Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU DI TK IT NUR AL IZHAR KEBONSARI Rosyida Nurul Anwar; Alisa Alfina
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap kepala sekolah dihadapkan pada tantangan untuk melaksanakan pengembangan pendidikan secara terarah, sistematis, berencana dan berkesinambungan. Dalam mewujudkan proses dan hasil pendidikan yang berkualitas, kepala sekolah memiliki peran dalam mengembangkan profesionalisme guru dikarenakan guru merupakan komponen yang berhadapan langsung dengan peserta didik dan agar terwujudnya guru profesiona sesuai harapan sekolah. Tujuan penelitian adalah; 1) Untuk mendeskripsikan kepemimpinan kepala sekolah dalam pengembangan profesionalisme guru di TK IT Nur Al Izhar Kebonsari, 2) Untuk mendeskripsikan pengembangan profesionalisme guru di TK IT Nur Al Izhar Kebonsari. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan desain penelitian menggunakan penelitian etnografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan menggunakan analisis data kualitatif model Miles dan Huberman yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa; 1) kepemimpinan kepala sekolah dalam pengembangan profesionalisme guru di TK IT Nur Al Izhar Kebonsari menerapkan kepemimpinan demokratis. dengan memberikan kebebasan guru untuk meningkatkan kompetensinya. 2) Pengembangan profesionalisme guru di TK IT Nur Al Izhar Kebonsari dilakukan dengan memfasilitasi guru pada pelatihan, dan bimbingan teknis, serta mengikutsertakan guru pada kegiatan diluar sekolah yaitu kegiatan kolektif Gugus dan IGTKI, dan kesertaan guru pada forum ilmiah berupa workshop dan seminar. Kepemimpinan kepala sekolah sebagai penentu keberhasilan suatu lembaga pendidikan dengan memaksimalkan seluruh komponen pendidikan terutama guru agar terciptanya guru yang professional sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan
Pelatihan Pembelajaran Berdiferensiasi Dalam Kurikulum Merdeka Pada Guru Di Kota Madiun Rosyida Nurul Anwar
Bisma: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat (Bisma)
Publisher : Universitas Darunnajah, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61159/bisma.v1i2.151

Abstract

Pembelajaran yang berdiferensiasi adalah upaya untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap individu. Pelaksanaan pebelajaran berdiferensiasi perlu dilakukan dengan mengikuti prinsip-prinsip dalam kurikulum Merdeka yang mana pemeblajaran berpusat pada peserta didik, dan sesuai dengan minat dan bakat. Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memeberikan pemahaman pada guru dalam pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum Merdeka. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di TK Islamiyah Rahmatan Li’alamin Kota Madiun. Pelaksanaan dilakukan selama dua hari dan peserta kegiatan adalah kepala sekolah dan guru di sekolah tersebut. Bentuk kegiatan adalah berupa pelatihan dengan memberikan teori dan Menyusun asesmen awal pembelajaran sebagai bagian dari persiapan pembelajaran berdiferesiasi. Hasil pengabdian ini menunjukan bahwa terjadi penambahan pemahaman peserta dalam pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai dengan prinsip kurikulum Merdeka. Peserta merasa paham terhadap pemebelajaran berdiferensiasi yang berorientasi pada minat dan kebutuhan murid. Pembelajaran berdiferensiasi menjadikan guru memahami bahwa setiap anak memiliki kebutuhan dan minat yang berbeda-beda.
Making a Website as Brand Image at SMPN 3 Kutorejo, Mojokerto Regency Rosyida Nurul Anwar; Yuyun Iqmatul Amalia; Arlina Puspita Sari Safitri; Yulia Andriana
Room of Civil Society Development Vol. 1 No. 1 (2022): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.631 KB) | DOI: 10.59110/rcsd.3

Abstract

Education has beginning to see substantial changes as a result of the advancement of information technology. The school's brand image shows its ability to satisfy stakeholder demands, earn confidence, and deliver high-quality services. This community service project seeks to assist schools in communicating information and projecting a positive image and professionalism to the larger community. SMPN 3 Kutorejo, Mojokerto Regency is the activity's partner. The implementation technique finds and resolves partner difficulties through technological adaption, problem-solving, mentorship, and assessment. The website offers a variety of information about the school, including articles on school events, student lists, contact information for faculty and staff, and key announcements. Having a school website aided in the educational realization of a Global Indonesia.
Stimulasi orang tua untuk mengembangkan motorik halus anak usia dini Mega Oktavia Nurlaila; Hermawati Dwi Susari; Rosyida Nurul Anwar
SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA) Vol 1 (2022)
Publisher : SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stimulasi adalah suatu kegiatan yang merangsang atau mengasah kemampuan dasar anak agar anak daapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Orang yang paling berperan memberi stimulasi kepada anak adalah orang tua. Pemberian stimulasi secara terus menerus akan semakin meningkatkan kemampuan anak. Oleh karena itu, pemberian stimulasi melalu perkembangan motorik halus sangt penting bagi perkembangan anak. Motorik halus adalah gerakan yang melibatkatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan melakukan grtakan pada otot-otot kecil, seperti menggerakan jari-jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang cermat. Semakin baiknya gerak motorik halus membuat anak dapat berkreasi. Fungsi motorik halus anak usia dini dapat mengembangkan potensi anak seperti keterampilan khusus dan ketelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana stimulasi orang tua untuk mengembangkan motorik halus anak usia dini. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research). Data-data dikumpulkan dan diperoleh dari buku-buku, artikel-artikel pada jurnal, dan berita. Penelitian di deskripsikan dengan menggambarkan hasil temuan melalui pengamatan, pencatatan dan penganalisian tentang permasalahan peneliti kemudian dipetakan hingga menjadi suatu pola yang utuh dan praktis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan motorik halus anak sebagai berikut: membuat tulisan namanya sendiri, menggunting dengan berbagai media berdasarkan bentuk dan pola, membuat kolase dan bentuk dengan berbagai media, mengikat tali sepatu.
Upaya penumbuhan perilaku toleransi pada anak usia dini di lembaga PAUD Yuliana Yuliana; Hermawati Dwi Susari; Rosyida Nurul Anwar
SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA) Vol 1 (2022)
Publisher : SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman mulai dari macam-macam agama, budaya, suku, bahasa, dan lain-lain. Keberagaman tersebut menjadikan penghias negara Indonesia dari dahulu dampai kapanpun akan melekat. Disamping hal tersebut, kegeragaman bisa menjadikan Indonesia  rentang terjadikonflik. Konflik terjadi mulai dari polemik agama, suku, kebudayaan, dan lain-lain. Polemik muncul karena perbedaan pandangan dan kepentingan. Anak Usia Dini (AUD) juga mengalami dan menghadapi keberagaman tersebut, sampai tidak sedikit polemik intoleransi yang melibatkan anak usia dini. Toleransi sebagai modal anak untuk berinteraksi dengan orang lain sehingga anak mampu menghargai keberagaman yang tidak sama dengan dirinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya yang dilakukan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam menumbuhkan perilaku toleransi anak usia dini. Metode dalam penelitian ini menggunakan studi kepustakaan yang diperolehdari artikel, buku, peraturan perundang-undangan, dan lain-lain. Toleransi di lembaga PAUD dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu toleransi sosial, toleransi budaya, dan toleransi agama. Upaya penumbuhan toleransi dengan peran kepala sekolah dan guru sebagai stalk holder inti di suatu kelembagaan.
Penguatan Karakter Anak melalui Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dalam Perspektif Islam: Kajian Literatur Rosyida Nurul Anwar; Neni Mulya
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol. 12 No. 2 (2025): Januari
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jcare.v12i2.21605

Abstract

Karakter dalam Islam bukan hanya sebatas mengajarkan pengetahuan, tetapi juga pembentukan akhlak mulia yang menjadi dasar bagi kehidupan yang sukses dan bahagia. Tujuan utama pendidikan karakter dalam Islam adalah mencetak generasi yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, dan menjadi rahmat bagi semesta alam. Anak adalah penerus bangsa, sehingga anak perlu penguatan karakter. Kemendikdasmen memperkenalkan 7 (tujuh) Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang dirancang sebagai langkah strategis untuk membentuk individu yang cerdas dan memiliki karakter kuat yang menjadi fondasi kesuksesan bangsa di masa mendatang. Metode penelitian adalah kajian, pengumpulan data dengan membaca, mencatat, menelaah literatur atau bahan bacaan yang dipilih dan dianggap sesuai dengan pokok kajian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuh kebiasaan baik perspektif Islam memiliki keterkaitan. Pertama bangun pagi dalam perspektif Islam dmerupakan pembiasaan dalam ibadah subuh. Kedua, taat beribah dalam Islam menduduki posisi penting yakni dalam tujuan penciptaan manusia yakni untuk beribadah, Ketiga, rajin berolahrag dalam Islam untuk menjaga kesehatan, Keempat, makan sehar dan bergizi dalam Islam adalah perintah dalam memilih makan yang halal dan baik. Kelima, gemar belajar perspektif Islam sebagai perintah dalam menuntut Ilmu. Keenam bermasyarakat dalam Islam sebagai bagian dari menjaga ukhuwah. Ketujuh, Istirahat cepat dalam Islam sebagai bagian dari sunnah Rasulullah. Tujuh kebiasaan baik perspektif Islam memiliki keterkaitan bahwa Islam telah mengatur hidup manusia dalam memiliki akhlak yang nantinya bermanfaat bagi diri dan oranglain.
IMPLEMENTASI KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM MODEL EPSTEIN DI CENDEKIA KIDS SCHOOL MADIUN Annisa Putri Noerviana; Rosyida Nurul Anwar; Dian Ratnaningtyas Afifah
GCEJ (Golden Childhood Education Journal) Vol 5 No 2 (2024): Vol. 5 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Program Studi PG PAUD Universitas PGRI Ronggolawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55719/gcej.v5i2.1552

Abstract

Parental involvement in early childhood education is a process or way for families, especially parents, to participate and play a role in organizing education to achieve goals. According to experts, there are several models for parental involvement, one of which is the Epstein model. Epstein frames six forms of parental involvement: parenting education, communication, volunteering, learning at home, decision-making, and community collaboration. The benefits of parental involvement in early childhood education are that parents gain knowledge regarding child development, the relationship between parents and teachers is well established, and the school's image is good. Parental involvement indeed cannot be separated from supporting and inhibiting factors. This research aims to determine parent involvement in the Epstein model at Pakar Kids School. The subjects of this research were the principal, teachers, and parents at Pakar Kids School. This research method uses a qualitative approach with a field research type. Research location at Pakar Kids School. Data collection techniques through interviews and documentation. The data analysis technique for this research uses the Miles and Huberman model, namely data reduction, data presentation, and concluding. The research results show that the Epstein model of parent involvement is relevant to parent involvement at Pakar Kids School, which takes six forms: parenting education, communication, volunteering, learning at home, decision-making, and collaborating with the community. Supporting factors for parental involvement are school readiness and the relationship or communication that exists between parents and teachers. Meanwhile, the factors inhibiting parental involvement are parental education and employment.
Religious Moderation of Muslim and Buddhist communities to realizing interfaith harmony in Veteran Street, East Banjarmasin Rosyida Nurul Anwar; Noor Ainah; Mochamad Iqbal Abdul Ghoni
Indonesian Journal of Islamic Religious Education Vol. 2 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Islamic Religious Education (INJIRE)
Publisher : ADPISI (Asosiasi Dosen Pendidikan Agama Islam Se-Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63243/brpggb57

Abstract

Muslims and Buddhists, as fellow believers, have the potential to support each other and establish mutually beneficial and productive relationships in building society, nation and state. The portrait of diversity, harmony, and religious tolerance in Indonesia is reflected in Veteran Street, East Banjarmasin District. The study aimed to analyze religious moderation in Muslim and Buddhist communities in realizing harmony between religious communities. The study used a qualitative approach with a naturalistic phenomenology type. Data collection used observation, interview, and documentation techniques. The study resulted in 1) religious moderation of Muslim and Buddhist communities in realizing harmony between religious communities through long-standing interactions between Muslim and Buddhist communities; 2) the existence of social cooperation in the form of interfaith social services; 3) the absence of conflict in society manifests the existence of tolerance; 4) the existence of a national commitment by upholding democratic attitudes and national values; 5) participation in religious activities is shown by sharing happiness in essential moments of Islam and Buddhism; 6) the existence of humanity by showing high empathy towards each other. Harmony between moderate religions, which is the goal of moderate attitudes, needs to be preserved and become a habit for all religious communities.
Efektivitas Modul Ajar terhadap Hasil Belajar Siswa di Lembaga Pendidikan Islam Anak Usia Dini Tiara Natasia Putri; Rosyida Nurul Anwar; Dian Ratnaningtyas Afifah
Journal Of Early Childhood And Islamic Education Vol 3 No 1 (2024): JOECIE
Publisher : LP2M STAI MUAFI SAMPANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62005/joecie.v3i1.108

Abstract

Modul ajar yang disusun secara sistematis dan terstruktur akan membantu guru untuk mencapai kompetensi siswa dalam pembelajaran. Modul ajar dirancang untuk memfasilitasi proses belajar mengajar sehingga lebih efektif dan efisien. Modul sebagai satu kesatuan pembelajaran secara menyeluruh dan mandiri guna mempermudah siswa meraih pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dibuat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas modul belajar terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 orang tua siswa dengan teknik sampling total. Lokasi penelitian di lembaga pendidikan Islam anak usia dini di Kabupaten Madiun. Teknik pengumpulan data yaitu kuesioner dan observasi. Peneliti menggunakan uji Pearson Correlation untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan penyusunan modul ajar terhadap hasil belajar siswa dengan nilai signifikan 0,006 < 0,05; 2). Korelasi hubungan modul ajar dengan hasil belajar tergolong korelasi sedang yang ditunjukan -0,897 r tabel 5%. Modul ajar menjadi bagian perencanaan yang bermanfaat untuk peningkatan hasil belajar siswa.
RELEVANSI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KEPEMIMPINAN KHALIFAH ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ Armi Riski Gultom; Ardian Al Hidaya; Rosyida Nurul Anwar; Marzuki
Ahsani Taqwim: Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol. 2 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Yayasan Baitul Hikmah al-Zain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63424/ahsanitaqwim.v2i1.183

Abstract

Abu Bakar can be a role model for various parties and fields of science, because in his leadership Caliph Abu Bakar Ash-Siddiq did not only think about one side, such as defense and the economy, but he also focused on the field of education. So from the various political policies implemented by Caliph Abu Bakar, educational values ​​can be drawn that can be implemented in the current conditions of Islamic education. The research method used in this research is qualitative research. The type of research used is qualitative descriptive research which aims to determine the values ​​of Islamic education in the leadership of Caliph Abu Bakar Ash-Siddiq.  During the period of Abu Bakar Ash-Siddiq's caliphate as leader of the Muslims, there were various values ​​relevant to Islamic education to be discussed, namely: 1) The importance of ensuring that every aspect of Islamic education not only teaches monotheism as a theological belief but also builds awareness. spiritual and moral strength in students. 2) Good examples and building understanding that example is the core of effective leadership and has a positive impact. 3) Today's Islamic education needs to teach students to collaborate, discuss and respect various views in the decision-making process.