Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat melalui Introduksi Teknologi Pengering Berenergi Surya dan Biomassa pada UMKM Kerupuk Singkong Ropiudin, Ropiudin; Syska, Kavadya; Soolany, Christian; Budiyah, Feriani; Siswantoro, Siswantoro; Janah, Sofia Nur
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 5 (2024): Agustus
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13323367

Abstract

Desa Krangean, yang terletak di Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, dikenal sebagai salah satu sentra produksi kerupuk singkong. Produk ini merupakan makanan ringan yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia. Namun demikian, pengeringan kerupuk singkong yang dilakukan oleh UMKM di desa ini masih mengandalkan metode tradisional yang bergantung pada cuaca, menyebabkan ketidakkonsistenan dalam kualitas produk dan penundaan produksi saat cuaca tidak mendukung. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperkenalkan teknologi pengering bertenaga surya dan biomassa sebagai solusi yang ramah lingkungan dan efisien. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pelatihan dalam pembuatan dan penggunaan teknologi pengering ini. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan keterampilan teknis masyarakat dalam merakit dan mengoperasikan alat pengering, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan teknologi ramah lingkungan. Penerapan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi, kualitas produk, dan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat. Penerapan teknologi pengering bertenaga surya dan biomassa di Desa Krangean telah meningkatkan efisiensi produksi, kualitas produk, dan pendapatan UMKM, memberdayakan masyarakat melalui pelatihan teknis dan kesadaran lingkungan, serta didukung oleh strategi keberlanjutan seperti pembentukan kelompok kerja, kerjasama berbagai pihak, dan evaluasi program untuk dampak ekonomi jangka panjang.
Digital library evaluation using the Human-Organization-Technology Fit Model Siswantoro, Siswantoro
Daluang: Journal of Library and Information Science Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : UPT Perpustakaan Universitas Islam Negeri Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/daluang.v3i2.2023.17885

Abstract

Purpose. This research aims to evaluate the Rumah Ilmu website which is used as digital library media at Universitas Negeri Semarang using the Human-Organization-Technology-Fit (HOT-Fit) Model.Methodology. The method used is clause associative which functions to test the relationship between variables. The sampling technique used simple random sampling and the sample size was 62 respondents. The data collection technique uses a questionnaire distributed via Google Forms. The data analysis technique with correlation analysis.Results and discussion. The results of the validity and reliability tests show that all question items are declared valid. The results of the correlation test show that overall the relationship between the three elements in the HOT-Fit Model is in the strong and very strong categories.Conclusions. The research results concluded that the significance value of the HOT and net benefit shows a value of 0.00 < 5% with a correlation coefficient of 0.878. This indicated that the Rumah Ilmu website in supporting digital libraries was quite good. However, improving the quality of the system must continue to be carried out in the future so that it can provide wider benefits to users.
Building city branding of Yogyakarta as a cultural city: A youtube user-generated content analysis Siswantoro, Siswantoro; Ikhwan, Ihsanul
Indonesian Tourism Journal Vol. 1 No. 1 (2024): May 2024
Publisher : CV. Austronesia Akademika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69812/itj.v1i1.18

Abstract

This study aims to analyze the role of social media in the form of Youtube in promoting the city branding of Yogyakarta, which has been known as a city of culture. Specifically, this research develops three research questions: 1) “What is the role of Youtube social media in promoting city branding of Yogyakarta?”, 2) “Does the cultural aspect appear as the main image of Yogyakarta on Youtube social media?”, 3) “What are the roles of individuals and institutions in the process of Yogyakarta city branding as a cultural city on social media Youtube?”. A total of 240 user-generated content on Youtube were collected via #yogyakarta over a period of 1 month. The content is then analyzed using content information analysis. This study adopts 12 different categories in order to analyze video content. Related to the research question, the research results show that social media plays an important role in creating city branding in Yogyakarta. In this case, users are able to describe Yogyakarta from various perspectives through social media (Youtube). Second, the cultural aspects identified are not the main aspects related to Yogyakarta, but local culinary delights and historical buildings. Nonetheless, these two aspects have a long history and connection with the culture in Yogyakarta. For the last question, the research results show that individuals play a bigger role in building Yogyakarta city branding than institutions. This shows that individuals are positioned not only as consumers of social media but also as producers of social media.
Financial system stability in Indonesia and its relationship with economic growth before and during the Covid-19 pandemic Siswantoro, Siswantoro
Asian Management and Business Review Volume 4 Issue 1, 2024
Publisher : Master of Management, Department of Management, Faculty of Business and Economics Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/AMBR.vol4.iss1.art1

Abstract

The purpose of this study is to assess the condition of financial system stability in Indonesia both before and during the Covid-19 pandemic and to look at its relationship with economic growth. This study develops six sub-sector groups described in 19 indicators in order to assess the condition of the financial system. Quarterly data for 6.5 years from Quarter I 2016 to Quarter II 2022 was evaluated. To assess the condition of the financial system, this study uses a composite index approach with the normalized max-min method. The correlation analysis method is used to assess the relationship between the index of financial system conditions and economic growth. The results showed that during the pandemic, there was a more significant increase in pressure on financial conditions than before the pandemic. The financial system instability index during the pandemic in the second quarter of 2020 was 3 times higher than the average and more than 5 times higher than the same quarter in 2019. In addition, the relationship between the financial condition index and economic growth is at 0.77 (strong category). The implication is this research can provide insight to the government, financial institutions, and the public regarding the condition of financial system stability before and during the Covid-19 pandemic. This research suggests that the government should control credit restructuring policies during the pandemic and strengthen financial institutions. This research has limitations in terms of objects that only include conventional financial institutions. Further studies can use other objects such as Islamic financial institutions.
PENERAPAN TEKNOLOGI NANO PADA SEKTOR LINGKUNGAN, ENERGI, DAN PERTANIAN: TINJAUAN KRITIS Anwar, A.H. Syaeful; Ropiudin, Ropiudin; Syska, Kavadya; Siswantoro, Siswantoro
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 5 No 2 (2024): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research: Regular Issue
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jaber.2024.5.2.14505

Abstract

Teknologi nano menawarkan potensi besar dalam meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan di sektor lingkungan, energi, dan pertanian. Pendekatan sintesis partikel nano berbasis tumbuhan (phytosynthesis) muncul sebagai metode ramah lingkungan yang menggantikan bahan kimia beracun dengan metabolit alami, menghasilkan partikel nano yang stabil, seragam, dan ekonomis. Aplikasi teknologi nano dalam fitoremediasi memanfaatkan kemampuan tanaman hiperakumulator untuk menyerap polutan dan mengubahnya menjadi material bernilai tinggi, sementara dalam bioenergi, partikel nano berperan sebagai katalis yang meningkatkan konversi lignoselulosa menjadi bioetanol serta produksi biogas. Di bidang pertanian, pupuk-nano dan pestisida-nano berbasis logam oksida seperti ZnO dan CuO meningkatkan efisiensi nutrisi dan perlindungan tanaman dari patogen, didukung oleh karbon nanotube (CNTs) yang memperbaiki struktur tanah dan penyerapan air. Namun demikian, tantangan seperti toksisitas partikel nano terhadap lingkungan, bioakumulasi dalam rantai makanan, dan gangguan pada mikroba tanah memerlukan perhatian serius. Selain itu, pendekatan berbasis data seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence / AI) dan pembelajaran mesin (Machine Learning / ML) menyediakan solusi untuk mengoptimalkan desain partikel nano, meningkatkan stabilitas, dan meminimalkan dampak toksik. Integrasi teknologi nano dengan pendekatan ini diyakini mampu mempercepat inovasi di berbagai sektor sekaligus mendukung keberlanjutan ekosistem secara global.
Introduksi Konsep “Green Food Technology” untuk Meningkatkan Daya Saing dan Pembangunan Berkelanjutan di Desa Syska, Kavadya; Ropiudin, Ropiudin; Soolany, Christian; Budiyah, Feriani; Siswantoro, Siswantoro; Margiwiyatno, Agus; Priswanto, Priswanto
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 9 (2024): Desember
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14874395

Abstract

Desa memegang peranan penting dalam ekosistem pangan nasional sebagai penghasil utama bahan pangan. Namun demikian, tantangan seperti rendahnya efisiensi produksi, penggunaan metode konvensional yang tidak berkelanjutan, dan pengelolaan limbah yang kurang optimum masih menjadi kendala. Konsep Green Food Technology (GFT) menawarkan solusi inovatif melalui pendekatan yang berfokus pada keberlanjutan, efisiensi sumber daya, dan pengelolaan limbah berbasis ekonomi sirkular. Kegiatan ini membahas potensi penerapan GFT di desa, yang mencakup penggunaan energi terbarukan, teknologi pengolahan pangan ramah lingkungan, dan diversifikasi produk berbasis bahan lokal. Melalui program pendidikan, pelatihan, dan pendampingan, masyarakat desa mulai memahami manfaat GFT dalam meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat, efisiensi produksi, dan diversifikasi produk yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Kegiatan ini menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat guna menerapkan GFT sebagai strategi keberlanjutan di desa.
Introduksi Konsep “Green Food Technology” untuk Meningkatkan Daya Saing dan Pembangunan Berkelanjutan di Desa Syska, Kavadya; Ropiudin, Ropiudin; Soolany, Christian; Budiyah, Feriani; Siswantoro, Siswantoro; Margiwiyatno, Agus; Priswanto, Priswanto
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 9 (2024): Desember
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14874395

Abstract

Desa memegang peranan penting dalam ekosistem pangan nasional sebagai penghasil utama bahan pangan. Namun demikian, tantangan seperti rendahnya efisiensi produksi, penggunaan metode konvensional yang tidak berkelanjutan, dan pengelolaan limbah yang kurang optimum masih menjadi kendala. Konsep Green Food Technology (GFT) menawarkan solusi inovatif melalui pendekatan yang berfokus pada keberlanjutan, efisiensi sumber daya, dan pengelolaan limbah berbasis ekonomi sirkular. Kegiatan ini membahas potensi penerapan GFT di desa, yang mencakup penggunaan energi terbarukan, teknologi pengolahan pangan ramah lingkungan, dan diversifikasi produk berbasis bahan lokal. Melalui program pendidikan, pelatihan, dan pendampingan, masyarakat desa mulai memahami manfaat GFT dalam meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat, efisiensi produksi, dan diversifikasi produk yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Kegiatan ini menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat guna menerapkan GFT sebagai strategi keberlanjutan di desa.
Reaching Unbankable Segments Using Branchless Banking Model with Mosque Partnership: Study from Indonesia Siswantoro, Siswantoro
AJIRSS: Asian Journal of Innovative Research in Social Science Vol. 1 No. 1 (2022): Asian Journal of Innovative Research in Social Science
Publisher : DAS Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.327 KB) | DOI: 10.53866/ajirss.v1i1.63

Abstract

Islamic banking has a market share that tends to be low compared to conventional banking. To overcome this problem, the government has issued a regulation regarding branchless banking, one of which is to expand access to banking services for the public. However, the implementation of branchless banking in sharia banking tends to be less than optimal. Due to the limited number of branch offices, it does not reach the lower-class segment of society and MSMEs (unbankable segment). This research offers an idea to solve this problem by designing a model framework for implementing branchless banking in Islamic banking through mosque partnerships. The method used is qualitative. The data sources used are of the secondary type in the form of journal articles, books, reports from the government, national news websites, and other relevant sources that have previously been accessed and downloaded. The data analysis technique uses descriptive analysis. The results show that the branchless banking framework model through mosque partnerships can be an alternative solution in targeting the unbankable market share so that it has the potential to increase market share in Islamic banks. It is supported by mosques' tremendous physical and non-physical potential in Indonesia. Nevertheless, the government is advised to make regulations regarding this matter immediately. In addition, Islamic banking is expected to maximize the role of investors and Islamic philanthropy such as waqf and allocate CSR funds or profits to support the necessary funds and optimize the mentoring process for mosque administrators.