Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pengaruh pH larutan elektrolit terhadap kuat lekat dan ketebalan hasil elektroplating bahan baja karbon rendah Asroni, Asroni; Handono, Sulis Dri; Wahyudi, Tri Cahyo; Saputra, Yogi
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 10, No 1 (2021): Jurnal TURBO Juni 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v10i1.1593

Abstract

Electroplating is a process of coating a solid material with a metal layer using an electric current through an electrolyte solution. The purpose of this study was to obtain the best solution pH for the thickness and adhesive strength results of electroplating, as well as the method used in various electrolyte solutions, namely pH 1.7, pH 3, pH 5, pH 7 and pH 9. The anode was used Nickel while the cathode uses ST41 Steel with dimensions of 70 mm x 50 mm x 10 mm. The distance between the anode and cathode is 10 cm and a DC current voltage of 5.5 volts with an immersion time of 20 minutes. The best coating were obtained at a variation of pH 1.7 with a result of 0.0322 mm and adhesive strength at a variation of pH 5 with a result of 26.53 MPa and pH 7 of 24.25 MPa.Keywords: Electroplating, pH variation, adhesion strength, thickness, Steel ST41, Nickel.
PENGARUH TEMPERATUR PELEBURAN PADA PENGECORORAN LOGAM PADUAN AL-Si TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO Sulis Dri Handono
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 4, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.013 KB) | DOI: 10.24127/trb.v4i2.76

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh temperatur peleburan terhadap struktur mikro dan kekerasan. Paduan yang digunakan adalah Al-Si 7,79%. Paduan aluminium – silikon memiliki sifat mekanis yaitu mampu cor,mampu las dan ketahanan korosi yang baik. Pengamatan yang dilakukan terhadap struktur mikro memperlihatkan bahwa paduan Al-Si 7,79% menunjukkan beberapa pola yang sama yaitu kecenderungan fasa silikon akan berubah menjadi serpihan tebal dan primary silikon cenderung berubah semakin besar. Kondisi ini disebabkan terjadinya peningkatan waktu pembekuan seiring dengan peningkatan temperatur peleburan dan cetakan. Penelitan ini menggunakan tiga variasi temperatur peleburan yaitu 7000C, 7500C, dan 8000C. Kekerasan secara umum akan meningkat seiring dengan peningkatan temperatur peleburan. Kekerasan tertinggi didapatkan pada temperatur peleburan 750°C yaitu 79,94 BHN.
Prototipe smart home berbasis mikrokontroler arduino dan smart phone Mafruddin Mafruddin; Sulis Dri Handono; Avin Darma Irawan
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Turbo Desember 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v9i2.1334

Abstract

In this study, a home electrical control system and electronic components were  designed using an Arduino Uno R3 microcontroller equipped with a motion sensor and connected to a Bluetooth module and a GSM (Global System for Mobile Communications) SIM (Subscriber Identification Module) module. In addition, the Smart Home prototype will also be equipped with earthquake detection sensors, fire sensors and sensors as soon as possible to deal with early earthquakes and fire detection. The purpose of research is to see the performance of the smart home system. The research method used is a research method with methods and making and testing Smart home prototypes. Testing is done by running the system to see the performance of the system being made. From the research results it can be ignored that the electrical control system and electronic components made using the Arduino Uno R3 microcontroller and the Bluetooth module and the GSM SIM module can work properly, the electrical system and electronic components can be turned on and off using a GSM SIM and Bluetooth module. The security system uses motion sensors and a GSM SIM module to work properly, the system can send SMS (Short Message Service) notifications to homeowners if human movement. The earthquake and fire detection sensor system in the smart home prototype can work properly, the system can turn on notification alarms when an earthquake and wait for fire and as soon as possible.Keywords: Mikrokontroler arduino, Smart phone, Smart home.
Pengaruh Temperatur dan Media Pendingin pada Proses Heat Treatment Baja AISI 1045 terhadap Kekerasan dan Laju Korosi Eko Nugroho; Sulis Dri Handono; Asroni Asroni; Wahidin Wahidin
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 8, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.889 KB) | DOI: 10.24127/trb.v8i1.933

Abstract

Baja karbon adalah logam yang paling banyak digunakan pada dunia industri dan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Salah satu jenis baja yang paling banyak digunakan adalah baja AISI 1045 atau baja karbon sedang. Baja AISI 1045 dibuat dan dibentuk komponen, sparepart, atau alat-alat sesuai dengan kebutuhan di dunia industri, maka muncul upaya untuk memperbaiki sifat mekanik dan ketahanan terhadap korosi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh temperatur dan media pendingin pada proses heat treatment terhadap nilai kekerasan baja AISI 1045, mengetahui pengaruh temperatur dan media pendingin pada proses heat treatment terhadap laju korosi baja AISI 1045. Pada penelitian ini spesimen dipanaskan menggunakan tungku pemanas dengan temperatur7500C, 8500C, dan 9500C dengan holding time selama 30 menit. Kemudian masing-masing material dilakukan quenching pada media air mineral dan oli SAE 10w-40. Selanjutnya material dilakukan uji kekerasan dan uji korosi. Hasilnya material mengalami perubahan kekerasan dan laju korosi. Nilai kekerasan tertinggi terjadi pada media pendingin air mineral yaitu 58,2 HRC pada variasi temperatur 8500C dan nilai kekerasan tertinggi media pendingin oli adalah 33,4 HRC pada variasi temperatur 9500C. Laju korosi tertinggi media pendingin air mineral adalah 3,998 ipy pada variasi temperatur 9500C, dan 4,086 ipy pada media pendingin oli dengan variasi temperatur 9500C.Kata kunci: Temperatur, media pendingin, heat treatment, kekerasan, dan laju korosi.
Pengaruh komposisi perekat dan diameter briket biopellet terhadap karakteristik dan temperatur pembakaran pada kompor gasifikasi Tri Cahyo Wahyudi; Sulis Dri Handono; Lukito Dwi Yuono; Rohyani Rohyani
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 10, No 2 (2021): Jurnal TURBO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v10i2.1756

Abstract

Biopellet is a type of solid fuel based on biomass waste which has a smaller size than briquettes. The purpose of this study was to determine the effect of adhesive composition and the effect of the diameter of biopellet briquettes on the characteristics and temperature and combustion time of the gasification stove. The method used was a mixture of 40% sawdust biomass and 60% coconut shell charcoal by varying the adhesive as much as 20%, 25%, 30% on 4 mm and 7 mm diameter biopellet briquettes. Based on the test results, it is known that the adhesive composition affects the temperature and time produced during combustion. The highest temperature reached 713.20C with an adhesive percentage of 20% at a diameter of 7 mm biopellet briquettes with a flash time of 26 minutes. While the lowest temperature reached 653.00C with 30% adhesive percentage on 4 mm diameter biopllet briquettes and 30 minutes of flame time. For the characteristics of biopellet briquettes from laboratory tests, the highest moisture content value was 8.10% in 30% adhesive at 4 mm diameter for the highest ash content value 9.45% at 30% adhesive variation at 4 mm diameter and the highest calorific value reached 4571.64 cal/g of 20% adhesive vari at 7 mm diameter.
KAJI EKSPERIMEN VARIASI JENIS SERAT BATANG PISANG UNTUK BAHAN KOMPOSIT TERHADAP KEKUATAN MEKANIK Asroni Asroni; Sulis Dri Handono
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 7, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.086 KB) | DOI: 10.24127/trb.v7i2.764

Abstract

Komposit merupakan material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material, sehingga dihasilkan material yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda dari material pembentuknya. Bahan komposit memiliki banyak keunggulan diantaranya: berat jenisnya, kuat, tahan korosi, dan memiliki biaya pembuatan yang lebih murah. Bahan komposit terdiri dari dua jenis, yaitu bahan komposit partikel dan bahan komposit serat [1]. Batang pisang dari limbah perkebunan pisang dipotong dengan ukuran 25 cm supaya proses pengambilan serat yang lebih mudah. Batang pisang dijemur hingga kering sebelum diambil seratnya, hal ini dilakukan agar kadar air yang ada di batang pisang hilang dan supaya mudah pada saat pengambilan serat. Batang pisang disisir menggunakan sikat kawat untuk memisahkan antara serat dengan partikel partikel-partikel yang ada pada pelepah pisang. Serat yang sudah terpisah kemudian dijemur dalam waktu 2-3 hari, tetapi penjemuran dilakukan tanpa kontak langsung dengan sinar matahari. Nilai hasil uji rata-rata kekuatan tarik dari komposit serat batang pisang raja (19,88 N/mm2), pisang kepok (25,46 N/mm2), pisang raja sereh (15,02 N/mm2) dan pisang jantan (22,96 N/mm2). Dapat diketahui bahwa komposit serat batang kepok memiliki nilai kekuatan tarik yang paling besar dengan nilai hasil uji rata-rata 25,46 N/mm2. Nilai hasil uji rata-rata kekerasan dari komposit serat batang pisang raja, pisang kepok, pisang raja sereh dan pisang jantan adalah 98,6 HRR; 83,4 HRR; 96,5 HRR; dan 101,75 HRR. Dapat diketahui bahwa komposit serat batang pisang jantan memiiki nilai kekerasan yang paling tinggi dengan nilai hasil uji rata-rata 98,6 HRR. Tinggi rendahya nilai hasil uji rata-rata kekerasan dan kekuatan tarik komposit serat batang pisang dapat dipengaruhi oleh besar kecilnya serat yang dimiliki oleh batang pisang, susunan serat dan adanya void (kekosongan) pada masing-masing komposit serat batang pisang. Untuk pengujian tarik didapat nilai terbesar pada serat batang pisang kepok dengan nilai 25,46 N/mm2. Kemudian untuk pengujian kekerasan didapat nilai pengujian terbesar pada jenis batang pisang jantan dengan nilai kekerasan 98,6 HRR
SOSIALISASI PENGGUNAAN MEDIA PENDINGIN YANG TEPAT PADA PROSES PENGERASAN PRODUK LOGAM PANDAI BESI DESA BANJARREJO LAMPUNG TIMUR Eko Budiyanto; Dwi Irawan; Eko Nugroho; Sulis Dri Handono
SINAR SANG SURYA Vol 4, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v4i1.1710

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan analisis situasi, teknologi proses yang digunakan oleh para pengrajin pandai besi di desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur selama ini masih konvensional secara turun temurun, sehinga kualitas produk yang dihasilkan tidak mampu bersaing terutama dengan produk sejenis yang dihasilkan oleh industri yang sudah menggunakan teknologi modern. Oleh karena itu, harus dilakukan upaya peningkatan kualitas produk tersebut dengan melakukan perbaikan proses produksi yaitu menggunakan air tawar sebagai media pendingin dan selanjutnya dengan oli yang terbukti dapat menurunkan laju korosi. Solusi untuk permasalahan di atas adalah dengan memberikan penyuluhan tentang proses pengerjaan logam, khususnya pengaruh perlakuan panas (heat threatment) dan pendinginan terhadap kekerasan dan laju korosi logam besi dan baja serta melakukan penggantian media pendingin pada proses pendinginan dengan media pendingin yang sesuai. Untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan ini, maka dipilih beberapa metode pemecahan diantaranya adalah Metode Ceramah, Metode Demonstrasi, dan Aplikasi Hasil Uji Laboratorium. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah para pengrajin pandai besi di desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur dapat mengerti dan memahami pentingnya peranan heat threatment dalam proses pengerasan logam. Setelah para pengrajin mengikuti dua tahapan diatas dan merasa yakin apa yang telah diperoleh, maka tahap selanjutnya adalah menerapkan hasil uji laboratorium dalam kegiatan produksi yang sebenarnya. Kata Kunci : Heat threatment, pandai besi, pengerasan logam, media pendingin, sosialisasi.  ABSTRACT Based on the situation analysis, the process technology used by the blacksmith artisans in the village of Banjarrejo, Batanghari district, East Lampung Regency has been conventional for generations, so the quality of the products produced cannot compete, especially with similar products produced. by industries that already use modern technology. Therefore, efforts must be made to improve the quality of these products by improving the production process, namely using fresh water as a cooling medium and then with oil that has been proven to reduce the corrosion rate. The solution to the above problems is to provide advice on the machining process, especially the effect of heat treatment and cooling on the hardness and corrosion rate of iron and steel, and to replace the cooling medium in the cooling process with an appropriate cooling medium. To solve the problems faced in this activity, several solutions were chosen including the Lecture Method, Demonstration Method and Application of Laboratory Test Results. The result of this community service activity is that the artisan blacksmiths of Banjarrejo Village, Batanghari District, East Lampung Regency can understand and understand the important role of the heat threat in the metal hardening process. Once the artisans have followed the above two steps and are sure what has been achieved, the next step is to apply the lab test results to the actual production activities. Keywords: Heat threatment, blacksmithing, metal hardening, means of cooling, socialization.
Kinerja bom kalorimeter sebagai alat ukur nilai kalor bahan bakar Mafruddin Mafruddin; Sulis Dri Handono; Mustofa Mustofa; Eko Mujianto; Ramadan Saputra
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 11, No 1 (2022): Jurnal TURBO Volume 11 Nomor 1 Juni 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v11i1.2048

Abstract

The calorific value contained in the fuel is one of the benchmarks for the quality of the fuel. To test the calorific value of fuel, a test device such as a bomb calorimeter is needed. The performance of the calorimeter bomb is influenced by the heat absorbed by the water media and the heat wasted into the environment and the heat from the combustion that occurs in the combustion chamber (reactor). Combustion in a bomb calorimeter is affected by the rate of air flow used. The wasted heat to the environment can be minimized by using an insulator on the outer wall of the calorimeter bomb. The purpose of this study was to determine the effect of air flow rate and type of insulator on combustion temperature, heat transfer and accuracy of bomb calorimeter test results. The method used in this research is experimental research by making and testing bomb calorimeters using variations in the air flow rate in the combustion process, namely 40 m/s, 50 m/s and 60 m/s and the types of insulators are air and Fiber glass wool. From the results of the research that has been done, it can be concluded that the air flow rate and the type of insulator affect the combustion temperature, heat transfer and accuracy of the bomb calorimeter. The maximum combustion temperature is 480 °C to 490 °C, heat transfer is 77.7 watts and the highest bomb calorimeter accuracy is 98% obtained at variations in air flow rate of 60 m/s and Fiber glass wool insulator.
Pengaruh variasi tegangan listrik terhadap ketebalan dan kuat lekat pada baja karbon rendah dengan proses elektroplating Ahmad Zainuri; Asroni Asroni; Sulis Dri Handono
ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Armatur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.741 KB) | DOI: 10.24127/armatur.v2i2.1444

Abstract

Elektroplating adalah proses penegndapan ion-ion logam dengan cara elektro lapisan logam yang diplating agar tidak mudah korosi. Baja merupakan logam paduan antara Besi (Fe) dan Karbon (C), dimana besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan utamanya,. Adapun dari penelitian menggunakan bahan baja plat ST-41, larutan asam sulfat dan jarak anoda yang ditetapkan 5 cm. Tujuan penelitian pelapisan ini untuk membentuk permukaan dengan sifat atau dimensi yang berbeda dengan logam dasarnya. Terjadinya endapan pada proses disebabkan adanya ion-ion pada elektrolit tersebut akan mengendap pada katoda, proses elektrokimia akan mengalami reaksi oksidasi dan reduksi. Metode penelitian ini menggunakan variasi tegangan pelapisan 7,5 Volt, 8,5 Volt, dan 9,5 Volt kemudian dilakukan pengujian ketebalan dan kuat lekat. Hasil penelitian ini didapatkan hasil tegangan pelapisan 7,5 menit dengan ketebalan rata rata 0,121 mm rata rata nilai kuat lekat 23,33 MPa, tegangan pelapisan 8,5 Volt dengan ketebalan rata rata 0,139 mm rata rata nilai kuat lekat 25,06 MPa, tegangan pelapisan 9,5 volt dengan ketebalan rata rata 0,148 mm rata rata nilai kuat lekat 26,27 MPa.
Analisa pengaruh media pendingin dan arus listrik pada proses pengelasan titik (spot welding) stainlees steel terhadap nilai kekuatan tarik Tri Cahyo Wahyudi; Sulis Dri Handono; Hendi Ahmad Sanjaya; Abdul Basir Sulaiman Azis
ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Armatur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.022 KB) | DOI: 10.24127/armatur.v2i2.1448

Abstract

Pengelasan adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah sehingga menghasilkan sambungan las yang kontiyu. Media pendingin dan arus listrik pada proses pengelasan ini sangat mempengaruhi hasil pengelasan. Lap joint adalah salah satu jenis sambungan las yang ada pada las titik yaitu jenis sambunga tumpuk. Penelitian ini menggunakan plat baja Stainlees Steel AISI 316. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan tarik dan jenis pendingin dengan arus berapa yang paling optimal untuk diberikan pembebanan tarik. Untuk waktu pengelasan disamakan yaitu 2 detik dan untuk parameter yang digunakan adalah media pendingin air biasa, air garam, air mineral dan variasi arus 660 Ampere, 880 Ampere dan 1100 Ampere. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian tarik menggunakan alat Ultimate Testing Machine. Pada hasil pengujian didapat bahwa jenis sambungan lap joint yang paling optimum untuk diberikan pembebanan tarik dari nilai yield strength yaitu pendingin air biasa pada arus 1100 Ampere sebesar 159,17 kg/mm2, tensile strength dengan pendingin air mineral pada Arus 1100 Ampere sebesar 195,92 kg/mm2, dan nilai elongation dengan pendingin air mineral pada arus 1100 Ampere sebesar 11.19%.