Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research

Formulasi Sediaan Gel Dan Uji Antimikroba Ekstrak Kulit Batang Turi (Sesbania Grandiflora L) yaya sulthon aziz
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.652 KB) | DOI: 10.25273/pharmed.v2i2.4851

Abstract

 Kulit batang turi dapat mengobati sariawan. Cara pemakaian kulit batang turi untuk pengobatan sariawan kurang efektif dan efisien. Dengan demikian kulit batang turi diformulasikan menjadi sediaan gel. Tujuan peneliti adalah membuat sediaan gel bahan ekstrak kulit batang turi beserta uji mutu fisik dan uji aktivitas terhadap Candida albicans ATCC 10231 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923.            Pengambilan sampel dengan Simple random sampling terdiri dari tiga formula gel ekstrak kulit batang turi 1, 3, dan 5%. Dilakukan Uji mutu sediaan gel terdiri dari uji organoleptik, homogenitas, pH, dan uji daya sebar. Selanjutnya sediaan gel dilakukan uji aktivitas secara difusi terhadap Candida albicans ATCC 10231 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923. Perhitungan zona hambat dianalisa dengan One Way ANOVA.Hasil uji organoleptik memiliki warna yang berbeda pada setiap formulasi, bau khas, dan mempunyai tekstur setengah padat. Uji homogenitas memperlihatkan ketiga formulasi homogen. Uji pH dan daya sebar ketiga formula memenuhi syarat. Hasil analisa uji aktivitas menggunakan One Way ANOVA menunjukkan hasil signifikansi (p) sebesar 0,000. Uji aktivitas memperlihatkan konsentrasi 5% memberikan nilai zona hambat yang paling baik.
Tumbuhan Antimikroba Yang Digunakan Masyarakat Suku Tengger yaya sulthon aziz
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/pharmed.v3i1.5042

Abstract

Masyarakat Suku Tengger melakukan berbagai penggunaan tumbuhan  sebagai penyembuhan penyakit. Berdasarkan tumbuhan obat yang digunakan masyarakat Suku Tengger serta rentannya resistensi antibiotik, maka diperlukan pengembangan obat baru antimikroba yang bersumber dari bahan alam. Tujuan penelitian untuk mengetahui pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional pada Suku Tengger yang berpotensi sebagai antimikroba.Penentuan informan pada Suku Tengger dengan  snowball sampling selanjutnya dilakukan wawancara semi-structured dengan tipe pertanyaan open-ended. Tumbuhan yang berpotensi sebagai antimikroba mempunyai nilai UV dan ICF mendekati 1, selanjutnya dianalisis menggunakan pendekatan kemotaksonomi.            Didapatkan 31 jenis penyakit, 47 tanaman obat dan 60 ramuan tradisional.  Terdapat 9 jenis penyakit infeksi mikroba dan 4 tumbuhan obat. Penelitian ini mengevaluasi aktivitas antimikroba dari beberapa tanaman etnomedisin yang digunakan dalam pengobatan Suku Tengger. Aktivitas antimikroba paling baik ditunjukkan pada Aaem tengger (Radicula armoracia Robinson), ganjan (Artemisia vulgaris L.), jambu wer (Prunus persia Zieb & Zucc.) dan lobak tengger (Rapanus raphanistrum L.) dapat menjadi sumber potensial antimikroba baru.