Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Kimia

ACTIVATED CARBON PRODUCTION FROM TURF SOIL SANI, SANI
Jurnal Teknik Kimia Vol 5, No 2 (2011): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v5i2.144

Abstract

Indonesia is one of the country that proposed as a country tag has the world's largest peat, whilethe carbon content in peat is quite high, namely ± 60%. To increase the economical value of peat in amanner that is processed into activated carbon. This research aims to make activated carbon from thepeat soil and nutrient concentrations studied the influence of activators and activation times for the qualityactivated carbon produced. Raw materials used to make activated carbon is peat derived from centralKalimantan. H2SO4 solution is used as the activator. While Iod solution, a solution of potassium iodideand thiosulphate solution 0.1 N is used as active carbon absorbent testing agent. Set of variables: 550 0Ctemperature carbonization, carbonization time of 2 hours, peat, coal 40 mesh particle size , weight of 100grams of active carbon, the comparison of the char activator 1: 10 and the drying temperature is 120 0C.Carried out activator concentration are 5%, 10%, 15%, 20% and 25% and time of immersion / activationare 1, 1.5, 2, 2.5, 3 (h). Research results are measured from the active carbon absorbent rate of Iodinesolution. Best results absorbed rate measured as 21.88% were obtained in 20% H2SO4 concentration andactivation time of 2.5 hours.Key words: active carbon, peat, activator, carbonization, absorbent rate
ETANOL GEL SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Sani, Sani; Astuti, Dwi Hery; Fathoni, Muhammad; Pratama, Bayu Prima
Jurnal Teknik Kimia Vol 11, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v11i1.825

Abstract

Bahan Bakar Minyak sudah menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat. Namun karena deposit minyak bumi di Indonesia hanya tinggal  20 tahun maka harus dicari bahan bakar alternatif lain yang dapat menggantikan minyak tanah. Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif yang potensial karena sumbernya mudah diperbaharui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan  volume C2H5OH dan lama pengadukan terhadap hasil nilai flash point etanol gel dari cangkang kerang hijau dan etanol. Cangkang kerang hijau yang telah dihaluskan dimasukkan dalam beaker glass kemudian dicampur dengan asam asetat (CH3COOH), kalsium asetat (Ca(CH3COO)2) yang terbentuk dicampur dengan etanol 85% sesuai variabel volume etanol yaitu (70;75;80;85;90 ml), diaduk selama waktu sesuai variabel yaitu (30;60;90;120;150 menit) kemudian didiamkan sampai terbentuk etanol gel. Kemudian disaring untuk diambil etanol gelnya dan dianalisakan flash pointnya. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa semakin lama waktu pengadukan   nilai flash point menurun. Hasil terbaik yang diperoleh yaitu flash point sebesar 16,80 oC yang didapat pada volume etanol 75 ml dan waktu pengadukan 150 menit.
PENURUNAN BOD DAN COD PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI RUMPUT LAUT DENGAN METODE ION EXCHANGE Sani, Sani; Istiqomah, Umi Ary; Prabowo,, Nina Sari; Astuti, Dwi Hery
Jurnal Teknik Kimia Vol 13, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v13i2.1413

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu komoditas strategis Indonesia disektor kelautan, disampingudang dan tuna. Dengan banyaknya Industri rumput laut akan menimbulkan permasalahan limbah cairyang mempunyai kandungan BOD awal 5297,78mg/liter dan COD 18.252,55mg/liter. Penelitian inibertujuan untuk menurunkan BOD dan COD dari limbah cair industri rumput laut melalui proses resinpenukar ion, dimana resin yang digunakan adalah resin anion. Variabel berat resin adalah 250, 300,350, 400, dan 450gr, dengan kecepatan pengadukan 200rpm, dan waktu pengadukan 15, 30, 45, 60dan 75menit. Kemudian setelah resin mengalami kejenuhan, maka dilakukan regenerasi, denganmenggunakan larutan NaOH 13%. Hasil penelitian penurunan COD terbaik adalah 9196 mg/literdidapat pada waktu pengadukan 45menit dengan penambahan resin 450gr. Hasil penurunan BODterbaik adalah 3002,66mg/liter didapat pada waktu pengadukan 75menit dan penambahan resin450gr. DOI : https://doi.org/10.33005/tekkim.v13i2.1413
KARBON AKTIF DARI BATUBARA LIGNITE DENGAN PROSES AKTIVASI MENGGUNAKAN HIDROGEN FLOURIDA Novananda, Ajie; Rahmawati, Ira; Sani, Sani; Astuti, Dwi Hery; Suprianti, Lilik
Jurnal Teknik Kimia Vol 15, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2297

Abstract

Lignit merupakan jenis batu bara yang mengandung banyak pengotor dan memiliki nilai kalor relatif rendah sehingga tidak banyak dimanfaatkan untuk bahan bakar, tetapi mengandung senyawa karbon yang cukup tinggi sehingga mempunyai peluang untuk dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan karbon aktif. Pada penelitiaan ini dilakukan sintesa lignit menjadi karbon aktif dengan menggunakan aktivator Hidrogen Florida (HF). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi aktivator HF dan suhu aktivasi pada pembuatan karbon aktif dari batubara lignit. Proses sintesa lignit menjadi karbon aktif diawali dengan melakukan preparasi batubara melalui proses karbonasi pada temperatur 500oC selama 2 jam. Selanjutnya serbuk batu bara dihaluskan dan  diayak untuk diperoleh ukuran yang seragam 100 mesh. Serbuk batu bara direndam pada larutan HF dengan perbandingan 1:10. Konsentrasi larutan HF bervariasiasi sebesar: 2, 2,5, 3, 3,5, 4 % volume. Perendaman dilakukan selama 5 jam pada temperatur 30oC, kemudian larutan disaring dan residu batu bara diaktivasi menggunakan furnace dengan variabel temperatur 700; 750; 800; 850; 900 oC selama 2 jam. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa karbon aktif terbaik didapatkan pada konsentrasi HF 4% dan suhu aktivasi 900oC dengan daya serap terhadap iodin (I2) sebesar 810,75 mg/g, kadar air 1,9992%, kadar zat terbang 0,192%, kadar abu 5,408% dan fixed carbon mencapai 92,401%.  DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2297