Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

The Effectiveness of 80% Kefir Gel Against The Overview The Number of Fibroblasts in Healing Cuts Mice (Mus Musculus) Dessy Abdullah; Budi Yulhasfi Febrianto; Nadia Purnama Dewi; Ade Teti Vani; Fitria Chairal Ulfah
Jurnal Kesehatan Prima Vol 16, No 1 (2022): FEBRUARY
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkp.v16i1.748

Abstract

  Several sources cause skin tissue damage. Kefir probiotics, made from fermented cow's milk, are believed to remove scars during use. Kefir involves a series of immune processes, acute and chronic inflammatory processes, cell division cell migration, chemotaxis, and various differentiations. This research determines the histopathological fibroblast cells in the wound healings in mice (Mus musculus) given 80% kefir probiotic. The method of research was the posttest-only control group experimental design. Mus musculus aged eight weeks with a bodyweight of 18-40 grams were taken in two groups randomly with 32 Mice. The result is that fibroblasts in the negative control group had a smaller mean of 10,25 compared to the mean number of fibroblast cells in the 80% Kefir group, which was 25,18. Thus, it was proven that the effectiveness of Kefir probiotics of wound healing in mice (Mus musculus) was given 80% kefir probiotic (p=0,000 <0.05).  There is an effect of kefir probiotic on the healing of cuts in mice based on the calculation of the number of fibroblast cells.  
Workshop Pengisian Formulir Etik Penelitian Pada Hewan Coba Di Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Dessy Abdullah; Mutiara anissa; sri nani jelmila
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 2 (2021): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i2.1179

Abstract

Controversy over the use of test animals is common. Researchers sometimes say the test animal is just an animal, so researchers forget that animals also have the right not to feel pain and be free from torture.  For the creation of an ideal treatment for test animals, researchers should pay attention to the ethics of surgery and follow the ethical guidelines of health research. This study aims to find out the picture of the application of ethical forms on animals at the Faculty of Animal Investigation Baiturrahmah University. The research method used is descriptive. The study was conducted by baiturrahamh medical students in Padang city with 80 people. The study measuring tool uses a google form questionnaire—processing data with excel. The results obtained the most answer the example of treatment that meets freedom from Hunger and thirst is to provide appropriate feed to animals try as many as 72 people (90%), most answers about the placement of animals try in a room that is light enough, large cages accordingly so that animals try to be comfortable is a treatment is freedom from discomfort that is 70 people (87.5%) and most answer about the three basic principles of ethical research in animals try is respect. That is 54 people (67.5%). The conclusion was obtained that the example of treatment that meets freedom from Hunger and thirst is to provide appropriate feed to the animal try, the placement of the animal tries in a room that is light enough, large cages accordingly so that animals try to be comfortable is a treatment is freedom from discomfort and about the three basic principles of ethical research in animals try is respect
PEMBERIAN EDUKASI PROGRAM AKTIVITAS FISIK BAGI PENGGUNA KB HORMONAL ade teti vani; Nadia Purnama Dewi; Dessy Abdullah Abdullah; Irwan Triansyah
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 2 (2021): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i2.1181

Abstract

Ketidakseimbangan hormon bagi pengguna kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) hormonal di kalangan wanita usia subur menyebabkan timbulnya penuaan  dini. Aktivitas fisik dapat mencegah dan mengobati penuaan dini yang terjadi. Tujuan pengabdian adalah untuk memberikan edukasi aktivitas fisik sebagai pencegahan ketidakseimbangan hormon pada wanita pengguna KB hormonal. Metode pengabdian terbagi dua, yaitu pemberian pengetahuan dan edukasi KB hormonal serta aktivitas, dan tanya jawab melalui platform media sosial radio streaming. Hasil pengabdian berupa ilmu pengetahuan tentang KB hormonal serta aktivitas fisik sebagai pencegahan ketidakseimbangan hormon bagi pengguna KB hormonal.
SIMULATION DOCKING ACTIVE COMPOUNDS LAB AS ANGIOTENSIN CONVERTING HUMAN ENZYME CHAIN A (ACE2) dessy abdullah; Rendri Bayuhansah
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 12, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v12i1.773

Abstract

ACE adalah singkatan dari Angiotensin-converting enzyme. Angiotensin adalah enzim yang berperan dalam sistem renin-angiotensin tubuh yang mengatur volume ekstraseluler (misalnya plasma darah, limfa, dan cairan jaringan tubuh), ACE inhibitor berguna untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi, meningkatkan kerja jantung, dan mengurangi beban kerja jantung pada pasien gagal jantung. ACE inhbitor merupakan analog nonpeptida dari AT I. ACE inhibitor terikat kuat pada sisi aktif ACE, dimana terjadi kompleks dengan ion Zn dan berinteraksi dengan gugus bermuatan positif dan kantong hidrofobik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat zat bioaktif pada BAL yang dapat digunakan sebagai kandidat terapi dengan metode molecular docking menggunakan Autodock Vina pada program PyRx 9.5. Protein yang digunakan sebagai target adalah Human angiotensin Converting Enzyme Chain A (ACE2) (PDB ID 1O86), sementara control inhibitor yang digunakan adalah Lisinopril dan untuk melihat interaksi asam amino yang terjadi digunakan program LigPlot 2.1. Berdasarkan hasil molekular docking diperoleh 7 senyawa bioaktive BAL dan bioaktive yang paling potensial adalah asam folat untuk menghambat ACE II dengan nilai binding activitynya -8,4.semakin negatif nilainya, maka semakin kuat interaksi yang terjadi antara reseptor dan ligand.  Kesimpulan dapat diambil yakni senyawa bioaktive pada BAL tersebut dapat memiliki aktivitas sebagai inhibitor ACE , mirip dengan kerja lisinopril.
Hubungan Peningkatan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Kolelitiasis di Bagian Bedah Digestif RSI Siti Rahmah Padang Periode Januari-Juni 2018 Rizki Nurhikmah; Efriza Efriza; Dessy Abdullah
Health and Medical Journal Vol 1, No 2 (2019): HEME July 2019
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.066 KB) | DOI: 10.33854/heme.v1i2.233

Abstract

Latar belakang: Kolelitiasis merupakan timbunan kristal yang terbentuk oleh gabungan beberapa unsur dari cairan empedu dalam kantung empedu. Penderita kolelitiasis di populasi umum 5%, meningkat signifikan pada populasi dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) menjadi 45%. Kolelitiasis di Indonesia kurang mendapat perhatian karena sering asimptomatik dan kesalahan diagnosis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peningkatan IMT dengan kejadian kolelitiasis di instalasi bedah RSI Siti Rahmah Padang periode Januari-Juni 2018. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Analisis data menggunakan analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan analisis bivariat untuk mengetahui keterkaiatan variabel. Hasil: Didapatkan jenis kelamin perempuan terbanyak pada kolelitiasis yaitu 11 orang (57,9%), kelompok usia 40-49 tahun tertinggi pada pasien kolelitiasis yaitu 36,8% dan terdapat hubungan antara peningkatan IMT dengan kejadian kolelitiasis (p=0.001). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara peningkatan IMT dengan kejadian kolelitiasis (p=0.001).
Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Obat Generik di Kecamatan Sepuluh Koto, Nagari Singgalang, Kabupaten Tanah Datar Dessy Abdullah; Mutiara Anissa; Nadia Purnama Dewi
Health and Medical Journal Vol 1, No 2 (2019): HEME July 2019
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.875 KB) | DOI: 10.33854/heme.v1i2.239

Abstract

Latar belakang : Obat generik adalah jenis obat yang memiliki kesamaan kandungan bahan aktif dengan obat paten, juga dalam hal kegunaan maupun formulasinya. Kesamaan lainnya mencakup kekuatan, dosis, kualitas, dan keamanan produk bagi pemakainya. Obat generik pun sebenarnya terbagi menjadi menjadi 2 jenis yang berbeda. Yakni obat generik bermerk dan obat generik berlogo. Obat generik juga memiliki kandungan zat aktif serta tingkat efektivitas yang sama dengan obat paten. Obat generik sendiri sebenarnya merupakan obat yang sudah habis masa patennya. karena kondisinya tersebut, obat generik dapat dijual dengan kisaran harga yang jauh lebih murah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat generik. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa kuisioner. Responden dalam penelitian ini berjumlah 60 orang.Hasil: Masyarakat yang memiliki pengetahuan dengan kategori rendah adalah 56 orang (93,3 %) dan kategori tinggi adalah 4 orang (6,7%). Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Obat Generik tergolong rendah yaitu 93,3 % .
Hubungan Nilai Ankle Brachial Index (ABI) dengan Fungsi Kognitif di Poli Geriatri RSI Ibnu Sina Bukittinggi Rinita Amelia; Dessy Abdullah; Muhammad Luthfi
Health and Medical Journal Vol 4, No 1 (2022): HEME January 2022
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.809 KB) | DOI: 10.33854/heme.v4i1.946

Abstract

AbstrakPendahuluan: Gangguan fungsi kognitif merupakan faktor penyebab terbesar terjadinya ketidakmampuan dalam melakukan aktifitas yang dapat disebabkan aspek gangguan vaskular yang di tunjukan dari nilai Ancle Brachial Index (ABI). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nilai ABI dan fungsi kognitif pada pasien geriatri di Poliklinik Geriatri RSI Ibnu Sina Bukittinggi. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasi analitik studi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah lanjut usia yang berada di pasien poliklinik geriatri RSI Ibnu Sina Bukittingi periode 2020-2021 dengan 60 sampel menggunakan teknik random sampling. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase dan analisa bivariat menggunakan uji chi-square dan pengolahan data menggunakan komputerisasi program SPSS versi 16.0. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan nilai ABI terbanyak adalah tinggi yaitu 36 orang (60,0%), fungsi kognitif terbanyak adalah normal yaitu 45 orang (75,0%) dan tidak terdapat hubungan nilai ABI dan fungsi kognitif pada pasien geriatri di Poliklinik Geriatri RSI Ibnu Sina Bukittinggi. (p=0,406). Kesimpulan: Dari hasil studi menunjukan tidak terdapat hubungan nilai ABI dan fungsi kognitif pada pasien geriatri di Poliklinik Geriatri RSI Ibnu Sina Bukittinggi.Katakunci — Nilai ABI, Fungsi kognitif MMSE, geriatri Abstract Introduction: Impaired cognitive function is the most significant contributing factor in the inability to perform activities caused by aspects of vascular disorders shown from the Ankle Brachial Index (ABI) value. Aims: To determine the relationship between the Ankle Brachial Index (ABI) and cognitive function in geriatric patients at the Geriatric outpatient clinic of Ibnu Sina Islamic Hospital Bukittinggi. Methods: This research is an analytic observatory study with a cross-sectional approach. The affordable population in this study was the elderly in the geriatric outpatient clinic of Ibnu Sina Islamic Hospital Bukittingi 2021, with 60 people using random sampling techniques. Univariate data analysis was presented in frequency distribution and percentage and bivariate analysis using the chi-square test and data processing using the SPSS version 16.0 computerized program. Results: The highest ABI value was 36 people (60.0%), the most cognitive function was normal, namely 45 people (75.0%), and there was no relationship between ABI values and cognitive function in geriatric patients at the Geriatric outpatient clinic of Ibnu Sina Islamic Hospital Bukittinggi. (p = 0.406). Conclusions: The conclusion in this study showed there was no relationship between ABI values and cognitive function in geriatric patients at the Geriatric Outpatient clinic of Ibnu Sina Islamic Hospital Bukittinggi. Keywords — ABI value, MMSE cognitive function, geriatric
Edukasi Dampak Penggunaan Cotton Buds untuk Membersihkan Telinga pada Siswa SMP YARI School Padang Nadia Purnama Dewi; Ade Teti Vani; Irwan Triansyah; Dessy Abdullah; Rendri Bayu Hansah
Jurnal Abdimas ADPI Sains dan Teknologi Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Abdimas ADPI Sains dan Teknologi
Publisher : Asosiasi Dosen Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47841/saintek.v3i2.186

Abstract

Ears are one of the most frequently cleaned parts of the body. There are many ways to clean the ears, for example by using cotton buds, using candles and so on. The act of cleaning the ear with cotton buds is not recommended, because it can cause earwax (cerumen prop) to be pushed into the ear so that over time it will cause hearing loss (deafness). Sometimes the use of cotton buds is too deep, causing damage to the eardrum. Education in the form of counseling given to junior high school students aims to reduce the risk of ear damage from an early age due to the use of cotton buds and how to clean the ears properly. Education is held at SMP Yari School Padang. The extension method uses power points and leaflets which are distributed to school students. At the time the counseling was carried out, pretest and posttest were given to see students' knowledge of the material presented. The results of the pretest and posttest showed an increase in students knowledge about the material that had been given with p value=0,000.
Gambaran Efek Samping dan Terapi Suportif Pasien Kanker Payudara Pasca Kemoterapi CAF di RSUP M.Djamil Padang Rhandyka Rafli; Dessy Abdullah; Billy Yuliandri Sinulingga
In Proses
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.285 KB)

Abstract

Latar belakang: pasien dengan kanker payudara sebagian besar akan menjalani kemoterapi sebagai terpai sistemik. Salah satu rejimen yang sering digunakan adalah Cyclophosphamide, Doxorubicin, 5-Fluorouracil (CAF) dapat menyebabkan berbagai efek samping yang tidak diinginkan yang perlu diatasi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Tujuan: Untuk mengumpulkan data tentang efek samping yang sering terjadi dari kemoterapi berbasis CAF pada pasien kanker payudara di Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang dan terapi suportif setelah kemoterapi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain simple random sampling. Data diambil melalui penelusuran rekam medis Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang. Hasil: didapatkan 52 pasien sebagai sampel penelitian ini. Efeksamping yang paling banyak adalah leukopenia (50%).Efeksamping yang paling sedikit adalah mual (3,8%) dan toksisitas ginjal (1,9%). Terapisuportif yang paling banyak adalah injeks ileukogen (50%).Terapi suportif yang paling jarang adalah antiemetik (3,8%) dan hesperidin (1,9%). Kesimpulan: Efeksamping yang paling banyak dari  kemoterapi berbasis CAF adalah lekopenia. Efek samping mualsangat sedikit didapatkan.Terapi suportif yang paling banyak adalahi njeksi leukogen
Pendampingan dan Pemberian Motivasi Kepada Orangtua Anak Prasekolah Ade Teti Vani; Zuhrah Taufiqa; Nadia Dewi; Dessy Abdullah
Jurnal Abdimas ADPI Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 4 (2021): Jurnal Abdimas ADPI Sains dan Teknologi
Publisher : Asosiasi Dosen Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47841/saintek.v2i4.5

Abstract

The decision of the Ministry of Education on the recommendation for the age of elementary school students for the school year of 2021/2022 is from the age of 6 years, with an exception for the children of the age of 5-years-and-6-months to 5-years-and-11-months after taking the psychology test for the readiness to enroll in elementary school. The purpose of this community service program was to motivate parents with children under the age of 6 to know about the personality and the readiness of their children before entering school. The program was carried out in 2 stages: the initial survey and motivating. The initial survey was conducted on social media in the form of a question feed. The motivations were given after collecting question material, with the conclusions at the end. The results of this program were shared through social media, in the form of a summary of motivations. Other people can also share this on their social media accounts.