Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Upgrading Kader Posyandu Balita melalui Edukasi dan Pelatihan sebagai Upaya Revitalisasi Posyandu Desa Linggasari Banyumas Binaan FK UNSOED Alfi Muntafiah; Setiawati Setiawati; Wahyudin Wahyudin; Fitranto Arjadi; Qodri Santosa
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.924 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.240

Abstract

Posyandu merupakan wadah pemberdayaan masyarakat untuk mentransfer informasi dan keterampilan dari petugas kesehatan kepada masyarakat setempat dan antar sesama masyarakat. Kegiatan posyandu digerakkan oleh kader posyandu, warga terpilih yang rela mencurahkan tenaga & waktunya, serta paling memahami kondisi masyarakat setempat. Keberadaan kader sangat strategis sebagai ujung tombak dan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat. Mengingat perann pentingnya, kader posyandu perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mendukung perannya. Kader posyandu harus berbenah diri dan beradaptasi dengan perubahan agar tetap diminati oleh masyarakat. Kapasitas kader perlu ditingkatkan dan kualitas pelayanan perlu ditingkatkan. Kader perlu berinovasi dan berkreasi dalam penyelenggaraan posyandu agar tidak terjebak pada rutinitas yang menyebabkan masyarakat bosan datang ke posyandu karena kegiatannya hanya “menimbang berat badan dan tinggi badan”. Berbagai permasalahan di Posyandu yang sering muncul antara lain aspek kualitas dan keterampilan kader dan sarana prasarana posyandu. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan transfer pengetahuan dan pelatihan. Materi yang diberikan meliputi “Posyandu, peran, dan tugas kader”; “Buku KMS dan KIA”; “Sukses Menyusui Eksklusif”; dan “Masalah Diare pada Anak”. Pelatihan dilakukan dengan memberikan skenario kasus kemudian kader melakukan role play memberikan edukasi tentang kasus terkait. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader yang mendukung perannya di Posyandu. Posyandu is a forum for community empowerment to transfer information and skills from health workers to the local community and between fellow communities. Posyandu activities are driven by posyandu cadres, selected citizens who are willing to put in their energy & time, and best understand the conditions of the local community. The existence of cadres is very strategic as the spearhead and the frontline of public health services. Given their important role, posyandu cadres need to have knowledge and skills to support their role. Posyandu cadres must improve themselves and adapt to changes to remain in demand by the community. Cadre capacity needs to be upgraded and service quality needs to be improved. Cadres need to innovate and be creative in organizing posyandu, so they don't get stuck in routines that cause people to get bored of coming to the Posyandu because their activities are only "weighing weight and height". Various problems in Posyandu that often arise include aspects of the quality and skills of cadres and posyandu infrastructure. This activity is carried out by providing knowledge transfer and training. The material provided includes “Posyandu, roles, and duties of cadres”; “KMS and KIA Books”; “Success for Exclusive Breastfeeding”; and “Diarrhea Problems in Children”. The training was carried out by providing case scenarios and then cadres did role-play providing education about related cases. This activity is expected to be a step to improve the knowledge and skills of cadres who support their roles in Posyandu.
Bersinergi Menurunkan Angka Stunting Kabupaten Banyumas Melalui Pendampingan Keluarga Qodri Santosa; Ariadne Tiara Hapsari; Windy Oliviany; Nenden Nursyamsi Agustina; Alfi Muntafiah; Fajar Windiya; Naluri Widyaningsih Syamsiedi; Aris Dwi Susilarto
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2023): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2023.1.1.9382

Abstract

Keluarga sebagai lingkungan utama tumbuh kembang anak, memiliki peran sentral dalam memberikan dukungan dan perawatan optimal bagi anak. Dalam pelaksanaannya, keluarga seringkali menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan yang berpotensi mempengaruhi status gizi dan kesehatannya sehingga terjadi stunting. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan pendampingan kepada keluarga stunting. Melalui pendampingan langsung, tim pengabdi dapat lebih mendalam memahami tantangan dan kebutuhan keluarga. Metode kegiatan dilakukan dengan pendekatan holistik dan berbasis partisipatif, yang melibatkan interaksi langsung dengan sejumlah 187 keluarga stunting di wilayah Puskesmas Purwokerto Timur I, II dan kembaran I. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan perubahan positif dan berkelanjutan dalam mengatasi stunting Kegiatan meliputi kunjungan rumah, pemeriksaan fisik, Tes Deteksi Dini (TDD), Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP), dan pemeriksaan Denver II. Kegiatan diakhiri dengan pemberian rekomendasi untuk mengarahkan intervensi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak. Melalui kegiatan ini, keluarga diharapkan mendapatkan dukungan yang efektif dalam meningkatkan status gizi dan perkembangan anaknya.
Pemberdayaan Kader Posyandu Untuk Gencarkan Imunisasi Wujudkan Desa Zero Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Alfi Muntafiah; Nor Sri Inayati; Synta Haqqul Fadlilah; Windy Oliviany; Qodri Santosa
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2024): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2024.1.2.9800

Abstract

Imunisasi merupakan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit paling cost effective melalui pemberian kekebalan tubuh. Upaya ini perlu dilaksanakan kontinyu, menyeluruh, dan sesuai standar sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan dan memotong rantai penularan. Hasil penelitian melalui kuesioner dan wawancara terhadap kader di desa binaan didapatkan adanya hambatan kader dalam imunisasi di Posyandu diantaranya masalah acceptance publik mengenai imunisasi. Masih banyak ibu balita yang tidak mau anaknya diimunisasi karena berbagai alasan. Hal ini dikhawatirkan dapat menurunkan cakupan imunisasi dan memunculkan kerawanan KLB di masa mendatang. Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan mengenai imunisasi juga dialami kader. Kegiatan ini dilakukan dengan sasaran kader Linggasari. Metode kegiatan: 1) Edukasi imunisasi; 2) Pelatihan skill konseling imunisasi. Hasil edukasi menunjukkan peningkatan signifikan hasil pre-post test, yang menjadi bukti bahwa kegiatan ini berhasil mencapai tujuan dalam meningkatkan pengetahuan kader. Melalui kegiatan pelatihan konseling, kader diharapkan dapat membantu masyarakat memahami manfaat imunisasi dan mengatasi kekhawatiran dan keraguan masyarakat.
Penilaian Dampak Pengelolaan Antimikroba terhadap Rasionalitas Antibiotik di Rumah Sakit Tersier Nenden Nursyamsi Agustina; Agus Fitrianto; Qodri Santosa; Rafa Naufalin; Ufik Maulena; Dwi Utami Anjarwati
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 73 No 6 (2023): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47830/jinma-vol.73.6-2024-821

Abstract

Introduction: Irrational use of antibiotics can lead to antibiotics resistance, necessitating efforts for prevention. The implementation of an Antimicrobial Stewardship Program aims to mitigate inapproriate antimicrobial prescribing. This study aims to compare antibiotic rationality based on quantity, quality, and total cost of antimicrobial utilization following the Antimicrobial Stewardship Program in a tertiary hospital setting.Methods: This was a cross-sectional study. Data were obtained from the medical record of 120 patients hospitalized in the pediatrics ward and classified into two groups: post-program and control. The quantity of antibiotic utilization was measured using Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD). Antibiotic rationality was assessed using Gyssens modified category. Normality was evaluated using the Kolmogorov-Smirnov test and analyzed with an independent t-test.Results: There was 10% increase of prudent antibiotic use and a 30.61% reduction in total cost in the post-program study group. However, there was no significant difference in the quantity of antimicrobial utilization in both groups (p=0.06).Conclusion: The program improves the rationality of prudent antibiotic prescription and reduces the total cost of antimicrobial utilization.