas air pada parameter rasa, suhu, bau dan kekeruhan dengan nilai p > 0,05 sedangkan parameter TDS dan DHL terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai p < 0,05. Simpulan: Tidak terdapat perbedaan kualitas air yang signifikan pada parameter rasa,suhu, bau dan kekeruhan sedangkan parameter TDS dan DHL terdapat perbedaan kualitas air yang signifikan dengan nilai p < 0,05.Kata kunci: kualitas air, dataran tinggi, dataran rendah, parameter fisika
Pengaruh mandi uap terhadap tekanan darah pada wanita dewasa normal Polii, Stacey; Rumampuk, Jimmy F.; Lintong, Fransiska
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.10857

Abstract

Abstract: Physics apply heat energy use in the fields of medicine. At present, many people enjoy a steam bath as a means of muscle relaxation, but the steam bath therapy is often not recommended for patients with hypertension. The steam bath is said to be dangerous for people with hypertension, but what exactly happened to the blood pressure during the steam bath. The purpose of this study is to determine whether the steam shower effect on blood pressure normal adult women. The draft of this study was cross sectional analytical survey (cross-sectional) or only done once a certain time. The research location is housed in Tikala Shiatu Spa, Tikala Ares, Wenang. Samples were taken from women aged 20-25 years were 40 people with normal healthy state. Results showed highly significant differences in systolic blood pressure 15 minutes into the value (p = 0.001) and systolic blood pressure to 20 minutes (p = 0.000). Diastolic blood pressure results show a very significant difference that in the 15th minute (p = 0.002) and 20th minute (p = 0.001). Conclusion: There is a significant rise in systolic and diastolic blood pressure while doing 20 minutes steam bathKeywords: blood pressure, steam.Abstrak: Ilmu fisika menerapkan penggunaan energi panas dalam bidang kedokteran. Pada saat sekarang, banyak orang menikmati mandi uap sebagai sarana relaksasi otot, namun terapi mandi uap sering tidak dianjurkan untuk penderita hipertensi. Mandi uap dikatakan dapat berbahaya untuk penderita hipertensi, namun apa sebenarnya yang terjadi terhadap tekanan darah selama mandi uap ?. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah mandi uap berpengaruh terhadap tekanan darah wanita dewasa normal. Rancangan dari penelitian ini adalah survey analitik secara potong lintang (cross sectional) atau hanya dilakukan sekali dalam waktu tertentu. Lokasi penelitian bertempat di Tikala Shiatu Spa, Tikala Ares, Wenang. Sampel penelitian diambil dari wanita usia 20-25 tahun berjumlah 40 orang dengan keadaan sehat dan normal. Hasil Penelitian menunjukkan perbedaan yang sangat bermakna pada tekanan darah sistolik menit ke 15 dengan nilai (p = 0,001) dan tekanan darah sistolik menit ke 20 (p= 0,000). Hasil tekanan darah diastolic menunjukkan perbedaan yang sangat bermakna yakni pada menit ke 15 (p= 0,002) dan menit ke 20 (p= 0,001). Simpulan: Terdapat peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik yang signifikan saat mandi uap selama 20 menit.Kata kunci: tekanan darah, mandi uap
PENGGUNAAN RADIOISOTOP PADA DETEKSI DINI PENYAKIT KANKER Senduk, Pingkan; Danes, Vennetia R.; Rumampuk, Jimmy F.
e-Biomedik Vol 3, No 2 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i2.8549

Abstract

Abstract: Application of nuclear techniques, both the applications of radiation and radio-isotopes, are very useful since the use of atomic energy program for peaceful purposes was launched in 1953. Positron Emission Tomography (PET) is a new method for imaging the physiological functions of human tissues. Radiant energy emitted by a source of radiation can cause changes in terms of physical, chemical, and biological material in its path. Changes that occur can be controlled by choosing the type of radiation (or neutron) and regulate the dose absorbed, according to the effect needed to be achieved. Based on these properties, the radiation can be used directly such as in radiotherapy, and sterilization. In addition, the radiation emitted by a radioisotope, location and distribution can be detected from outside the body proper, and its activity can be measured accurately; therefore, the use of radioisotopes as tracer is very useful in metabolic studies, as well as tracking techniques and management or treatment of various organs, without having to perform surgery, particularly its use for early detection of cancer cells, or better known methods of cancer with PET.Keywords: radioisotopes, cancer, tracer, PETAbstrak: Aplikasi teknik nuklir, baik aplikasi radiasi maupun radio-isotop, sangat dirasakan manfaatnya sejak program penggunaan tenaga atom untuk maksud damai dilancarkan pada tahun 1953. Positron Emission Tomography (PET) merupakan metode terbaru untuk mencitrakan fungsi fisiologis jaringan tubuh manusia. Energi radiasi yang dipancarkan oleh suatu sumber radiasi dapat menyebabkan perubahan dari segi fisis, kimia dan biologi pada materi yang dilaluinya. Perubahan yang terjadi dapat dikendalikan dengan jalan memilih jenis radiasi (atau neutron) serta mengatur dosis terserap, sesuai dengan efek yang ingin dicapai. Berdasarkan sifat tersebut, radiasi dapat digunakan untuk penyinaran langsung seperti antara lain pada radioterapi, dan sterilisasi. Selain itu, radiasi yang dipancarkan oleh suatu radioisotop, lokasi dan distribusinya dapat dideteksi dari luar tubuh secara tepat, serta aktivitasnya dapat diukur secara akurat; sehingga penggunaan radioisotop sebagai perunut, sangat bermanfaat dalam studi metabolisme, serta teknik pelacakan dan penataan berbagai organ tubuh, tanpa harus melakukan pembedahan, khususnya dalam penggunaannya untuk mendeteksi dini sel kanker atau yang lebih dikenal penyakit kanker dengan metode PET.Kata kunci: radioisotop, penyakit kanker, perunut (tracer), PET
Hubungan antara viskositas darah dengan hematokrit pada penderita anemia dan orang normal Agawemu, Christine S.; Rumampuk, Jimmy; Moningka, Maya
eBiomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.4.1.2016.12485

Abstract

Abstract: Hematocrit is used to determine the number of red cell mass. Besides that, hematocrit level is used to determine blood viscosity. Inphysics, blood viscosity is expressed as fluid flow resistance which is the friction among the molecules of the liquid. This study aimed to determine the relationship between the viscosity of blood and hematocrit in patients with anemia and in normal people. This was an analytical study with a cross sectional design. Tis study was conducted at the Physics Laboratory Faculty of Medicine University of Sam Ratulangi Manado. Samples consisted of 5 patients with anemia and 5 normal people (without anemia). Data were analyzed by Spearman correlation coefficient by using SPSS program. The Spearman correlation coefficient test showed a p value of 0.354 for the relationship of viscosity and hematocrit in normal people, and a p value of 0.175 for the relationship of viscosity and hematocrit in patients with anemia. Conclusion: There was no significant relationship between blood viscosity and hematocrit in patients with anemia as well as in normal people. Keywords: blood viscosity, hematocrit, anemia Abstrak: Hematokrit digunakan untuk mengetahui penurunan jumlah massa eritrosit. Selain itu, kadar hematokrit juga digunakan untuk mengetahui kekentalan darah. Kekentalan darah dalam ilmu fisika dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antara molekul-molekul cairan yang satu dengan yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara viskositas darah dengan hematokrit pada penderita anemia dan orang normal. Jenis penelitian ini analitik dengan desain potong lintang. Penelitian dilakukan di bagian Ilmu Fisika Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Sampel penelitian terdiri dari 5 penderita anemia dan 5 orang normal (tanpa anemia). Data dianalisis dengan uji koefisien korelasi Spearman menggunakan SPSS. Hasil uji koefisien korelasi Spearman mendapatkan nilai p=0,354 untuk hubungan viskositas dan hematokrit pada orang normal dan p=0,175 untuk hubungan viskositas dan hematokrit pada penderita anemia. Simpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna antara viskositas darah dan hematokrit pada penderita anemia dan pada orang normal.Kata kunci : viskositas darah, hematokrit, anemia