Padi aromatik varietas Sintanur memiliki nilai jual tinggi karena aroma khas dan kualitas beras premium, namun rentan terhadap cekaman kekeringan akibat perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh cekaman kekeringan terhadap kandungan klorofil, prolin, dan kerapatan stomata sebagai indikator fisiologis toleransi kekeringan pada padi aromatik Sintanur. Penelitian dilakukan di Greenhouse Program Studi Agronomi dan Laboratorium CDAST Universitas Jember dengan rancangan acak lengkap non-faktorial, lima taraf perlakuan kapasitas lapang (kontrol, 100%, 80%, 60%, 40%), enam ulangan. Parameter yang diamati meliputi kandungan klorofil menggunakan SPAD-10, prolin dengan metode Bates (1973), dan kerapatan stomata melalui cetakan cat kuku. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan uji DMRT 5%. Hasil penelitian menunjukkan kandungan klorofil menurun signifikan seiring meningkatnya cekaman kekeringan, terutama pada taraf 80%, 60%, dan 40% kapasitas lapang. Sebaliknya, kandungan prolin meningkat, berperan sebagai osmoprotektan dan penetral radikal bebas, menjaga turgor sel di bawah kondisi stres. Kerapatan stomata juga menurun pada cekaman berat sebagai mekanisme adaptasi untuk mengurangi kehilangan air, meskipun varietas Sintanur menunjukkan kerapatan stabil pada kapasitas lapang 100%. Ketiga parameter ini menjadi indikator penting dalam seleksi varietas padi aromatik toleran kekeringan. Sintanur menunjukkan respons adaptif pada cekaman sedang, namun performanya menurun drastis pada kekeringan berat, sehingga diperlukan program pemuliaan lanjutan.