Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

STATUS MUTU KUALITAS AIR SUNGAI GARANG HILIR KAITANNYA DENGAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI SUB DAS GARANG HILIR SEMARANG HERMIN POEDJIASTOETI; Sudarmadji Sudarmadji; Sunarto Sunarto; Slamet Suprayogi
Jurnal Spatial Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 17 No 2 (2017): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 17 Nomor 2, Ma
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/spatial.172.06

Abstract

Changes in land use that occur in the watershed indicate a decrease in water quality one of them in the Garang Hilir Sub watershed . Land use in watershed has a great impact on river water quality. Changes in land cover and land management practices have been considered key factors affecting changes in hydrological systems, leading to changes in runoff and water quality. The objectives of the study were to assess changes in land use, changes in water quality and the linkages between them. The analysis used is land use change and calculation of Water Quality Index-Garang Hilir River (IKA-SGH). Determination of Water Quality Index of Garang Hilir River (IKA-SGH) using objective analytical approach secondary data of water quality of measurement from Environmental Agency (BLH) of Central Java Province from September 2002 to June 2014 in 4 (four) monitoring sites in Garang River. Water quality index is done in three stages namely the selection of dominant parameters with the help of Factor Analysis, the weighting of dominant parameters with Analytical Hierarchy Process (AHP) approach is Pairwise comparison and making sub-index graph. The effect of land use change on water quality using quantitative descriptive analysis. The data used to determine the relationship is the average value of the Garang River Water Quality Index (IKA-SGH) and the extent of land use change from 2002 to 2014. In general the quality status of water quality in Garang Hilir River from 2002 to 2014 is in the "Medium" category ( 50.1 - 70) to "Good" (70.1 - 90). The more towards the estuary, the decrease in IKA-SGH value tends to occur in the river segment. Land use from 2002 - 2014 in the study area tends to change widely in each year. The settlements experienced a widespread increase in their use (12%), while irrigated rice fields experienced the largest reduction of area (-77%). The more agricultural land and cultivated land that transformed into settlements and other constructed land such as for industry, shrubs and the increasing of settlements and other wastes (industrial) and open land in Garang Hilir Subwatershed, causing the decrease of water quality of Garang Hilir River.
PENGARUH PASANG SURUT TERHADAP SEBARAN SALINITAS DI SUNGAI KAPUAS KECIL Rizki Purnaini; Sudarmadji Sudarmadji; Suryo Purwono
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 6, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v6i2.30239

Abstract

Sungai Kapuas Kecil sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut, pada musim kemarau intrusi air permukaan sering menjadi masalah bagi PDAM karena menjadi penyebab berubahnya kualitas air baku yang akan diolah. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pengaruh pasang surut terhadap sebaran salinitas di sungai Kapuas Kecil pada musim kemarau. Penelitian dilakukan di Sungai Kapuas Kecil bagian hilir sepanjang ± 30 km dari batas hulu lokasi penelitian sampai ke muara. Pengambilan sampel air dilakukan pada musim kemarau saat kondisi pasang dan surut di 7 (tujuh) lokasi stasiun pemantauan. Metode penelitian yang digunakan adalah survey lapangan; pengambilan sampel air dan analisis insitu dan eksitu; membuat grafik sebaran salinitas dan menentukan tipe estuari; dan metode statistik regresi-korelasi untuk mengetahui pengaruh pasang surut terhadap kualitas air di Sungai Kapuas Kecil. Hasil penelitian sebaran salinitas secara horizontal di Sungai Kapuas Kecil dari hulu ke hilir cenderung terus meningkat pada saat pasang dengan jarak jangkauan air laut mencapai ± 20 km ke arah hulu sungai dengan nilai salinitas berkisar 1,5 ppt. Sebaran salinitas secara vertikal pada 3 lapisan kedalaman menunjukkan peningkatan salinitas dari lapisan permukaan menuju dasar perairan. Berdasarkan struktur salinitasnya tipe estuari Sungai Kapuas Kecil adalah “tercampur sebagian”. Hasil analisis regresi linier berganda didapatkan nilai koefisien determinasi (adjusted R square) = 0,760, yang secara keseluruhan menunjukkan bahwa pasang surut dan jarak berpengaruh terhadap kualitas air (nilai TDS) sebesar 76 %.
POLA DISTRIBUSI POPULASI POHON Rhizophora stylosa Griff. DI PANTAI BILIK TAMAN NASIONAL BALURAN Sara Fati Indra; Sudarmadji Sudarmadji; Rendy Setiawan
Jurnal Hutan Tropis Vol 7, No 3 (2019): Jurnal Hutan Tropis Volume 7 No 3 Edisi November 2019
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.142 KB) | DOI: 10.20527/jht.v7i3.7512

Abstract

Pantai Bilik adalah salah satu pantai yang terletak di wilayah Taman Nasional Baluran yang terdapat hutan mangrove. Salah satu jenis mangrove yang ada di Pantai Bilik yaitu Rhizophora stylosa Griff.Rhizophora stylosa Griff.merupakan salah satu jenis mangrove sejati yang memiliki fungsi ekologis sebagai penahan gelombang. Berdasarkan fungsinya tersebut, distribusi R. stylosaGriff. terletak di bagian depan dibandingkan dengan jenis magrove lainnya. Pola distribusi suatu tumbuhan dapat digunakan untuk memberi informasi tentang karakteristik lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan pola distribusi populasi pohon Rhizophora stylosa Griff. di Pantai Bilik Taman Nasional Baluran. Metode transek ploting digunakan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan plot ukuran 10x10 m2dan dilakukan digitasi titik-titik koordinatmenggunakan GPS (Global Positioning System). Digitasi hanya dilakukan pada jenis R. stylosaGriff. dengan diameter pohon >10 cm yang ada di dalam plot. Jumlah plot yang digunakan yaitu 106 plot, sehingga luas lokasi pengambilan data adalah 10600 m2. Selanjutnya data dianalisis menggunakan ArcGIS dan indeks Morisita terstandar. Berdasarkan hasil peta pola distribusi menggunakan ArcGIS dan indeks Morisita terstandar, pola distribusi R. stylosaGriff. di Pantai Bilik Taman Nasional Baluran adalah mengelompok
KARAKTERISTIK FISIK LAHAN AKIBAT ALIH FUNGSI LAHAN HUTAN RAWA GAMBUT Rossie Wiedya Nusantara; Sudarmadji Sudarmadji; Tjut S. Djohan; Eko Haryono
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.533 KB) | DOI: 10.26418/plt.v2i2.3732

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengamati karakteristik serasah dan biomasa tanaman pada lima tipe lahan (hutan rawa gambut primer-HP, hutan gambut sekunder-HS, semak belukar-SB, kebun sawit-KS, kebun jagung-KJ), seperti berat basah, berat kering, kadar air, kadar abu, C-organik dan kandungan C, sebagai dampak perubahan penggunaan lahan. Penelitian ini dilakukan pada lahan gambut di Rasau Jaya-Propinsi Kalimantan Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berat basah, berat kering, kadar air, kadar abu dan C-organik biomasa pada KJ lebih tinggi daripada KS, SB, HS dan HP. Sedangkan serasah HP mempunyai kandungan C lebih tinggi daripada KS, HS, SB dan KJ. Kata kunci : biomasa tanaman, lahan gambut, perubahan penggunaan lahan, serasah