Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK METANOL BUAH KETUMBAR (Coriandrum sativum Linn) TERHADAP ARTEMIA SALINA LEACH DENGAN UJI BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) Yulia, Mega; Anggraini, Rani; Farizal, Farizal
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia Vol 2 No 3 (2020): Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/jrki.v2i3.72

Abstract

Coriander is a common herb can be used as traditional medicine. One of the expected benefits of Coriander fruits is an anti-cancer. This study aims to determine the cytotoxic activity of Coriander extract (Coriandrum sativum Linn) on shrimp larvae (Artemia salina Leach) with the BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) method. Coriander fruits was extracted using methanol solvent and maceration method, then concentrated it with a rotary evaporator until a thick extract. Cytotoxic activity test used methanol extract with several concentration : 1,000 ppm, 100 ppm, 10 ppm, and 1 ppm. The result of this research reveal that methanol extract of Coriander fruits has cytotoxic activity with LC50 value is 32.35 ppm.
UJI KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA GORENGAN YANG DIJUAL DI PINGGIR JALAN SEPANJANG PANTAI GANDORIAH PARIAMAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Yulia, Mega; Syahrianti, Dani; Yulis, Rahma
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/jrki.v3i1.118

Abstract

Lead is one of the heavy metal elements found in the air pollution which is produced together with motor vehicle fumes. Lead can cause various disorders in human body such as anemia, neurological damage, deformities and body functions, dental caries, impaired kidney function, effects on the heart and infertility. Lead can enter the human body through inhaled air, through the skin and ingested with food. The purpose of this study was to determine the lead content in fried foods (fried sala, fried crab, fried shrimp and fried fish) sale around of Gandoriah Beach, Pariaman. This research was conducted at Baristand Laboratory (Research and Standarirdization Industry Center) Padang from February until March 2020. This study was conducted on 4 samples taken randomly from the total population. The instrument used was atomic absorption spectrophotometry (AAS). The results of 4 samples showed that the lead content in fried sala was 0.1618 mg/kg, with a maximum SNI limit is 0.3 mg/kg, fried crab was 0.4025 mg/kg with a maximum SNI limit is 0,5 mg/kg, fried shrimp was 0.4377 mg/kg with a maximum SNI limit is 0.5 mg/kg, fried fish was 0.2331 mg/kg with an SNI maximum limit is 0.3 mg/kg. Based on the results of this study, it can be concluded all samples contain lead but the level is still below of maximum limit of SNI 7387-2009.
FORMULASI HARD CANDY DARI SARI BUAH JERUK NIPIS (Citrus aurantifolio), MADU (Mell depuratum) DAN KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii) BERDASARKAN PERBEDAAN SIRUP GLUKOSA Yulia, Mega; Azra, Fadhilla Putri; Ranova, Riki
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/jrki.v4i1.212

Abstract

Lime is a fruit that is widely used by people for treatment cough. For efficiency use of lime, it can processing to product that easier for using such as hard candy. This study aims to determine the results of physical tests and panelists preference for hard candies made from lime juice, honey and cinnamon. The method used is an experimental method by combining lime juice, honey, cinnamon and varying glucose syrup as a candy forming ingredient. Physical evaluation of each formula which includes analysis of water content and ash content, also hedonic test of 3 formulas to 100 panelists. The results of the physical evaluation carried out on the 3 formulas showed that all formulas met the quality requirements of SNI 3547.1:2008 hard candy for water content and ash content, also the results of the hedonic test using non parametric SPSS showed that there was a significant effect on taste and texture where formula III was the most preferred by panelist.
FORMULASI SABUN PADAT EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) Mega Yulia; Milla Herdina; Dwi Mulyani
Jurnal Farmagazine Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v9i1.587

Abstract

Daun sirih merah (Piper crocatum) merupakan salah satu tanaman herba yang memiliki banyak khasiat diantaranya adalah sebagai antibakteri. Potensi antibakteri daun sirih merah tersebut dapat dikembangkan manjadi beberapa produk, salah satunya adalah sabun padat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula sabun padat yang baik dari minyak VCO dengan penambahan ekstrak etanol daun sirih merah. Metode yang digunakan merupakan metode eksperimental dengan mengkombinasikan ekstrak daun sirih merah sebagai zat berkhasiat. Dari 560 g simplisia daun sirih merah kering didapatkan ekstrak sebanyak 63,206 g dengan rendemen 11,28%. Ekstrak yang didapat kemudian diformulasi menjadi sabun padat dengan konsentrasi ekstrak 0% (F0), 1 % (FI), 2% (FII) , dan 3 % (FIII). Evaluasi fisik yang dilakukan terhadap 4 formula meliputi uji organoleptik, uji pH, uji kadar air, dan uji stabilitas busa. Hasil pengujian menunjukan organoleptis dan pH memenuhi standar persyaratan mutu sabun padat yang telah ditetapkan SNI 3532-2016.
FORMULASI MASKER GEL PEEL OFF DARI EKSTRAK UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill) Urb) Mega Yulia; Winda Permata Sari
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.128 KB)

Abstract

Masker gel peel off merupakan salah satu jenis masker wajah yang mempunyai keunggulan dalam penggunaan yaitu mudah untuk dilepaskan. Masker gel peel off dengan menggunakan kombinasi basis PVA. Masker gel peel off juga banyak yang ditambahkan zat aktif alami seperti lidah buaya, apel hijau, mentimun, strawberry, lemon, dan bengkoang. Bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill) Urb) merupakan salah satu tanaman yang dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus penyebab jerawat. Penelitian ini bertujuaan untuk mendapatkan formula masker gel peel off dari ekstrak etanol bawang dayak. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% sebagai pelarut. Penelitian ini menggunakan 3 formula dengan variasi PVA 16%, 17%, 18%. Evaluasi fisik sediaan meliputi pengamatan organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji waktu mengering, uji daya sebar, uji iritasi kulit. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa F1, F2, dan F3 dapat diformulasi menjadi sediaan masker gel peel off dari ekstrak umbi bawang dayak yang memenuhi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji waktu mengering, tetapi tidak memenuhi syarat uji daya sebar.
FORMULASI SERBUK EFFERVESCENT SARI BUAH KUNDUR (Benincasa hispida (Thunb) Cogn.) DENGAN VARIASI NATRIUM BIKARBONAT Mega Yulia; Yudia Wulandari
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.167 KB)

Abstract

Buah kundur (Benincasa hispida (Thunb) Cogn.) biasa dimanfaatkan masyarakat sebagai obat penurun panas dan penambah stamina. Buah ini memiliki bau yang langu sehingga pemanfaatan pada masyarakat masih kurang maksimal. Salah satu usaha untuk meningkatkan kepraktisan dan kesegaran adalah dengan cara dibuat sebagai serbuk effervescent sari buah kundur. Penelitian bertujuan untuk mengetahui formulasi serbuk effervescent dengan sifat fisik yang baik untuk sari buah kundur dengan variasi konsentrasi natrium bikarbonat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan natrium bikarbonat yang dibedakan konsentrasinya untuk masing-masing formula, 2,5% untuk formula A, 3% untuk formula B dan 3,5% untuk formula C. Semua bahan dicampur dengan metode kering, lalu serbuk yang dihasilkan diayak dengan ayakan mesh 60. Pengamatan dilakukan terhadap organoleptik serbuk, sifat aliran serbuk, kadar air, waktu larut, tinggi buih dan pH. Hasil penelitian disimpulkan bahwa buah kundur bisa dibuat menjadi sediaan serbuk effervescent dimana semua formulasi sediaan effervescent telah memenuhi persyaratan eveluasi serbuk (organoleptik, sifat aliran serbuk, tinggi buih dan pH), tetapi dalam evaluasi kadar air semua formulasi belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
PERILAKU PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TANPA RESEP DI APOTEK X DI KOTA PAYAKUMBUH SUMATERA BARAT Mega Yulia; Ruddy Parsono; Khairil Armal
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia Vol 4 No 3 (2022): Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/jrki.v4i3.264

Abstract

Antibiotic are organic compounds produced by various species of microorganisms and are toxic to other species of microorganisms. Irrational use of antibiotic can lead to resistance. The problem of resistance in addition to having an impact on morbidity and morality also has a very high economic and social impact. Research has been done on the behavior of using antibiotic without a prescription at pharmacy x in Payakumbuh City. The purpose of this study was to determine the use of antibiotic without a doctor's prescription at pharmacy X in Payakumbuh City. This research is non-experimental with data analyzed included the level of awareness of the use of antibiotic. The study used a descriptive method with random or accidental sampling with data collection using a questionnaire with 100 samples from 5296 populations. The results showed that the most widely used antibiotics were amoxicillin (46%); the type of disease that most patients treated with antibiotics was toothache (33%); the most sources of information about antibiotics came from friends or family (35%); the reason most people use antibiotics without a doctor's prescription is that previous treatment has a satisfactory effect (36%) and the level of patient awareness of the use of antibiotics is still in the sufficient category (42%).
UJI KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA DAUN BAWANG PREI (Allium porrum L) YANG DITANAM DI SEPANJANG JALAN PADANG PANJANG BUKITTINGGI SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Mega Yulia; Anna Fadilla; Devahimer Harsep Rosi
Jurnal Farmagazine Vol 10, No 1 (2023): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v10i1.635

Abstract

Padatnya jalur kendaraan yang berada di sepanjang jalan Padang Panjang - Bukittinggi merupakan salah satu penyumbang kontaminasi logam berat seperti timbal (Pb) pada tanaman yang tumbuh disekitar daerah tersebut. Salah satu tanaman yang banyak ditanam adalah daun bawang prei. Dalam mengkonsumsi bawang prei sebagian masyarakat ada yang mencuci sebentar ataupun tidak mencuci sama sekali daun bawang preinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya cemaran timbal pada daun bawang prei yang ditanam sepanjang jalan Padang Panjang - Bukittinggi dengan metoda Spektrofotometer Serapan Atom yang dilakukan uji di Balai Riset dan Standarisasi Industri Padang. Sampel diambil secara acak pada tiga lokasi lahan yang menanam bawang prei dengan masing-masing lokasi dijadikan 2 sampel uji dengan variasi tidak dicuci dan dicuci. Hasil pemeriksaan diperoleh  kandungan timbal pada lokasi pertama, kedua dan ketiga sebelum dicuci secara berurutan adalah 0,251 mg/kg, 0,147 mg/kg dan 0,0377 mg/kg. Sedangkan untuk sampel setelah dicuci pada lokasi pertama, kedua dan ketiga adalah 0,0683 mg/kg, 0,0917 mg/kg dan 0,167 mg/kg. Dari hasil analisis semua sampel daun bawang prei mengandung timbal baik sebelum dicuci maupun setelah dicuci namun masih dalam kategori aman untuk dikonsumsi karena masih berada dibawah ambang batas yang ditetapkan SNI 7387-2009 yaitu 0,5 mg/kg.
Gambaran Efek Samping Terapi Oral Pada Pasien Asma Di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang Panjang mega yulia
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 4, No 2 (2023): Juli
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v4i2.16645

Abstract

Asma merupakan suatu gangguan pada sistem pernapasan akibat terjadinya penyempitan saluran pernafasan. Penanda utama asma adalah nafas yang berbunyi saat penderita menghembuskan nafas, batuk, sesak nafas dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari. Selama sesak nafas timbul rasa cemas dan mengeluarkan banyak keringat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek samping yang terjadi pada penggunaan obat asma sebagai terapi oral di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang Panjang. Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling yang dibatasi waktu penelitian, yaitu dengan meminta pasien mengisi lembar kuisioner dengan lama waktu pengumpulan data selama tiga bulan. Kuisioner dalam penelitian ini terdiri dari data demografi dan kuisioner. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 23 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa efek samping terapi oral pada pasien asma dijumpai pada 5 orang responden (26,7%), Dimana dari 5 orang tersebut menunjukan efek samping terapi oral penggunaan obat asma dengan rincian 2 orang responden mengalami nafsu makan berkurang, 2 orang responden gastritis dan 1 orang responden mengantuk.
Uji Aktivitas Antioksidan Teh Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) Berdasarkan Teknik Pengolahan Mega Yulia; Riki Ranova
Jurnal Katalisator Vol 4, No 2 (2019): KATALISATOR
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jk.v4i2.3930

Abstract

Teh merupakan salah satu minuman yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat setelah air.   Berbagai macam jenis daun telah diolah menjadi teh oleh masyarakat seperti daun sirsak. Manfaat yang diharapkan dari mengkonsumsi teh daun sirsak adalah sebagai sumber antioksidan yang dapat menangkal berbagai jenis penyakit karena adanya kandungan acetogenin. Untuk menghasilkan teh yang bermutu tinggi, penanganan pucuk pasca panen perlu dilakukan dengan teknik sebaik mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak teh daun sirsak berdasarkan variasi teknik pengolahan teh. Pengolahan dilakukan dengan 3 (tiga) variasi teknik pengolahan teh yaitu teh hijau, teh hitam dan teh oolong. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metoda penangkapan radikal bebas menggunakan DPPH (1,1-Difenil-2-pikrihidrazil).  Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase inhibisi teh hijau sebesar 42,776%, teh oolong 39,962%, dan teh hitam 43,902%.  Aktivitas antioksidan tertinggi didapatkan pada pengolahan teh hitam daun sirsak.  Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perbedaan teknik pengolahan teh tidak memberikan pengaruh terhadap aktivitas antioksidan.Tea is one drink that is widely consumed by people after water. Various types of leaves have been processed into tea by the people such as soursop leaves. The expected benefits of consuming soursop leaf tea is as a source of antioxidants that can ward off various types of diseases due to the presence of acetogenin. To produce high quality tea, handling after harvest needs to be done with the best possible technique. This study aims to determine the antioxidant activity of soursop leaf tea extract based on variations in tea processing techniques. Processing is done with 3 (three) variations of tea processing techniques, there are green tea, black tea and oolong tea. The antioxidant activity test was carried out by the method of capturing free radicals using DPPH (1,1-Diphenyl-2-pikrihidrazil). The results showed that the percentage of inhibition of green tea was 42.777%, oolong tea was 39.962%, and black tea was 43.902%. The highest antioxidant activity was found in the processing of soursop leaf is a black tea. From the results of this study can concluded there are differences in tea processing techniques do not affect the antioxidant activity