Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian

Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan pada Sistem Deteksi Dini untuk Manajemen Krisis Pangan Rizky Mulya Sampurno; Kudang B. Seminar
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 11, No 1 (2017): TEKNOTAN, April 2017
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1112.207 KB) | DOI: 10.24198/jt.vol11n1.8

Abstract

Pemanfaatan teknologi komputasi cerdas seperti jaringan syaraf tiruan (JST) dapat diterapkan dalam sektor ketahanan pangan. JST bekerja seperti layaknya otak manusia. Dalam hal ini JST digunakan untuk mendeteksi tingkat ketahanan pangan di suatu daerah. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kinerja JST pada sistem deteksi dini krisis pangan yang telah dikembangkan sebelumnya melalui pelatihan tambahan. Pelatihan yang dilakukan menggunakan data sekunder dengan mempertimbangkan keterbaruan waktu dan wilayah. JST yang digunakan adalah multi-layer perceptron dua hidden layer dengan algoritma pelatihan backpropagation. Sepuluh parameter krisis pangan dijadikan sebagai input dan level krisis pangan menjadi output pada proses pengenalan pola oleh JST selama pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelatihan tambahan dapat menambah tingkat akurasi JST dari 70,55%menjadi 85,38%. Berdasarkan hasil analisis bobot JST dapat diidentifikasi parameter penentu level krisis pangan diurutkan berdasarkan bobot tertinggi sampai bobot terendah, yaitu: (1) padi puso atau gagal panen (2) rasio konsumsi normatif, (3) harga beras, (4) IHSG, (5) angka kematian bayi, (6) tanpa hutan, (7) perubahan kurs dolar, (8) penduduk miskin, (9) berat badan balita dibawah standar dan (10) curah hujan 30 tahun. Hasil pengurutan tersebut dapat menjadi masukan serta prioritas dalam penanggulangan dan penyelamatan krisis pangan.  Kata kunci: JST, backpropagation, manajemen krisis pangan, ketahanan pangan  
Evaluasi Ekonomi Teknik Produksi Keripik Kentang Secara Manual (Studi Kasus: Taman Teknologi Pertanian, Cikajang, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat) Ahmad Thoriq; Rizky Mulya Sampurno; Sarifah Nurjanah
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 11, No 2 (2017): TEKNOTAN, Agustus 2017
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol11n2.5

Abstract

Agroindustri kentang merupakan unit usaha utama yang dikelola Taman Teknologi Pertanian, Cikajang, Garut.  Kentang yang dikembangkan difokuskan pada kentang industri varietas median. Hasil produksi sebagian dijual dalam bentuk mentah ke Industri keripik kentang dan sebagian lagi diolah sendiri menjadi keripik kentang yang dipasarkan sendiri. Meskipun terdapat beberapa unit mesin, namun produksi keripik kentang masih dilakukan secara manual menggunakan peralatan sederhana, sehingga untuk keberlanjutan usaha perlu dilakukan evaluasi ekonomi usaha produksi keripik kentang yang diolah secara manual. Metode yang digunakan pada penelitian ini analisis ekonomi yang meliputi biaya produksi, harga pokok produksi, titik impas dan  kelayakan usaha yang meliputi Net Present value (NPV),  benefit cost ratio analysis (BC Rasio), Internal Rate of Return (IRR) dan payback period analysis (PBP). Berdasarkan analisis ekonomi, pada umur proyek lima tahun didapatkan HPP keripik kentang sebesar Rp.72.816 perkg, dengan titik impas 600 kg pertahun, BC Rasio sebesar 1,25, NPV sebesar Rp 137.299.137 pertahun, IRR sebesar 16,42 %, dan PBP selama sembilan bulan.Kata kunci : analisis ekonomi, kelayakan usaha, keripik kentang, pengolahan manual
Estimasi Perubahan Lahan Sawah Dengan Klasifikasi Tidak Terbimbing Citra MODIS EVI di Provinsi Jawa Barat Rizky Mulya Sampurno; Anas Bunyamin; Totok Herwanto
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 11, No 2 (2017): TEKNOTAN, Agustus 2017
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2299.755 KB) | DOI: 10.24198/jt.vol11n2.6

Abstract

Berdasarkan data statistik, sejak tahun 2008 hingga saat ini luas sawah di Provinsi Jawa Barat cenderung mengalami penurunan. Hal ini mendorong dibutuhkannya informasi yang cepat dan tepat terkait lokasi dan luas lahan sawah untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Teknologi penginderaan jauh telah menjadi alat bantu yang handal dalam memecahkan masalah ini. Melalui klasifikasi citra satelit penginderaan jauh, luas lahan sawah dapat diketahui dengan mudah. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan klasifikasi citra MODIS EVI 250 m untuk memetakan lahan sawah serta memperkirakan luas dan sebaran perubahan lahan sawah di Provinsi Jawa Barat. Metode klasifikasi yang digunakan adalah klasifikasi tidak terbimbing ISODATA dengan jumlah kelas klasifikasi ditentukan melalui analisis divergensi pada citra komposit yang dianalisis. Pemilihan kelas sawah dilakukan melalui pengecekan pola spektral pada piksel-piksel citra yang telah diklasifikasi. Menurut pemantauan MODIS EVI 250 m, luas sawah di Jawa Barat mengalami penurunan sebesar 17.35% selama kurun waktu 10 tahun dari 1,189,728.85 ha pada tahun 2006 menjadi 983,342.77 ha pada tahun 2016. Penurunan luas lahan sawah diduga disebabkan oleh perubahan lahan sawah ke bukan sawah. Terdapat perbedaan luas sawah antara data BPS dengan citra MODIS yang disebabkan oleh metode yang berbeda, namun keduanya menunjukkan kecenderungan total luas sawah yang menurun. Berdasarkan hasil tersebut, citra MODIS dapat dimanfaatkan dalam memperkirakan perubahan lahan serta dapat dijadikan pendukung dalam pengambilan keputusan.Kata kunci: klasifikasi tidak terbimbing, ISODATA, MODIS, EVI, luas sawah
Studi Siklus Waktu Proses Muat Angkut Tebu Secara Mekanis Di PG. Jatitujuh, Majalengka, Jawa Barat Ahmad Thoriq; Wahyu Kristian Sugandi; Rizky Mulya Sampurno; Reza Permana Aji
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 11, No 1 (2017): TEKNOTAN, April 2017
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (933.638 KB) | DOI: 10.24198/jt.vol11n1.7

Abstract

Proses muat-angkut tebu secara mekanis meliputi pemuatan tebu menggunakan grab loader dan pengangkutan tebu menggunakan truk atau trailer yang digandengkan dengan traktor roda empat.  Untuk meningkatkan produktivitas kerja pengangkutan tebu, perlu dikaji metode dan cara kerjanya melalui studi terhadap waktu. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis siklus waktu proses pengangkutan tebu secara mekanis. Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara yaitu merekam proses muat-angkut menggunakan kamera digital, dan pengukuran langsung. Perhitungan cycle time dilakukan dengan menghitung waktu setiap tahap mulai dari waktu muat, waktu perjalanan dari lahan ke pabrik, waktu bongkar dan waktu perjalanan dari pabrik ke lahan.  Jarak lokasi ke pabrik dibagi menjadi tiga yaitu jarak A (0-5 km), jarak B (5-10 km) dan jarak C (10-15 km). Kendaraan angkut (transporter) yang diamati berjumlah 5 unit dengan jenis yang berbeda-beda untuk setiap jarak. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata siklus waktu pengangkutan tebu pada jarak A sebesar 4202,95 detik dengan waktu normal sebesar 1859,40 detik, pada jarak B sebesar 4995,10 detik dengan waktu normal sebesar  3832,92 detik dan pada jarak C sebesar 8332,27 detik dengan waktu normal sebesar 7402,32 detik. Kata kunci : siklus waktu, pengangkutan tebu, grab loader, trailer
KLASIFIKASI TUTUPAN LAHAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 OPERATIONAL LAND IMAGER (OLI) DI KABUPATEN SUMEDANG Rizky Mulya Sampurno; Ahmad Thoriq
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 10, No 2 (2016): TEKNOTAN, November 2016
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1511.042 KB)

Abstract

Informasi tutupan lahan terbaru berupa peta hasil klasifikasi citra dapat diperoleh melalui teknik penginderaan jauh. Teknik ini dianggap penting dan efektif dalam pemantauan tutupan lahan karena kemampuannya dalam menyediakan informasi keragaman spasial di permukaan bumi dengan cepat, luas, tepat, serta mudah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan klasifikasi tutupan lahan di Kabupaten Sumedang menggunakan citra satelit Landsat 8 OLI (Operational Land Imager) hasil perekaman terakhir. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pra-pengolahan citra, pemilihan kombinasi band terbaik, interpretasi visual citra, membuat penciri kelas, analisis separabilitas, klasifikasi citra, dan uji akurasi. Metode klasifikasi yang digunakan adalah metode maximum likelihood classification (MLC). MLC mempertimbangkan faktor prior probability yaitu peluang dari suatu piksel untuk dikelaskan ke dalam kelas atau kategori tertentu. Hasil klasifikasi citra Landsat 8 OLI di Kabupaten Sumedang menghasilkan 10 kelas tutupan lahan yaitu lahan terbangun, sawah menjelang panen, sawah baru tanam, semak belukar, hutan tutupan padat, hutan tutupan sedang, hutan campuran, kebun campuran, tanah terbuka dan badan air. Ketelitian klasifikasi ditunjukkan dengan akurasi overall dan kappa masing-masing sebesar 99.61% dan 99.51%. Hasil ini memenuhi syarat yang ditetapkan oleh USGS (> 85%). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa peta hasil klasifikasi citra Landsat 8 dapat digunakan.Kata kunci: penginderaan jauh, klasifikasi, MLC
Model Prediksi Kadar Air Media Tanam Menggunakan Regresi Linear Berganda (Studi Kasus Kebun Tomat Beef di Serenity Farm Mitra Habibi Garden) Sintia Ayu Listina; Rizky Mulya Sampurno; Drupadi Ciptaningtyas; Ahmad Thoriq
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 16, No 3 (2022): TEKNOTAN, Desember 2022
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol16n3.1

Abstract

Permintaan yang cukup tinggi akan tomat beef kepada Serenity Farm sebagai salah satu produsen tomat beef di daerah Lembang, Kabupaten Bandung masih belum sepenuhnya terpenuhi. Salah satu penyebab hal tersebut adalah kurang optimalnya pengelolaan kadar air pada media tanam yang digunakan. Kadar air media tanam yang stabil dapat mencegah penguapan air berlebih dari permukaan tanah, serta mencegah tanaman mengalami stres. Selain itu, kadar air media tanam dipengaruhi oleh iklim, spesifikasi tanaman dan media tanam itu sendiri, sehingga cukup sulit diprediksi. Kadar air media tanam dapat mencapai titik kritis bila telat melakukan penyiraman dan menyebabkan kelayuan permanen tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model prediksi kadar air media tanam budidaya tomat beef di greenhouse Serenity Farm menggunakan machine learning. Model prediksi kadar air ini dikembangkan untuk mencegah tanaman mengalami kekeringan, dengan membantu petani dalam pengambilan keputusan penyiraman. Algoritma pembelajaran yang digunakan adalah regresi linear berganda  dengan variabel bebas yang terdiri dari data Hari Setelah Tanam (HST), jumlah penggunaan air penyiraman (mL/3 jam), suhu media tanam (oC/3 jam), dan kadar air media tanam (%/3 jam) 3 jam sebelumnya. Sedangkan nilai prediksi kadar air media tanam (%/3 jam) 3 jam berikutnya dijadikan variabel terikat. Model yang dibuat telah diuji dan divalidasi dengan tingkat akurasi masing-masing 83,80% dan 72,02%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa model prediksi yang dikembangkan dapat diterapkan dalam memprediksi kadar air media tanam tomat beef di Serenity Farm.
Analisis Ergonomi dan Ekonomi Mesin Pencacah Plastik Tipe Reel Wahyu Sugandi; S. Rosalinda; Rizky Mulya Sampurno; Ahmad Thoriq
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 16, No 3 (2022): TEKNOTAN, Desember 2022
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol16n3.3

Abstract

Penanganan sampah yang tidak efektif memberikan dampak buruk bagi lingkungan, terutama sampah anorganik atau non biodegradable. Salah satu sampah anorganik yang banyak dihasilkan dari suatu proses industri atau rumah tangga adalah sampah plastik. Laboratorium Alat dan Mesin Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran sudah mengembangkan mesin pencacah plastik tipe reel namun mesin tersebut belum dilakukan analisis ekonomi dan ergonomi. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis kelayakan ergonomi dan ekonomi untuk mesin tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei deskriptif yaitu melalui pengukuran antropometri, perhitungan beban kerja, biomekanik, ekonomi dan tingkat kebisingan, pengisian kuesioner dan wawancara. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut; observasi lapang, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, analisis beban kerja, analisis biomekanika, analisis ekonomi dan analisis kebisingan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi mesin pencacah plastik berdasarkan hasil pengukuran antropometri belum memenuhi kaidah ergonomi karena tinggi hopper 170 cm  melebihi tinggi bahu operator 140 cm dan tinggi outlet 40 cm lebih rendah dari tinggi pinggul operator 96 cm sehingga pada saat pengoperasian mesin operator merasa tidak nyaman. Hasil skor REBA yang didapat yaitu 7 untuk posisi menyalakan mesin dan pengambilan hasil cacahan sementara didapatkan skor 6 untuk posisi memasukkan bahan ke dalam hopper, hasil tersebut menunjukkan belum sesuai dengan kaidah ergonomi karena tergolong tingkat resiko sedang. Hasil uji kebisingan yaitu pada hopper 97,9 dB dan outlet 102,24 dB  kondisi dengan beban, hasil tersebut belum sesuai dengan kaidah ergonomi karena melebihi standar yaitu 85 dB. Hasil analisis kelayakan usaha menunjukkan bahwa mesin sudah layak secara ekonomi, karena hasil menunjukkan NPV Rp. 37.354.120 > 0, BCR 1,11 > 1, IRR 2,07% > suku bunga MARR (suku bunga deposito Bank BRI  2%), dan PBP pada bulan ke- 24.